• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.6.1 Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi.13

Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan.14

Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari.15

Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang

sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan.16

2.1.6.2Etiologi

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu :

 Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida,

mola hidatidosa dan kehamilan ganda.

 Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan

metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik.

 Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.

 Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah

tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.

2.1.6.3Patologi 1) Hati

Pada hiperemesis gravidarum tanpa komplikasi hanya ditemukan degenerasi lemak tanpa nekronis, degenerasi lemak tersebut terletak sentrilobuler.

2) Jantung

Jantung menjadi lebih kecil dari pada biasanya dan beratnya atrofi, ini sejalan dengan lamanya penyakit.hsdddddddddddddddddddd

3) Otakbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb Adakalanya terdapat bercak-bercak pendarahan pada otak dan kelainan seperti pada ensefalopati wernicke dapat dijumpai.

4) Ginjalmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Ginjal tampak pucat dan generasi lemak dapat ditemukan pada tabulikonturti.

2.1.6.4Tanda dan Gejala

Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan:

 TingkatnImmmmmmmsefsdvgdhtfsdfgsdertmmmsdfvsfgdefgfgdfg

Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung.

 TingkatnIIismdfvjkmsjdvjkjdksjJKjhfurks.aihdjfbjk.liahye.ajkdajn

dPenderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam air seni.

 TingkatnIIIJSDHKHBVCSHDVCJHKSHDVBJKSDJKSBCVKJV

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati wernicke, dengan gejala : nistagmus, diplopia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

2.1.6.5Diagnosa

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar, namun harus dibedakan dahulu antara NVP dan juga setelah mengeksklusi diagnosis banding lainnya.1,3,5 Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.JJ

2.1.6.6PenatalaksanaanMSDVCSDFDVFD

Berikut adalah algoritma alur penatalaksaan hiperemesis gravidarum5 :

1) Obat-obatanKJSHDGCVJKHYJSHDGJHSGJDHJHJSDHJHD

Pengobatan mual dan muntah dengan vitamin B6 atau dikombinasikan dengan doxylamin aman dan efektif dan direkomendasikan sebagai lini pertama dari farmakoterapi. Anti histamin juga dianjurkan seperti dramamin, ovamin, atau pada keadaan lebih parah diberikan antimetik seperti promethazine, prochlorperazine, chlorpromazine, atau metoklopramid yang dapat diberikan secara parenteral, namun bila belum mencapai keadaan tersebut dianjurkan diberikan secara oral atau rektal.12

Gambar 2.1 : Algoritma Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum (Jueckstock R et al. Managing hyperemesis gravidarum: a multimodal challenge. BMC Medicine.. 8:46. 2010)

2) IsolasiJSKDJKJSHKJGKJHGJGJHGJHGJGHGJHGJGJHGGG

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita mau makan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3) TerapinPsikologikJKSDKJUSKDHGKJSGDKGKSGDKGKSDJ Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

4) CairannParenteralSDKJKSJDBGKJGSKGKGKGKJGKGKJGS

Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena.

5) PenghentiannkehamilanSJHDJHGJSDVJHUGIKJUGSKLDJUJJ Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:

a) GangguannkejiwaanjkjkjbgkjgkjgkjgkjgkjgkjkjgkkjgkjgkjjHJH (1) Delirium

(2)jiApatis,nsomnolennsampainkomakiswdckjubgksjdsk (3) Terjadi gangguan jiwa ensepalopati wernicle

b)nGangguannpenglihatandgbdgfdfJKJCFBVJKBKSBJVBKSDJS (1)nPendarahanbretina (2) Kemunduran penglihatan c) GangguanmfaalJKSJDKVBHSKJDVMJHVMSHDVCSMDVH (1) Hatibdalambbentukbikterus (2) Ginjalbdalambbentukbanuria

(3)nJantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat (4) Tekanan darah menurun

2.1.6.7Diet Hiperemesis Gravidarum 1) Tujuan

Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.

2) Syarat

Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranyanadalah:

a) Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total b) Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total c) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total

d) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari

e) Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering dalam porsi kecil

f) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan malam dan selingan malam

g) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien

3) Macam-macambDiet

Ada 3 macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu : a)bDietbHiperemesisbI

Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama.

b)nDietbHiperemesisbII

Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.

c)nDietbHiperemesisbIII

Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

4) Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah : a) Roti panggang, biskuit, crackers

b) Buah segar dan sari buah

c) Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer

5) Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidakbdianjurkan.

2.1.7 Distribusi Data Klinik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis

Dokumen terkait