• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Berganda

Hipotesis yang sudah dirumuskan harus diuji kebenarannya. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. Jika H1 diterima maka H0

ditolak. Artinya, ada pengaruh antara variabel bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras, bekerja tuntas terhadap komitmen.

Data setelah diuji dengan uji asumsi klasik dan memenuhi asumsi tersebut selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi. Dalam analisis regresi dilakukan dengan Metode Enter, karena dalam Metode Enter seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.16 Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Bekerja tuntas, Bekerja cerdas, Bekerja keras, Bekerja ikhlas(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Komitmen Sumber: Hasil perhitungan SPSS

Tabel 4.15 Variables entered/Removed menunjukkan bahwa:

a. Variables entered adalah variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen (bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras, bekerja tuntas).

b. Variables removed adalah variabel yang dikeluarkan dalam persamaan dan tidak ada variabel independen yang dikeluarkan.

c. Method (method) yang digunakan adalah metode enter. Tabel 4.17

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .720(a) .518 .474 1.882 1.703

a Predictors: (Constant), Bekerja tuntas, Bekerja cerdas, Bekerja keras, Bekerja ikhlas b Dependent Variable: Komitmen

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa:

a. R yang disebut juga koefisien korelasi, menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras, bekerja tuntas terhadap komitmen adalah sebesar 72%.

b. Angka R Square disebut juga koefisien determinan adalah sebesar 51.8%. Digunakan untuk satu variabel independen sedangkan bila variabel independen lebih dari satu sebaiknya menggunakan Adjusted R Square.

c. Adjusted R Square merupakan nilai R2 yang disesuaikan sehingga gambarnya lebih mendekati mutu penjajakan model dalam populasi. Dari tabel dapat dibaca bahwa Adjusted R Square (R2) adalah 47,4%. Artinya 47,4% variabel independen yaitu bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas dapat dijelaskan oleh variabel dependen yaitu komitmen karyawan. Sedangkan sisanya 52,6% dijelaskan oleh faktor lain. Adjusted R Square

berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka Adjusted RSquare, semakin lemah hubungannya.

d. Std. Error of the Estimation merupakan kesalahan standar dari penafsiran dan bernilai 1,882. Tabel 4.18 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.928 1.772 2.782 .008

Bekerja cerdas .057 .170 .065 .338 .737 .300 3.334

Bekerja ikhlas -.152 .178 -.195 -.854 .398 .216 4.640

Bekerja keras .277 .160 .302 1.725 .092 .366 2.729

Bekerja tuntas .483 .127 .602 3.792 .000 .445 2.247

a Dependent Variable: Komitmen Sumber: Hasil perhitungan SPSS

Tabel 4.18 menunjukkan data hasil regresi berganda yaitu persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 4,928 + 0,57X1 – 0,152X2 + 0,277X3 + 0,483X4

Interpretasi dari persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: a. Bekerja cerdas berpengaruh positif terhadap komitmen kerja dengan koefisien

regresi sebesar 0,57. Tanda + (positif) pada variabel bekerja cerdas menunjukkan hubungan yang searah, artinya bila budaya bekerja cerdas ditingkatkan berpengaruh terhadap meningkatnya komitmen karyawan.

b. Bekerja ikhlas berpengaruh negatif terhadap komitmen kerja dengan koefisien regresi sebesar -0,152. Tanda – (negatif) pada variabel bekerja ikhlas menunjukkan hubungan yang tidak searah, artinya bila budaya bekerja ikhlas dilakukan menurunkan komitmen karyawan di PT. Tiffa Mitra Sejahtera Medan.

c. Bekerja keras berpengaruh positif terhadap komitmen kerja dengan koefisien regresi sebesar 0,277. Tanda + (positif) pada variabel bekerja keras menunjukkan hubungan yang searah, artinya bila budaya bekerja keras semakin baik dilakukan maka komitmen karyawan juga akan semakin baik, begitu juga sebaliknya.

d. Bekerja tuntas berpengaruh positif terhadap komitmen karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,483. Tanda + (positif) pada variabel budaya bekerja tuntas menunjukkan hubungan yang searah, artinya bila budaya bekerja tuntas semakin baik dilakukan maka komitmen karyawan juga akan semakin baik, begitu juga sebaliknya.

2. Uji thitung (Uji Parsial)

Untuk mengetahui variable X (bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas) berpengaruh nyata atau tidak terhadap variable Y (komitmen), dapat dilihat dari hasil uji t yaitu:

Hipotesis:

H0 : β1 = 0 (Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari bekerja

cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen).

H1 : β1≠ 0 (Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen).

Pengambilan Keputusan:

Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel yaitu:

H0 diterima jika t hitung < t table pada α = 5% H1 diterima jika t hitung > t table pada α = 5%

Analisis tabel 4.18 untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:

a. Variabel bekerja cerdas memiliki nilai t hitung 0,338 < t tabel 2,70 artinya tidak

signifikan. Tidak signifikan berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Maka bekerja

cerdas secara parsial tidak berpengaruh terhadap komitmen. Hal ini disebabkan karena karyawan kurang memahami dengan jelas tujuan dari perusahaan serta kecilnya kesempatan untuk mengembangkan segala aspek pekerjaan yang dimilikinya. Selain itu juga karena manajemen dalam hal ini pemimpin perusahaan tidak ada menampung aspirasi karyawan (top to down

tapi tidak bottom to up) sehingga karyawan hanya sekedar memenuhi kewajiban yaitu bekerja dan terima gaji.

b. Variabel bekerja ikhlas memiliki nilai t hitung -0,854 < t tabel 2,70 artinya tidak

signifikan. Tidak signifikan dalam hal ini H0 diterima dan H1 ditolak. Maka

bekerja ikhlas secara parsial juga tidak berpengaruh terhadap komitmen. Apabila bekerja ikhlas dilaksanakan tidak akan berpengaruh terhadap meningkatnya komitmen karyawan. Hal ini disebabkan karena bekerja ikhlas belum tentu dapat diaplikasikan sepenuhnya dalam lingkungan kerja. Tidak semua orang mempunyai keikhlasan, bersedia dengan senang hati melakukan pekerjaannya, mematuhi peraturan dan menjalankan arahan dari pimpinan. Selain itu juga disebabkan karena belum adanya sistem imbalan yang sesuai dengan pekerjaan padahal imbalan yang pantas dapat memacu seseorang bekerja dengan ikhlas.

c. Variabel bekerja keras memiliki nilai t hitung 1,725 < t tabel 2,70 artinya tidak

signifikan. Tidak signifikan disini berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Maka

bekerja keras secara parsial juga tidak berpengaruh terhadap komitmen. Hal ini disebabkan karena kewajiban dari perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan sering terabaikan, serta kurang tegasnya sanksi yang diberikan kepada karyawan.

d. Variabel bekerja tuntas memiliki nilai t hitung 3,792 > t tabel 2,70 artinya

signifikan. Signifikan disini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Maka bekerja

tuntas secara parsial berpengaruh terhadap komitmen. Hal ini disebabkan karena sudah menjadi kewajiban karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan

dalam mencapai target perusahaan sehingga karyawan mendapatkan bonus insentif dari perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat variabel independen yaitu bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras, bekerja tuntas yang memiliki pengaruh terhadap komitmen karyawan di PT. Tiffa Mitra Sejahtera adalah bekerja tuntas sedangkan bekerja cerdas, bekerja ikhlas dan bekerja keras tidak berpengaruh terhadap komitmen karyawan.

3 Uji Fhitung (Uji Signifikansi Simultan)

Uji F ( uji signifikansi simultan) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) pengaruh secara signifikan dari variabel independent yaitu bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen karyawan di PT. Tiffa Mitra Sejahtera.

Hipotesis:

H0 : β1 = 0 (Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari bekerja

cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen karyawan).

H1 : β1≠ 0 (Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen karyawan).

Pengambilan Keputusan:

Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel yaitu:

H0 diterima jika F hitung < F table pada α = 5% H1 diterima jika F hitung > F table pada α = 5%

Tabel 4.19

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 163.967 4 40.992 11.570 .000(a)

Residual 152.345 43 3.543

Total 316.313 47

a Predictors: (Constant), Bekerja tuntas, Bekerja cerdas, Bekerja keras, Bekerja ikhlas b Dependent Variable: Komitmen

Sumber: Hasil perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel 4.19 (Anova) diatas nilai Fhitung sebesar 11,570 dan F tabel

sebesar 4,08 sehingga Fhitung > Ftabel (11,570 > 4.08) pada α = 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas berpengaruh terhadap komitmen karyawan di PT. Tiffa Mitra Sejahtera.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dianalisis dan evaluasi terhadap data penelitian berdasarkan analisis-analisis dan pengujian hipotesis maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembuktian hasil analisis melalui uji Fhitung, diketahui bahwa pada tingkat

kesalahan α = 5% nilai Fhitung tersebut signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa

hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan budaya kerja yang terdiri dari bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen diterima.

2. Adjusted R Square sebesar 51,80%. Komitmen dipengaruhi oleh budaya bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas sebesar 51,80% sedangkan sisanya sebesar 48,20% dipengaruhi faktor lain. Selain itu, bekerja ikhlas menunjukkan hubungan negatif terhadap komitmen berarti bila budaya ikhlas dilaksanakan, tidak akan meningkatkan komitmen karyawan di PT. Tiffa Mitra Sejahtera.

3. Model regresi linier berganda yang diperoleh adalah:

Y = 4,928 + 0,57X1 – 0,152X2 + 0,277X3 + 0,483X4

Berdasarkan pengujian hipotesis, bekerja tuntas berpengaruh terhadap komitmen dengan koefisien regresi berganda sebesar 0,483. Bekerja cerdas, bekerja ikhlas dan bekerja keras tidak berpengaruh terhadap komitmen yang dapat dilihat dari hasil uji t dimana bekerja cerdas bila dilihat dari probabilitas sebesar 0,57 > 0,05 dan nilai thitung 0,338 < 2,70 tidak berpengaruh signifikan terhadap

komitmen. Bekerja ikhlas memiliki nilai probabilitas sebesar -0,152 > 0,05 dan nilai thitung -0,854 < 2,70 juga tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen.

Bekerja keras memiliki nilai probabilitas sebesar 0,277 > 0,05 dan nilai thitung

1,725 < 2,70 juga tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen. Sedangkan bekerja tuntas memiliki nilai probabilitas sebesar 0,483 < 0,05 dan thitung 3,792 >

2,70 yang berarti bekerja tuntas berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen karyawan di PT. Tiffa Mitra Sejahtera.

B. Saran

1. Budaya bekerja cerdas yang ditanamkan pada karyawan perusahaan PT. Tiffa Mitra Sejahtera kurang berpengaruh terhadap komitmen kerja sehingga perlu diberikan sedikit kebebasan kepada karyawan dalam memberikan gagasan/ ide dan untuk mengembangkan segala kemampuan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan, serta perusahaan harus siap untuk menerima aspirasi dari karyawan.

2. Budaya bekerja ikhlas yang dilakukan sebaiknya disertai dengan imbalan yang pantas sehingga karyawan memiliki motivasi untuk bekerja dengan ikhlas, mematuhi peraturan perusahaan dan menjalankan arahan dari pimpinan. Bekerja ikhlas dapat dilaksanakan dalam manajemen kepemilikan dimana perusahaan memberikan sebagian dari keuntungan yang diperoleh kepada karyawan sehingga adanya rasa memiliki perusahaan dapat tercipta.

3. Sebaiknya perusahaan membuat suatu sistem imbalan yang pantas dan peraturan-peraturan yang lebih tegas lagi sehingga budaya bekerja keras dapat berpengaruh terhadap komitmen karyawan

4. Sebaiknya bekerja tuntas disertai dengan tanggung jawab terhadap kualitas kerja yang sesuai dengan harapan perusahaan.

5. untuk memberdayakan karyawan sehingga memiliki komitmen dalam hal peningkatan produktivitas maka perusahaan harus memberikan komunikasi yang lebih efektif, yaitu komunikasi timbal balik sehingga tercipta kenyamanan dalam bekerja.

Atmosoeprapto Kisdarto, 2000. Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta

Kotter John P. 1992. Corporate Culture and Performance, PT Prenhallindo Simon & Schuster (Asia Pte Ltd) The Free Press

Munandar, dkk, 2004. Peran Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Unjuk

Kerja Perusahaan, Bagian Psikologi Industri & Organisasi Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta.

Ndraha, Taliziduhu, 1999. Pengantar Teori Pengembangan Sumber daya

Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.

Ndraha, Taliziduhu, 2006. Budaya Organisasi, Rineka Cipta, Jakarta. Nazir Moh, 1988. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta

Nugroho, Bhuono Agung, 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

Dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Panggabean S Mutiara, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta

Pratisto Arif, 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan

Percobaan dengan SPSS. 12.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Robbins Stephen P, 1996. Perilaku Organisasi, PT Prenhallindo, Jakarta. Robbins Stephen P, 1999. Manajemen Sixth Edition, PT Prenhallindo, Jakarta. Robbins Stephen P, 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima,

Erlangga, Jakarta.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung. Sunarto, 2005. Manajemen Karyawan, Amus, Yogyakarta.

Tika, Pabundu, 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Bumi Aksara, Jakarta.

Trihendradi, Cornelius, 2005. Step By Step SPSS 13 Analisis Data Statistik, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Umar, Husein, 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

1. Jawablah setiap pertanyaan ini sesuai pendapat Bapak/ Ibu/ Saudara sejujur-jujurnya dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah

2. Pilih jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/ Ibu/ Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut :

STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju RR = Ragu-Ragu S = Setuju SS = Sangat Setuju Identitas Responden Nama : Umur : tahun Jabatan : Lama bekerja :

Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita (Silang salah satu)

Status : a. Menikah b. Belum menikah c. Janda d. Duda

(Silang salah satu)

Pendidikan terakhir : a. SD b. SLTP c. SLTA d. Diploma e. Sarjana d. Pasca (Silang salah satu)

No Keterangan SS S RR TS STS Bekerja Cerdas

Gagasan

1

Perusahaan memberikan kebebasan kepada karyawan dalam memberikan ide, masukan dan gagasan untuk kemajuan perusahaan.

2

Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki

3

Perusahaan memberikan kebebasan kepada karyawan mengenai cara menyelesaikan pekerjaan

Kejelasan tujuan perusahaan

4 Karyawan memahami dengan jelas tujuan dari perusahaan

Bekerja Ikhlas

Arahan

5 Karyawan dapat diarahkan oleh pimpinan dalam melakukan pekerjaan

Ketidakterpaksaan 6 Karyawan melaksanakan pekerjan yang

dibebankan dengan sepenuh hati Peraturan

7

Karyawan dengan senang hati mematuhi peraturan dan ketentuan yang telah diatur oleh perusahaan

8

Karyawan bersedia bekerja di luar dari jam kerja yang telah ditentukan apabila

9

Karyawan tidak suka menunda-nunda pekerjaan sehingga pekerjaan diselesaikan tepat pada waktunya

10 Karyawan datang ke kantor tepat waktu Koordinasi yang baik

11 Perusahaan mendorong karyawan untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi 12 Kekompakan antara karyawan menjadikan

karyawan bekerja lebih giat

Bekerja tuntas

Tingkat rasa tanggung jawab 13 Karyawan bertanggung jawab dalam

menyelesaikan pekerjaan

14 Karyawan menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya

15 Pekerjaan diselesaikan dengan kualitas yang sesuai dengan harapan perusahaan

16

Karyawan diberi kepercayaan cukup besar untuk mempertanggungjawabkan

pekerjaannya

Komitmen

17 Karyawan memegang teguh visi dan misi dalam melaksanakan pekerjaan

18

Karyawan mengerahkan seluruh usaha melebihi yang diharapkan untuk membantu kesuksesan pekerjaan

19 Karyawan merasa nyaman dan senang dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari

20 Sangat kecil kemungkinan karyawan meninggalkan perusahaan

Dokumen terkait