• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Hasil Uji Penyembuhan Luka Sayat

Pengujian efek sediaan gel terhadap luka sayat pada kelinci, yaitu luka dibuat sampai subkutis, yang ditunjukan oleh kerusakan seluruh bagian dermis. Perubahan panjang luka sayat diukur sampai luka dinyatakan sembuh, dengan interval waktu pengukuran 1 hari. Hasil dapat dilihat pada lampiran dan halaman dan .

4.4.1 Hasil uji efek luka sayat ekstrak etanol daun srikaya yang diperangkapkan pada matriks nata de coco (EES/NDC).

Data pengamatan uji penyembuhan luka sayat EES 0,25%, 0,5% dan 0,75% yang diperangkapkan dalam matriks NDC dan juga kontrol dapat dilihat pada tabel 7 dan hasil nya pada gambar 5 berikut:

Tabel 7. Data rata-rata perubahan panjang luka sayat (cm) hari ke-1-11 dengan menggunakan EES/NDC.

No Perlakuan Perubahan penyembuhan luka sayat (cm)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Kontrol 2 1.85 1.78 1.70 1.59 1.42 1.31 1.88 1.09 0.69 0.45 0 2 EES 0,25% NDC 2 1.85 1.78 1.63 1.51 1.32 1.12 0.88 0.52 0 0 0 3 EES 0,5% NDC 2 1.66 1.57 1.37 1.24 0.99 0.48 0.07 0 0 0 0 4 EES 0,75% NDC 2 1.79 1.66 1.51 1.31 1.18 0.90 0.43 0 0 0 0

Pada tabel di atas dapat dilihat adanya pengurangan panjang luka sayat oleh masing-masing perlakuan. Dimana pada kontrol, pengurangan panjang luka sayat pada hari ke-1 adalah 0,15 cm dan hari ke-11 0,45 cm. Data tersebut menunjukkan bahwa pengurangan panjang luka sayat oleh matriks NDC sebagai kontrol berlangsung lambat dengan waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena

tidak mengandung zat berkhasiat dalam matriks NDC yang digunakan sebagai bahan pembawa. Pada EES 0,25% NDC, pengurangan panjang luka sayat pada hari ke-1 adalah 0,15 cm dan hari ke-9 adalah 0,52 cm. Hal ini menunjukkan bahwa EES 0,25% NDC dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat dari pada kontrol. Pada EES 0,75% NDC, pengurangan panjang luka sayat pada hari ke-1 adalah 0,21 cm dan hari ke-8 adalah 0,43 cm. Hal ini menunjukkan bahwa EES 0,75% NDC dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada EES 0,25% NDC dan kontrol. Pada EES 0,5% NDC, pengurangan panjang luka sayat pada hari ke-1 adalah 0,34 cm dan hari ke-7 adalah 0,07 cm. Hal ini menunjukkan bahwa EES 0,5% NDC dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada EES 0,75% NDC, EES 0,25% NDC dan kontrol.

Gambar 5. Grafik panjang luka rata-rata versus waktu (hari) pada pemberian EES/NDC

Pada grafik dapat dilihat bahwa kelompok kelinci yang paling cepat sembuh adalah kelompok EES 0,5% NDC (C) pada hari ke-7 diameter luka sudah 0 (sembuh). Kelompok kelinci yang diberi EES 0,75% NDC (D) diameter rata-rata luka sudah 0 pada hari ke 8. Kelompok kelinci yang diberi EES 0,25% NDC

0 0.5 1 1.5 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 P a n ja n g (c m ) kontrol EES 0,25% NDC EES 0,5% NDC EES 0,75% NDC

(B) rata-rata hampir sembuh pada hari ke 9, Sedangkan kelompok kelinci yang diberi matriks NDC atau kontrol (A) rata-rata pada hari 11 sembuh.

4.4.2 Hasil uji efek luka ekstrak etanol daun srikaya pada sediaan gel.

Data pengamatan uji penyembuhan luka sayat yang diberi EES 0,25%, 0,5% dan 0,75% yang diformulasi dalam sediaan gel dan juga kontrol dapat dilihat pada tabel 8 dan hasil nya pada gambar 6 berikut:

Tabel 8. Data rata-rata perubahan panjang luka sayat (cm) hari ke 1-11 dengan menggunakan gel EES dan kontrol.

No Perlakuan Perubahan penyembuhan luka sayat (cm)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Kontrol 2 1.91 1.84 1.75 1.65 1.39 1.34 1.21 1.13 0.90 0.43 0 2 Gel EES 0,25% 2 1.81 1.73 1.64 1.57 1.41 1.19 1.00 0.50 0 0 0 3 Gel EES 0,5% 2 1.66 1.53 1.40 1.01 0.51 0 0 0 0 0 0 4 Gel EES 0,75% 2 1.72 1.61 1.47 1.40 1.30 0.72 0.17 0 0 0 0

Pada tabel di atas dapat dilihat adanya pengurangan panjang luka sayat oleh masing-masing perlakuan. Dimana pada kontrol, pengurangan panjang luka sayat pada hari ke-1 adalah 0,1 cm dan hari ke-11 0,43 cm. Data tersebut menunjukkan bahwa pengurangan panjang luka sayat oleh dasar gel sebagai kontrol berlangsung lambat dengan waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena tidak ada zat berkhasiat dalam dasar gel yang digunakan sebagai bahan pembawa. Pada gel ESS 0,25%, pengurangan panjang luka sayat pada hari ke-1 adalah 0,19 cm dan hari ke-9 adalah 0,5 cm. Hal ini menunjukan bahwa gel ESS 0,25% dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada kontrol. Pada gel EES 0,75%, pengurangan panjang luka sayat pada hari ke-1 adalah 0,28 cm dan hari ke-8 adalah 0,17 cm. Hal ini menunjukkan bahwa gel EES 0,75% dapat

menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada gel EES 0,25% dan kontrol. Pada gel ESS 0,5%, pengurangan panjang luka sayat pada hari ke-1 adalah 0,34 cm dan hari ke-6 adalah 0,51 cm. Hal ini menunjukkan bahwa gel EES 0,5% dapat menyembuhkan luka sayat lebih cepat daripada gel EES 0,75%, gel EES 0,25% dan kontrol.

Gambar 6. Grafik panjang luka rata-rata versus waktu (hari) pada pemberian gel.

Pada grafik dapat dilihat bahwa kelompok kelinci yang paling cepat sembuh adalah kelompok yang diberi gel EES 0,5 % (G) pada hari ke 6 diameter luka sudah 0 (sembuh). Kelompok kelinci yang diberi perlakuan gel EES 0,75% (H) diameter rata-rata luka sudah 0 pada hari ke 7. Kelompok kelinci yang diberi perlakuan gel EES 0,25% (F) rata-rata hampir sembuh pada hari ke 9, Sedangkan kelompok kelinci yang diberi perlakuan dasar gel (E) rata-rata pada hari 11 sembuh.

Dari semua sediaan, bila dibandingkan antara matriks nata dengan sediaan gel maka efek penyembuhan luka yang lebih cepat adalah EES 0,5% NDC (C) sembuh pada hari ke-7 sedangkan pada gel EES 0,5% (G) sembuh pada hari ke 6. Hal ini disebabkan sifat umum dari sediaan setengah padat yang salah satu

0 0.5 1 1.5 2 2.5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 P an jan g ( cm ) Waktu (Hari) kontrol Gel EES 0,25% Gel EES 0,5 % Gel EES 0,75%

contohnya gel mampu melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan ini dicuci atau dihilangkan (Lachman 1994).

Pada semua perlakuan EES dengan variasi konsentrasi yang diperangkapkan dalam matriks nata de coco maupun dalam sediaan gel dapat mempercepat penyembuhan luka sayat pada hewan percobaan. Pada EES yang diperangkapkan dalam matriks NDC mempunyai efek penyembuhan luka sayat lebih cepat yaitu konsentrasi 0,5% dengan waktu 7 hari. Begitu juga pada gel EES yang mempunyai efek penyembuhan luka sayat lebih cepat yaitu konsentrasi 0,5% dengan waktu 6 hari.

Kandungan senyawa kimia EES adalah tanin yang dapat berfungsi sebagai adstringen yaitu menciutkan pori-pori kulit dan sebagai anti bakteri. Saponin berfungsi sebagai antiseptik. Flavonoid berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri, anti oksidan. Steroid sebagai anti radang (Simon dan Kerry, 2000). 4.5 Hasil Analisis Variansi (ANAVA)

Berdasarkan hasil ANAVA, terdapat perbedaan secara signifikan (α ≤

0,05) terhadap penyembuhan luka sayat yang diberi dengan sediaan matriks nata de coco dan sediaan gel pada hari ke 1-11. Ini menunjukkan bahwa kedua sediaan tersebut mempunyai efek penyembukan luka. Hasil dapat dilihat pada lampiran halaman dan lampiran halaman .

Dokumen terkait