• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.5 Uji Hipotesa

Pengujian hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesa, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang

dikorelasikan, dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman yaitu : rho = ) 1 ( 6 1 2 2 − −

N N d

Dengan menggunakan analisa Spearman melalui aplikasi SPSS 16.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 42. Hasil Uji Korelasi Spearman

Correlations Anda mengetahui tujuan ADD Anda merasakan hasil pembangunan desa Correlation Coefficient 1.000 .695(**) Sig. (2-tailed) . .000 Anda mengetahui tujuan ADD N 100 100 Correlation Coefficient .695(**) 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . Spearman's rho Anda merasakan hasil pembangunan desa N 100 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel Tabel 42di atas, maka diketahui besar korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,695. Berdasarkan skala Guilford, hasil 0,695 menunjukkan hubungan yang cukup berarti.

Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan (+)0,695, yang menunjukkan arah hubungan yang sama antara variabel X terhadap variabel Y. Dengan kata lain, hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan masyarakat mengenai tujuan alokasi dana desa (ADD) semakin tinggi pula yang dirasakan masyarakat hasil pembangunan desa ataupun sebaliknya, semakin rendah pengetahuan masyarakat mengenai tujuan alokasi dana desa (ADD) semakin rendah pula yang dirasakan masyarakat hasil pembangunan desa.

Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda */** (flag of significant ) diberikan SPSS. Jika probabilitas

> 0,005, maka Ha ditolak, jika probabilitas < 0,005 maka Ha diterima. Pada bagian output korelasi di atas terlihat pasangan data yang berkorelasi secara signifikan, yaitu antara pengetahuan masyarakat mengenai tujuan alokasi dana desa dengan masyarakat merasakan hasil pembangunan desa (probablilitas 0,001 yang lebih kecil dari 0,005 atau 0,001 < 0,005)

Selanjutnya dapat dilihat pada variabel pengetahuan pengetahuan masyarakat mengenai tujuan alokasi dana desa dengan masyarakat merasakan hasil pembangunan desa yang menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi secara signifikan.

Berdasarkan analisa di atas, dapat dirangkum bahwa hasil uji hipotesis pada masyarakat Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat adalah 0,695. Sesuai kaidah dalam Spearman rs koefisien bahwa jika rs > 0 maka hipotesis diterima. Signifikan korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih kecil dari 0,005 (0,001 < 0,005) dan tanda ** (flag of significant) yang menunjukkan kedua variabel

berkorelasi secara signifikan, maka hubungannya adalah signifikan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima dan hubungannya signifikan.

4.6 Pembahasan

Setelah menganalisis setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara dua variabel yang linear dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman. Spearman rs menjelaskan hubungan antara variabel X dan Y yang tidak diketahui sebaran data dan sebaran tidak normal.

Dengan hipotesa yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan apakah terdapat hubungan antara alokasi dana desa terhadap pembangunan desa

kecamatan Stabat kabupaten Langkat.

Pengujian hipotesa dimulai dengan membuat ranking dari nilai-nilai jawaban responden (masyarakat kecamatan Stabat kabupaten Langkat) pada kuesioner, yang telah diberi skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan analisa SPSS, maka diperoleh koefisien korelasi rs sebesar 0,695. Berdasarkan pernyataan rs > 0, maka hipotesa diterima. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hal ini menunjukkan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah Ha (hipotesa alternatif), yaitu terdapat hubungan yang positif antara Alokasi Dana Desa dengan pembangunan Desadi Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang positif antara Alokasi Dana Desa dengan pembangunan Desa di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.

Dari hasil yang diperoleh dapat dinarasikan nilai 0,695 dikarenakan masyarakat mengetahui tujuan dari pemberian alokasi dana desa, yaitu

meningkatkan pembangunan fisik ataupun non fisik desa sehingga tercapainya swadaya masyarakat.

Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikan hasil hipotesis tersebut, dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan nilai probabilitas 0,005. Maka diperoleh hasil 0,001 < 0,005 yang menunjukkan signifikansi, maka

dinyatakan bahwa hubungannya signifikan. Artinya pengetahuan masyarakat mengenai tujuan alokasi dana desa dengan masyarakat merasakan hasil

pembangunan desa. Tingkat signifikan tergantung dari ada tidaknya hubungan antara variabel X dan Y.

Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan digunakan skala Guilford. Hasil rs = 0,695 pada skala 0,41 – 0,70 . Hal ini menunjukkan

hubungan yang cukup berarti antara pengetahuan masyarakat mengenai tujuan alokasi dana desa dengan masyarakat merasakan hasil pembangunan desa. Hubungan yang cukup berarti merupakan sebuah pengertian dimana masyarakat sangat memahami tujuan positif dari pemberian alokasi dana desa dan sangat merasakan manfaat atau hasil dari perkembangan pembangunan desa yang menjadi lebih baik. Dalam hal ini sangat menguntungkan masyarakat untuk meningkatkan swadaya masyarakat desa yang merupakan target dari otonomi daerah.

Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus :

Kp = (rs)2 x 100% Kp = (0,695)2 x 100% Kp = 0,483 x 100% Kp = 48,30%

Maka dapat dijelaskan bahwa kekuatan hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 48,30% artinya sebesar 48,30 persen yang masyarakat merasakan hasil pembangunan dikarenakan pengetahuan mengenai tujuan alokasi dana desa, dan sebesar 51,69% merasakan hasil

pembangunan desa tidak dikarenakan pengetahuan mengenai tujuan alokasi dana desa tetapi karena pembangunan itu sendiri sangat membantu masyarakat, membuat masyarakat lebih nyaman tinggal di wilayah tersebut sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecamatan Stabat kabupaten Langkat.

Kemudian dari hasil korelasi antara variabel X dan Y, dimana terdapat hubungan yang positif antara Alokasi Dana Desa dengan masyarakat merasakan hasil pembangunan desa, sehingga masyarakat menghasilkan suatu persepsi.

Persepsi adalah sumber pengetahuan kita tentang dunia, kita ingin mengenali dunia dan lingkungan yang mengenalinya. Pengetahuan adalah kekuasaan. Tanpa pengetahuan kita tidak dapat bertindak secara efektif. Persepsi adalah sumber utama dari pengetahuan itu. Dari definisi yang dikemukakan oleh Pareek (dalam Sobur, 2003 : 451) yaitu “persepsi adalah proses menerima, menyeleksi, mengorganisir, mengartikan, dan memberikan reaksi kepada rangsangan panca indra dan data”.

Dalam persepsi terdapat tiga komponen utama (Sobur, 2003 : 446) :

4. Seleksi, adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.

5. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti

pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi kepribadian, dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana.

6. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.

Seleksi merupakan suatu inormasi yang diperoleh masyarakat mengenai alokaso dana desa. Informasi-informasi tersebut merupakan latar belakang pemberian alokasi dana desa, sumber dan alokasi dana desa, fungsi pemberian alokasi dana desa, sasaran pemberian alokasi dana desa, sasran pemberian alokasi dana desa, tujuan alokasi dana desa, indikator pemberian alokasi dana desa, prinsip dasar pengolahan alokasi dana desa, dan merasakan hasil dari alokasi dana desa. Dari hasil penelitian diperoleh hasil rata-rata, masyarakat setuju mengetahui informasi-informasi mengenai alokasi dana desa.

Kemudian masyarakat menginterpretasikan informasi-informasi tersebut sehingga membentuk suatu persepsi yang mengarah ke positif. Hal ini dapat kita lihat dari hasil jawaban dari kuesioner yang diberikan pada responden dimana hasilnya yaitu sebesar 53% atau 53 responden menyatakan setuju alokasi dana desa memiliki dampak postif bagi pembangunan wilayah desa/kelurahan. Dampak positif tersebut semata-mata menghasilkan keuntungan bagi masyarakat untuk meningkatkan swadaya masyarakat dalam sektor pendidikan, kesehatan, sarana infrastruktur, dan peningkatan pelayanan pemerintahan.

Dari tiga komponen utama persepsi yaitu seleksi, interpretasi, interpretasi dan persepsi maka dapat diketahui dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa

Terdapat persepsi positif dari masyarakat desa tentang manfaat

penggunaan Alokasi Dana Desa terhadap Pembangunan Desa di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.

Hasil uji hipotesis merupakan hasil akhir dari keseluruhan analisa data. Setelah seluruh nilai-nilai diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dan saran pada BAB V.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

3. Terdapat hubungan antara Alokasi Dana Desa dengan Pembangunan Desa di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Hubungan tersebut dapat dilihat dengan adanya pemberian alokasi dana desa memiliki efek yang sangat besar dari peningkatan pembangunan desa di wilayah Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Dari pemberian alokasi dan desa terdapat pembangunan infrastruktur yaitu pembangunan jalan, drainase/selokan, tempat ibadah, sekolah-sekolah diperbaiki, puskesmas diperbaikan, sarana pelayanan masyarakat, selain itu peningkatan kebersihan pasar tradisional, peningkatan SDM masyarakat desa dengan menggunakan kegiatan pelatihan keterampilan yang bertujuan untuk meningkatakan swadaya masyarakat desa. Peningkatan swadaya masyarakat desa merupakan target utama dari program otonomi daerah, hal ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa/kelurahan Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.

4. Persepsi masyarakat desa terhadap Pembangunan desa di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat sangat positif, karena masyarakat desa/keluraha Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat memperoleh banyak keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut seperti infrastruktur desa menjadi lebih

baik, pelatihan yang diberikan membuat tingkat penganguran menjadi rendah, peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti mengajukan sejumlah saran sebagai berikut :

1. Pemimpin desa sebaiknya memberikan berbagai informasi yang lengkap mengenai alokasi dana desa kepada setiap masyarakat di wilayah masing-masing. Sehingga masyarakat lebih memahami maksud/tujuan dari alokasi dana desa (ADD).

2. Peneliti melihat bahwa prinsip dasar ADD yaitu seluruh kegiatan yang didanai oleh Alokasi Dana Desa (ADD) direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat tidak dilaksanakan. Sebaiknya pepimpin desa membuat suatu jurnal mengenai pengeluaran dana secara transparan dan di tempel di setiap kantor kelurahan sehingga dapat menghindari korupsi.

Dokumen terkait