• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hindari Sahabat Palsu, Bergaullah dengan Sahabat Sejat

Ayo Mengamati dan Bertanya!

H. Hindari Sahabat Palsu, Bergaullah dengan Sahabat Sejat

Menghindari sahabat palsu atau tidak baik berarti tidak melakukan pergaulan bebas. Ajaran Buddha menunjukkan kepada kita mengenai pergaulan tidak baik dengan menjauhi sahabat palsu. Buddha bersabda, “Beberapa teman hanyalah kawan minum. Beberapa dari mereka adalah orang yang di hadapanmu akan mengatakan, ‘sahabat baik, sahabat baik’. Akan tetapi, seseorang yang menyatakan dirinya sebagai kawanmu pada waktu dibutuhkan, maka dialah yang benar-benar layak dikatakan seorang sahabat.”

Dalam pergaulan perlu mengembangkan kewaspadaan, karena bila lalai maka kemungkinan sekali akan mendapatkan teman yang akan menghancurkan kita. Dalam Kitab Dhammapada mengatakan, “Kewaspadaan adalah jalan menuju kekekalan, kelengahan adalah jalan menuju kematian. Orang yang waspada tidak akan mati, tetapi orang yang lengah seperti orang yang sudah mati.”

Buddha membabarkan bahwa bersahabat dengan orang-orang jahat dapat menjadikan seseorang tergelincir. Jika bersahabat dan bergaul dengan orang-orang jahat, seperti: berjudi, minuman keras, keluyuran di waktu malam, baik di alam ini maupun di alam kehidupan selanjutnya, kehidupannya akan mengalami keruntuhan yang menyedihkan.

Dalam Sigalovada Sutta, Buddha mengatakan bahwa terdapat empat macam sahabat atau Kalyanamitta. Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana

yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Kalyanamitta

berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Sahabat yang menjadi penolong, sahabat pada waktu senang dan susah, ia yang menunjukkan apa yang engkau butuhkan, dan ia yang menaruh simpati untuk dirimu. Keempat macam sahabat ini harus dikenali orang bijaksana sebagai sahabat dan ia harus menyediakan waktunya, seperti seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri. Bila ia telah memperoleh sahabat yang demikian, menyambut dengan kata-kata yang ramah dan hati yang tulus, dan membimbing sahabat-sahabatnya dengan nasehat yang bijaksana, maka ia akan memperoleh kehormatan.

Sedangkan sabahat yang selalu mencari sesuatu untuk diambil, sahabat yang ucapannya berbeda dengan perbuatannya, sahabat yang menjilat dan berusaha membuat kamu senang dengan yang demikian, sahabat yang bergembira dengan jalan-jalan yang jahat. Keempat sahabat ini merupakan teman yang tidak baik (akalyanamitta). Akalyanamitta artinya teman atau kawan yang tidak baik atau jahat yang berkeinginan untuk menjerumuskan diri kita sehingga mengalami penderitaan (dukkha). Demikianlah, setelah memahaminya, orang bijaksana akan menghindar jauh dari mereka seolah mereka jalan yang berbahaya dan menakutkan.

Dalam Sigalovada Sutta Buddha menjelaskan bahwa bergaul dengan orang yang buruk normanya merupakan salah satu sebab yang membawa pada kemerosotan batin. Faktor lainnya ialah karena pengaruh lingkungan. Lingkungan dengan kebiasaan masyarakat setempat yang buruk akan membawa dampak buruk juga terhadap perkembangan anak. Tetapi walaupun seorang remaja tumbuh di lingkungan dengan tingkat kriminalitas yang tinggi, hubungan dengan teman sebaya dapat mempengaruhi dirinya apakah akan melakukan kenakalan atau tidak.

Penyalahgunaan teknologi juga dapat menjerumuskan anak melakukan berbagai perilaku yang menyimpang. Fenomena yang terjadi sebagian besar remaja menggunakan fasilitas internet untuk membuka situs-situs porno dan berbagai hal yang terkait dengan kekerasan. Kehidupan anak dengan dunia

I. Akibat dari Pergaulan Bebas

Dampak negatif yang timbul dari dalam diri remaja seperti dengan tidak terkendalinya pikiran dapat menyebabkan remaja mudah terbawa dengan hal-hal yang bersifat negatif. Mengapa demikian, seperti yang kita dijelaskan diatas, pikiran adalah pelopor. Jika pikiran banyak menerima stimulus- stimulus yang negatif dari luar dirinya maka respon yang akan dikeluarkan juga akan bersifat negatif. Hal ini menciptakan remaja yang tidak sehat secara mental. Mental ataupun pikiran yang tidak sehat akan merambat ke perbuatan dan ucapan yang tidak baik pula. Menurut Mahadukkhakkhanda Sutta akibat dari pikiran, ucapan, dan perbuatan duniawi setelah meninggal akan terlahir di alam kesengsaraan.

Dampak negatif yang berasal dari luar diri seperti masalah keluarga yang akan mempengaruhi pada pembentukkan kepribadian anak. Seorang anak akan menjadi rendah terhadap disiplin diri, suka murung, mudah marah dan tersinggung, kurang peka pada tuntutan sosial, serta kurang mampu mengontrol dirinya.

Gambar 6.4 Akibat Pergaulan Bebas

Sumber: http://gambar-21.blogspot.com/2011/09/kenakalan-remaja-dan-pergaulan-bebas.html

Lingkungan masyarakat yang memiliki kebiasaan buruk juga berdampak negatif. Jika dalam suatu masyarakat memiliki kebiasaan buruk,

maka tumbuh kembang anak di lingkungan tersebut akan menjadi kurang baik. Sebagai contoh, dalam masyarakat setempat hal-hal seperti memakai narkoba, berjudi, mabuk-mabukan dan berbagai perilaku menyimpang lainnya dianggap sebagai sesuatu yang tidak tabu, maka ini akan membentuk anak dengan kebiasaan yang buruk pula.

Dalam Sigalovada Sutta Sang Buddha menjelaskan bahaya orang yang memiliki kebiasaan berjudi ataupun bermabuk-mabukan ialah seperti kerugian harta, bertambah pertengkaran, tubuh mudah terserang penyakit, kehilangan sifat yang baik, terlihat tidak sopan, dan kecerdasan menurun. Demikian yang akan terjadi pada seorang anak jika ia bergaul dengan teman yang salah ataupun tumbuh di lingkungan yang buruk.

Melakukan hubungan seksual secara bebas yang mengakibatkan kehamilan remaja / kehamilan sebelum nikah yang berisiko:

- Pengguran kandungan (aborsi) - Rasa malu atau putus asa - Pernikahan secara paksa

- Beresiko tertular penyakit seksual.

- Penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang yang dapat merusak generasi muda.

Pergaulan bebas sangat identik dengan yang namanya ‘dugem’ (dunia gemerlap). Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba, yang pada akhirnya berdampak utama pada seks bebas yang berujung kepada HIV/AIDS. Akhirnya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi antara lain di bidang sosial, agama, dan kesehatan.

Buatlah kliping dari koran, majalah, tabloid, internet dan lain-lain, mengenai peristiwa pergaulan bebas yang terjadi di masyarakat. Setelah itu berikan catatan dan analisisnya, misalnya:

- Nama, tempat, dan waktu kejadian - Mengapa hal itu terjadi?

- Apakah akibatnya jika melakukan hal tersebut?

- Bagaimana pandangan agama Buddha tentang peristiwa tersebut?

- Apakah saran atau komentar kamu atas peristiwa tersebut?

Tugas Individu: Membuat Kliping