• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Ujian Sarjana Psikologi

Oleh

RIKA DAMAYANTI

111301018

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)
(3)

bahwa skripsi saya yang berjudul :

Prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini saya kutip dari

hasil karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan di dalam skripsi

ini, saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Desember 2015

Rika Damayanti

(4)

Prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Rika Damayanti dan Ari Widiyanta

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif-deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dengan sampel berjumlah 183 mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif dan diambil dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala prasangka dan wawancara informal. Untuk skala prasangka, secara keseluruhan aitem yang berjumlah 30 dapat diikutsertakan dalam alat ukur pengambilan data. Pengujian asumsi dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Dari hasil analisa perbandingan berdasarkan prasangka subjek penelitian dapat dilihat bahwa mean

hipotetik lebih rendah dari mean empirik yang berarti bahwa prasangka yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur. Hal ini mengindikasikan bahwa, prasangka subjek penelitian kemungkinan dapat disebabkan oleh adanya kecenderungan kepercayaan, perasaan dan perilaku negatif terhadap Front Pembela Islam. Hasil wawancara juga ditemukan bahwa subjek tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi terhadap Front Pembela Islam, hal ini terlihat dari subjek yang memiliki kecenderungan persepsi negatif, perasaan risih dan perilaku menghindar terhadap Front Pembela Islam.

(5)

Prejudice Against Islam Defenders Association On Muslim Student At Faculty of Psychology University of North Sumatra

Rika Damayanti and Ari Widiyanta

ABSTRACT

This research is a quantitative-descriptive is to provide an overview of prejudice against the Islamic Defenders Association on Muslim Student Faculty of Psychology, University of North Sumatra. The population used in this study were of Muslim students of the Faculty of Psychology, University of North Sumatra with a sample totaling 183 Muslim students of the Faculty of Psychology, University of North Sumatra are still active and are taken by using random sampling techniques. Collecting data in this study using the scale prejudice and informal interviews. To scale the prejudice, the whole item totaling 30 may be included in the measuring instrument data collection. Testing assumptions in this study using the Kolmogorov-Smirnov normality test. From the results of a comparative analysis based on prejudice of research subjects can be seen that the

hypothetical mean is lower than the empirical mean that mean that prejudice owned research subjects was higher than that estimated by the measuring instrument. This indicates that, prejudice the possibility of research subjects can be caused by the tendency of beliefs, feelings and negative attitudes towards the Islamic Defenders Association. Interview results also found that subjects classified in the category of prejudices which tend to be high against the Islamic Defenders Association, it is seen from subjects which have a tendency negative perception, feeling uncomfortable and avoidance behavior towards the Islamic Defenders Association.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

yang telah diberikan selama ini, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal

penelitian yang berjudul “Prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Pada proses penelitian di dalam skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak

dukungan dan bantuan, terutama dari orangtua peneliti, serta abang, kakak,

keponakan, sahabat dan teman seperjuangan. Terima kasih atas kasih sayang,

semangat, doa, dan dukungan dalam segala hal, terkhusus dalam proses

penyusunan skripsi ini.

Peneliti juga menyadari bahwa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak

sangat membantu peneliti baik dalam masa perkuliahan sampai penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu, dari hati yang terdalam peneliti mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. Irmawati, Psikolog selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ari Widiyanta, M.Si.,Psikolog selaku dosen pembimbing yang

telah bersedia memberikan waktu, tenaga, dan pemikirannya untuk

membimbing saya dimulai dari menyusun proposal hingga

menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Gustiarti Leila, M.Psi.,M.Kes.,Psikolog selaku pembimbing

(7)

saya menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara.

4. Kak Dina Nazriani, M,A beserta Ibu Lily Garliah, M.Si.,Psikolog

selaku pembimbing alat ukur penelitian. Terima kasih banyak atas

bimbingan dan arahan kakak dan ibu selama saya bimbingan alat ukur

penelitian.

5. Ibu Meutia Nauly, M.Si.,Psikolog, Ibu Rika Eliana, M.Si.,Psikolog,

Kak Ridhoi Meilona Purba, M.Si dan Bang Omar Khalifa Burhan,

M.Sc selaku dosen Departemen Psikologi Sosial.

6. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara, terima kasih atas semua ilmu bermanfaat yang telah

diberikan.

7. Seluruh partisipan dalam penelitian saya. Bantuannya sungguh sangat

berharga untuk penelitian saya.

8. Keluarga besar tercinta. Keluarga Alm.Amat Tarmidi dan Ngatiza.

Bersyukur sekali peneliti tumbuh dan besar di keluarga ini. Terima

kasih untuk setiap cinta, doa, dukungan, nasihat dan kehangatan yang

diberikan terkhusus buat abang dan kakak saya Iin Erpianto, Amd., SE

beserta Asmaul Husna, Amd., S.Sos, Aminullah Sihaloho beserta

Malinda Irmawati, Amkeb, Rio Herdi Syahfitra beserta Eva Rustina

Afrianti, S.Pt, Erwin Arianto, kekasih saya Toni Irawan, SE, dan

(8)

Dzaky Dzulhanan Sihaloho, Hafiza Khaira Lubna Sihaloho, Assyfa

Khairunnisa Sihaloho, dan Q’rana Ariva.

9. Keluarga besar samawa (Rony Syahputra, S.Psi, Siti Rizki Kartika,

Nita Permatasari, Etika Mandasari, S.Psi, Gustina Handayani Harahap,

S.Psi dan Gita Yufika), terima kasih sekali untuk semangat dan

dukungan tanpa henti. Semoga cita-cita dan mimpi kita dapat tercapai.

10.Teman seperjuangan skripsi, Anggita Windy Marpaung, S.Psi, Putri

Olwinda, S.Psi, Mentari Purba, Dwi Kartika Harahap, S.Psi, Laura

Marsaulina, Fauzi Nasution, Elda Kristy Tophano, S.Psi, Juni

Carolina, S.Psi, dan juga teman-teman Psychotroops’11 terkhusus

Vilya Sutanto, S.Psi, Nissa Aztarid, S.Psi, Frans Ariadi Ginting, S.Psi,

Gustrispa Naomi Sirait, S.Psi dan Tia Nahara Hendrati, kalian luar

biasa! Terima kasih untuk empat tahun yang sangat manis.

11.Dan terakhir, kepada para pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Akhir kata, peneliti memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan

kekurangan dalam skripsi ini. Peneliti mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.

Medan, Desember 2015

Rika Damayanti

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Pertanyaan Penelitian ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 7

1. Manfaat Teorits ... 7

2. Manfaat Praktis ... 7

E.Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A.Prasangka ... 10

1. Definisi Prasangka ... 10

2. Aspek-Aspek Prasangka ... 11

3. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Prasangka ... 12

B.Front Pembela Islam ... 13

1. Latar Belakang Pendirian Front Pembela Islam ... 13

(10)

3. Visi dan Misi Front Pembela Islam ... 13

C.Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara 1. Definisi Mahasiswa ... 14

2. Definisi Muslim ... 14

3. Definisi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ... 14

D.Prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ... 16

E.Paradigma Teoritis ... 18

BAB III METODE PENELITIAN... 19

A.Identifikasi Variabel ... 19

B.Definisi Operasional ... 19

C.Populasi dan Sampel ... 20

1. Populasi ... 20

2. Sampel ... 21

D.Metode Pengumpulan Data ... 22

E.Kategorisasi Jenjang Variabel ... 24

F. Uji Coba Alat Ukur ... 24

1. Validitas Alat Ukur ... 24

2. Uji Daya Beda Aitem ... 24

3. Reliabilitas Alat Ukur ... 25

G.Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 26

1. Tahap Persiapan Penelitian ... 26

(11)

3. Tahap Pengolahan Data... 27

H.Metode Analisis Data ... 27

1. Uji Normalitas ... 28

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Hasil Uji Asumsi ... 29

1. Uji Normalitas ... 29

B. Hasil Analisa Data ... 29

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 29

C. Hasil Utama Penelitian ... 32

1. Gambaran Umum Prasangka Subjek Penelitian ... 32

2. Gambaran Prasangka Berdasarkan Aspek-Aspeknya ... 33

D. Hasil Tambahan Penelitian ... 37

1. Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Semester ... 37

2. Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Jenis Organisasi .... 39

3. Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Pengalaman dengan Front Pembela Islam ... 41

4. Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Sumber Pengetahuan tentang Front Pembela Islam ... 42

5. Gambaran Keseluruhan Subjek ... 44

E. Pembahasan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

(12)

B.Saran ... 74

1. Saran Metodologis ... 74

2. Saran Praktis ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Skor Setiap Kategori Jawaban ... 22

Tabel 2 Blue Print Skala Prasangka Terhadap Front Pembela Islam ... 23

Tabel 3 Distribusi Aitem Alat Ukur Prasangka Setelah Uji Coba ... 25

Tabel 4 Gambaran Subjek Berdasarkan Semester ... 30

Tabel 5 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Organisasi ... 30

Tabel 6 Gambaran Subjek Berdasarkan Pengalaman dengan Front Pembela Islam ... 31

Tabel 7 Gambaran Subjek Berdasarkan Sumber Pengetahuan tentang Front Pembela Islam... 31

Tabel 8 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Prasangka Subjek Penelitian ... 32

Tabel 9 Kategorisasi Prasangka Subjek Penelitian ... 33

Tabel 10 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Berdasarkan Subjek pada Aspek Kognitif ... 33

Tabel 11 Gambaran Kategorisasi Subjek pada Aspek Kognitif... 34

Tabel 12 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Subjek pada Aspek Afektif ... 35

Tabel 13 Gambaran Kategorisasi Subjek pada Aspek Afektif... 35

(14)

Tabel 15 Gambaran Kategorisasi Subjek pada Aspek Konatif ... 37

Tabel 16 Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Semester ... 37

Tabel 17 Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Jenis Organisasi ... 39

Tabel 18 Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Pengalaman dengan Front

Pembela Islam... 41

Tabel 19 Gambaran Prasangka Subjek Berdasarkan Sumber Pengetahuan tentang

Front Pembela Islam... 42

Tabel 20 Kategorisasi Keseluruhan Subjek ... 44

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A Skala Penelitian Prasangka ... 80

LAMPIRAN B Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Prasangka (Try Out) 89

LAMPIRAN C Data Mentah Skala Prasangka (Penelitian) ... 92

(16)

Prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Rika Damayanti dan Ari Widiyanta

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif-deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dengan sampel berjumlah 183 mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif dan diambil dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala prasangka dan wawancara informal. Untuk skala prasangka, secara keseluruhan aitem yang berjumlah 30 dapat diikutsertakan dalam alat ukur pengambilan data. Pengujian asumsi dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Dari hasil analisa perbandingan berdasarkan prasangka subjek penelitian dapat dilihat bahwa mean

hipotetik lebih rendah dari mean empirik yang berarti bahwa prasangka yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh alat ukur. Hal ini mengindikasikan bahwa, prasangka subjek penelitian kemungkinan dapat disebabkan oleh adanya kecenderungan kepercayaan, perasaan dan perilaku negatif terhadap Front Pembela Islam. Hasil wawancara juga ditemukan bahwa subjek tergolong pada kategori prasangka yang cenderung tinggi terhadap Front Pembela Islam, hal ini terlihat dari subjek yang memiliki kecenderungan persepsi negatif, perasaan risih dan perilaku menghindar terhadap Front Pembela Islam.

(17)

Prejudice Against Islam Defenders Association On Muslim Student At Faculty of Psychology University of North Sumatra

Rika Damayanti and Ari Widiyanta

ABSTRACT

This research is a quantitative-descriptive is to provide an overview of prejudice against the Islamic Defenders Association on Muslim Student Faculty of Psychology, University of North Sumatra. The population used in this study were of Muslim students of the Faculty of Psychology, University of North Sumatra with a sample totaling 183 Muslim students of the Faculty of Psychology, University of North Sumatra are still active and are taken by using random sampling techniques. Collecting data in this study using the scale prejudice and informal interviews. To scale the prejudice, the whole item totaling 30 may be included in the measuring instrument data collection. Testing assumptions in this study using the Kolmogorov-Smirnov normality test. From the results of a comparative analysis based on prejudice of research subjects can be seen that the

hypothetical mean is lower than the empirical mean that mean that prejudice owned research subjects was higher than that estimated by the measuring instrument. This indicates that, prejudice the possibility of research subjects can be caused by the tendency of beliefs, feelings and negative attitudes towards the Islamic Defenders Association. Interview results also found that subjects classified in the category of prejudices which tend to be high against the Islamic Defenders Association, it is seen from subjects which have a tendency negative perception, feeling uncomfortable and avoidance behavior towards the Islamic Defenders Association.

(18)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini banyak bermunculan organisasi masyarakat yang menarik

perhatian kita, salah satunya adalah organisasi Front Pembela Islam. Front

Pembela Islam adalah organisasi masyarakat yang dibentuk dengan tujuan untuk

menciptakan kerja sama umat dalam menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar

di setiap aspek kehidupan. Artinya bahwa, Front Pembela Islam merupakan

organisasi masyarakat yang mengingatkan seseorang untuk berbuat baik dan

melarang seseorang untuk berbuat jahat (Wawancara dengan Ketua FPI Medan,

2014).

Amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan usaha untuk mengajak

seseorang untuk berbuat baik dan melarang seseorang untuk berbuat jahat. Dalam

menegakkan Amar ma’ruf dan nahi munkar beberapa yang dilakukan oleh Front

Pembela Islam tergantung pada kondisi lokasi penyakit masyarakatnya. Jika

kondisi masyarakat mendukung, peduli dan ada usaha dari masyarakat. Maka,

Front Pembela Islam akan melakukan metode yaitu mempersuasif seperti

pengajian atau tabligh akbar. Sedangkan, jika tidak ada kepedulian dan usaha

nyata dari masyarakat misalnya masih peduli dengan adanya pusat-pusat

kemaksiatan. Maka, Front Pembela Islam akan melakukan tindakan-tindakan

langsung seperti membongkar lokasi tersebut (Kusuma, 2010).

Selanjutnya, Front Pembela Islam mendapatkan penilaian pro ketika

(19)

bencana alam seperti kebanjiran dan gunung meletus (Merdeka.com, Agustus.,

2015). Sedangkan, Front Pembela Islam mendapatkan penilain kontra ketika

melakukan aksi-aksi seperti demo-demo untuk menentang perbuatan yang

dilarang oleh agama seperti mesum dan berjudi, serta aksi protes terhadap

keberadaan pihak-pihak yang tidak sejalan dengan Front Pembela Islam seperti

Gubernur DKI Jakarta yaitu Ahok (Tempo, 2014).

Adanya aksi-aksi tersebut juga menimbulkan penilaian pro dan kontra

terhadap Front Pembela Islam yang berlangsung di ruang maya, seperti forum dan

kolom komentar situs berita online. Dimana, Front Pembela Islam mendapat

respon ketidaksetujuan atas aksi-aksi anarkis yang dilakukan mereka. Namun,

adapula yang bersuara untuk memberikan dukungan terhadap aksi-aksi Front

Pembela Islam (Viva, 2015).

Adapun, salah satu suara ketidaksetujuan terhadap Front Pembela Islam

yang terjadi disitus berita online seperti : “jangan membawa-bawa nama agama.

Anda-anda mempermalukan kami yang satu agama dengan anda, saya tidak setuju

dengan tindakan anarkis anda-anda” (Liputan6, 2015). Sedangkan, salah satu

suara yang memberikan dukungan terhadap Front Pembela Islam adalah : “maju

terus FPI, kan sudah ada kesepakatan bersama jam berapa tempat hiburan boleh

buka, tetapi polisi tidak bertindak terpaksa di sweeping” (Liputan6, 2015).

Dengan demikian, aksi-aksi diatas merupakan aksi yang menyebabkan

timbulnya penilaian dari berbagai kelompok seperti masyarakat, aparat penegak

hukum dan mahasiswa (Damayanti, Thayibi, Gardhiani, & Limy , 2003). Dimana,

(20)

bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun

dalam perkuliahan (Yewangoe dalam Bahari, 2006). Sehingga, potensi yang

dimilikinya tidak terlepas dari tingkat pendidikannya yang tergolong tinggi dalam

masyarakat (Bahari, 2010). Beberapa sosiolog pendidikan, seperti Halsey dan

Psacharopoulus (dalam Bahari, 2010) menyatakan bahwa pendidikan yang tinggi

mempengaruhi cara pandang, wawasan dan daya kritis seseorang.

Sehingga, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana gambaran prasangka

terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara. Seperti yang diungkapkan oleh (Kusuma, 2010) yang

menyatakan bahwa aksi-aksi yang dilakukan oleh Front Pembela Islam ternyata

juga mendapatkan penilaian dari golongan kaum Muslim sendiri (Kusuma, 2010).

Dimana, kaum Muslim merupakan kaum yang memiliki peran sebagai

Khalifah Allah di muka bumi yaitu sebagai calon pemimpin dan pembina umat di

masa depan (Al-Ghazali, 2011). Artinya bahwa, kaum Muslim memiliki peran

yang sama dengan Front Pembela Islam. Akan tetapi, pada kenyataannya dari

hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti munculah penilaian yang pro dan

kontra terhadap Front Pembela Islam.

Selain itu, hal ini juga terjadi pada mahasiswa di lingkungan Fakultas

Psikologi Universitas Sumatera Utara. Dimana, Fakultas Psikologi merupakan

Fakultas yang mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental seperti

interaksi sosial, hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial, dan perilaku sosial

(21)

kontra terhadap Front Pembela Islam yang terjadi pada kehidupan mahasiswa di

lingkungan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Dengan demikian, dilakukan wawancara informal dengan mahasiswa

Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang pro terhadap Front

Pembela Islam:

“Saya sangat menyukai FPI, coba bayangkan kalau FPI tidak ada, maksiat dimana mana terjadi, selain itu baru-baru ini saya pernah diajak (FPI), untuk menjadi relawan di Sinabung dan mereka juga memyediakan sembako untuk korban gunung Sinabung”.

(mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Komunikasi Personal, 12 Oktober 2014).

Tetapi, tidak sedikit pula mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara yang menilai bahwa Front Pembela Islam memiliki

aksi yang negatif. Dan hal ini sejalan dengan wawancara informal dari mahasiswa

Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang kontra terhadap

Front Pembela Islam di Kota Medan:

“Negara kita ini bukan negara islam, jadi mana bisa buat Indonesia jadi negara Islam, kalau mau buat gitu ya di mesir sana, ku lihat FPI ini sukak

sukaknya saja” .

(mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Komunikasi Personal, 12 Oktober 2014).

Pernyataaan diatas merupakan penilaian mahasiswa Muslim Fakultas

Psikologi Universitas Sumatera Utara yang pro dan kontra terhadap keberadaan

Front Pembela Islam. Dimana, adanya penilaian yang kontra inilah disebut dengan

(22)

banyak diteliti dalam psikologi sosial dan menjadi topik yang banyak ditelaah

karena adanya penindasan, perang dan konflik sosial.

Prasangka tidak mengenal kebudayaan dan batasan-batasan sejarah, tidak

mengenal daerah-daerah tertentu, tidak memandang apakah dia muda, tua,

berkulit putih, laki-laki, perempuan atau apapun itu karena semua bisa menjadi

target prasangka (Mackie, Hamilton, Susskind & Roselli dalam Hogg, 2011).

Adapun definisi dari prasangka adalah penilaian negatif terhadap suatu kelompok

dan anggota tertentu tanpa mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu

(Kenrick, 2010).

Ada tiga aspek prasangka, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

konatif. Pertama, aspek kognitif yaitu aspek yang berkaitan dengan kepercayaan

yang dimiliki oleh individu terhadap kelompok tertentu. Kedua, aspek afektif

yaitu aspek yang berkaitan dengan perasaan yang kuat (biasanya negatif) terhadap

kelompok tertentu dan terhadap kualitas-kualitas yang mungkin dimilikinya. Yang

terakhir adalah aspek konatif dimana aspek konatif berkaitan dengan niat yang

dimiliki individu untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap kelompok

tertentu (Allport dalam Hogg, 2011).

Selanjutnya, prasangka dapat timbul dari berbagai sebab yaitu individu

yang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam. Dimana, dalam sebuah

usaha, individu akan mengalami kegagalan dan kelemahan. Dari kegagalan inilah

individu tidak mencari kesalahan pada dirinya, akan tetapi pada orang lain.

(23)

berprasangka karena sudah dipersiapkan di dalam lingkungannya atau

kelompoknya untuk berprasangka (Ahmadi, 2009).

Selain itu, prasangka juga timbul karena adanya perbedaan. Perbedaan ini

seperti; perbedaan fisik atau biologis, ras, perbedaan lingkungan atau geografis,

perbedaan kekayaan, perbedaan status sosial, perbedaan kepercayaan atau agama,

serta perbedaan dalam normal sosial. Disisi lain, prasangka timbul karena adanya

kesan yang menyakitkan atau pengalaman yang tidak menyenangkan, serta

adanya anggapan yang sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan di dalam

lingkungan tertentu (Ahmadi, 2009).

Dampak dari prasangka itu bermacam-macam serta dapat dimulai dari

kesulitan kecil hingga yang paling besar. Umumnya prasangka berbahaya karena

menstigma kelompok dan individu yang termasuk dalam kelompok itu (Crocker,

Goffman, Swim & Stangor dalam Hogg, 2011). Selanjutnya, Allport (dalam

Hogg, 2011) mengidentifikasi beberapa dampak yang ditimbulkan oleh prasangka

seperti, tindakan agresif, identitas sosial yang tidak dihargai oleh kelompok sosial,

serta adanya diskriminasi seperti pengasingan dari komunitas.

Berdasarkan uraian permasalahan yang relevan di atas, maka peneliti

tertarik untuk mengangkat topik mengenai prasangka terhadap Front Pembela

(24)

B. PERTANYAAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian singkat tentang latar belakang masalah, maka

pertanyaan penelitiannya adalah : Bagaimana Prasangka terhadap Front Pembela

Islam pada Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara?

C. TUJUAN PENELITIAN

Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan, yaitu : “Untuk

Menggambarkan Prasangka terhadap Front Pembela Islam pada Mahasiswa

Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara”.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu

Psikologi, khususnya bidang Psikologi Sosial. Penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat dalam memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu dan dapat

menjadi landasan untuk pelaksanaan penelitian-penelitian lanjutan mahasiswa

atau pihak-pihak yang membutuhkan, terkait dengan prasangka terhadap Front

Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara.

2. Manfaat Praktis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi

mengenai prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim

(25)

referensi bagi organisasi masyarakat Front Pembela Islam mengenai aksi yang

mereka lakukan.

E. SISTEMATIKA PENELITIAN

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, pertanyaan

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan dibahas sejumlah konsep yang berhubungan dengan

masalah penelitian. Tinjauan pustaka yang digunakan berkaitan dengan

prasangka,berkaitan dengan mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara, berkaitan dengan prasangka terhadap Front Pembela Islam pada

mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dan berkaitan

dengan paradigma berpikir.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi metode yang digunakan dalam penelitian yang mencakup

jenis penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, populasi dan

sampel, metode pengumpulan data, kategorisasi jenjang variabel, uji coba alat

(26)

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini, akan diuraikan keseluruhan hasil analisa data penelitian,

diawali dengan hasil uji asumsi, hasil analisa data, hasil utama penelitian, hasil

tambahan penelitian dan diakhiri dengan pembahasan penelitian berdasarkan teori.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang menjawab pertanyaan

penelitian, serta diakhiri dengan saran-saran bagi peneliti lain yang meliputi saran

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PRASANGKA 1. Definisi Prasangka

Prasangka merupakan sedikit dari banyaknya masalah yang harus dihadapi

manusia. Ketika sekelompok orang berseteru, memicu berbagai tindakan agresif,

hal-hal seperti inilah yang dapat merugikan satu sama lain. Bahkan banyak sekali

orang-orang yang tidak bersalah menjadi korbannya. Prasangka didefinisikan

sebagai penilaian negatif terhadap suatu kelompok dan anggota tertentu tanpa

mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu (Kenrick, 2010).

Disamping itu, Baron dan Byrne (2006) mendefinisikan prasangka sebagai

sikap negatif terhadap anggota kelompok tertentu, yang berdasarkan keanggotaan

mereka dalam kelompok tersebut. Dimana, sikap adalah keadaan mental yang

didasarkan melalui pengalaman atau pengaruh terhadap respon individu pada

semua objek dan situasi yang terkait (Allport dalam Hogg, 2011). Kata ‘sikap’ berasal dari bahasa Latin Aptus, yang berarti ‘fit and ready for action’ yang

mengacu kepada sesuatu yang langsung diamati (Hogg, 2011).

Selanjutnya, definisi prasangka yang berkonotasi negatif juga ditemukan

pada definisi-definisi yang dikemukakan oleh ahli-ahli lain. Seperti yang

diungkapkan oleh Ahmadi (2009) yang mendefinisikan prasangka sebagai sikap

negatif yang diperlihatkan oleh anggota-anggota suatu kelompok terhadap

anggota-anggota kelompok lain termasuk para anggotanya. Selain itu, Hogg

(28)

menguntungkan terhadap kelompok sosial dan anggotanya. Dimana, dapat

menimbulkan dampak lain seperti tindakan agresif, identitas sosial yang tidak

dihargai oleh kelompok sosial, serta adanya diskriminasi seperti pengasingan dari

komunitas (Allport dalam Hogg, 2011).

Berdasarkan persamaan pendapat para ahli tersebut, peneliti menggunakan

definisi yang diungkapkan oleh Kenrick (2010) yang mendefinisikan prasangka

sebagai penilaian negatif terhadap suatu kelompok dan anggota tertentu tanpa

mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu. Sedangkan kesimpulan

prasangka dari definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas bahwa

prasangka merupakan sikap negatif dimana, dapat merugikan seseorang dan sikap

ini ditujukan terhadap kelompok atau anggota kelompok tertentu diluar

kelompoknya tanpa mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu dari

kelompok tersebut.

2. Aspek-Aspek Prasangka

(Allport dalam Hogg, 2011) menyatakan bahwa aspek-aspek dari

prasangka antara lain:

a. Aspek Kognitif

Aspek kognitif berkaitan dengan kepercayaan yang dimiliki oleh individu

terhadap kelompok tertentu.

b. Aspek Afektif.

Aspek afektif berkaitan dengan perasaan yang kuat (biasanya negatif)

terhadap kelompok tertentu dan terhadap kualitas-kualitas yang mungkin

(29)

c. Aspek Konatif

Yang terakhir adalah aspek konatif dimana aspek konatif berkaitan dengan

niat yang dimiliki individu untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap

kelompok tertentu.

3. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Prasangka

(Ahmadi, 2009) menyatakan bahwa prasangka dapat disebabkan oleh

beberapa faktor-faktor antara lain:

a. Individu yang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam.

Dimana, dalam sebuah usaha, individu akan mengalami kegagalan dan

kelemahan. Dari kegagalan inillah individu tidak mencari kesalahan pada

dirinya, akan tetapi pada orang lain.

b. Individu yang berprasangka timbul karena sudah dipersiapkannya

lingkungan atau kelompok untuk berprasangka.

c. Individu yang berprasangka timbul karena adanya perbedaan. Perbedaan

ini seperti; perbedaan fisik atau biologis, ras, perbedaan lingkungan atau

geografis, perbedaan kekayaan, perbedaan status sosial, perbedaan

kepercayaan atau agama, perbedaan norma sosial.

d. Individu yang berprasangka timbul karena adanya kesan yang

menyakitkan atau pengalaman yang tidak menyenangkan.

e. Individu yang berprasangka timbul karena adanya anggapan yang sudah

(30)

B. FRONT PEMBELA ISLAM

1. Latar Belakang Pendirian Front Pembela Islam

Berdirinya Front Pembela Islam dikarenakan adanya perubahan sosial

yang terjadi di Indonesia. Dimana, hal ini mengakibatkan semakin meluasnya

kemungkaran dan kemaksiatan. Front Pembela Islam juga berdiri dikarenakan

adanya kewajiban untuk mempertahankan harkat dan martabat Islam serta umat

Islam. Sehingga, Front Pembela Islam berdiri untuk menegakkan hukum Islam di

Indonesia.

2. Definisi Front Pembela Islam

Front Pembela Islam sendiri merupakan organisasi masyarakat yang

dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan kerja sama umat dalam menegakkan

amar ma’ruf dan nahi munkar di setiap aspek kehidupan. Artinya bahwa, Front

Pembela Islam merupakan organisasi masyarakat yang mengingatkan seseorang

untuk berbuat baik dan melarang seseorang untuk berbuat jahat.

3. Visi dan Misi Front Pembela Islam

Adapun visi dan misi yang dilakukan Front Pembela Islam adalah menuju

perwujudan dalam menegakkan Islam di negara Indonesia ini dan menegakkan

amar ma’ruf dan nahi munkar untuk penerapan syari’at Islam secara kaffah.

Artinya bahwa, visi dan misi Front Pembela Islam dalam menegakkan amar

ma’ruf dan nahi munkar dilakukan secara sungguh-sungguh.

(31)

C. MAHASISWA MUSLIM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1. Definisi Mahasiswa

Menurut UU No 56 Tahun 2003 Pasal 44, mahasiswa adalah peserta didik

yang terdaftar secara sah pada salah satu program akademik, profesi dan vokasi

Universitas. Selanjutnya, Yewangoe (dalam Bahari, 2006) menyatakan bahwa

mahasiswa adalah kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup bersikap

kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun dalam

perkuliahan.

2. Definisi Muslim

Muslim menurut (Al-Ghazali, 2011) adalah kaum yang berserah diri

kepada Allah, yang mengubah iman didalam hati menjadi amal perbuatan,

menerjemahkan keyakinan yang terpendam dengan ketaatan yang tampak dalam

kehidupan. Adapun, peran kaum Muslim adalah mampu melaksanakan perannya

sebagai Khalifah Allah di muka bumi yaitu sebagai calon pemimpin dan pembina

umat di masa depan.

3. Definisi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah Fakultas yang

mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental. Adapun salah satu

bidang spesialisasi psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

adalah psikologi sosial dimana psikologi sosial mengatasi hal yang berkaitan

dengan interaksi sosial, hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial, dan perilaku

(32)

Berdasarkan persamaan pendapat para ahli diatas tersebut, peneliti

menggunakan pengertian mahasiswa menurut Yewangoe (dalam Bahari, 2006)

yang menyatakan bahwa mahasiswa adalah kelompok intelektual muda yang

diharapkan sanggup bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam

masyarakat maupun perkuliahan. Selanjutnya, peneliti menggunakan pengertian

Muslim menurut (Al-Ghazali, 2011) yang menyatakan bahwa Muslim adalah

kaum yang berserah diri kepada Allah, yang mengubah iman didalam hati menjadi

amal perbuatan, menerjemahkan keyakinan yang terpendam dengan ketaatan yang

tampak dalam kehidupan. Dimana, memiliki peran sebagai Khalifah Allah di

muka bumi yaitu sebagai calon pemimpin dan pembina umat di masa depan.

Sedangkan, pengertian Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

peneliti menggunakan definisi menurut (Laura, 2010) yang menyatakan bahwa

Fakultas yang mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental dan

secara sosial mampu mengatasi hal yang berkaitan dengan interaksi sosial,

hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial dan perilaku sosial.

Jadi pengertian dari mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara adalah kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup

bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun

dalam perkuliahan. Dimana, menganut ajaran agama Islam yaitu berserah diri

kepada Allah yang memiliki peran sebagai Khalifah Allah di muka bumi yaitu

sebagai calon pemimpin dan pembina umat di masa depan dan secara sosial

mampu mengatasi hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, hubungan sosial,

(33)

D. PRASANGKA TERHADAP FRONT PEMBELA ISLAM PADA MAHASISWA MUSLIM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Front Pembela Islam merupakan organisasi masyarakat yang dibentuk

dengan tujuan untuk menciptakan kerja sama umat dalam menegakkan amar

ma’ruf dan nahi munkar di setiap aspek kehidupan. Artinya bahwa, Front

Pembela Islam merupakan organisasi masyarakat yang mengingatkan seseorang

untuk berbuat baik dan melarang seseorang untuk berbuat jahat. Selanjutnya,

Front Pembela Islam sendiri muncul dikarenakan adanya perubahan sosial yang

terjadi di Indonesia (Wawancara dengan Ketua FPI Medan, 2014).

Namun, keberadaan Front Pembela Islam di Indonesia sudah menjadi pro

dan kontra selama beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh aksi

kontroversial dan aksi kemanusian yang dilakukan Front Pembela Islam (Kusuma,

2010). Dengan demikian, hal ini menimbulkan penilaian dari berbagai kelompok

seperti masyarakat, aparat penegak hukum dan mahasiswa (Damayanti, dkk.,

2003). Selain itu, aksi-aksi yang dilakukan Front Pembela Islam juga

mendapatkan penilaian dari golongan kaum Muslim sendiri (Kusuma, 2010).

Dengan demikian, adanya penilaian yang kontra inilah disebut dengan

prasangka. Dimana, prasangka adalah penilaian negatif terhadap suatu kelompok

dan anggota tertentu tanpa mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu

(Kenrick, 2010). Prasangka sendiri dapat disebabkan oleh adanya kepercayaan,

perasaan dan perilaku negatif terhadap kelompok lain (Hogg, 2011). Selain itu,

(34)

oleh prasangka seperti, tindakan agresif, identitas sosial yang tidak dihargai oleh

kelompok sosial, serta adanya diskriminasi seperti pengasingan dari komunitas.

Adapun, salah satu faktor yang dapat menimbulkan prasangka adalah

perbedaan kelompok (Ahmadi, 2009). Hal ini seperti, prasangka terhadap Front

Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera.

Dimana, mahasiswa merupakan kelompok intelektual muda yang diharapkan

sanggup bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat

maupun dalam perkuliahan (Yewangoe dalam Bahari, 2006). Sehingga, potensi

yang dimilikinya tidak terlepas dari tingkat pendidikannya yang tergolong tinggi

dalam masyarakat (Bahari, 2010). Beberapa sosiolog pendidikan, seperti Halsey

dan Psacharopoulus (dalam Bahari, 2010) menyatakan bahwa pendidikan yang

tinggi mempengaruhi cara pandang, wawasan dan daya kritis seseorang.

Selanjutnya, mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi yang berasal dari

Universitas Sumatera Utara pada penelitian ini, berada pada Fakultas yang

mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental dan berada pada

tingkat yang sama yaitu sedang menjalani pendidikan strata 1. Hal ini jika

dikaitkan dengan faktor yang mempengaruhi prasangka terhadap Front Pembela

Islam, maka seharusnya berpeluang menyebabkan adanya perbedaan skor

(35)

E. PARADIGMA TEORITIS

Identik dengan

Aksi kontroversial

Mahasiswa Aparat penegak hukum

Masyarakat

Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara Aksi kemanusiaan

Prasangka

Front Pembela Islam

(36)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PRASANGKA 1. Definisi Prasangka

Prasangka merupakan sedikit dari banyaknya masalah yang harus dihadapi

manusia. Ketika sekelompok orang berseteru, memicu berbagai tindakan agresif,

hal-hal seperti inilah yang dapat merugikan satu sama lain. Bahkan banyak sekali

orang-orang yang tidak bersalah menjadi korbannya. Prasangka didefinisikan

sebagai penilaian negatif terhadap suatu kelompok dan anggota tertentu tanpa

mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu (Kenrick, 2010).

Disamping itu, Baron dan Byrne (2006) mendefinisikan prasangka sebagai

sikap negatif terhadap anggota kelompok tertentu, yang berdasarkan keanggotaan

mereka dalam kelompok tersebut. Dimana, sikap adalah keadaan mental yang

didasarkan melalui pengalaman atau pengaruh terhadap respon individu pada

semua objek dan situasi yang terkait (Allport dalam Hogg, 2011). Kata ‘sikap’ berasal dari bahasa Latin Aptus, yang berarti ‘fit and ready for action’ yang

mengacu kepada sesuatu yang langsung diamati (Hogg, 2011).

Selanjutnya, definisi prasangka yang berkonotasi negatif juga ditemukan

pada definisi-definisi yang dikemukakan oleh ahli-ahli lain. Seperti yang

diungkapkan oleh Ahmadi (2009) yang mendefinisikan prasangka sebagai sikap

negatif yang diperlihatkan oleh anggota-anggota suatu kelompok terhadap

anggota-anggota kelompok lain termasuk para anggotanya. Selain itu, Hogg

(37)

menguntungkan terhadap kelompok sosial dan anggotanya. Dimana, dapat

menimbulkan dampak lain seperti tindakan agresif, identitas sosial yang tidak

dihargai oleh kelompok sosial, serta adanya diskriminasi seperti pengasingan dari

komunitas (Allport dalam Hogg, 2011).

Berdasarkan persamaan pendapat para ahli tersebut, peneliti menggunakan

definisi yang diungkapkan oleh Kenrick (2010) yang mendefinisikan prasangka

sebagai penilaian negatif terhadap suatu kelompok dan anggota tertentu tanpa

mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu. Sedangkan kesimpulan

prasangka dari definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas bahwa

prasangka merupakan sikap negatif dimana, dapat merugikan seseorang dan sikap

ini ditujukan terhadap kelompok atau anggota kelompok tertentu diluar

kelompoknya tanpa mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu dari

kelompok tersebut.

2. Aspek-Aspek Prasangka

(Allport dalam Hogg, 2011) menyatakan bahwa aspek-aspek dari

prasangka antara lain:

a. Aspek Kognitif

Aspek kognitif berkaitan dengan kepercayaan yang dimiliki oleh individu

terhadap kelompok tertentu.

b. Aspek Afektif.

Aspek afektif berkaitan dengan perasaan yang kuat (biasanya negatif)

terhadap kelompok tertentu dan terhadap kualitas-kualitas yang mungkin

(38)

c. Aspek Konatif

Yang terakhir adalah aspek konatif dimana aspek konatif berkaitan dengan

niat yang dimiliki individu untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap

kelompok tertentu.

3. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Prasangka

(Ahmadi, 2009) menyatakan bahwa prasangka dapat disebabkan oleh

beberapa faktor-faktor antara lain:

a. Individu yang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam.

Dimana, dalam sebuah usaha, individu akan mengalami kegagalan dan

kelemahan. Dari kegagalan inillah individu tidak mencari kesalahan pada

dirinya, akan tetapi pada orang lain.

b. Individu yang berprasangka timbul karena sudah dipersiapkannya

lingkungan atau kelompok untuk berprasangka.

c. Individu yang berprasangka timbul karena adanya perbedaan. Perbedaan

ini seperti; perbedaan fisik atau biologis, ras, perbedaan lingkungan atau

geografis, perbedaan kekayaan, perbedaan status sosial, perbedaan

kepercayaan atau agama, perbedaan norma sosial.

d. Individu yang berprasangka timbul karena adanya kesan yang

menyakitkan atau pengalaman yang tidak menyenangkan.

e. Individu yang berprasangka timbul karena adanya anggapan yang sudah

(39)

B. FRONT PEMBELA ISLAM

1. Latar Belakang Pendirian Front Pembela Islam

Berdirinya Front Pembela Islam dikarenakan adanya perubahan sosial

yang terjadi di Indonesia. Dimana, hal ini mengakibatkan semakin meluasnya

kemungkaran dan kemaksiatan. Front Pembela Islam juga berdiri dikarenakan

adanya kewajiban untuk mempertahankan harkat dan martabat Islam serta umat

Islam. Sehingga, Front Pembela Islam berdiri untuk menegakkan hukum Islam di

Indonesia.

2. Definisi Front Pembela Islam

Front Pembela Islam sendiri merupakan organisasi masyarakat yang

dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan kerja sama umat dalam menegakkan

amar ma’ruf dan nahi munkar di setiap aspek kehidupan. Artinya bahwa, Front

Pembela Islam merupakan organisasi masyarakat yang mengingatkan seseorang

untuk berbuat baik dan melarang seseorang untuk berbuat jahat.

3. Visi dan Misi Front Pembela Islam

Adapun visi dan misi yang dilakukan Front Pembela Islam adalah menuju

perwujudan dalam menegakkan Islam di negara Indonesia ini dan menegakkan

amar ma’ruf dan nahi munkar untuk penerapan syari’at Islam secara kaffah.

Artinya bahwa, visi dan misi Front Pembela Islam dalam menegakkan amar

ma’ruf dan nahi munkar dilakukan secara sungguh-sungguh.

(40)

C. MAHASISWA MUSLIM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1. Definisi Mahasiswa

Menurut UU No 56 Tahun 2003 Pasal 44, mahasiswa adalah peserta didik

yang terdaftar secara sah pada salah satu program akademik, profesi dan vokasi

Universitas. Selanjutnya, Yewangoe (dalam Bahari, 2006) menyatakan bahwa

mahasiswa adalah kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup bersikap

kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun dalam

perkuliahan.

2. Definisi Muslim

Muslim menurut (Al-Ghazali, 2011) adalah kaum yang berserah diri

kepada Allah, yang mengubah iman didalam hati menjadi amal perbuatan,

menerjemahkan keyakinan yang terpendam dengan ketaatan yang tampak dalam

kehidupan. Adapun, peran kaum Muslim adalah mampu melaksanakan perannya

sebagai Khalifah Allah di muka bumi yaitu sebagai calon pemimpin dan pembina

umat di masa depan.

3. Definisi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah Fakultas yang

mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental. Adapun salah satu

bidang spesialisasi psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

adalah psikologi sosial dimana psikologi sosial mengatasi hal yang berkaitan

dengan interaksi sosial, hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial, dan perilaku

(41)

Berdasarkan persamaan pendapat para ahli diatas tersebut, peneliti

menggunakan pengertian mahasiswa menurut Yewangoe (dalam Bahari, 2006)

yang menyatakan bahwa mahasiswa adalah kelompok intelektual muda yang

diharapkan sanggup bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam

masyarakat maupun perkuliahan. Selanjutnya, peneliti menggunakan pengertian

Muslim menurut (Al-Ghazali, 2011) yang menyatakan bahwa Muslim adalah

kaum yang berserah diri kepada Allah, yang mengubah iman didalam hati menjadi

amal perbuatan, menerjemahkan keyakinan yang terpendam dengan ketaatan yang

tampak dalam kehidupan. Dimana, memiliki peran sebagai Khalifah Allah di

muka bumi yaitu sebagai calon pemimpin dan pembina umat di masa depan.

Sedangkan, pengertian Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

peneliti menggunakan definisi menurut (Laura, 2010) yang menyatakan bahwa

Fakultas yang mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental dan

secara sosial mampu mengatasi hal yang berkaitan dengan interaksi sosial,

hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial dan perilaku sosial.

Jadi pengertian dari mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara adalah kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup

bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun

dalam perkuliahan. Dimana, menganut ajaran agama Islam yaitu berserah diri

kepada Allah yang memiliki peran sebagai Khalifah Allah di muka bumi yaitu

sebagai calon pemimpin dan pembina umat di masa depan dan secara sosial

mampu mengatasi hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, hubungan sosial,

(42)

D. PRASANGKA TERHADAP FRONT PEMBELA ISLAM PADA MAHASISWA MUSLIM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Front Pembela Islam merupakan organisasi masyarakat yang dibentuk

dengan tujuan untuk menciptakan kerja sama umat dalam menegakkan amar

ma’ruf dan nahi munkar di setiap aspek kehidupan. Artinya bahwa, Front

Pembela Islam merupakan organisasi masyarakat yang mengingatkan seseorang

untuk berbuat baik dan melarang seseorang untuk berbuat jahat. Selanjutnya,

Front Pembela Islam sendiri muncul dikarenakan adanya perubahan sosial yang

terjadi di Indonesia (Wawancara dengan Ketua FPI Medan, 2014).

Namun, keberadaan Front Pembela Islam di Indonesia sudah menjadi pro

dan kontra selama beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh aksi

kontroversial dan aksi kemanusian yang dilakukan Front Pembela Islam (Kusuma,

2010). Dengan demikian, hal ini menimbulkan penilaian dari berbagai kelompok

seperti masyarakat, aparat penegak hukum dan mahasiswa (Damayanti, dkk.,

2003). Selain itu, aksi-aksi yang dilakukan Front Pembela Islam juga

mendapatkan penilaian dari golongan kaum Muslim sendiri (Kusuma, 2010).

Dengan demikian, adanya penilaian yang kontra inilah disebut dengan

prasangka. Dimana, prasangka adalah penilaian negatif terhadap suatu kelompok

dan anggota tertentu tanpa mempertimbangkan mereka sebagai individu-individu

(Kenrick, 2010). Prasangka sendiri dapat disebabkan oleh adanya kepercayaan,

perasaan dan perilaku negatif terhadap kelompok lain (Hogg, 2011). Selain itu,

(43)

oleh prasangka seperti, tindakan agresif, identitas sosial yang tidak dihargai oleh

kelompok sosial, serta adanya diskriminasi seperti pengasingan dari komunitas.

Adapun, salah satu faktor yang dapat menimbulkan prasangka adalah

perbedaan kelompok (Ahmadi, 2009). Hal ini seperti, prasangka terhadap Front

Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera.

Dimana, mahasiswa merupakan kelompok intelektual muda yang diharapkan

sanggup bersikap kritis dalam memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat

maupun dalam perkuliahan (Yewangoe dalam Bahari, 2006). Sehingga, potensi

yang dimilikinya tidak terlepas dari tingkat pendidikannya yang tergolong tinggi

dalam masyarakat (Bahari, 2010). Beberapa sosiolog pendidikan, seperti Halsey

dan Psacharopoulus (dalam Bahari, 2010) menyatakan bahwa pendidikan yang

tinggi mempengaruhi cara pandang, wawasan dan daya kritis seseorang.

Selanjutnya, mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi yang berasal dari

Universitas Sumatera Utara pada penelitian ini, berada pada Fakultas yang

mengkaji ilmu mengenai perilaku dan proses-proses mental dan berada pada

tingkat yang sama yaitu sedang menjalani pendidikan strata 1. Hal ini jika

dikaitkan dengan faktor yang mempengaruhi prasangka terhadap Front Pembela

Islam, maka seharusnya berpeluang menyebabkan adanya perbedaan skor

(44)

E. PARADIGMA TEORITIS

Identik dengan

Aksi kontroversial

Mahasiswa Aparat penegak hukum

Masyarakat

Mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara Aksi kemanusiaan

Prasangka

Front Pembela Islam

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut

cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan

keputusan hasil penelitian (Hadi, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan gambaranprasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa

Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Untuk mendapatkan

gambaran tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif-deskriptif.

Menurut Azwar (2013) metode kuantitatif-deskriptif bertujuan memberikan

gambaran yang sistematik dan memberikan keakuratan fakta mengenai populasi

atau bidang tertentu.

Selanjutnya, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka dalam

metode pengumpulan data peneliti juga melakukan wawancara informal kepada

beberapa subjek. Dimana, wawancara informal merupakan wawancara dengan

mengajukan pertanyaan secara spontanitas. Artinya bahwa, pewanwancara dan

terwawancara memiliki hubungan yang biasa dan wajar, sedangkan pertanyaan

dan jawabannya berjalan seperti kehidupan sehari-hari (Moleong, 2004) .

A. IDENTIFIKASI VARIABEL

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: prasangka.

B. DEFINISI OPERASIONAL

Prasangka terhadap Front Pembela Islam adalah kecenderungan yang

(46)

untuk merespon secara negatif (kognitif, afektif dan konatif). Artinya bahwa,

secara kognitif yaitu subjek memiliki pemikiran negatif dan secara afektif yaitu

subjek memiliki perasaan negatif serta secara konatif subjek memiliki perilaku

negatif, hal ini dikarenakan Front Pembela Islam sering melakukan aksi anarkis.

Selanjutnya, prasangka didapatkan melalui nilai yang diperoleh subjek

berdasarkan pengisian alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun,

alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa skala prasangka yang terdiri

dari 30 aitem-aitem yang memiliki empat buah rentang respon, dimulai sangat

tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Semakin tinggi skor skala prasangka,

maka semakin tinggi prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa

Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Sebaliknya, semakin

rendah skor skala prasangka, maka semakin rendah prasangka terhadap Front

Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara.

C. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Menurut Azwar (2013) populasi merupakan sekelompok subjek yang hasil

penelitiannya akan digeneralisasikan.. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Pemilihan

populasi pada penelitian ini didasari oleh pertimbangan bahwa seorang mahasiswa

adalah kelompok intelektual muda yang diharapkan sanggup bersikap kritis dalam

memilih dan memilah persoalan dalam masyarakat maupun dalam perkuliahan

(47)

Selanjutnya, dikarenakan mahasiswa Muslim memiliki peran yang sama

dengan Front Pembela Islam yaitu sebagai Khalifah Allah dimuka bumi. Dimana,

secara sosial mahasiswa psikologi mampu mengatasi hal yang berkaitan dengan

interaksi sosial, hubungan sosial, persepsi sosial, sikap sosial dan perilaku sosial

(Laura, 2010). Berdasarkan fenomena yang muncul inilah maka dipilih

mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara sebagai

populasi dari penelitian ini.

2. Sampel

Menurut Azwar (2013) sampel merupakan bagian dari populasi. Dalam

penelitian ini, sampel akan diambil dengan menggunakan teknik probability

sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan apabila peluang subjek dalam

popoluasi sudah diketahui untuk terpilih menjadi sampel (Azwar, 2013). Teknik

probability sampling yang digunakan adalah teknik random sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengundi nama-nama

subjek dalam populasi (Azwar, 2013). Peneliti menggunakan teknik random

sampling karena populasi yang digunakan peneliti memiliki jumlah yang tidak

terlalu besar (Azwar, 2013).

Selanjutnya, banyaknya jumlah sampel yang akan diambil juga harus

dipertimbangkan. Dalam penelitian khususnya, peneliti diharapkan memperoleh

sampel sebanyak mungkin. Penelitian ini, menggunakan rumus slovin dalam

menentukan jumlah sampel dan diperoleh sampel sebanyak 183 mahasiswa

Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Sedangkan, karakteristik

(48)

Universitas Sumatera Utara yang masih aktif. Adapun Rumus Slovin menurut

Umar (2008) yang dimaksud adalah sebagai berikut:

n = N/N(d)2 + 1

Metode pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif-deskriptif yang

digunakan pada penelitian ini adalah metode skala. Setiap aitem meliputi empat

pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat tidak Setuju (STS). Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban

subjek yang menyatakan favourable (mendukung) atau yang unfavourable (tidak

mendukung ). Pernyataan favourable merupakan pernyataan yang mendukung

objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavourable merupakan

pernyataan yang tidak mendukung objek sikap yang hendak diungkap (Azwar,

2013).

Tabel 1: Skor Setiap Kategori Jawaban

Favourable Unfavourable

Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor

Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

Setuju 3 Setuju 2

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala prasangka yang

(49)

adapun ketiga aspek prasangka tersebut adalah aspek kognitif, aspek afektif dan

aspek konatif.

Tabel 2: Blue Print Skala Prasangka TerhadapFront Pembela Islam

Variabel Aspek

Aitem Jumlah Persentase

Favourable Unfavourable

Prasangka Kognitif 5 5 10 33,33%

Afektif 5 5 10 33,33%

Konatif 5 5 10 33,33%

Total

30 99,99%

Untuk mendukung data yang didapatkan, peneliti melakukan wawancara

dengan beberapa subjek penelitian. Menurut Moleong (2004) wawancara

merupakan percakapan dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara

dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang

lebih banyak dan lebih akurat mengenai bagaimana prasangka terhadap Front

Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara.

Adapun, wawancara yang digunakan adalah wawancara informal yang

merupakan wawancara dengan mengajukan pertanyaan secara spontanitas.

Artinya bahwa, pewanwancara dan terwawancara memiliki hubungan yang biasa

dan wajar, sedangkan pertanyaan dan jawabannya berjalan seperti kehidupan

(50)

E. KATEGORISASI JENJANG VARIABEL

Kategorisasi jenjang memiliki tujuan untuk mengelompokan individu

secara berjenjang berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2010). Untuk

mendapatkan nilai kategorisasi jenjang ini, peneliti menentukan terlebih dahulu

rentang nilai yang didapatkan dari nilai rentang respon skala prasangka.

Selanjutnya peneliti membuat empat kategori pada variabel yaitu rendah,

cenderung rendah, cenderung tinggi dan tinggi.

F. UJI COBA ALAT UKUR 1. Validitas Alat Ukur

Validitas yaitu sejauh mana alat ukur untuk mengukur apa yang akan

diukur (Suryabrata, 2000). Tipe validitasdapat digolongkan kedalam tiga kategori

besar, yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria. Validitas yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Adapun

teknik yang digunakan untuk melihat validitas isi (content validity) yaitu sejauh

mana isi dari alat tes tersebut mengukur apa yang akan diukur (Suryabrata, 2000).

Validitas isi (content validity) ditentukan melalui pendapat professional

judgement dalam proses telaah soal. Pendapat professional judgement diperoleh

dengan cara berdiskusi dengan dosen pembimbing.

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu

membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atribut dengan yang

tidak memiliki atribut yang akan diukur (Azwar, 2010). Kriteria pemilihan aitem

(51)

Dimana, semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya

pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga rit kurang dari

0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah

(Azwar, 2010).

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan formula koefisien korelasi

Pearson Product-Moment pada program SPSS 16.0for Windwos. Pada penelitian

ini uji coba alat ukur dilakukan pada 76 subjek. Adapun hasil uji coba daya beda

aitem dapat dilihat pada lampiran c.

a. Hasil Uji Coba Variabel Penelitian

Jumlah aitem alat ukur prasangka yang diujicobakan kepada subjek adalah

30 aitem. Setelah dilakukan analisi terhadap data yang diperoleh, keseluruhan

aitem dapat diikutsertakan dalam alat ukur pengambilan data. Kriteria pemilihan

aitem menggunakan batasan (rit ≥ 0,30) dan uji validitas dilakukan bersama

proffesional judgement, dimana tidak ada aitem yang lebih rendah dari koefisien

tersebut. Hasil uji coba terhadap skala prasangka menunjukkan nilai diskriminasi

yang bergerak dari 0,390 sampai dengan 0,833.

Tabel 3. Distribusi Aitem Alat Ukur Prasangka Setelah Uji Coba Aspek Favourable Unfavourable Total Bobot

Kognitif 1,8,12,26, dan 30. 5,14,21, 29 dan 15 10 33,33%

Afektif 4,27,6, 10 dan 16 17,11,3,24 dan 5 10 33,33%

Konatif 19,18,28,13, dan 23 2,25,7,9 dan 20 10 33,33%

Total 15 15 30 99,99%

3. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas yaitu sejauh mana hasil tes yang didapatkan dari alat tersebut

(52)

menggunakan pendekatan konsistensi internal berupa koefisien cronbach alpha

dengan bantuan program komputer SPSS 16.00 for windows. Koefisien reliabilitas

memiliki rentang angka 0-1,00. Sebuah alat ukur dianggap reliabel jika koefisien

reliabilitas mendekati angka 1,00 (Azwar, 2004). Berdasarkan uji reliabilitas yang

telah dilakukan, alat ukur prasangka memiliki koefisien realibilitas sebesar 0,931.

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap

persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini, persiapan yang dilakukan adalah mempersiapkan alat ukur

penelitian berupa skala untuk mengukur prasangka. Persiapan alat ukur penelitian

dilakukan dengan :

a. Membuat blue-print aitem-aitem yang ingin diberikan. Adapun jumlah

aitem dari skala prasangka terhadap Front Pembela Islam pada mahasiswa

Muslim Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara adalah 30 buah

aitem. Setiap respon terdiri dari 4 buah alternatif jawaban. Skala prasangka

akan diprint pada kertas yang berukuran A4 dan berbentuk booklet.

b. Melakukan uji coba alat ukur penelitian kepada mahasiswa Muslim

Sumatera Utara.

c. Menganalisa daya beda aitem dan reliabilitas aitem yang telah diuji coba.

d. Menyebarkan kembali alat ukur yang telah diuji coba kepada subjek

(53)

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini, alat ukur akan diberikan kepada subjek penelitian. Setelah

memberikan alat ukur, peneliti menjelaskan tujuan dari pengisian skala ini.

Setelah itu, memberikan waktu kepada subjek untuk mengisi skala. Setelah

selesai, peneliti memeriksa kembali skala yang telah diisi untuk menghindari

kesalahan atau ketidaklengkapan dalam pengisian. Dan diakhiri dengan responden

diberi reward sebagai bentuk ucapan terima kasih karena sudah berpatisipasi

didalam penelitian ini.

3. Tahap Pengolahan Data

Hasil yang diperoleh dari alat ukur prasangka yang telah terkumpul

kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi Microsoft Excel dengan tujuan

mempermudah peneliti saat melakukan pengolahan data. Selanjutnya, peneliti

melakukan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS for windows

16.0 version.

H. METODE ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dari suatu penelitian tidak dapat langsung digunakan,

melainkan harus diolah terlebih dahulu. Metode analisis data dalam metode

kuantitatif-deskriptif yang digunakan peneliti untuk melihat prasangka terhadap

Front Pembela Islam pada mahasiswa Muslim Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara adalah statistik deskriptif. Keseluruhan analisa data dilakukan

(54)

data-data yang terkumpul dianalisa, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang

meliputi:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian variabel

terdistribusi secara normal. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS for

windows 16.0 version. Adapun, kaidah normal yang digunakan dalam penelitian

Gambar

Tabel 1: Skor Setiap Kategori Jawaban
Tabel 2: Blue Print Skala Prasangka Terhadap Front Pembela Islam
Tabel 5. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Organisasi
Tabel 8. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Prasangka
+7

Referensi

Dokumen terkait

Scanned by CamScanner... Scanned

hippies , dengan semboyan “ make love no war ,” yang awalnya merupakan reaksi terhadap penguasa2 dunia yang berambisi “perang” utamanya di aspek. politik

Pada permasalahan diatas maka dirancanglah sebuah penyimpanan data terpusat menggunakan layanan nextcloud yang dapat melakukan olah file dokumen secara synchronizing

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR MERKURI DALAM URINE PADA PEKERJA TAMBANG EMAS DI DESA RENGAS TUJUH KECAMATAN TUMBANG TITI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2007. Pertambangan

menerapkan perlindungan untuk menghilangkan atau mengurangi setiap ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika sampai ke tingkat yang dapat diterima, maka Akuntan

Setelah dilakukan konfigurasi untuk mencegah serangan DDOS melalui ICMP maka perintah ping yang menuju layanan ownCloud akan terblokir, akan tetapi setiap

JSTOR's Terms and Conditions of Use provides, in part, that unless you have obtained prior permission, you may not download an entire issue of a journal or multiple copies of

Fraksi etil asetat memiliki kandungan total fenolik dan aktivitas penangkal radikal bebas lebih tinggi dibandingkan dengan fraksi butanol, etanol 70% dan n-heksan selain itu