• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS PENELITIAN

B. Analisis Data

3. Hasil Uji Instrumen

a. Uji Reliabilitas dan Validitas a) Uji Reliabiilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha. Hasil dari pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel pada tabel table 4. 6 Sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan Bagi Hasil (X1) 0,761 Reliabel Pelayanan (X2) 0,762 Reliabel Promosi(X3) 0,735 Reliabel Deposito Mudharabah 0,720 Reliabel Sumber: Data primer Diolah Pada Tanggal 12 Desember 2015

Dari tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai cronbach alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60), sehingga data tersebut dapat dikatakan reliable yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal. Sehingga dengan data tersebut dapat digunakan untuk pengukuran dan penelitian berikutnya.

b)Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan melihat nilai pada tabel korelasi. Kriterianya apabila nilai korelasi berbintang 2 maka data valid. Hasil uji validitas adalah seperti pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Item Pertanyaan Pearson Correlation Significant 2 Tailed Keterangan Bagi Hasil Butir 1 0,786** 0,000 Valid Butir 2 0,762** 0,000 Valid Butir 3 0,763** 0,000 Valid Butir 4 0,759** 0,000 Valid Pelayanan Butir 5 0,805,* 0,000 Valid Butir 6 0,750** 0,000 Valid Butir 7 0,745** 0,000 Valid Butir 8 0,756** 0,000 Valid Promosi Butir 9 0,752** 0,000 Valid Butir 10 0,745** 0,000 Valid Butir 11 0,765** 0,000 Valid Butir 12 0, 731** 0,000 Valid Deposito Mudharabah Butir 13 0,774** 0,000 Valid Butir 14 0,785** 0,000 Valid Butir 15 0,593 ** 0,000 Valid Butir 16 0,786** 0,000 Valid Sumber : Data primer Diolah Pada Tanggal 12 Desember 2015

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa korelasi butir pertanyaan 1 (satu) sampai 4 (empat) terhadap total skor butir pertanyaan bagi hasil (X1) menunjukkan signifikan (berbintang dua. Korelasi butir pertanyaan 5 (lima) sampai 8 (delapan) terhadap total skor butir pertanyaan pelayanan (X2) menunjukkan signifikan (berbintang dua). Korelasi butir pertanyaan 9 (sembilan ) sampai 12 (duabelas) terhadap total skor butir pertanyaan promosi (X3) menunjukkan signifikan (berbintang dua). Korelasi butir pertanyaan 14 (empat belas) sampai 17 (tuju belas) terhadap total skor butir pertanyaan deposito mudharabah (Y) menunjukan signifikan (berbintang dua). Tingkat standar eror adalah 1% atau 0,01.

b. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Multicolinearity

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi kolerasi maka terdapat problem multikolinearitas. Problem multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor ( VIF ). Dalam metode ini, nilai antara Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor nilainya berlawanan. Jika nilai tolerancenya lebih besar, maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF disini tidak diperbolehkan nilainya lebih dari 5, jika lebih maka terdapat gejala multikolinieritas, sebaliknya, jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas. Demikian juga dengan nilai

tolerancenya berarti sebaliknya. Hasil Uji Multikolinieritas adalah seperti pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinieritas Metode VIF

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,717 1,178 1,457 ,148

Bagi Hasil ,323 ,113 ,326 2,852 ,005 ,284 3,526

Pelayanan ,254 ,091 ,250 2,802 ,006 ,467 2,141

Promosi ,318 ,131 ,302 2,432 ,017 ,242 4,135

a. Dependent Variable: Deposito Mudharabah_Y

Sumber: Data Primer Diolah Pada Tanggal 12 Desember 2015

Dari tabel Coefficient pada kolom Collinearity Statistics, dapat terlihat nilai tolerance dan VIF berlawanan dan nilai VIF lebih kecil dari 5 dimana nilai VIF variabel untuk variabel bagi hasil ( X1) adalah sebesar 3,526 variabel pelayanan (X2) adalah sebesar 2,141 dan variabel promosi ( X3) adalah sebesar 4,135. Kesimpulan yang didapat variabel bagi hasil (X1), pelayanan (X2), dan promosi (X3) lolos dari gejala multikolinieritas.

b)Uji Heteroscedasticity

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian setiap variabel independen (Bawono, 2006: 136). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas dan perkalian variabel

bebas. Apabila χ2 hitung < χ2

tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 145).

Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1 ,451a ,203 ,161 1,75126

a. Predictors: (Constant), X3.X3, X2.X2, XI.X1, X2.X3, XI.X2

Sumber : Data Primer Diolah Pada Tanggal 12 Desember 2015 Nilai R2 sebesar 0,203 maka dapat diketahui besarnya χ2

hitung yaitu 0,203* 100 = 20,3 dengan tingkat signifikan 5% , df: 97. Besarnya χ2

tabel 120.9900. Karena χ2 hitung < χ2

tabel, maka gejala penyakit heteroskedastisitas dalam model persamaan tidak ada.

c) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Dalam penelitian ini, uji yang digunakan adalah analisa grafik yaitu dengan cara melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal dan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis normal. Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot. Hasil uji normalitas seperti pada gambar 4.1 dn 4.2.

Gambar 4.2 Grafik Normal Plot

Dalam grafik histogram di atas, di gambarkan perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, sehingga disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.3 Grafik Normal Plot

Grafik normal plot di atas menggambarkan perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Titik-titik yang tersebar pada grafik normal di atas menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas).

Hasil uji normalitas diatas di dukung oleh uji normalitas Kolmogrov-Smirnov Test. Uji Kolmogrov-Smirnov Test bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak. Data distribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05. Data distribusi tidak normal, jika nilai sig. (signifikansi) < 0,05 (Suliyanto 2005 :71). Hasil uji Kolmogrov-Smirnov Test sebagai berikut:

Tabel 4.10

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,08145218

Most Extreme Differences Absolute ,123

Positive ,085

Negative -,123

Kolmogorov-Smirnov Z 1,233

Asymp. Sig. (2-tailed) ,096

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Tabel 4.10 di atas diketahui bahwa nilai kolmogrov-smirnov (K-S) sebesar 1,233 dan asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,096 > 0,05, yang berarti nilai residual berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas.

d)Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Dalam menguji data linearitas menggunakan uji lagrange multiplier. Kriteria dari pengujian ini apabila nilai untuk X2 hitung < X2 tabel maka model yang digunakan sudah tepat. Hasil uji Linearitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Linieritas Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1 ,823a ,678 ,661 1,05434

a. Predictors: (Constant), X3.X3, X2.X2, XI.X1, X2.X3, XI.X2

Sumber : Data Primer Diolah Pada Tanggal 12 Desember 2015 Nilai R2 sebesar 0,678 maka dapat diketahui besarnya χ2

hitung yaitu 0,678 *100 = 67,8 dengan tingkat signifikan 5% , df: 97. Besarnya χ2

tabel 120.9900. Karena χ2 hitung < χ2

tabel, maka gejala penyakit heteroskedastisitas dalam model persamaan tidak ada.

c. Uji Regresi Linier Berganda

Uji Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh arah dan kekuatan hubungan dua variabel atau lebih yaitu antara variabel bebas terhadap

variabel terikat. Sehingga model dasarnya adalah:

Y = ß 0 + ß1 X1 2 X2 + ß3X3 +

Berikut hasil Uji Linier Berganda

Tabel 4.12 Uji Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Ba Std. Error Beta 1 (Constant) 1,717 1,178 1,457 ,148 Bagi Hasil ,323 ,113 ,326 2,852 ,005 Pelayanan ,254 ,091 ,250 2,802 ,006 Promosi ,318 ,131 ,302 2,432 ,017

a. Dependent Variable: Deposito Mudharabah_Y

Sumber : Data Primer Diolah Pada Tanggal 12 Desember 2015

Formulasi yang digunakan adalah:

Y= 1,717 + 0, 323 (X1) + 0,254 (X2) + 0,318(X3)

Arti model persamaan regresi linear berganda di atas adalah:

1. Constan 1,717 memiliki arti apabila bagi hasil (X1), pelayanan (X2), dan Promosi (X3) bernilai konstan atau tidak ada atau sebesar nol maka simpanan

deposito mudharabah memiliki nilai sebesar 1,717 dengan asumsi cateris paribus.

2. Bagi Hasil sebesar 0,323 memiliki arti apabila variabel bagi hasil mengalami peningkatan sebesar 1 satuan sedangkan variabel pelayanan dan promosi bernilai nol atau konstan, maka variabel simpanan deposito mudharabah (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,323 dengan asumsi cateris paribus. 3. Pelayanan sebesar 0,254 memiliki arti apabila variabel pelayanan mengalami

kenaikan sebesar 1 satuan sedangkan variabel bagi hasil dan promosi bernilai nol atau kostan, maka variabel simpanan deposito mudharabah (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,254 dengan asumsi cateris paribus.

4. Promosi sebesar 0,318 memiliki arti apabila variabel promosi mengalami kenaikan 1 sedangkan bagi hasil dan pelayanan bernilai nol atau konstan, maka variabel deposito mudharabah mengalami kenaikan sebesar 0,318 dengan asumsi cateris paribus.

Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen bertanda positif yaitu bagi hasil, pelayanan, promosi. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berbanding lurus atau searah dengan variabel dependen.

d. Uji Statistik

a) Uji t uji secara individu)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikasi variabel independen (tingkat bagi hasil, pelayanan dan promosi) mempengaruhi variabel dependen (simpanan deposito mudharabah) secara individu-individu atau sendiri –sendiri..

Dengan cara melihat nilai sig. Jika nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji t adalah seperti pada tabel 4.13

Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,717 1,178 1,457 ,148 Bagi Hasil ,323 ,113 ,326 2,852 ,005 Pelayanan ,254 ,091 ,250 2,802 ,006 Promosi ,318 ,131 ,302 2,432 ,017

a. Dependent Variable: Deposito Mudharabah_Y

Sumber : Data Primer Diolah Pada Tanggal 12 Desember 2015

a. Nilai signifikansi variabel bagi hasil (X1) adalah sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil (X1) terhadap simpanan deposito mudharabah (Y). Kesimpulan yang didapat bahwa semakin tinggi bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabah maka semakin banyak nasabah yang deposito di BMT Taruna Sejahtera.

b. Nilai signifikansi variabel pelayanan (X2) adalah sebesar 0,006 lebih kecil dari 0,05 artinya ada pengaruh yang signifikan antara pelayanan (X2) terhadap simpanan deposito mudharabah (Y). Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan, karena karyawan melayani dengan baik.

c. Nilai signifikansi variabel promosi (X3) adalah sebesar 0,017 lebih kecil dari 0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi (X3) terhadap simpanan deposito mudharabah (Y). Kesimpulan yang didapat nasabah sangat tertarik dengan promosi yang ditawarkan baik melalui brosur, media masa, karena dalam promosi dicantumkan produk-produk yang jelas.

b)Uji F ( uji secara serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa sejauh semua variabel X (independen) secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y (dependen). Kriteria apabila nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F adalah sebagai berikut :

Tabel 4.14

Uji F ( uji secara serempak)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 208,726 3 69,575 57,687 ,000a

Residual 115,784 96 1,206

Total 324,510 99

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan, Bagi Hasil b. Dependent Variable: Deposito Mudharabah

Sumber : Data primer Diolah Pada Tanggal 12 Desember 2015

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 dengan tingkat kesalahan 0.05. Nilai significant <0,05. Artinya variabel bagi hasil, pelayanan dan promosi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap simpanan deposito mudharabah.

c) Uji (koefisien determinasi)

Koefisien determinasi ( ) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Hasil uji sebagai berikut: Tabel 4.15 Uji Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1 ,802a ,643 ,632 1,09822

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan, Bagi Hasil

Sumber : Data primer diolah pada tanggal 12 Desember 2015

1) R= 0,643 artinya terdapat hubungan yang kuat antara variabel bagi hasil, pelayanan dan promosi terhadap simpanan deposito mudharabah karena mendekati angka.

2) Adjustec R square sebesar 0,643 berarti 64,3% faktor yang mempengaruhi simpanan deposito mudharabah di jelaskan oleh faktor bagi hasil, pelayanan dan promosi sedangkan sisanya 35,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Dokumen terkait