HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Kualitatif
4.2 Hasil Uji Kuantitatif
4.2.1 Kurva Kalibrasi Logam Pb dan Cd
Kurva kalibrasi logam Pb dan Cd diperoleh dengan cara mengukur absorbansi dari larutan standar masing-masing logam tersebut. Dari pengukuran kurva kalibrasi untuk Pb dan Cd, diperoleh persamaan garis regresi, yaitu:Y = 0,01229X + 0,00033 untuk logam Pb dan Y = 0,2214 X + 0,000051 untuk logam Cd.
Data hasil pengukuran absorbansi larutan standar logam Pb dan Cd dapat dilihat pada Lampiran 1. Contoh perhitungan persamaan regresi dapat dilihat pada Lampiran 2. Kurva kalibrasi larutan standar Pb dan Cd dapat dilihat pada
Gambar 1. Kurva Kalibrasi Logam Pb 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 -0.05 0.15 0.35 0.55 Concentration of Pb(µg/ml) Ab s o rb a n c
Gambar 2. Kurva Kalibrasi Logam Cd
0 0.02 0.04 0.06 0.08 -0.05 0.05 0.15 0.25 0.35 Concentration of Cd (µg/ml) A b so rb an ce
Berdasarkan kurva di atas, maka dilakukan perhitungan kembali untuk nilai koefesien korelasi (r) sehingga diperoleh hubungan yang linier antara konsentrasi dengan serapan dengan nilai koefesien korelasi (r) untuk Pb sebesar 0,9950 dan Cd sebesar 0,9997.
4.2.2 Analisa Kadar Logam Pb dan Cd dalam sampel
Penentuan kadar logam Pb dan Cd dilakukan secara spektrofotometri serapan atom. Konsentrasi logam Pb dan Cd dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi linier kurva kalibrasi larutan standar masing-masing. Data dan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.
Analisa dilanjutkan dengan perhitungan statistik (Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6). Dari perhitungan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata kadar plumbum dan kadmium pada udang windu tanpa perendaman lebih tinggi daripada udang windu dengan perendaman dalam larutan jeruk nipis dengan berbagai variasi waktu perendaman.
Hasil analisa kuantitatif logam Pb dan Cd dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2. Data Kadar Logam Pb dan Cd
No Logam Sampel Kadar Logam (mg/kg)
U 0,8195 ± 0,0290 UA 0,4286 ± 0,0517 1. Pb UB 0,2990 ± 0,0666 U 0,1432 ± 0,0031 UA 0,0616 ± 0,0026 2. Cd UB 0,0421 ± 0,0027 Keterangan :
U = Sampel tanpa perendaman dalam larutan jeruk nipis
UA = Sampel dengan perendaman dalam larutan jeruk nipis selama 30 menit UB = Sampel dengan perendaman dalam larutan jeruk nipis selama 60 menit
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut,kadar rata-rata logam Pb tanpa perendaman dalam larutan jeruk nipis adalah 0,8195 ± 0,0290 mg/kg dan 0,1432±0,0031 mg/kg untuk logam Cd. Berdasarkan persyaratan SNI 01-3548-1994, batas maksimum cemaran logam terhadap makanan yang diperbolehkan untuk logam Pb adalah 2 mg/kg dan untuk logam Cd sebesar 0,2 mg/kg.
Dengan demikian, kadar logam Pb dan Cd dalam udang windu yang berasal dari perairan Belawan belum melebihi batas maksimum yang diperbolehkan berdasarkan SNI 01-3548-1994.
Tabel 4.2 di atas juga menunjukkan bahwa perendaman udang windu dalam 2 butir jeruk nipis seberat ±64 g yang diencerkan dalam 200 ml air memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar logam Pb dan Cd karena dalam larutan jeruk nipis tersebut mangandung beberapa senyawa organik yang memiliki kemampuan sebagai chelator (pengikat logam) sehingga dapat menurunkan kadar logam Pb dan Cd dalam udang windu.
4.2.3 Hasil Penurunan Kadar Logam Setelah Perendaman dalam Larutan Jeruk Nipis
Tabel 4.3. Persen Penurunan Kadar Logam Pb dan Cd Setelah Perendaman dalam Larutan Jeruk Nipis Selama 30 menit dan 60 menit
Logam Sampel Kadar Sebelum Perendaman Kadar Setelah Perendaman % Penurunan UA 0,8410 0,4340 48,40% Pb UB 0,8410 0,2989 64,46% UA 0,1437 0,0631 56,09% Cd UB 0,1437 0,0443 69,17% Keterangan:
UA : sampel dengan perendaman dalam larutan jeruk nipis selama 30 menit UB : sampel dengan perendaman dalam larutan jeruk nipis selama 60 menit
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa kadar awal logam Pb adalah sebesar 0,8195 ± 0,0290 mg/kg dan logam Cd sebesar 0,1432 ± 0,0031mg/kg. Setelah perendaman dengan larutan jeruk nipis selama 30 menit, rata-rata kandungan logam Pb dan Cd menurun secara signifikan menjadi 0,4286 ± 0,0517 mg/kg untuk logam Pb (penurunan sebesar 0,4070 mg/kg atau 48,40% terhadap nilai awal) dan 0,0616 ± 0,0026 mg/kg untuk logam Cd (penurunan sebesar 0,0806 mg/kg atau 56,09% terhadap nilai awal). Setelah perendaman selama 60 menit menurun lagi menjadi 0,2990 ± 0,0666mg/kg untuk logam Pb (penurunan sebesar 0,5421 mg/kg atau 64,46% terhadap nilai awal) dan 0,0421 ± 0,0027 mg/kg untuk logam Cd (penurunan sebesar 0,0994 mg/kg atau 69,17% terhadap nilai awal)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, buah jeruk nipis memiliki kemampuan yang cukup efektif untuk menurunkan kadar logam. Persen penurunan yang diperoleh memang belum mencapai angka penurunan total yang maksimal. Hal ini disebabkan karena peneliti menggunakan 2 buah jeruk nipis (± 64 g) yang kemudian diencerkan dalam 200 ml air sesuai dengan jumlah yang digunakan konsumen sehingga kandungan senyawa organik yang terdapat dalam buah jeruk nipis menjadi lebih rendah. Walupun demikian, telah terbukti bahwa perendaman udang dalam larutan jeruk nipis tersebut dapat menurunkan kadar logam Pb dan Cd. Hal ini disebabkan adanya berbagai macam senyawa organik yang dapat menyebabkan pengikatan logam pada udang.
Dengan demikian, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menurunkan kadar logam dari makanan yang berasal dari laut adalah dengan cara melakukan perendaman terlebih dahulu dalam larutan jeruk nipis. Selain harganya murah dan mudah diperoleh, jeruk nipis yang mengandung berbagai macam senyawa organik ini terbukti dapat menurunkan kadar logam berat plumbum dan kadmium yang terdapat dalam udang windu.
4.2.4 Uji Perolehan kembali
Hasil Uji Perolehan kembali Plumbum dan Kadmium dalam udang windu setelah penambahan larutan baku Pb dan Cd dapat dilihat pada lampiran 7.
Contoh perhitungan persen recovery logam dalam sampel dapat dilihat pada
lampiran 8. Persen uji perolehan kembali (recovery) Pb dan Cd dalam sampel dapat dilihat pada tabel 4.4
tabel 4.4 Persen Uji Perolehan Kembali (recovery) Logam Pb dan Cd Dalam Sampel
No Logam yang dianalisa Recovery rata-rata(%)
1. Pb 90,85%
2. Cd 97,45%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji perolehan kembali untuk logam plumbum adalah 90,85% dan logam kadmium sebesar 97,40%. Persen recovery tersebut menunjukkan ketepatan kerja pada saat pemeriksaan kadar logam dalam sampel. Menurut WHO (2004), suatu metode dikatakan teliti jika nilai recoverynya antara 80%-110%.
4.2.5 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Dari hasil perhitungan diperoleh batas deteksi untuk timbal dan kadmium masing-masing sebesar 0,0649 mcg/ml dan 0,0082 mcg/ml. Sedangkan batas kuantitasinya sebesar 0,2164 mcg/ml untuk logam plumbum dan 0,0273 mcg/ml untuk logam kadmium.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN