• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA REDUKS

1. Hasil wawancara kepada Guru Sertifikasi Sebagai Berikut:

 Bapak Widy Maryono,S.Pd sebagai berikut:

Butir pertama standar kompetensi professional menyebutkan Menguasai materi,Struktur dan konsep keilmuan mata pelajaran maksudnya menguasai konsep-konsep saya sudah memahami dengan cara sebelum saya mengajar saya sudah menguasai pembelajaran yang akan saya ajarkan dan mencari konsep-konsep yang mendekati pembelajaran melalui buku-buku atau media lainnya maka pengetahuan penguasaaan saya semakin luas sehingga peserta didik ketika mengalami kesulitan saya dapat menjawab.

 Ibu Siti Faizah,S.Pd. Guru Sertifikasi sebagai berikut

Menguasai Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diasuh sebagai pengembangan kurikulum saya merasa sudah memahami kompetensi professional ini sebagai contohnya saya dapat mengembangkan RPP dan silabus melalui pengembangan alat penilaian yang tepat sesuai dengan indikator-indikatornya.

 Rohzi,S.E sebagai guru Produktif Akuntansi

Menginterpretasikan materi,struktur,konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan Saya jarang menggunakan karena terkadang ribet harus pinjam LCD dsb sehingga sedikit enggan memakai.

Menginterpretasikan materi,struktur,konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan diskusi dan saya salah satu guru yang gemar menggunakan media LCD dalam pembelajaran karena dapat dimengerti membuat potensi diri saya meningkat.

3.Hasil wawancara kepada Kepala Sekolah Bapak Drs.Joko Anis Suwantoro,M.PdI sebagai berikut:

-Sebenarnya para guru baik yang bersertifikasi maupun yang belum sudah memiliki standar kompetensi professional yang baik namun karena beberapa kendala menyebabkan mereka kurang optimal dalam menjalankan kompetensi professional contohnya kendala yang terjadi mengenai pengembangan materi pembelajaran yang kurang kreatif akibat kurangnya sarana prasarana yang menjadikan guru monoton sehingga membosankan peserta didik

-Akibat kendala saling bergantian antar guru untuk memanfaatkan LCD yang berjumlah empat saya mengamati guru-guru menjadi tidak semangat hanya digunakan pada guru akutansi guru lain apa lagi guru baru lebih memilih diam dan tidak mengembangkan potensi dirinya akibat rasa malas bergantian

3.Hasil wawancara kepada Guru yang belum Sertifikasi sebagai berikut:

 Ibu Lilis Suryani,S.Pd Selaku Guru Prod.Pemasaran IPS

Cara saya menginterpretasikan materi,struktur,konsep dan pola pikir ilmu- ilmu yang relevan saya biasanya hanya lewat internet dan buku karena informasi langsung cepat dan mudah didapat.

 Ibu Puji Setyarini,S.Pd sebagai berikut:

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri dalam pembelajaran menurut saya memang berpengaruh dalam pembelajaran tetapi guru bersertifikasi belum bisa memanfaatkan secara maksimal mereka kebanyakan masih menjelaskan dengan papan tulis sehingga ini monoton saya pun jujur dalam pembelajaran hanya dengan diskusi jarang memanfaatkan fasilitas teknolog yang ada disekolah.

 Ibu Santi Rahayu ,S.Pd sebagai berikut:

Kurang optimalnya guru bersertifikasi dan yang belum sertifikasi dalam memanfaatkan fasilitas teknologi disekolah karena terdapat kendala- kendala yang dihadapi contoh nyatanya saya sudah berusaha untuk membuat pendekatan pembelajaran melalui power poin ketika saya ingin mengajar alat peraga (LCD) sedang dipakai guru lain sehingga ini menghambat saya untuk menfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

Bapak Ahmad Marfu’I,S.Pd. Selaku Guru BP/BK

Empat standar kompetensi yang dianggap merasa lemah/kurang berjalan dengan baik dalam diri saya kurang memahami kompetensi profesional ketika ingin mengembangkan potensi diri terjadi hambatan seperti fasilitas yang kurang memadai dan rasa malas yang terkadang muncul.

Dampak sertifikasi dalam Peningkatan Mutu pembelajaran di SMK Diponegoro

1.Hasil Wawancara kepada Guru Sertifikasi sebagai berikut:

 Bapak widy Maryono,S.Pd

Sebagai guru yang bersertifikasi saya juga merasakan walaupun kami yang bersertifikasi sudah memahami kompetensi tetapi kenyataannya kami belum mampu meningkatkan mutu pembelajaran jujur sertifikasi buat saya untuk meningkatkan kualitas tetapi memang saya mengamati ada juga guru yang menyimpang, sertifikasi menjadi tujuan. Mereka jadi semua kembali ke diri masing-masing guru agar bisa meningkatkan mutu pembelajaran

 Rohzi,S.E sebagai guru Produktif Akuntansi

Adanya sertifikasi Tidak menjamin mut pembelajaran meningkat, ada guru yang belum melaksanakan kewajibannya dengan baik tidak menerapkan pemahaman kompetensi yang dimiliki dalam pembelajaran.  Ibu Siti Faizah,S.Pd.

Adanya sertifikasi menjamin meningkatkan mutu karena selalu mewujudkan pembelajaran yang menghasilkan mutu pembelajaran yang baik misalnya mampu mengelola kelas,Menggunakan media sesuai

materi dan menguasai materi supaya bisa menjawab pertanyaan peserta didik sehingga mampu meningkatkan mutu pembelajaran di SMK Diponegoro Salatiga.

2.Wawancara kepada bapak Kepala Sekolah sebagai berikut:

 Mutu pembelajaran di SMK Diponegoro Salatiga standart maksudnya sudah baik dibandingkan sekolah-sekolah swasta lainnya yang berada di Salatiga tetapi dengan adanya 33 guru diantaranya 8 orang guru sudah bersertifikasi ternyata belum mampu meningkatkan mutu pembelajaran ini dapat dilihat dari pembelajaran yang masih monoton,administrasi pembelajaran yang tidak sesuai dengan rencana dan kurangnya fasilitas untuk menunjang peningkatan kompetensi guru

3.Hasil wawancara kepada Guru yang belum Sertifikasi

 Ibu Santi Rahayu S.Pd selaku guru bahasa Indonesia

Seharusnya dengan adanya sertifikasi meningkatkan mutu pembelajaran tetapi memang belum baik dalam kenyataannya jujur memang adanya penyimpangan tidak munafik penghasilan yang meningkat membuat lupa tujuan sertifikasi yang sesunggunya karena kami hanyalah makhluk yang lemah terkadang iman kita bisa tergoda.

 Ibu Desy Shinta Ediana P,S.Pd Selaku Guru Matematika

Adanya sertifikasi Tidak menjamin meningkatnya mutu pembelajaran nyatanya di SMK Diponegoro walaupun dari segi pemahaman kompetensi sosial dan kepribadian dilaksanakan dengan baik tetapi dua kompetensi yaitu kompetensi pedagogik dan profesional belum baik dilaksanakan dalam pembelajaran sehingga menurut saya belum ada perubahan.

 Ibu Andiyani,A.Md sebagai Guru Seni Budaya.

Adanya sertifikasi akan menjamin meningkatnya mutu pembelajaran karena dengan financial dan ilmu yang didapat meningkat lebih dari yang lain maka berkewajiban dan memiliki kesadaran tinggi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

 Ibu Puji Setyarini,S.Pd sebagai Guru Bhs.Inggris

Adanya sertifikasi tidak menjamin meningkatnya mutu pembelajaran karena di SMK Diponegoro Salatiga. kompetensi Profesional masih dianggap kurang optimal dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri menurut saya guru bersertifikasi belum bisa memanfaatkan secara maksimal mereka kebanyakan masih menjelaskan dengan mmenulis di papan tulis sehingga ini monoton saya pun jujur dalam pembelajaran hanya dengan diskusi jarang memanfaatkan fasilitas teknologi yang ada disekolah.

Penjelasan Data Display

Seorang guru harus memahami dan menguasai standar kompetensi guru yaitu ada 4 kompetensi :

 Kompetensi pedagogik  Kompetensi kepribadian  Kompetensi sosial  Kompetensi profesional

Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat diamati dari aspek kompetensi Pedagogik adalah :

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang

diampu.

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

5. Memanfaatkan teknilogi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat diamati dari aspek kompetensi Kepribadian adalah:

1.Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia

2.Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

3.Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.

4.Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.

Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat diamati dari aspek kompetensi Sosial adalah

1.Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena

pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.

2.Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.

3.Beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

4.Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat diamati dari aspek kompetensi perofesional adalah :

1.Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

2.Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

3.Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.

4.Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

5.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

Penelitian ini melakukan pengamatan melalui pemahaman empat kompetensi kepada Kepala Sekolah, Guru Sertifikasi dan Guru yang belum sertifikasi dengan demikian dari sudut pandang Pendidik peneliti dapat mengetahui dampak sertifikasi guru dalam peningkatan mutu pembelajaran di SMK Diponegoro Salatiga sebagai berikut hasil penelitian:

 hanya beberapa guru yang sadar mengapa menggunakan metode atau pendekatan tertentu , banyak guru yang tidak mencatat secara teratur pengalaman unik yang dialami guru dan peserta didik dan berisi kasus setelah pembelajaran

 Guru Sertifikasi belum bisa memanfaatkan secara maksimal mereka kebanyakan masih menjelaskan dengan papan tulis sehingga ini monoton dalam pembelajaran hanya dengan diskusi jarang memanfaatkan fasilitas teknolog yang ada disekolah untuk kemjuan pembelajaran.

 Kurang optimalnya guru bersertifikasi dan yang belum sertifikasi dalam memanfaatkan fasilitas teknologi disekolah karena terdapat kendala- kendala yang dihadapi guru-guru menjadi tidak semangat dan tidak mengembangkan potensi dirinya akibat rasa malas bergantian LCD fasilita sekolah yang kurang memadai.

 Seharusnya dengan adanya sertifikasi meningkatkan mutu pembelajaran tetapi memang belum baik dalam kenyataannya adanya penyimpangan tidak munafik penghasilan yang meningkat membuat lupa tujuan sertifikasi yang sesunggunya karena kami hanyalah makhluk yang lemah terkadang iman kita bisa tergoda. Hal tersebut merupakan kurang optimalnya pemahaman kompetensi dan kendala yang terjadi di SMK Diponegoro Salatiga.

Lampiran 4

Dokumen terkait