• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Utama Penelitian

Pengambilan subjek penelitian ini dilakukan dengan cara random sampling

yang merupakan teknik pengambilan sampel secara probability sampling. Dimana, teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan mengundi nama-nama subjek dalam populasi.

1. Gambaran Umum Prasangka Subjek Penelitian

Gambaran prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat dari analisa perbandingan mean hipotetik dan mean empirik skor skala prasangka.

Tabel 8. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Prasangka Subjek Penelitian

Nilai Mean Hipotetik (µ) Mean Empirik (M) Perbandingan Mean 75 80,19 µ<M Minimum 30 35 Maksimum 120 116 Standar Deviasi 15 14,67

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh mean hipotetik prasangka sebesar 75 dengan standar deviasi 15, sedangkan mean empirik prasangka adalah 80,19 dengan standar deviasi 14,67. Dari hasil analisa perbandingan terlihat bahwa

mean hipotetik lebih rendah dari mean empirik (75 < 80,19) yang menunjukkan bahwa prasangka yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur.

Dari hasil tersebut maka subjek penelitian akan dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan tingakatan kategorisasi prasangka, yaitu rendah,

cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi. Dimana, peneliti terlebih dahulu menentukan rentang nilai yang didapatkan dari nilai rentang respon skala prasangka. Berdasarkan perhitungan diatas, maka kategorisasi dari variabel prasangka adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Kategorisasi Prasangka Subjek Penelitian

Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

1 – 1,6 Rendah 5 2,73 %

1,7 - 2,4 Cenderung Rendah 60 32,8 %

2,5 - 3,2 Cenderung Tinggi 104 57,0 %

3,3 – 4 Tinggi 14 7,65 %

Total 183 100 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang tergolong pada kategori prasangka rendah terdiri dari 5 orang (2,73%). Selanjutnya, 60 orang (32,8%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah dan 104 orang (57,0%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi, diakhiri dengan 14 orang lainnya (7,65%) tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.

2. Gambaran Prasangka Berdasarkan Aspek-Aspeknya.

Gambaran prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara juga dapat dilihat dari aspek-aspek prasangka yaitu kognitif, afektif dan konatif.

a. Gambaran Aspek Kognitif

Tabel 10. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Subjek pada Aspek Kognitif

Nilai Mean Hipotetik (µ) Mean Empirik (M) Perbandingan Mean 25 26,2 (µ)<M Minimum 10 11 Maksimum 40 40

Standar Deviasi 5 5,40

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh mean hipotetik subjek pada aspek kognitif sebesar 25 dengan standar deviasi 5, sedangkan mean empirik subjek pada aspek kognitif adalah 26,2 dengan standar deviasi 5,40. Dari hasil analisa perbandingan dapat dilihat bahwa mean hipotetik lebih rendah dari mean empirik (25 < 26,2) yang berarti bahwa aspek kognitif pada subjek penelitian ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur.

Dari hasil tersebut maka subjek penelitian akan dikelompokkan kedalam empat kelompok berdasarkan tingkatan kategorisasi, yaitu rendah, cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi. Untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor yang selanjutnya menghasilkan pengkategorian skor seperti pada tabel 8 berikut:

Tabel 11. Gambaran Kategorisasi Subjek pada Aspek Kognitif Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

1 – 1,6 Rendah 7 3,83 %

1,7 - 2,4 Cenderung Rendah 66 36,0 %

2,5 - 3,2 Cenderung Tinggi 86 47,0 %

3,3 – 4 Tinggi 24 13,1 %

Total 183 100 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang tergolong pada kategori prasangka rendah terdiri dari 7 orang (3,83%). Selanjutnya, 66 orang (36,0%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah dan 86 orang (47,0%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi, diakhiri dengan 24 orang lainnya (13,1%) tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.

b. Gambaran Aspek Afektif

Tabel 12. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Subjek pada Aspek Afektif

Nilai Mean Hipotetik (µ) Mean Empirik (M) Perbandingan Mean 25 26,8 (µ)<M Minimum 10 13 Maksimum 40 40 Standar Deviasi 5 5,13

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh mean hipotetik subjek pada aspek afektif sebesar 25 dengan standar deviasi 5, sedangkan mean empirik subjek pada aspek afektif adalah 26,8 dengan standar deviasi 5,13. Dari hasil analisa perbandingan dapat dilihat bahwa mean hipotetik lebih rendah dari mean empirik (25 < 26,8) yang berarti bahwa aspek afektif pada subjek penelitian ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur.

Dari hasil tersebut maka subjek penelitian akan dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan tingkatan kategorisasi, yaitu rendah, cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi. Untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor yang selanjutnya menghasilkan pengkategorian skor seperti pada tabel 10 berikut:

Tabel 13. Gambaran Kategorisasi Subjek pada Aspek Afektif Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

1 – 1,6 Rendah 9 4,92 %

1,7 - 2,4 Cenderung Rendah 51 27,9 %

2,5 - 3,2 Cenderung Tinggi 102 55,7 %

3,3 – 4 Tinggi 21 11,5 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang tergolong pada kategori prasangka rendah terdiri dari 9 orang (4,92%). Selanjutnya, 51 orang (27,9%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah dan 102 orang (55,7%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi, diakhiri dengan 21 orang lainnya (11,5%) tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.

c. Gambaran Aspek Konatif

Tabel 14. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Subjek pada Aspek Konatif

Nilai Mean Hipotetik (µ) Mean Empirik (M) Perbandingan Mean 25 27,2 (µ)>M Minimum 10 11 Maksimum 40 39 Standar Deviasi 5 4,95

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh mean hipotetik subjek pada aspek konatif sebesar 25 dengan standar deviasi 5, sedangkan mean empirik subjek pada aspek konatif adalah 27,2 dengan standar deviasi 4,95. Dari hasil analisa perbandingan dapat dapat dilihat bahwa mean hipotetik lebih rendah dari mean

empirik (25 < 27,2) yang berarti bahwa aspek konatif pada subjek penelitian ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur.

Dari hasil tersebut maka subjek penelitian akan dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan tingkatan kategorisasi, yaitu rendah, cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi. Untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor yang selanjutnya menghasilkan pengkategorian skor seperti pada tabel 12 berikut:

Tabel 15. Gambaran Kategorisasi Subjek pada Aspek Konatif Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

1 – 1,6 Rendah 6 3,3 %

1,7 - 2,4 Cenderung Rendah 41 22,4 %

2,5 - 3,2 Cenderung Tinggi 116 63,4 %

3,3 – 4 Tinggi 20 10,9 %

Total 183 100 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang tergolong pada kategori prasangka rendah terdiri dari 6 orang (3,3%). Selanjutnya, 41 orang (22,4%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung rendah dan 116 orang (63,4%) tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi, diakhiri dengan 20 orang (10,9%) tergolong pada kategori prasangka yang tinggi.

Dokumen terkait