• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

D. Kendala dan Harapan terhadap Koordinasi antara

4.2.3 Hasil Wawancara dengan Sekretaris Desa Selotong

1. Apakah BPD turut serta dalam membahas dan menetapkan peraturan desa?

“Ya turut serta pasti. Semua Pemerintah Desa, BPD dan masyarakat semua dilibatkan dalam membahas suatu perdes. Apabila semuanya sudah setuju baru perdes tersebut ditetapkan oleh BPD dan Kepala Desa.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa BPD ikut serta dalam membahas dan menetapkan peraturan desa.

2. Apakah sudah ada peraturan desa yang telah ditetapkan oleh BPD dan Pemerintah Desa? Kalau sudah perdes tentang apa?

“Sudah ada, sudah lumayan banyak juga. Pastinya tentang anggaran, itukan diperdeskan, lalu ada juga mengenai jalan, masalah penyetruman ikan, pembangunan, palang jalan, dan lain-lain.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui perdes yang telah ditetapkan oleh BPD dan Pemerintah Desa sudah lumayan banyak, yaitu berkaitan dengan anggaran, jalan, penyetruman ikan, pembangunan, palang jalan dan lain-lain.

3. Bagaimana partisipasi BPD dalam penyusunan dan penetapan suatu peraturan desa? Apakah aktif menyampaikan usulan-usulan/saran, atau hanya sebatas menyepakati saja?

“Kadang ada juga yang ngasi masukan-masukan, tapi tidak sering. Keaktifan BPD menurut saya masih kurang, tapi bukan berarti pasif sama sekali ya.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui partisipasi BPD dalam penyusunan dan penetapan peraturan desa masih kurang aktif, jarang dalam memberikan masukan-masukan.

4. Bagaimana koordinasi/ kerjasama yang terjalin antara BPD dan Pemerintah Desa dalam proses penyusunan dan penetapan peraturan? Apakah ada yang lebih mendominasi dalam kegiatan tersebut?

“Koordinasi kami baik-baik saja. Kalau ada masukan-masukan untuk dibuat perdesnya kami bicarakan dengan BPD begitu juga BPD kalau ada usulan dari masyarakat untuk dibuat perdesnya mereka juga membicarakan ke kami. Barulah kami adakan musyawarah untuk membahas hal tersebut bersama- sama. Kalau ditanya siapa yang lebih menonjol ya menurut saya masih dari pihak Pemerintah Desa, karena itu tadi mereka belum begitu aktif.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui koordinasi BPD dan Pemerintah Desa baik-baik saja, mereka saling memberitahukan jika ada

masukan untuk membuat suatu perdes. Tetapi yang lebih menonjol dalam kegiatan tersebut masih dari pihak Pemerintah Desa, dikarena tidak begitu aktifnya BPD Selotong.

B. Koordinasi dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBDes 1. Apa yang Ibu ketahui mengenai APBDes?

“APBDes itu anggaran yang diterima desa. Didalam APBDes itu ada namanya ADD (Alokasi Dana Desa), kemudian ada juga namanya Dana Desa yang berasal dari pusat, dan lain-lain. Dana-dana tersebut dicukurkan ke desa untuk penyelenggaraan pemerintahan desa, itulah APBDes.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, pengetahuan informan mengenai APBDes adalah anggaran yang diterima desa dari pemerintah pusat yang terdiri dari ADD, DD yang digunakan untk penyelenggaraan pemerintahan desa.

2. Apakah BPD ikut serta dalam penetapan APBDes?

“Ikut, APBDes itukan berdasarkan RPJMDes yang telah disusun bersama- sama dengan BPD. Apa-apa saja yang ingin dibangun dituangkan dalam RPJMDes kemudian menjadi ketetapan bangunan, apa yang menjadi prioritas itulah yang dibangun oleh negara.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa BPD ikut serta dalam pembahasan dan penetapan APBDes.

3. Selama masa jabatan Kepala Desa sekarang ini, sudah berapa banyak APBDes yang telah ditetapkan?

“Kepala Desa yang sekarang menjabat dari tahun 2013, jadi sudah ada 3 APBDes yang sudah ditetapkan. Untuk tahun 2016 masih dalam pembuatan.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui telah ada 3 APBDes yang ditetapkan, dan APBDes untuk tahun 2016 masih dalam masa pembuatan.

4. Bagaimana koordinasi BPD dan Pemerintah Desa dalam proses penyusunan dan penetapan APBDes?

“Kerjasama kami baik-baik saja. APBDes itu kan ditetapkan oleh Kepala Desa atas persetujuan dari BPD juga. Biasanya ada tim pengelola APBDes, ketuanya kaur pembangunan yang menjalankan di lapangan LPMD . Jadi BPD lah yang memonitoring penggunaan APBDes tersebut. Sesuai gak dana yang diberikan dengan yang dibelanjakan. Misalnya, kalau ada ditemukan pembangunan yang janggal maka BPD bisa mengajukan keberatan.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, koordinasi antara BPD dan Pemerintah Desa dalam proses penyusunan dan penetapan APBDes diketahui baik. Setelah APBDes tersebut ditetapkan pihak dari Pemerintah Desa sebagai pelaksananya dan BPD sebagai pengawas kegiatan tersebut.

C. Koordinasi dalam Pelaksanaan Pengawasan terhadap Pemerintahan Desa 1. Bagaimana peran BPD dalam menjalankan fungsi pengawasan?

“Menurut saya kurang aktif, tapi bukan berarti pasif sama sekali. Mereka jarang mendatang-datangi kami ke kantor ini, kadang ada kadang gak.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, BPD kurang aktif dalam melakukan pengawasan, ini dilihat dari jarangnya BPD yang datang ke kantor desa. 2. Bagaimana cara pengawasan yang dilakukan oleh BPD dalam pemerintahan

desa?

“Itu lah tadi dengan datang ke kantor ini. Kalau mengawasi pembangunan juga ada, itupun sepintas lalu saja mungkin karena mereka sambil lewat. Pengawasan yang dilakukan oleh BPD tidak begiu ketat kali. Terus ada juga meminta laporan pertanggung jawaban.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui cara pengawasan yang dilakukan BPD yaitu dengan datang ke kantor desa, turun langsung ke lapangan untuk mengawasi pembangunan dan meminta laporan

pertanggungjawaban. BPD dalam melakukan pengawasan dianggap tidak begitu ketat.

3. Apakah BPD selalu meminta laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan desa dari kepala desa setiap akhir tahun anggaran atau akhir masa jabatan? Bagaimana respon ataupun tanggapan BPD atas laporan pertanggungjawaban tersebut?

“Ya mintak. Biasanya setiap akhir tahun kita adakan rapat pertanggungjawaban, kita paparkan apa saja yang telah kita kerjakan dan BPD pun ngasi tanggapan serta mengevaluasi apa apa saja yang harus kita benahi untuk ke depannya.”

Dari jawaban informan diatas, dapat diketahui BPD selalu meminta laporan pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Desa dan mereka memberikan tanggapan dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban tsb. 4. Pada saat BPD melakukan pengawasan, apakah pemerintah desa dapat

bekerjasama dengan baik? Bagaimana sikap dari Pemerintah Desa tersebut?

“Kami ok ok saja kalo di awasi. Apa yang mereka perlukan kita serahkan, kalau mereka perlu data atau laporan mengenai kinerja kami saya sebagai sekretaris desa akan menyiapkan dan menyerahkan.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa Pemerintah Desa dapat bekerja sama dengan baik pada saat BPD melakukan pengawasan, hal ini dapat dilihat dari keterbukaan sekretaris desa dalam penyerahan laporan pertanggungjawaban kinerja yang dibutuhkan oleh BPD.

5. Menurut Ibu seberapa penting pelaksanaan fungsi pengawasan?

“Sangat penting. Apabila tidak ada pengawasan terutama mengenai pembangunan maka itu bisa sukak-sukak ati, bisa saja miss. Misalnya mengenai pembangunan jembatan yang seharusnya 5M tapi karena gak ada pengawasan jadi 4,5M. Inikan jadi gak sesuai dengan harapan masyarakat.”

Menurut informan diatas, pengawasan oleh BPD sangat penting untuk dilakukan, karena jika tidak ada pengawasan maka dapat terjadi pelanggaran, misalnya dalam bidang pembangunan seperti yang disebutkan diatas.

D. Kendala dan Harapan terhadap Koordinasi antara BPD dan Pemerintah Desa

1. Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi oleh BPD dan Pemerintah Desa pada saat melakukan koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa?

“Ada, menurut saya yang menjadi kendala itu pihak dari BPD yang tidak begitu aktif, mungkin karena honor mereka yang kecil dan juga SDM yang kurang memadai. Trus pada saat rapat untuk membahas perdes, ada perbedaan pendapat kita, walaupun itu wajar tapi bisa memakan waktu juga beda pendapat itu.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui bahwa yang menjadi hambatan dalam berkoordinasi dengan BPD yaitu pihak BPD yang tidak begitu aktif, penilaian informan hal tersebut dikarenakan honor dari BPD yang kecil dan kemampuan SDM yang rendah.

2. Apa harapan Ibu agar semakin baik, efektif dan harmonis koordinasi yang terjalin antara BPD dan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa?

“Harapan saya agar BPD itu dapat lebih aktif lagi, harus sering-sering sharing atau berkomunikasi dengan Pemerintah Desa supaya kita dapat sama-sama mewujudkan apa yang menjadi tujuan desa. BPD juga harus mempunyai idu-ide, karena diakan penyampai aspirasi masyarakat.

Harapan informan mengenai koordinasi dengan BPD yaitu agar BPD lebih aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Desa, sehingga dapat bersama-sama mewujudkan tujuan desa.

4.2.4 Hasil Wawancara dengan Sekretaris BPD Selotong (Bapak Ir. Kamarudin)

A. Koordinasi dalam Proses Penyusunan dan Penetapan Peraturan Desa 1. Apakah BPD turut serta dalam membahas dan menetapkan peraturan desa?

“Pasti turut serta, karena peran kami sebagai mitra Pemerintah Desa, selain sebagai mitra juga sebagai kontrol dari pada Pemerintah Desa, itulah tugas kami sebagai BPD.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa BPD ikut serta dalam membahas dan menetapkan peraturan desa, karena hal tersebut merupakan salah satu tugas dari BPD.

2. Apakah sudah ada peraturan desa yang telah ditetapkan oleh BPD dan Pemerintah Desa? Kalau sudah perdes tentang apa?

“Sudah ada, yang saya ingat perdes tentang pembagian raskin. Lalu dibidang kesenian hiburan, masalah kibot itu supaya biduannya tidak berpakaian seksi. Dan ada juga perdes tentang sawit desa, dulu tidak dipegang oleh desa sekarang sudah pulang ke desa.”

Dari jawaban informan diatas, diketahui peraturan desa yang telah ditetapkan yaitu berkaitan dengan masalah raskin, hiburan dan aset desa. 3. Bagaimana partisipasi BPD dalam penyusunan dan penetapan suatu peraturan

desa?

“Partisipasi kami kalau diadakan rapat untuk membahas perdes ya hadir, nanti juga ngasi masukan-masukan atau saran. Teruskan yang menetapkan perdes itu BPD dan Kepala Desa, kalau kami tidak setuju atau keberatan bisa saja perdes tersebut tidak jadi ditetapkan.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui partisipasi BPD yaitu dengan datang pada musyawarah yang diadakan untuk membahas perdes dan memberikan masukan ataupun juga saran.

4. Bagaimana koordinasi/ kerjasama yang terjalin antara BPD dan Pemerintah Desa dalam proses penyusunan dan penetapan peraturan? Apakah ada yang lebih mendominasi dalam kegiatan tersebut?

“Koordinasi BPD dan Pemerintah Desa khusunya mengenai penetapan perdes menurut saya baik-baik saja. Kalau ada usulan mengenai perdes yang akan dibuat selalu kami musyawarahkan dengan baik bersama-sama dengan masyarakat juga. Dan kalau ada yang memberi masukan kami selalu menghargai satu sama lain, tidak ada yang berusaha ingin menjatuhkan atau bagaimana.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui koordinasi BPD dan Pemerintah Desa dalam pembuatan perdes baik, hal ini dinilai dari selalu dilakukannya musyawarah untuk membahas suatu perdes, dan adanya sikap saling menghargai satu sama lain pada saat memberikan masukan ataupun saran.

B. Koordinasi dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBDes 1. Apa yang Bapak ketahui mengenai APBDes?

“APBDes itu adalah anggaran. APBDes itu mengenai uang yang diterima dan yang digunakan desa untuk apa saja, misalnya untuk pembangunan, gaji BPD juga dari APBDes, untuk pembangunan kantor desa, dan lain-lain lah yang berkaitan dengan uang.”

Pemahaman informan mengenai APBDes adalah anggaran yang diterima dan yang digunakan oleh desa untuk menjalankan pemerintahan desa, misalnya untuk pembangunan, gaji BPD dan lain-lain.

2. Apakah BPD ikut serta dalam penetapan APBDes?

“Ikut. Kalau menentukan nominal yang dialokasikan untuk apa tidak, tapi kami ikut serta langsung dalam rapat untuk membahasnya dan itu juga berdasarkan persetujuan kami BPD ini.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui BPD ikut serta dalam membahas dan menyetujui APBDes, tetapi BPD tidak ikut serta dalam menentukan nominal yang dialokasikan.

3. Bagaimana koordinasi BPD dan Pemerintah Desa dalam proses penyusunan dan penetapan APBDes?

“Kerjasama kami dalam bentuk sama-sama membahas mengenai Rancangan APBDes itu, kalau semua sudah ada kata sepakat baru bisa ditetapkan. Pada saat musyawarah membahas perdes itu kita sampaikan juga harapan masyarakat agar pembangunan ke tempat mereka itu sampai.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bentuk kerjasama antara BPD dan Pemerintah Desa dalam proses pembahasan dan penetapan APBDes yaitu dengan mengadakan musyawarah untuk sama-sama membahas rancangan APBDes, dan BPD juga menyampaikan apa yang menjadi harapan masyarakat. Setelah semua pihak menyetujui dan menyepakati rancangan APBDes tersebut barulah ditetapkan.

C. Koordinasi dalam Pelaksanaan Pengawasan terhadap Pemerintahan Desa 1. Bagaimana peran BPD dalam menjalankan fungsi pengawasan?

“Kami melakukan pengawasan kepada hal-hal yang sudah ditentukan. Peran kami dalam melakukan pengawasan itu yang paling penting mengenai dana, misalnya mengenai pembuatan suatu proyek.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui BPD dalam melakukan pengawasan sesuai dengan apa yang telah di tetapkan, dan pelaksanaan pengawasan yang paling penting menurut informan diatas yaitu mengeai dana (APBDes).

2. Bagaimana cara pengawasan yang dilakukan oleh BPD dalam pemerintahan desa?

“Cara pengawasannya dengan berbagai macam teknis lah. Kami melakukan pengawasan tidak disetel-setel, artinya tidak dibilang-bilang ya kalau mau melakukan pengawasan langsung saja datang ke tempat tujuan, semacam sidak aja langsung, secara tiba-tiba.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui pengawasan yang dilakukan oleh BPD yaitu dengan berbagai macam teknis, salah satu contohnya adalah dengan datang secara tiba-tiba ke lokasi yang ingin diawasi. 3. Apakah BPD selalu meminta laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan desa dari kepala desa setiap akhir tahun anggaran atau akhir masa jabatan? Bagaimana respon ataupun tanggapan BPD atas laporan pertanggungjawaban tersebut?

“Mintak. Jadi ada rapat pertanggungjawaban yang diselenggarakan setiap akhir tahun anggaran, laporan pertanggungjawabannya dalam bentuk tertulis dan lisan. Kalau lisan pada saat rapat itulah disampaikan. Dan kami mengomentari pertanggungjawaban mereka, kalau semuanya udah pas ya kami ok kan saja, kalau ada yang perlu ditanyakan kami tanyakan.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa BPD meminta laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan desa setiap akhir tahunnya, laporan tersebut baik berbentuk lisan dan juga tulisan. BPD memberikan tanggapan dengan cara mengomentari laporan tersebut.

4. Pada saat BPD melakukan pengawasan, apakah ada permasalahan- permasalahan yang ditemukan? Kalau ada bagaimana tanggapan dari pihak BPD?

“Sejauh ini tidak ada, semua yang mereka kerjakan sesuai dengan yang ditetapkan, belum ada yang keluar dari koridornya.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa BPD tidak pernah menemukan permasalahan pada saat melakukan pengawasan.

5. Pada saat BPD melakukan pengawasan, apakah pemerintah desa dapat bekerjasama dengan baik? Bagaimana sikap dari Pemerintah Desa tersebut?

“Menerima. Mereka ok ok saja kalau di awasi, belum ada keliatan seperti tidak suka.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui bahwa Pemerintah Desa menerima dan tidak masalah dengan pengawasan yang dilakukan oleh BPD.

6. Menurut Bapak seberapa penting pelaksanaan fungsi pengawasan dan bagaimana manfaatnya untuk desa Selotong?

“Sangat penting. Terutama mengenai dana, yang namanya dana yang dikucurkan ke desa bisa saja disalah gunakan kalau tidak di awasi. Ini kan bisa merugikan masyarakat. Manfaatnya ya terutama untuk masyarakat itu sendiri, mereka bisa merasakan pembangunan.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, pengawasan sangat penting untuk dilakukan, terutama yang berkaitan dengan masalah dana sehingga tidak ditemukan penyalahgunaan dan manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

D. Kendala dan Harapan terhadap Koordinasi antara BPD dan Pemerintah Desa

1. Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi oleh BPD dan Pemerintah Desa pada saat melakukan koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa?

“Apa ya, BPD kadang-kadang malas terlalu ikut rapat atau musyawarah karena gak ada uang jalannya. Cuma karena itu memang sudah menjadi tugas kita ya lakuin aja.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa sekretaris BPD merasa malas mengikuti rapat/musyawarah yang diadakan karena tidak mempunyai uang jalan.

2. Apa harapan Bapak agar semakin baik, efektif dan harmonis koordinasi yang terjalin antara BPD dan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa?

“Harapan saya supaya komunikasi antara BPD dan Pemerintah Desa lebih baik, karena ada informasi-informasi yang kurang detail kami terima dari Pemerintah Desa terutama mengenai masalah proyek, inikan membuat koordinasi antara kami kurang maksimal. Kalau mengenai honor kita yang kecil memang sudah ada persentasenya. Harapan yang lain semoga dana yang untuk desa dari pusat itu cepat terealisasi 100%, janji yang 1,4M itu disegerakan saja, jadi masyarakat bisa cepat meninkmatinya.”

Harapan informan sebagai sekretaris BPD yaitu agar dapat menciptakan komunikasi yang lebih baik lagi dengan Pemerintah Desa sehingga mereka dapat berkoordinasi lebih maksimal. Informan juga berharap agar dana yang dijanjikan oleh pemerintah pusat sebesar 1,4M secepatnya terealisasi 100%.

4.2.5 Hasil Wawancara dengan Anggota BPD Selotong (Bapak Sulaiman) A. Koordinasi dalam Proses Penyusunan dan Penetapan Peraturan Desa

1. Bagaimana partisipasi BPD dalam penyusunan dan penetapan suatu peraturan desa? Apakah aktif menyampaikan usulan-usulan/saran, atau hanya sebatas menyepakati saja?

“Lumayan aktif menurut saya.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, dapat diketahui bahwa BPD lumayan aktif berpartisipasi dalam proses penyusunan dan penetapan suatu peraturan desa.

2. Bagaimana koordinasi/ kerjasama yang terjalin antara BPD dan Pemerintah Desa dalam proses penyusunan dan penetapan peraturan? Apakah ada yang lebih mendominasi dalam kegiatan tersebut?

“Menurut saya koordinasi BPD dan Pemerintah Desa disini lebih baik, terbuka, transparan dibandingkan dengan daerah lain mungkin, ini dapat dilihat dari hampir tidak pernahnya terjadi masalah antara BPD dan Pemerintah Desa Selotong ini.”

Menurut informan diatas, koordinasi yang terjalin antara BPD dan Pemerintah Desa Selotong lebih baik dibandingkan dengan desa-desa lainnya, hal ini dapat dilihat dari hampir tidak pernah terjadinya konflik/masalah antara BPD dan pemerintah Desa Selotong.

B. Koordinasi dalam Proses Penyusunan dan Penetapan APBDes 1. Apa yang Bapak ketahui mengenai APBDes?

“APBDes itu berkaitan dengan masalah duit, tapi yang lebih tau secara jelas itu ketua saya.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, informan tersebut hanya memahami APBDes sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah uang.

2. Bagaimana koordinasi BPD dan Pemerintah Desa dalam proses penyusunan dan penetapan APBDes?

“Kerjasama nya ya kami sama-sama membahas Rancangan APBDes tersebut, kami adakan rapat yang dihadiri BPD, Pemerintah Desa, serta masyarakat, disitulah Kades menjelaskn mengenai anggaran itu, lalu kita musyawarahkan kalau semua setuju barulah bisa ditetapkan.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa kerjasama BPD dan Pemerintah Desa dalam proses penyusunan dan penetapan APBDes terjadi pada saat dilaksanakannya musyawarah untuk membahas Rancangan

APBDes tersebut. Pemerintah Desa bersama-sama BPD serta masyarakat membahas, menyetujui kemudian menetapkan rancangan APBDes tersebut.

C. Koordinasi dalam Pelaksanaan Pengawasan terhadap Pemerintahan Desa 1. Bagaimana cara pengawasan yang dilakukan oleh BPD dalam pemerintahan

desa?

“Langsung turun ke lapangan,misalnya dalam mengawasi pembangunan. Nanti kami sesama BPD bergantian turun ke lapangan, nanyak-nanyak mereka.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa cara pengawasan yang dilakukan oleh BPD yaitu dengan turun langsung ke tempat tujuan yang ingin dilakukan pengawasan.

2. Apakah BPD selalu meminta laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan desa dari kepala desa setiap akhir tahun anggaran atau akhir masa jabatan? Bagaimana respon ataupun tanggapan BPD atas laporan pertanggungjawaban tersebut?

“Ada, mintak. Setelah selesai satu tahun anggaran ada rapat pertanggungjawaban dalam bentuk tulisan dan lisan. Tanggapan kita ya kita dengarkan, kalau sudah baik kita ok kan, rata-rata disini tidak ada masalah kok, jadi paling kita cuma ngasi masukan saja.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa BPD meminta laporan pertanggungjawaban dari Pemerintah Desa melalui rapat yang diadakan setiap selesai akhir tahun anggaran. Dalam rapat tersebut BPD mendengarkan pertanggungjawaban dari Pemerintah Desa dan biasanya hanya memberikan masukan saja, sebab tidak ada masalah dalam penyelenggaraan pemerintahan desa Selotong.

3. Pada saat BPD melakukan pengawasan, apakah ada permasalahan- permasalahan yang ditemukan? Kalau ada bagaimana tanggapan dari pihak BPD?

“Setau saya tidak pernah terjadi permasalahan, baik-baik saja.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa tidak pernah terjadi masalah di desa Selotong.

4. Pada saat BPD melakukan pengawasan, apakah pemerintah desa dapat bekerjasama dengan baik? Bagaimana sikap dari Pemerintah Desa tersebut?

“Dapat bekerja sama dengan baik kok mereka, okok aja sikap mereka.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa sikap dari Pemerintah Desa pada saat BPD melaksanakan tugasnya sebagai pegawas pemerintahan yaitu dapat bekerja sama dengan baik.

D. Kendala dan Harapan terhadap Koordinasi antara BPD dan Pemerintah Desa

1. Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi oleh BPD dan Pemerintah Desa pada saat melakukan koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa?

“Selama ini belum ada.”

Berdasarkan jawaban informan diatas, diketahui bahwa belum ada kendala yang dialami pada saat berkoordinasi dengan Pemerintah Desa.

2. Apa harapan Bapak agar semakin baik, efektif dan harmonis koordinasi yang terjalin antara BPD dan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan

Dokumen terkait