• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wawancara yang dilakukan penulis di Dusun Cuntel, dilakukan dengan 4 responden yaitu Bapak Piyono, Bapak Panjul, Bapak Marsudi, Bapak Sumarno selaku Kepala Dusun di Dusun Cuntel.

Tabel 1

Identitas Responden pada Masyarakat Dusun Cuntel

Nama Umur Profesi

Piyono 48 tahun Petani

Panjul 41 tahun Petani

Marsudi 44 tahun Petani

Sumarno 59 tahun Petani

Hasil wawancara dengan responden di Dusun Cuntel Kecamatan Getasan

Masyarakat Dusun Cuntel yang mayoritas berprofesi sebagai petani, sangat bergantung dengan alam. Misalnya air. Air yang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari – hari untuk mereka konsumsi ataupun mereka gunakan untuk kebutuhan bercocok taman tersebut berasal dari gunung merbabu.27 Penyerapan air untuk kebutuhan masyarakat ini bergantung pada jenis pohon yang ada di hutan Gunung Merbabu. Pada peralihan fungsi hutan dari perhutani secara besar –

27

Wawancara Bapak Sumarno, Kepala Dusun di Dusun Cuntel Kecamatan Getasan. Tanggal 4 Maret 2017, pukul 14.15 WIB.

besaran mengubah tanaman yang sebelumnya pohon dengan daun lebar seperti manis jangan diubah menjadi pohon dengan daun jarum seperti pinus. Hal tersebut akan berdampak pada penyerapan air. Mengapa demikian, karena pohon yang memiliki daya serap untuk bisa menyerap air dan setelah itu bisa digunakan masyarakat adalah jenis pohon dengan daun lebar salah satunya yaitu pohon manis jangan. Dan jenis pohon daun jarum seperti pinus daya serap air tidak bagus seperti pohon daun lebar.28

Disinilah peran masyarakat diperlukan untuk menjaga kelestarian hutan di Gunung Merbabu agar masyarakat dapat memanfaatkan hutan di Gunung Merbabu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Masyarakat sangat berperan penting dalam menjaga kelestarian hutan yang ada di Gunung Merbabu. Masyarakat Dusun Cuntel berpartisipasi dalam menjaga kelestarian hutan yang ada di Gunung Merbabu. Masyarakat Dusun Cuntel ini membentuk suatu kelompok pecinta alam yang tentunya beranggotakan dari masyarakat Dusun Cuntel itu sendiri. Kelompok pecinta alam ini dibentuk salah satu tujuannya yaitu untuk menjaga kelestarian hutan di Gunung Merbabu. Kegiatan yang mereka lakukan seperti reboisasi, perawatan pohon yang baru ditanam, mereka melakukan semua kegiatan tersebut karena mereka sadar bahwasanya kegiatan yang mereka lakukan itu tidak lain untuk kebutuhan mereka saat ini ataupun kebutuhan yang akan datang.29

Dalam hal pelestarian hutan di Gunung Merbabu, masyarakat Dusun Cuntel memiliki respon yang positif. Tidak ada sikap apatis dari masyarakat Dusun Cuntel atas kegiatan pelestarian hutan di Gunung Merbabu.

28

Wawancara Bapak Piyono, masyarakat Dusun Cuntel Kecamatan Getasan. Tanggal 4 Maret 2017, pukul 15.45 WIB.

29

Wawancara Bapak Panjul, masyarakat Dusun Cuntel Kecamatan Getasan. Tanggal 4 Maret 2017, pukul 14.51 WIB.

Rasa partisipatif yang timbul dalam masyarakat Dusun Cuntel ini turun temurun dari pendahulu mereka. Mereka dilatih untuk menjaga kelestarian hutan yang ada di Gunung Merbabu ini sejak masih kecil. Dan dari data di atas telah menunjukkan bahwa rasa partisipatif tersebut tidak melihat dari kalangan. Kalangan muda sampai orang tua tetap memiliki rasa partisipatif untuk menjaga kelestarian hutan yang ada di Gunung Merbabu.30

Kegiatan yang dilakukan masyarakat Dusun Cuntel untuk melestarikan hutan di Gunung Merbabu yaitu reboisasi, perawatan pohon yang baru ditanam. Reboisasi yang dilakukan masyarakat ini adalah inisiatif dari masyarakat sendiri. Mereka merawat bibit-bibit yang akan mereka tanam dan menanam sendiri di kawasan hutan Gunung Merbabu. Mengapa masyarakat melakukan hal tersebut, karena dari Dusun maupun Desa itu tidak ada program kegiatan pelestarian hutan yang ada di Gunung Merbabu. Paguyuban yang ada di Dusun juga tidak memiliki program pelestarian hutan. Paguyuban tersebut hanya bekerja dalam kegiatan peternakan yaitu ternak sapi dan produksi terong belanda. Jadi yang memiliki kegiatan dalam pelestarian hutan hanya pecinta alam masyarakat Dusun Cuntel.31

Masyarakat sudah memiliki rasa partisipatif terhadap hutan yang ada di Gunung Merbabu sejak sebelum ditetapkannya kawasan hutan oleh Taman Nasional. Masyarakat Dusun Cuntel ini sudah melakukan reboisasi maupun perawatan terhadap pohon yang baru ditanam. Penetapan kawasan hutan oleh Taman Nasional, menimbulkan pro dan kontra dengan masyarakat. Masyarakat sempat menolak Taman Nasional ini atas penetapan kawasan hutan di Gunung

30

Wawancara Bapak Marsudi, Masyarakat Dusun Cuntel Kecamatan Getasan. Tanggal 4 Maret 2017, pukul 15.20 WIB.

31

Wawancara Bapak Sumarno, Kepala Dusun di Dusun Cuntel Kecamatan Getasan. Tanggal 4 Maret 2017, pukul 14.15 WIB.

Merbabu. Masyarakat berpandangan bahwa mereka tidak akan bisa lagi menikmati hasil hutan di kawasan hutan Gunung Merbabu.

Sebelum ditetapkannya kawasan hutan oleh Taman Nasional, masyarakat Dusun Cuntel dapat memanfaatkan hutan di Gunung Merbabu dengan bebas. Mereka bisa mengambil rumput dimanapun rumput itu berada. Tetapi sejak ditetapkannya kawasan hutan oleh Taman Nasional, masyarakat terbatasi untuk menikmati hasil hutan di Gunung Merbabu. Mereka tidak bisa lagi mengambil rumput di sembarang tempat karena akses masuk hutanpun sudah terbatas. Masyarakat juga merasa kebingungan untuk mencari rumput karena akses yang terbatas tersebut. Mereka ingin mencari rumput tetapi di sisi lain mereka dikira akan mengambil kayu. Masyarakat juga mengusulkan kepada Taman Nasional agar ditetapkannya zona rumput. Selain akses yang terbatas, masyarakat Dusun Cuntel merasa status hutan di Gunung Merbabu ini lucu. Mengapa demikian, karena terdapat hutan dengan luas 1,3 Ha yang dinamakan hutan Pangonan dan hutan ini berada di tengah-tengah kawasan Taman Nasional tetapi hutan pangonan ini bukan termasuk hutan negara. Hutan pangonan ini dikelola oleh masyarakat sebelum adanya Taman Nasional Gunung Merbabu. Negara tidak ingin menghilangkan apa yang sudah ada, maka dari itu hutan pangonan ini tetap dikelola oleh masyarakat sampai sekarang.

Dokumen terkait