• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .1 Uji asumsi klasik

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Model yang baik adalah model yang tidak terdapat heteroskedastisitas dan seharusnya homoskedasitisitas. Salah satu cara mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan cara melihat Scatter Plot pada program SPSS. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

Menurut Ghozali (2013:139) dasar pengambilan keputusan uji tersebut yaitu sebagai berikut:

I. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

II. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Langkah- langkah untuk pengujian heteroskedastisitas menggunakan bantuan software SPSS v.20 for windows adalah sebagai berikut menurut Ghozali (2013:140):

1) Lakukan regresi dengan persamaan MBS= f(K.Pd,K.Pr)

2) Lanjutkan dengan menekan tombol Plots hingga layar tampak tampilan windows Linear Regression Plots.

3) Masukan variabel SRESID (S-Residu) pada kotak pilihan Y dan 4) Masukan variabel ZPRED (Z-Prediksi) pada kotak pilihan X 5) Tekan Continue dan abaikan yang lain lalu OK

6) Hasil Output SPSS 3.6.2 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini menggunakan model analisis jalur (Path Analysis). Riduwan dan Kuncoro (2012:2) mengemukakan “model analisis jalur (Path Analysis) digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan

55

tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat”. Langkah- langkah menguji Path Analysis sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Hipotesis:

Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.

Strukturnya:

(Riduwan, 2012:116) Keterangan:

Y = Motivasi belajar siswa X1 = Kompetensi pedagogik X2 = Kompetensi profesional

= error term

2. Menghitung koefisien jalur yang berdasarkan pada koefisien regresi

 Gambarkan diagram jalur lengkap dengan sub-sub strukturnya dan rumusan persamaan strukturnya yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yakni:

Gambar 3.1

Hubungan Struktur X1, X2 terhadap Y

- Mengitung koefisien korelasi dan regresi untuk struktur yang telah ditentukan untuk mengetahui berapa besar hubungan antar variabel independen.

Persamaan regresi ganda: Y

rX1X2 x2y x1y X1 X2 Y

3. Menghitung koefisien korelasi jalur secara stimulan (keseluruhan)/ uji F Uji secara stimulan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: Ho : yx1 = yx2 = 0

Ha : yx1 = yx2 0

Kaidah pengujian signifikan ( menggunakan tabel F)

(Riduwan dan Kuncoro, 2012:117) Keterangan:

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel eksogen = Rsquare

Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut : Ha :

Ho :

Hipotesis bentuk kalimat :

Ha: kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara simultan berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa

Ho: kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara simultan tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

Untuk melakukan pengujian signifikansi, dalam penelitian ini menggunakan program SPSS v.20 for windows, dengan kriteria uji signifikansi menurut Riduwan dan Kuncoro (2012:117):

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

57

4. Menghitung koefisien jalur secara individual (parsial) uji t

Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing- masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Hipotesis pengujian individual dirumuskan sebagai berikut :

Hipotesis 1

Ha : : Secara individual X1 berpengaruh positif terhadap Y Ho : : Secara individual X1 tidak berpengaruh terhadap Y Hipotesis 2

Ha : : Secara individual X2 berpengaruh positif terhadap Y Ho : : Secara individual X2 tidak berpengaruh terhadap Y

Secara individu (parsial) uji statistik yang digunakan adalah uji t yang di hitung dengan rumus:

(Riduwan dan Kuncoro, 2012: 117) Keterangan:

k = koefisien jalur yang akan diuji

tk = t hitung untuk tiap koefisien jalur variabel Xk

k = jumlah variabel eksogen yang terdapat dalam substruktur n = jumlah sampel

= standar eror koefisien jalur

dk = degree of freedom atau derajat kebebasan

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan pengujian secara parsial dengan menggunakan bantuan program SPSS v.20 for windows yaitu dengan membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

b. Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

5. Menguji pengaruh langsung dan tidak langsung dari setiap variabel

Untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung dari setiap variabel, digunakan perhitungan sebagai berikut:

a. Pengaruh X1 terhadap Y:

Pengaruh langsung = YX1YX1

Pengaruh tidak langsung melalui X1.2= YX1 rX1X2 YX2 Pengaruh total X1 terhadap Y = ………..

b. Pengaruh X2 terhadap Y:

Pengaruh langsung = YX2YX2

Pengaruh tidak langsung melalui X1.1= YX2 rX2X1 YX1 Pengaruh total X2 terhadap Y = ………..

NURUL NURBANI RAHAYU, 2014

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS

DI S MAN 21 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed

No. Daftar: 340/UN40.7.D1/LT/2014 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta

Baharudin, dan Wahyuni, E.N. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Dalyono, M. (2009). Psikologi kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Djamarah, S B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Kencana

Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara

Firdaus, Y, dkk. (2000). Akuntansi SMU 1. Jakarta: Erlangga

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Edisi 7. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati. (2003). Basic Econometric. Singapore : McGraw Hill

Hadis, A. (2008). Psikologi Dalam Pendidikan (Sangat Penting untuk: Dosen, Guru, Mahasiswa, Orang Tua, Masyarakat, dan Pemerhati Pendidikan).

Bandung: Alfabeta

Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Masyhuri dan Zainuddin. (2009). Metode Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi Untuk SMA Kelas XI. Bogor: CV Regina Mulyadi, A. (2004). Akuntansi Untuk SMA Kelas XI. Bandung

Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Musfah, J. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Prastowo, A. (2011). Memahami Metode-metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Purwanto, N. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Riduwan dan Kuncoro, E.A., (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path

Analysis. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rochaety, E. (2007). Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media

Sadeli, L M. (2009). Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Santrock, J W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

100

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sarwono, J. (2009). Statistik itu Mudah: Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Penerbit Andi

Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business – Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Somarya, D. Nuryani, P. dkk. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

. (2012) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sukardjo, dan Komarudin, U. (2009). Landasan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers

Sujarweni, V W. (2007). Panduan Mudah Menggunakan SPSS (Dilengkapi Contoh Penelitian Bidang Ekonomi). Yogyakarta: Ardana Media

Syamsudin, A M. (2009). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Uno, H B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, U. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Penerbit: PT Remaja Rodakarya

Wlodkowski, Raymond & Jaynes. (2004). Hasrat Untuk Belajar (Membantu Anak-Anak Termotivasi Dan Mencintai Belajar). Yogyakarta: Pustaka

Belajar

Sumber Peraturan Perundang-Undangan:

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

UU No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Sumber Skripsi:

Anggraeni, Lia. (2014). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMAN 14 Bandung: Survey

Pada Kelas XI IPS. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas

Pendidikan Indonesia

Arifin, Winna. (2012). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA

Muhammadiyah 1 Tasikmalaya. Skripsi. Bandung: Program Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Mulyani, Rima. (2011). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Akuntansi

Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung). Skripsi. Bandung: Program

102

Sumber Internet:

Kompas. (2011). Indikasi Pendidikan Indonesia Menurun. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/02/18555569/Indeks.%20Pendidi kan.Indonesia.Menurun [03 Januari 2014]

Handrianto, P. (2012). Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Motivasi Belajar. [Online]. Tersedia: http://sainsjournal- fst11.web.unair.ac.id [04

April 2014]

Mariyana, R. (____). Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Bimbingan. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197803082001122-RITA_MARIYANA/JURNAL_kompetensi_guru_dalam_PBB.pdf [07 Desember 2013]

Sumber Jurnal:

Widoyoko, Eko P. (2005). Kompetensi Mengajar Guru SMA Purworejo. Cakrawala Pendidikan. Th XXIV No.3

Werdayanti, Andaru. (2008). Pengaruh Kompetensi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di Kelas Dan Fasilitas Guru Terhadap Motivasi Belajar. Jurnal

Pendidikan Ekonomi Vol. 3 No. 1 Februari

Williams, K.C and Williams, C.C. (2011). “Five Key Ingredients for Improving

Dokumen terkait