• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2 Fungsi Dan Makna Simbol/Tanda dalam Parjambaran pada Upacara Adat Kematian Saurmatua

4.2.1 Ulu himpal

Bentuk Fungsi Makna

Gbr. 4.1 Ulu himpal.

Ulu himpal adalah bagian kepala kerbau secara utuh, ulu himpal memiliki tanduk dan bentuk kepala yang besar. Kerbau adalah hewan peliharaan masyarakat Batak Toba yang berbeda dengan ternak lainnya, selain memiliki badan besar, kerbau ini juga memiliki kekuatan

Ulu himpal (kepala kerbau) berfungsi menjaga bagian tubuh lainnya dengan menggunakan tanduk yang melekat pada kepalanya. Begitu juga posisinya di tengah adat pada upacara adat kematian saurmatua, ulu himpal menjadi simbol/tanda yang di berikan kepada raja atau hasuhuton yang berkuasa pada acara itu, hasuhuton lah yang mengatur

Ulu himpal sebagai

simbol/tanda memiliki makna ketika kerbau berlaga maka kepala akan menunduk untuk menanduk lawannya, artinya adanya kerendahan hati raja yang bersifat menundukkan kepala (menyembah) ketika hasuhuton menghadapi tantangan dan hasuhuton menjadi pemeran utama pada acara itu. Posisi ternak kerbau ini digunakan

yang besar sehingga bisa di gunakan oleh masyarakat secara umum untuk membajak sawah. adalah raja pada saat pelaksanaan upacara adat kematian saurmatua itu.

jalannya acara itu dan hasuhuton jugalah yang menjadi raja yang sedang berduka saat itu.

pada pada upacara adat yang besar. Di daerah Toba, di Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan ulu himpal ini diberikan kepada raja atau hasuhuton, karena hasuhuton .

4.2.2 Ihurihur

Bentuk Fungsi Makna

Gbr 4.2 Ihurihur.

Ihurihur adalah bagian ekor kerbau yang berada di belakang tubuh kerbau. Ekor pada tubuh

Ihurihur memiliki fungsi sebagai bagian tubuh yang sifatnya mengeluarkan, baik demi kehidupan maupun untuk berkembang biak. Posisinya dalam upacara adat kematian saurmatua adalah melambangkan bahwa suhutlah sebagai penanggung jawab acara itu.

Ihurihur memiliki makna dari bagian ekorlah mengeluarkan segala sesuatu yang berasal dari tubuh untuk kehidupan dan berkembang biak, artinya ihurihur memberi makna bahwa dari ihurihur

sebagai sumber pengeluaran segala sesuatu

yang berasal dari dalam tubuh termasuk sebagai sumber perkembang biakan. Ihurihur dalam

kerbau memiliki arti sebagai penutup kemaluan dari kerbau, sedangkan bagian ekor kerbau atau yang disebut dengan ihurihur adalah bagian tubuh kerbau yang sifatnya mengeluarkan segala sesuatu yang berasal dari tubuh.

adalah sebagai lambang sumber pengeluaran secara materi. Ihurihur di terima oleh suhut, karena suhut lah yang bertanggung jawab atas semua pengeluaran secara materi termasuk dana pada pelaksanaan upacara adat saurmatua itu.

4.2.3 Penamboli.

Bentuk Fungsi Makna

Gbr. 4.3. Panamboli.

Panamboli adalah bagian bawah leher sampai bagian pundak kerbau, bagian tubuh

Panamboli berfungsi sebagai penopang/penyambung kepala, jika panamboli lemah maka kepala akan mudah terpenggal. Artinya panamboli sebagai kakek dari hasuhuton sebagai penyambung hasuhuton kepada kerabat lainnya dan hasuhuton lah yang akan tetap mempertahankan keutuhuan sebuah keluarga besar dari hasuhuton ditengah elemen dalihan na tolu dan juga masyarakat.

Panamboli bermakna sebagai penyambung dan penopang kepala terhadap bagian tubuh lainnya dan berkat panamboli sebuah keluarga pada masyarakat Dolosanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan tetap berdiri teguh dan menjadi penyalur darah kehidupan atau pemberi arahan pada hasuhuton yang menjadi raja pada upacara adat kematian saurmatua di Kecamatan

inilah yang menjadi sasaran untuk membunuh kerbau tersebut, karena bagian ini menjadi penyambung bagian tubuh lainnya ke kepala dan dari leherlah darah kerbau akan keluar dan kerbau akan mati.

Doloksanggul. Panamboli diberikan kepada saudara semarga/kakek kandung hasuhuton. Karena hasuhuton lah yang membantu hasuhuton menghadapi dan membantu segala sesuatu yang dibutuhkan hasuhuton.

4.2.4 Lapaan.

Bentuk Fungsi Makna

Gbr. 4.4 Lapaan.

Lapaan adalah bagaian perut

Lapaan sebagai bagian perut berfungsi mengolah makanan yang masuk kedalam tubuh sebagai energi dan energi tersebut digunakan untuk kekuatan tubuh dalam beraktifitas dalam kehidupan kesehariannya, artinya dalam posisinya ditengah adat lapaan yang diberikan kepada pangalapa berfungsi sebagai pengajari apa yang akan dilakukan oleh hasuhuton dan pangalapa menjadi energi/kekuatan dalam

Lapaan bermakna bahwa tanpa bagian perut dalam tubuh maka tubuh tidak akan mendapat energi yang baik, artinya di tengah adat tanpa pangalapa, hasuhuton akan lemah dan mudah runtuh dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat, baik itu dalam posisinya di tengah eleman dalihan na tolu. Lapaan ini diberikan kepada pangalapa yaitu saudara dari kakek kandung parsaut.

kerbau, dalam perut kerbau terdapat organ-organ tubuh yang mengolah makanan yang masuk dari bagian mulut kepala kerbau.

kehidupan kekeluargaan di tengah elemen dalihan na tolu dan kehidupan bermasyarakat.

4.2.5 Gonting

Bentuk Fungsi Makna

Gbr.4.5 Gonting.

Gonting adalah bagian punggung kerbau yang menjadi pangkal berdirinya kaki (tulan),

Gonting berfungsi penyambung dan penegak semua organ tubug kerbau. Gonting berfungsi menjadi panutan dan pemberi teladan dalam upacara adat kematian saurmatua, dan juga dalam elemen dalihan na tolu, gonting menjadi pembentuk dan memiliki tugas yang sangat berat dalam mempertahankan keutuhan tubuhnya. Gonting bertugas menegakkan dan menguatkan semua unsur-unsur

Gonting bermakna keras dan kuat dan juga menjadi penopang dalam kehidupan bermasyarakat, secara adat gonting ini menjadi tanda keutuhan sebuah keluarga besar di mana posisi sebagai orang yang paling tua, tetap bersedia dan menjadi penopang. Punggung kerbau diberikan kepada panungkun, panungkun adalah saudara semarga kakek dari panamboli, panungkun sebagai orang paling tua dan

sekaligus menjadi bagian tubuh yang menjadi penyatu tubuh lain seperti bagian bokong (ihurihur) dan perut (lapaan). Bagian ini memiliki posisi yang sangat penting sebagai bagian tubuh yang sangat keras dan berpengaruh.

kekeluargaannya dan adat, karena posisi gonting pada elemen dalihan na tolu adalah posisi yang paling tua pada bagian dongan tubu.

dipercayai yang sudah memahami dan mengerti segala sesuatu yang akan menjadi kebutuhan hasuhuton. Hasuhuton dalam upacara adat saurmatua tidak sepenuhnya memahami dan mengetahui tentang acara itu, dan posisi panungkun sangat dibutuhkan oleh hasuhuton untuk meperlancar acara tersebut.

4.2.6 Tanggalan

Bentuk Fungsi Makna

Gbr. 4.6 Tanggalan/rukkung

Tanggalan/rukkung adalah leher kerbau sepenuhnya, leher kerbau sebagai bagian tubuh yang

Tanggalan/rungkung berfungsi sebagai penyambung bagian kepala dengan tubuh lainnya, dan juga leher berfungsi sebagai bagian tubuh yang di gunakan sebagai tempat perhiasan, artinya fungsi dari tanggalan/rukkung ini secara adat adalah sebagai penghubung hasuhuton dengan dongan tubu lainnya jika ada masalah dan yang menerima inilah yang menjadi

Tanggalan/rungkung memiliki makna bahwa tanggalan rungkung/leher sebagai tempat perhiasan seperti kalung, dan boru lah yang menselalu menginginkan perhiasan itu, selain itu bagian leher sebagai penyambung kepala dengan badan. Begitu juga boru yang menjadi penyambung kekeluargaan dalam masyarakat pada posisinya di elemen dalihan na tolu. Leher

menjadi saluran masuknya makanan/minuman dan juga sebagai saluran pernapasan dan menjadi penetral oksigen dalam tubuh.

penengah dan yang siap membantu. kerbau diberikan kepada pihak boru. Secara umum dalam kehidupan bermasyarakat posisi leher adalah sebagai tempat perhiasan berupa kalung yang menjadi lambang kekayaan, artinya boru ‘purti’ dari hasuhuton lah yang membantu hasuhuton secara materi maupun moril. Penerima ini disebut dengan pananggal. Pananggal terbagi atas 3 bagian yaitu :

1. Boru Hasuhuton yaitu saudara perempuan kandung

dari hasuhuton.

2. Pananggal yaitu Bibi dari hasuhuton atau saudara perempuan ayah dari almarhum (jika yang meninggal adalah baoa ‘laki-laki’.

3. Pananggal 2 yaitu Bibi dari ayah almarhum atau saudara perempuan dari kakek almarhum (jika yang meninggal adalah baoa’laki-laki’).

Dokumen terkait