• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Uji Hipotesis

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

4. Hasil Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis atau uji asumsi dan dinyatakan bahwa model regresi diasumsikan tidak terganggu oleh masalah normalitas, linearitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi, maka analisis regresi linear dapat dilakukan.

a. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay. Kemudian dianalisis menggunakan regresi linear sederhana, seperti Tabel berikut.

Tabel 16. Rangkuman Hasil Hipotesis Pertama

Sumber Koefisien Df Harga t P-value Ket.

Hitung Tabel 5% Konstanta 34.838 Ukuran Perusahaan 2.543 124 3.964 1.960 0.000 Signf R 0.303 R2 0.092 Sumber : Lampiran 5

Besarnya nilai t-hitung untuk variabel Ukuran Perusahaan = 3,964 dengan nilai p= 0,000. Sedangkan t-tabel df = 124 pada tingkat signifikansi α= 5% sebesar 1,960, maka koefisien regresi tersebut signifikan (tidak dapat diabaikan), karena t-hitung = 3,964 lebih besar dari pada t-tabel = 1,960 dan atau p= 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay.

Berdasarkan koefisien determinasi sebesar 0,092, dapat diketahui bahwa Ukuran Perusahaan hanya mempengaruhi Audit Delay sebesar 9,2% saja. Hal ini berarti bahwa meskipun memiliki pengaruh yang relatif kecil namun signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang diperoleh adalah Y = 34,838 + 2,543X1, maksudnya setiap terjadi kenaikan pada variabel X1, akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 2,543 satuan. b. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah Opini Auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay. Kemudian dianalisis menggunakan regresi linear sederhana, seperti Tabel berikut.

Tabel 17. Rangkuman Hasil Hipotesis Kedua

Sumber Koefisien df Harga t P-value Ket.

Hitung Tabel

5%

Konstanta 48.098 Tidak

Opini Auditor 3.283 124 1.659 1.960 0.100 Signif R 0.163

R2 0.026

Sumber : Lampiran 5

Besarnya nilai t-hitung untuk variabel Opini Auditor = 1,659 dengan nilai p= 0,100. Sedangkan t-tabel df = 124 pada tingkat signifikansi α= 5% sebesar 1,960, maka koefisien regresi tersebut tidak signifikan (dapat diabaikan), karena t-hitung = 1,659 lebih kecil dari pada t-tabel = 1,960 dan atau p= 0,100 > 0,05. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, Opini Auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay.

Berdasarkan koefisien determinasi sebesar 0,026, dapat diketahui bahwa Opini Auditor hanya mempengaruhi Audit Delay sebesar 2,6% saja. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kecil dan tidak signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang diperoleh adalah Y = 48,098 + 3,283 X2, maksudnya setiap terjadi kenaikan pada variabel X2, akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 3,283 satuan, namun dapat diabaikan.

c. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah Ukuran KAP mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay. Kemudian dianalisis menggunakan regresi linear sederhana, seperti Tabel berikut.

Tabel 18. Rangkuman Hasil Hipotesis Ketiga

Sumber Koefisien df Harga t P-value Ket.

Hitung Tabel

5%

Konstanta 52.412

Ukuran KAP 4.163 124 3.176 1.960 0.002 Signif R 0.206

R2 0.043

Sumber : Lampiran 5

Besarnya nilai t-hitung untuk variabel Ukuran KAP = 3,176 dengan nilai p= 0,002. Sedangkan t-tabel df = 124 pada tingkat signifikansi α= 5% sebesar 1,960, maka koefisien regresi tersebut signifikan (tidak dapat diabaikan), karena t-hitung = 3,176 lebih besar dari pada t-tabel = 1,960 dan atau p= 0,002 < 0,05. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, Ukuran KAP mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay.

Berdasarkan koefisien determinasi sebesar 0,043, dapat diketahui bahwa Ukuran KAP hanya mempengaruhi Audit Delay sebesar 4,3% saja. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang diperoleh adalah Y = 52,412 – 4,163X3, maksudnya setiap terjadi kenaikan pada variabel X3, akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 4,163 satuan dan tidak dapat diabaikan.

d. Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat pada penelitian ini adalah Solvabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay. Kemudian dianalisis menggunakan regresi linear sederhana, seperti Tabel berikut.

Tabel 19. Rangkuman Hasil Hipotesis Keempat

Sumber Koefisien Df Harga t P-value Ket.

Hitung Tabel 5% Konstanta 42.679 Tidak Solvabilitas 0.146 124 0.802 1.960 0.424 Signf R 0.146 R2 0.021 Sumber : Lampiran 5

Besarnya nilai t-hitung untuk variabel Solvabilitas = 0,802 dengan nilai p= 0,424. Sedangkan t-tabel df = 124 pada tingkat signifikansi α= 5% sebesar 1,960, maka koefisien regresi tersebut tidak signifikan, karena t-hitung = 0,802 lebih kecil dari pada t-tabel = 1,960 dan atau p= 0,424 > 0,05. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, Solvabilitas tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay.

Berdasarkan koefisien determinasi sebesar 0,021, dapat diketahui bahwa Solvabilitas hanya mempengaruhi Audit Delay sebesar 2,1% saja. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kecil dan tidak signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang diperoleh adalah Y = 42,679 + 0,146 X4, maksudnya setiap terjadi kenaikan pada variabel X4, akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 0,146 satuan yang dapat diabaikan.

e. Hipotesis Kelima

Hipotesis kelima pada penelitian ini adalah Profitabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay. Kemudian dianalisis menggunakan regresi linear sederhana.

Tabel 20. Rangkuman Hasil Hipotesis Kelima

Sumber Koefisien df Harga t P-value Ket.

Hitung Tabel 5% Konstanta 42.870 Tidak Profitabilitas 0.143 124 1.023 1.960 0.309 Signf R 0.143 R2 0.020 Sumber : Lampiran 5

Besarnya nilai t-hitung untuk variabel Profitabilitas = 1,023 dengan nilai p= 0,309. Sedangkan t-tabel df = 124 pada tingkat signifikansi α= 5% sebesar 1,960, maka koefisien regresi tersebut tidak signifikan, karena t-hitung = 1,023 lebih kecil dari pada t-tabel = 1,960 dan atau p= 0,309 > 0,05. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, Profitabilitas tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay.

Berdasarkan koefisien determinasi sebesar 0,020, dapat diketahui bahwa Profitabilitas hanya mempengaruhi Audit Delay sebesar 2,0% saja. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kecil dan tidak signifikan pada level signifikansi 5%. Model regresi yang diperoleh adalah Y = 42,870 + 0,143 X5, maksudnya setiap terjadi kenaikan pada variabel X5, akan diikuti kenaikan pada variabel Y sebesar 0,143 satuan yang dapat diabaikan.

f. Hipotesis Keenam

Hipotesis keenam dianalisis menggunakan regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Ukuran KAP, Solvabilitas dan Profitabilitas terhadap Audit Delay pada

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2008 atau pada hipotesis keenam. Kriteria hipotesis nol tidak diterima dan hipotesis alternatif diterima apabila harga F hitung lebih besar dari pada F tabel atau P-value lebih kecil dari 0,05 (taraf signifikansi 5%).

Tabel 21. Rangkuman Hasil Hipotesis Keenam

Variabel Koef df Harga F P-value Ket

Hitung Tabel 5% Constant 26.514 Ukuran Perusahaan 0.327 5;120 6.053 2.790 0.000 Signf Opini Auditor 2.816 Ukuran KAP 5.353 Solvabilitas 0.075 Profitabilitas 0.097 R 0.449 R2 0.201 Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 21 rangkuman hasil analisis regresi linear berganda dapat diperoleh kesimpulan bahwa Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Ukuran KAP, Solvabilitas dan Profitabilitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2008, hal ini dikarenakan harga F-hitung lebih besar dari pada F-tabel atau P-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, maka hipotesis keenam dapat diterima.

Model regresi berganda yang terbentuk dari Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Ukuran KAP, Solvabilitas dan Profitabilitas secara bersama-sama dapat menentukan besarnya perubahan Audit Delay pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 - 2008 adalah Y = 26.514 + 0.327 X1 + 2.816 X2 + 5.353 X3 + 0.075 X4 + 0.097 X5.

Koefisien determinasi menunjukan seberapa besar variabel independen dalam penelitian mampu menjelaskan variabel dependennya. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,201 atau 20,1% berarti bahwa Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Ukuran KAP, Solvabilitas dan Profitabilitas secara bersama-sama dapat menentukan besarnya perubahan Audit Delay pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2008 sebesar 20,1%, sedangkan sebesar 79,9% ditentukan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

B. Pembahasan

Pada sub bab pembahasan ini akan dibahas mengenai hal yang berkaitan dengan jawaban hipotesis penelitian, tetapi sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu mengenai hasil analisis deskriptif. Hasil penelitian satistik deskriptif yang menunjukan bahwa Audit Delay yang terjadi di Indonesia pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2008 rata-rata 72 hari. Lamanya waktu yang diperlukan dalam penyampaian laporan keuangan tahunan yang sudah diaudit rata-rata 18 hari lebih cepat dari peraturan Bapepam yaitu 90 hari dari tanggal tutup buku perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat di ambil kesimpulan bahwa rata-rata perusahaan publik di Indonesia sudah berusaha mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Babepam yaitu menyampaikan laporan keuangan auditan secara tepat waktu

dalam kurun waktu kurang dari 90 hari. Penjelasan berikutnya adalah penjelasan mengenai hasil pengujian hipoesis. Hasil pengujian hipotesis tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Dokumen terkait