• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kota Langsa merupakan salah satu kota yang ada di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Secara administratif berbatasan dengan wilayah: sebelah Utara

berbatasan dengan Kecamatan Bayeun Kabupaten Aceh Timur dan Selat Malaka, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur dan Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur

Jumlah penduduk Kota Langsa Tahun 2008 sebanyak 130.189 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 65.115 jiwa, dan perempuan sebanyak 65.074 jiwa. Berdasarkan luas wilayah.

Kota Langsa mempunyai luas 162,41 Km2 dengan jumlah kelurahan sebanyak 51 kelurahan, dan jumlah rumah tangga sebanyak 27.871 RT.

Berdasarkan analisis situasi derajat kesehatan di Kota Langsa selama tahun 2007, diketahui angka kematian bayi di Kota Langsa sebanyak 34 orang (10,3 per 1000 kelahiran hidup), angka kematian balita 2 orang (0,18 per 1000 kelahiran hidup), dan jumlah kematian ibu bersalin sebanyak 2 orang 56,9 per 100.000 kelahirna hidup. Hal tersebut menunjukkan secara umum derajat kesehatan masyarakat di Kota Langsa masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Berdasarkan angka kesakitan, diketahui jumlah penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh puskesmas se Kota Langsa adalah penyakit infeksi saluran pernafsan akut yaitu sebanyak 9.763 kasus (22,30%), dan kasus diare sebanyak 3.684 kasus (23,8 per 1000 penduduk), selain itu masih ditemukan 50 kasus balita dengan status gizi buruk (1,3%), masih ada 16 bayi berat lahir rendah (BBLR).

Berdasarkan pembiayaan kesehatan, diketahui anggaran tahun 2006 sebesar 15.000.000.000 (5% dari total APBD yaitu Rp. 303,3 milyar), dan tahun 2007 menjadi 16.100.000.000 dari 329,8 milyar. Keadaan ini menunjukkan persentase alokasi anggaran bidang kesehatan masih rendah dibandingkan dengan indikator yang diharapkan yaitu 15% dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

4.2. Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini meliputi unsur eksekutif dan legislatif yang terlibat dalam perencanaan kesehatan di kota Langsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan kelas interval kelompok umur dengan menggunakan metode sturgess, maka diketahui sebagian besar informan berusia antara 38 – 48

tahun sebanyak 10 orang (66,7%), dan umumnya sebanyak 13 orang (86,7%)

berpendidikan Sarjana (S-1) dan mayoritas mempunyai masa kerja antara 3-14 tahun yaitu sebanyak 8 orang (53,3%). Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Informan pada Kelompok Eksekutif dan Legislatif

No Karakteristik Informan Jumlah

(orang) Persentase (%) 01 Umur 27 - 37 2 13,3 38 - 48 10 66,7 49 - 59 3 20,0 Total 15 100 02 Pendidikan SLTA 1 6,7 D- III 1 6,7 S- I 13 86,7 Total 15 100.0 03 Masa Kerja 03 - 14 8 53,3 15 - 26 6 40,0 27 - 38 1 6,7 Total 15 100

4.3. Pengetahuan Informan Tentang Perencanaan Kesehatan

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pemahaman tentang

perencanaan kesehatan sesuai dengan tingkat pengetahuannya masing-masing, sesuai dengan item pertanyaan. Adapun jawaban informan dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Matrik Jawaban Informan Tentang Pengetahuan Langkah-langkah Perencanaan Kesehatan

Informan Jawaban

Eksekutif 1 E...dalam hal ini...kita...pemerintah kota langsa..telah memberi wewenang kepada

dinas kesehatan untuk membuat perencanaan kesehatan setiap tahunnya....,nah mungkin teknis pelaksanaannya..atau..e...langkah-langkahnya...itu mereka yang lebih tau...ya.

Eksekutif 2 E...Selama ini yang kita jalankan adalah dengan melihat keadaan

dilapangan..ya..mungkin kalau dinas kesehatan ya...harus melihat kondisi masyarakatnya gimana.., apakah ada yang sakit atau ..apa-apa yang dibutuhkan dalah hal pelayanan kesehatan..ya..karena kalau masalah kesehatan...ya pasti dinas kesehatanlah yang lebih banyak mengetahuinya.

Eksekutif 3 Langkah-langkah yang kita tempuh dalam membuat sebuah perencanaan adalah kita

memulai dengan pengumpulan data dasar kemudian ditambah juga dengan data pendukung, kemudian kita survey lapangan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan, kemudian kita menetapkan masalah-masalah apa saja yang ada di masyarakat tersebut, setelah itu barulah kita dapat menyusun rencana kerja.

Eksekutif 4 Eem...Perencanaan kesehatan selama ini dapat berjalan karena adanya dukungan

data, baik dari puskesmas maupun dari lapangan langsung, sehingga perencanaan dapat terlaksanan dengan baik

Eksekutif 5 Mengumpulkan data dengan cara survey kelapangan yang kemudian kita

menetapkan semua masalah-masalah yang ada.kemudian baru kita menyusun rencana kerja. Dalam menyusun rencana kerja ini kita harus membuat skala prioritas yang mana yang harus diutamakandari beberapa masalah yang didapatkan tadi

Eksekutif 6 Ya...em...selama ini di kota langsa..dalam hal perencanaan .ya..kita yang

bertanggung jawab ya.., nah...dalam semuanya ..ini untuk merencanakan kegiatan tentu kita pertama sekali harus ada data..ya, setelah ada data..kemudian kita analisa...dan juga kita perlu untuk survey kelapangan....sehingga kita bisa melihat apa bener data yang kita dapat ini dan apakah benar terjadi dilapangan...setelah itu kita menganalisa masalah-masalahnya yang ada..ya,....e..dan setelah itu baru kita nanti...tindakan apa yang kita ambil untuk mencegah....,e...menindak lanjuti masalah-masalah yang ada...,kemudian barulah kita menyusun rencana kerja kita

Eksekutif 7 Langkah-langkah perencanaan di dinas kesehatan kota langsa, terutama di bidang

P2P ya..., itu di mulai dari kita mengumpulkan data-data dan memperhatikan e....analisis lingkungan .seperti e...lingkungan internal dan eksternal dari organisasi dinas kesehatan..e...kemudian dari analisis lingkungan tersebut..e...kita analisis dengan cara analisis Swot, sehingga didapatkan hasil suatu program-program kegiatan perencanaan

Eksekutif 8 M...yang saya ketahui selama ini..e...adalah pertama-tama kita harus dapat

mengetahui dulu apa permasalahan yang ada di lapangan..baru kita bisa membuat perencanaan..atau laporan-laporan dari bidan desa tentang yang terjadi di masyarakat

Eksekutif 9 Mengumpulan Data mengenai Kesehatan,menyusun rencana kerja, menetapkan

masalah-masalah yang ada, kemudian survey lapangan untuk mendukung langkah- langkah Dalam Perencanaan, misalnya mengadakan survey lapangan ke Puskesmas,Polindes dan Bidan Desa langsung berhubungan dengan masyarakat..

Tabel 4.2. Lanjutan

Eksekutif 10 Yang pertama yang kita lakukan ya....e..seperti biasa kita harus menyusun dulu..apa yang akan kita lakukan...setelah itu dari yang telah kita susun itu..e...kita

tatapkan,,kira-kira yang bakal muncul itu nanti apa..,dari rencana kita

itu..e...masalahnya..setelah itu nanti kita survei ke lapangan....baru nanti terakhir pengumpulan data..! e....setelah data itu ada kita buat suatu laporan

Eksekutif 11 Mungkin yang pertama-tama kita harus mengetahui situasi dan kondisi di lapangan

dulu..ya, kemudian kita menganalisis situasiatau keadaan yang terjadi di masyarakat ..ya...misalnya permasalahan apa yang terjadi dimasyarakat..., baru kemudian kita dapat membuat suatu perencanaan kesehatan.

Eksekutif 12 E...kalau menurut saya....pertama-tama kita harus survei lapangan untuk melihat

apa yang menjadi masalah kesehatan, kemudian kita mengumpulakn data-data pendukung dari masalah tersubut, dan kemudian kita buat satu dokumen berupa perencanaan kesehatan, kemudian kita juga harus menetapkan prioritas masalah yang ada, sehingga menjadi satu dokumen perencanaan yang baik, yang kemudian kita serahkan ke dinas Kesehatan kota langsa

Eksekutif 13 Em....kalau yang selama ini yang kami buat...tentunya pertama-tama...em..kami harus mengetahui dulu apa kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat kota langsa, baru kemudian kami bisa membuat usulan perencanaan puskesmas ke dinas kesehatan kota langsa

Legislatif 1 Yang saya tau selama ini..e...perencanaan kesehatan itu dibuat oleh dinas kesehatan

kota langsa...e...yang terus di usulkan kepemerintah kota langsa...,kemudian ada juga rapat-rapat anggran tentang pengesahan anggaran yang telah di usulkan oleh dinas masing-masing....

Legislatif 2 Kalau itu yang lebih tahu ya..kepala dinas kesehatan ya..., tapi secara umum

mungkin ...e...dokumen perencanaanlah ya..., nanti dokumen perencanaan itu kan akan kita tinjau kembali...

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, maka dapat diketahui ada 10 (sepuluh) informan yang mengemukakan bahwa perencanaan kesehatan diawali dari pengumpulan data, analisis data dan penyusunan program-program kemudian disahkan oleh panitia anggaran, sementara 5 (lima) orang lainnya menjawab bahwa langkah-langkah perencanaan kesehatan diawali dari dinas kesehatan, dan kebutuhan dinas kesehatan yang diperoleh dari jawaban sebagai berikut”

“Kalau itu yang lebih tahu ya..kepala dinas kesehatan ya..., tapi secara umum mungkin ...e...dokumen perencanaanlah ya..., nanti dokumen perencanaan itu kan akan kita tinjau kembali..”

“Em....kalau yang selama ini yang kami buat...tentunya

pertama-tama...em..kami harus mengetahui dulu apa kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat kota langsa, baru kemudian kami bisa membuat usulan perencanaan puskesmas ke dinas kesehatan kota langsa”

“Yang saya tau selama ini..e...perencanaan kesehatan itu dibuat oleh dinas kesehatan kota langsa...e...yang terus di usulkan kepemerintah kota

langsa...,kemudian ada juga rapat-rapat anggran tentang pengesahan anggaran yang telah di usulkan oleh dinas masing-masing”

E...dalam hal ini...kita...pemerintah kota langsa..telah memberi wewenang kepada dinas kesehatan untuk membuat perencanaan kesehatan setiap tahunnya....,nah mungkin teknis pelaksanaannya..atau..e...langkah-langkahnya...itu mereka yang lebih tau...ya”.

E...Selama ini yang kita jalankan adalah dengan melihat keadaan dilapangan..ya..mungkin kalau dinas kesehatan ya...harus melihat kondisi masyarakatnya gimana.., apakah ada yang sakit atau ..apa-apa yang dibutuhkan dalah hal pelayanan kesehatan..ya..karena kalau masalah kesehatan...ya pasti dinas kesehatanlah yang lebih banyak mengetahuinya”

2. Sumber Data Perencanaan Kesehatan

Berdasarkan sumber data dalam perencanaan kesehatan secara umum informan menjawab dengan variasi pemahaman. Adapun jawaban informan dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3. Matrik Jawaban Informan Tentang Pengetahuan Jenis dan Sumber Data dalam Perencanaan Kesehatan

Informan Jawaban

Eksekutif 1 Mungkin...data-data yang berhubungan dengan penyakit..ya,..seperti bila ada

kejadian wabah..., nah mungkin kita sangat memerlukan data..., contohnya dua bulan terakhir..di daerah sungai pauh..itu ada kasus demem berdarah...ya....mungkin dinas kesehatanlah yang sangat membutuhkan data.

Eksekutif 2 Kalau data-data tentang kesehatan ya..dinas kesehatanlah yang lebih tau...ya.

Eksekutif 3 Seperti yang saya sebutkan tadi , kita memulai dengan data-data dasar yang dapat

mendukung, seperti data jumlah penduduk, kemudian data jumlah sasaran bayi, balita,batita kemudian jumlah ibu hamil, ibu nifas kemudian data usila, data jumlah kematian dan data kesakitan, kemudian untuk sarana kesehatan kita juga harus melihat, berapa sarana kesehatan yang kita miliki seperti jumlah puskesmas, PUSTU, Polindes, poskesdes, kemudian kita juga perlu melihat jumlah kinjungan ke sarana kesehatan itu.

Tabel 4.3. Lanjutan

Informan Jawaban

Eksekutif 4 Banyak...seperti Jumlah angka kematian dan angka kesakitan, kemudian jumlah

sarana kesehatan yang ada dan yang belum ada di suatu daerah tersebut. Kemudian jumlah kunjungan di puskesmas, kunjungan bayi, balita dan Lain-lain

Eksekutif 5 Sesuai dengan tolak ukur keberhasilan kesehatan, yaitu adalah Jumlah angka

kematian dan angka kesakitan, kemudian jumlah sarana kesehatan yang ada dan yang belum ada di suatu daerah tersebut. Kemudian jumlah kunjungan di puskesmas, kunjungan puskesmas ini terbagi 2 yaitu kunjungan rutin dan tidak rutin, kermudian kunjungan bayi, balita dan batitaini

Eksekutif 6 Banyak..datanya ya....,misalnya jumlah angka kematian, angka

kesakitan...ya,..e..terus jumlah sarana kesehatan kita..., sarana kesehatan,

bayi..,ada juga jumlah ibu hamil..jumlah kunjungan di puskesmas..., kemudian kita perlu juga meminta data ke rumah sakit untuk mendapatkan data ini.

Eksekutif 7 Datanya..terutama data demografi, data situsi kesehatan

e....permasalahan-permasalahan yang di dapat dari laporan-laporan dari puskesmas..kemudian data sarana dan prasarana e...isu-isu aktual yang sedang berkembang dimasyarakat..ya.

Eksekutif 8 Ya...pastinya data-data ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, usila dan data-data

lainlah yang bisa mendukung kita dalam menbuat perencanaan..

Eksekutif 9 Data Jumlah Penduduk/jiwa, data Jumlah angka Kelahiran,kematian dan angka

kesakitan, data Jumlah sarana kesehatan yang ada dan yang belum ada seperti polindes,PUSTU dan Posyandu, jumlah kunjungan di puskesmas, jumlah bayi, Balita, Batita dan lain-lainl.

Eksekutif 10 Ya....tentu saja data yang berhubungan dengan kesehatanlah...seperti data jumlah

kematian, kelahiran, ibu hamil, balita, usila....pokoknya banyak lagi lainnyalah...!

Eksekutif 11 Ya...yang sesuailah...misalnya dalam membuat perencanaan program gizi..ya....

sudah pasti kita harus mengetahui berapa yang terkena gizi buruk dan yang tidak yang ada diwilayah kerja kita...begitu juga dengan program-program yang lain

Eksekutif 12 Yang jelas yang sering kit lakukan selama ini dalah mencari data emografi, karena

kita harus mengetahui wilayah kerja kita, kemudian jumlah angka kematian, kesakitan, kelahiran dan jumlah bayi,kemudian kita juga perlu melihat jumlah kunjungan di puskesmas.

Eksekutif 13 Data yang kami butuhkan ...em....adalah data penduduklah...misalnya jumlah

angka kematian, kesakitan dan banyak lagi....pokoknya yang dapat mendukung dalam proses perencanaan puskesmas

Legislatif 1 Em...kalau masalah kesehatan tentunya dinas kesehatanlah yang mengetahui apa

saja yang mereka butuhkan untuk perencanaan, ya..terutama data-data tadi...kalau kami kan..hanya mengetahui perencanaan yang mereka buat sudah dalam bentuk dokumen usulan

Legislatif 2 E...mungkin data-data yang berkaitan dengan kesehatan..ya..., e....orang dinas

kesehatanlah yang lebih tau..ya.

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa secara keseluruhan mampu menjawab dengan baik data-data yang dibutuhkan dalam perencanaan kesehatan. Data tersebut meliputi data demografi seperti jumlah penduduk, data-data penyakit, data-data masalah kesehatan lainnya seperti data balita gizi buruk, data jumlah tenaga dan sarana pelayanan kesehatan.

3. Pentingnya Perencanaan Kesehatan

Tabel 4.4. Matrik Jawaban Informan Tentang Pengetahuan Pentingnya Perencanaan Kesehatan

Informan Jawaban

Eksekutif 1 Ya...penting..ya,..karena setiap kita hendak melaksanakan sesuatu pasti kita perlu

data....ya..! lebih-lebih masalah kesehatan...kita tidak boleh sembarangan dalam membuat perencanaan, karena imbasnya nanti pasti kemasyarakat juga, jadi baik-tidaknya suatu pekerjaan tentu harus didukung oleh perencanaan yang baik pula..ya.

Eksekutif 2 E...Perencanaan itu perlu kita lakukan .., karena dengan adanya perencanaan.., kita dapat mengetahui sejauh mana perkembangan yang sudah kita lakukan terutama setahun kebelakang dan apa rencana kita setahun kedepan...!

Eksekutif 3 Perencanaan kesehatan sangat-sangat penting, pertama kita dapat melihat tujuan

dari setiap perencanaan kesehatan itu, kemudian kita dapat menghindari tumpang tindih dalam perencanaan kesehatan yang kita buat, kemudian setiap perencanaan yang kita buat tidak salah arah dan sesuai dengan yang kita harapkan.

Eksekutif 4 Penting...karena agar perencanaan yang dilakukan dapat sesuai dengan yang

dibutuhkan, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam perencanaan dan agar tujuan perencanaan kesehatan tidak menjadi salah arah

Eksekutif 5 Penyusunan perencanaan kesehatan itu penting, karena setiap program yang ada di

dinas Kesehatan harus membuat suatu perencanaan kegiatan kedepan dan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan, kemudian agar tidak terjadi tumpang tindih dalam perencanaan kesehatan misalnya antara perencanaan puskesmas dengan perencanaan yang di buat di dinas kesehatan sendiri dan tidak salah arah.

Eksekutif 6 E...tentu penting ya...terutama..kita untuk mengetahui keadaan di kota langsa

ini...kita kan.... harus tau datanya.., keadaannya begini..kedepan e..kita harus tau untuk merencanakannya..terus dengan adanya yang kita rencanakan itu tidak terjadi tumpang tindih kegiatan.., tidak usah jauh...kita di dinas kesehatan ini ada beberapa bidang..., ada bidang promkes, p2P.., sebenarnya bidang promkes dan p2p ini..kadang-kadang mereka sama-sama ada mengadakan penyuluhan...nah..dengan adanya perencanaan kesehatan kita dapat mencegahnya

Eksekutif 7 Perencanaan kesehatan itu menurut saya sangat penting..dengan adanya

perencanaan dapat mengarahkan pelaksanaan dari suatu kegiatan program-program..sehingga nantinya dapat terarah, terkoordinasi dan terpadu secara keseluruhan

Eksekutif 8 Kalau ditanya mengapa..ya....karena...kalau kita tidak menyusun suatu perencanaan

kesehatan...bagaimana kita dapat mengetahui apa yang mau kita jalankan..iyakan...!

Tabel 4.4. Lanjutan

Informan Jawaban

Eksekutif 9 Perencanaan merupakan suatu ujung tombak , karena dengan adanya perencanaan

kita dapat mewaspadai agar tujuan perencanaan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam perencanaan Kesehatan misalnya dinas kesehatan merencanakan program Sementara instansi lain merencanakan hal yang sama, dengan adanya perencanaan kita dapat membahas bersama , duduk bersama untuk membahas hal tersebut dan memilah-milah agar tidak terjadi tumpang tindih dalam perencanaan.

Eksekutif 10 Pentinglah...dari mana kita tahu angka kelahiran bayi berapa ..! Ibu hamil berapa?

Sudah itu darimana kita tahu orang yang sehat itu berapa...?yang meninggal ada apa tidak..?jadi semua itu harus kita lakukan ....tapi kita tidak bisa melakukannya sendiri..makanya kita ada Pustu , Polindes untuk membantu kita...ada juga bidan desa yang bergerak didesa..!

Eksekutif 11 Ya...penting sekalilah...karena dengan perencanaan itulah kita menjalankan semua

kegiatan-kegiatan,...kalau tanpa perencanaan yang mau menjalankan apa..!semua pasti harus dengan perencanaan dulu.

Eksekutif 12 Yaa..jelas sangat penying..karena tanpa perencanaan tentu kita tidak akan bisa

menentukan anggaranyang kita butuhkan, dan dengan perencanaan ita dapat menjalankan kegiatan dengan baik.

Eksekutif 13 Kalau ditanya itu....ya...sangat pentinglah...karena kalau tidak ada perencanaan bagaimana kita bisa menjalankan kegiatan...!

Legislatif 1 Saya rasa memang penting ya..karena hidup kita inikan penuh dengan

rencana-rencana...hm...kalau tanpa ada rencana apa-apa..kan ..bisa gawat hidup kita...he..he...he...!, ya..itu tadi dinas kesehatan memang harus..selalu bisa membuat perencanaan kesehatan setiap tahunnya..ya...kalau bisa yang memang benar-benar bisa menyentuh masyarakatlah...., jangan membuat usulan-usulan yang jauh dari kebutuhan masyarakat..iyakan...!

Legislatif 2 Penting..ya.., karena kalau kita sudah merencanakan berarti kita kan sudah tau apa

yang akan kita harapkan kedepan

Berdasarkan Tabel 4.4. secara keseluruhan pemahaman pentingnya perencanaan kesehatan adalah sebagai langkah pertama untuk dapat melakukan kegiatan atau program kesehatan di masa akan datang, dan sebagai dasar dalam memantau situasi kesehatan dimasa akan datang.

4. Penanggungjawab terhadap Perencanaan Kesehatan

Tabel 4.5. Matrik Jawaban Informan Tentang Pengetahuan Penanggung Jawab Perencanaan Kesehatan

Informan Jawaban

Eksekutif 1 Selain...e...pemerintah daerah sendiri..ya sudah tentu dinas kesehatan..ya, karena

dinas merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah kota langsa...e..terutama untuk menangani masalah-masalah kesehatan yang terjadi di kota langsa.

Eksekutif 2 Ya...dinas kesehatan..ya..tapi kalau secara umum..e....ya..semua kita harus

bertanggung jawab..ya..lebih-lebih masalah kesehatan

Eksekutif 3 Dalam hal perencanaan kesehatan ini bukan dinas kesehatan saja yang terlibat,

tetapi pihak pembangunan pemerintah kota langsa , kemudian DPR dan Bappeda kota langsa juga ikut terlibat didalamnya

Eksekutif 4 Banyak pihak-pihak yang terlibat, seperti Wali Kota Langsa, DPRD Kota Langsa itu

sendiri dan langsung yang berperan seperti Kepala Dinas Kesehatan dan BAPPEDA Kota Langsa

Eksekutif 5 Yang jelas di daerah ini sebagai penanggung jawab utama adalah Wali Kota Langsa

sebagai penguasa daerah dan setelah itu DPRD Kota Langsa yang menyetujui perencanaan yang telah ditetapkan dan Kepala Dinas Kesehatan yang menjalankanprogram-program kesehatan tersebut, setelah itu BAPPEDA Kota Langsa yang merencanakan dan mengakomodir semua perencanaan yang ada di kota Langsa.

Eksekutif 6 Ya...kalau masalah perencanan ya..tentu saja kita..dinas kesehatan..ya.,setelah itu

perangkat yang lain..lah..,Wali kotanya, DPR juga...e...terus Bappeda.., jkalau untuk kesehatannya sendiri masyarakat juga harus bertanggung jawab...

Eksekutif 7 E....semua kita bertanggung jawab...mulai dari tingkat puskesmas barangkali

sebagain unit pelaksanaan teknis...yang sangat mendasar..kemudian dinas kesehatan juga..pihak eksekutif dan legislatif.

langsa, karena dinas merupakan instansi yang langsung menangani masalah yang terjadi dimasyarakat kota langsa...., selain itu mungkin Walikota langsa juga ya..

Eksekutif 9 Yang pertama-tama Dinas Kesehatan Kota Langsa sendiri selanjutnya Wali Kota

Langsa, DPRD Kota Langsa, Kepala Dinas Kesehatan karena dia yang lebih tau msalah kesehatan di kota langsa dan masyarakatnya, BAPPEDA Kota Langsa dan- Masyarakat Kota Langsa itu sendiri

Eksekutif 10 E...yang pertama...ya dari Dinas kesehatan sendiri..,ya semualah yang meliputi

orang-orang kesehatan..,terus yang kedua kita..kalau tidak didukung oleh wali kota tentu tidak akan bisa berjalan...,kemudian juga dari jajaran pererintah kita juga harus saling mendukung..terus dari lintas sektoral..seperti..e...kepolisian.. ,.sudah itu dari masyarakat itu sendiri....e..kalau masyarakat tidak mau berperan dalam kesehatannya sendiri bagaimana kita bisa melaksanakannya

Eksekutif 11 Mungkin yang pasti dinas kesehatan ya..., tapi puskesmas juga turut bertanggung

jawab dalam hal perencanaan dan pelayanan kepada masyarakt.

Eksekutif 12 Sudah pasti Kepala Dinas Kesehatanlah...Diakan.. sebagai penanggung jawab

kesehatan di wilayah kota langsa, selain itu juga Wali kota langsa, DPRD dan Lintas sektor lainnya. seperti Bappeda, kepolisian,dan asyarakat Kota Langsa.

Tabel 5.5 Lanjutan

Informan Jawaban

Eksekutif 13 Yang saya tau selama ini adalah....Dinas Kesehatan itu sendirilah karena setiap

usulan perencanaan puskesmas kami antar ke dinas kesehatan kota langsa,

Dokumen terkait