• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

3. Hasil Utama Penelitian

a. Hasil Perhitungan Korelasi Persepsi terhadap Rotasi Kerja dengan Semangat Kerja

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan persepsi terhadap rotasi kerja dengan semangat kerja, serta kajian teoritis yang telah dilakukan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Ada hubungan positif antara persepsi terhadap rotasi kerja dengan semangat kerja karyawan”. Hasil pengujian statistik yang telah dilakukan menggunakan uji pearson correlation dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows 17.0 version, didapat koefisien korelasi (r) sebesar 0.649 dan p = 0.000 untuk korelasi antara persepsi terhadap rotasi kerja dengan semangat kerja. Sesuai dengan formula interpretasi harga r yang digunakan menurut Hadi (2000), hal ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap rotasi kerja memiliki korelasi yang cukup dengan

semangat kerja. Perhitungan koefisien korelasi di atas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Korelasi Antara Persepsi terhadap Rotasi Kerja dengan Semangat Kerja pada Karyawan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru

Persepsi terhadap

rotasi kerja Semangat kerja Persepsi terhadap

rotasi kerja

Pearson Correlation 1 .649** Sig. (1-tailed) .000

N 80 80

Semangat kerja Pearson Correlation .649** 1 Sig. (1-tailed) .000

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Nilai r2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh model korelasi sesuai dengan data, dimana dari hasil penelitian diperoleh r2 = 0.421. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan persepsi terhadap rotasi kerja dengan semangat kerja adalah sebesar 42,1%. Artinya, persepsi terhadap rotasi kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 42,1%, sedangkan sisanya yang sebesar 57,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

b. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik

1) Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Persepsi terhadap Rotasi Kerja

Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi terhadap rotasi kerja dari subjek penelitian, untuk itu peneliti menggunakan alat penelitian berupa skala persepsi terhadap rotasi kerja.

Setelah dilakukan uji reliabilitas didapat 20 item utama yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang 1-5 sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 20 dan skor maksimun sebesar 100.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor maksimum 99 dan skor minimum 56. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik persepsi terhadap rotasi kerja dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Persepsi terhadap Rotasi Kerja

Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Persepsi

terhadap rotasi kerja

56 99 77.34 8.418 20 100 60 13.33

Berdasarkan tabel 12 diperoleh mean empirik untuk skala persepsi terhadap rotasi kerja sebesar 77.34 dengan SD empirik sebesar 8.418, sedangkan untuk mean hipotetiknya sebesar 60 dengan SD hipotetiknya sebesar 13.33. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa persepsi terhadap rotasi kerja subjek penelitian lebih positif dibandingkan dengan populasi yang diasumsikan.

2) Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Semangat Kerja

Salah satu tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai semangat kerja yang dimiliki oleh subjek penelitian, untuk itu peneliti menggunakan alat penelitian berupa skala semangat kerja.

Setelah dilakukan uji reliabilitas didapat 30 item utama yang memenuhi persyaratan untuk dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang 1-5 sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 30 dan skor maksimun sebesar 150.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor maksimum 144 dan skor minimum 83. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata semangat kerja dapat dilihat pada tabel :

Tabel 13. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Semangat Kerja Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik

Min Max Mean SD Min Max Mean SD Semangat

kerja

83 144 119.84 11.254 30 150 90 20

Berdasarkan tabel 13 diatas, diperoleh mean empirik untuk skala semangat kerja sebesar 119.84 dengan SD empirik sebesar 11.254, sedangkan untuk mean hipotetiknya sebesar 90 dengan SD hipotetiknya sebesar 20. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa semangat kerja subjek penelitian lebih tinggi dari populasi yang diasumsikan.

c. Kategorisasi Data Penelitian

1) Kategorisasi Persepsi terhadap Rotasi Kerja

Peneliti mengkategorisasikan persepsi terhadap rotasi kerja pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru dalam tingkatan-tingkatan yang disusun menurut norma tertentu. Subjek dikategorikan menjadi dua kategori yaitu persepsi positif dan negatif dengan mempertimbangkan standart eror of measurement

untuk mengatasi risiko pembagian persepsi terhadap rotasi kerja. Standart eror of

measurement (Se) akan memberikan kecermatan hasil pengukuran.

Rumusan standar eror dalam pengukuran persepsi terhadap rotasi kerja (Azwar, 2007) yaitu:

Se = Sx √(1-rxx)

Se = standar eror dalam pengukuran Sx = standar deviasi skor

Rxx = koefisien korelasi

Berdasarkan pengolahan data persepsi terhadap rotasi kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru dengan bantuan SPSS for windows 17.0

version diperoleh rxx = 0.913 dan Sx = 13.643 sehingga standar eror dalam

pengukuran ini adalah: Se = 13.643√1-0.913 = 13.643 x 0.295 = 4.02

Mengetahui besarnya Se akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala persepsi terhadap rotasi kerja, yaitu:

X ± Z α/2 . (Se)

Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% berarti sama dengan taraf signifikansi 5% atau α = 0,05 sehingga α/2 = 0,025, maka diperoleh nilai Z (berdasarkan tabel distribusi normal) yaitu:

X ± (1,96) (4,02) X ± 7,9

Maka X + 7,9 = 60 + 7,9 = 67,9 X – 7,9 = 60 – 7,9 = 52,1

Dari perhitungan di atas maka kategorisasi pengelompokan persepsi terhadap rotasi kerja pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru dapat dilihat pada tabel 14 berikut:

Tabel 14. Kategorisasi Data Persepsi terhadap Rotasi Kerja

Variabel Kategori Rentang Nilai Frekuensi Persentase Persepsi terhadap Rotasi Kerja Positif X ≥ 67,9 69 86,25% Negatif X ≤ 52,1 0 0% Tidak tergolongkan 52,1 < X < 67,9 11 13,75%

Berdasarkan tabel 14 diatas, dapat diketahui sebanyak 86,25% (69 orang) subjek penelitian mempunyai persepsi terhadap rotasi kerja yang positif, sebanyak, 13,75% (11 orang) subjek penelitian memiliki persepsi terhadap rotasi kerja yang termasuk dalam kategori tidak tergolongkan, dan tidak terdapat subjek penelitian memiliki persepsi terhadap rotasi kerja yang negatif. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki persepsi terhadap rotasi kerja yang positif.

2) Kategorisasi Semangat Kerja

Peneliti mengkategorisasikan semangat kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru dalam tingkatan-tingkatan yang disusun menurut norma tertentu. Subjek dikategorikan menjadi tiga kelompok dengan rumus (Azwar, 2000):

 Sedang = Mean – 1 (SD) ≤ X < Mean + 1 (SD)

 Rendah = X < Mean – 1 (SD)

Untuk kriteria variabel semangat kerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru dengan jumlah frekuensi dan persentase dapat dilihat pada tabel 15 berikut:

Tabel 15. Kategorisasi Data Semangat Kerja

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Semangat

Kerja

X ≥ 110 Tinggi 68 85%

70 ≤ X < 110 Sedang 12 15%

X < 70 Rendah 0 0% Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 15 menunjukkan bahwa 68 orang (85%) subjek penelitian memiliki semangat kerja yang tinggi, 12 orang (15%) subjek penelitian memiliki semangat kerja sedang, dan tidak terdapat subjek penelitian yang memiliki semangat kerja yang rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki semangat kerja yang tinggi.

Dokumen terkait