• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IV.5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesa, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman yaitu:

rho = ) 1 ( 6 1 2 2 − −

N N d

Dengan menggunakan analisa Spearman melalui aplikasi SPSS 16.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 33

Hasil Uji Korelasi Spearman Correlations Situs microbloggin g twitter Tingkat keterbukaan diri Spearman's rho Situs microblogging

twitter Correlation Coefficient 1.000 .634 ** Sig. (2-tailed) . .000 N 94 94 Tingkat keterbukaan diri Correlation Coefficient .634 ** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 94 94

Correlations Situs microbloggin g twitter Tingkat keterbukaan diri Spearman's rho Situs microblogging

twitter Correlation Coefficient 1.000 .634 ** Sig. (2-tailed) . .000 N 94 94 Tingkat keterbukaan diri Correlation Coefficient .634 ** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 94 94

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel 33 di atas, maka diketahui besar korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,634. Berdasarkan skala Guilford, hasil 0,634 menunjukkan hubungan yang cukup berarti.

Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan +0,634, yang menunjukkan arah hubungan yang sama antara variabel X dan variabel Y. Dengan kata lain, hal ini berarti semakin sering menggunakan situs microblogging twitter maka semakin tinggi tingkat keterbukaan diri pada mahasiswa FISIP USU ataupun sebaliknya, semakin jarang menggunakan j situs microblogging twitter maka semakin rendah tingkat keterbukaan diri pada mahasiswa FISIP USU.

Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda */** (flag of significant ) diberikan SPSS. Jika probabilitas > 0,005, maka Ha ditolak, jika probabilitas < 0,005 maka Ha diterima. Pada bagian output korelasi di atas terlihat pasangan data yang berkorelasi secara signifikan, yaitu antara situs microblogging twitter memiliki hubungan dengan tingkat keterbukaan diri pada mahasiswa FISIP USU (probablilitas 0,001 yang lebih kecil dari 0,005 atau 0,001 < 0,005). Selanjutnya dapat dilihat pada variabel penggunaan situs microblogging twitter terhadap tingkat keterbukaan diri mahasiswa FISIP USU yang menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi secara signifikan.

Berdasarkan analisis di atas, dapat dirangkum bahwa hasil uji hipotesis pada mahasiswa FISIP di Universitas Sumatera Utara adalah 0,634. Sesuai kaidah dalam Spearman rs koefisien bahwa jika rs > 0 maka hipotesis diterima. Signifikan korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih kecil dari 0,005 (0,001 < 0,005) dan tanda ** (flag of significant) yang menunjukkan kedua variabel berkorelasi secara signifikan, maka hubungannya adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima dan hubungannya signifikan.

IV.6 Pembahasan

Everett M. Rogers, 1986 dalam Bungin (2006 : 111), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext, teleconferencing, TV kabel dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari era media tulis dan cetak.

Proses transformasi media komunikasi yang biasanya ditimbulkan akibat hubungan timbal balik yang rumit antara berbagai kebutuhan yang dirasakan, tekanan persaingan dan politik, serta berbagai inovasi sosial dan teknologi. Mediamorfosis bukanlah sekadar teori sebagai cara berpikir yang terpadu tentang evolusi teknolgi media komunikasi. Dengan mempelajari sistem komunikasi secara menyeluruh, kita akan menemukan bahwa media baru tidak muncul begitu lama. Ketika bentuk-bentuk media komunikasi yang lebih baru muncul, bentuk-bentuk yang terdahulu biasanya tidak mati, terus berkembang dan beradaptasi (Fidler, 2003: 35).

Pada awalnya internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel, sehingga membentuk sebuah jaringan (network). Kemudian jaringan-jaringan tersebut saling dihubungkan lagi sehingga membentuk inter- network. Untuk bisa berhubungan dengan jaringan inter-network tersebut, sedikitnya kita harus mempunyai terminal (komputer) yang mempunyai sambungan ke jaringan lain.

Internet telah menyadarkan umat manusia bahwa seseorang, kebangsaan, tempat tinggal (negara), bahasa dan sebagainya dapat saling berkomunikasi dalam satu wadah dengan memakai protokol dan standar yang sama. Hal ini dapat menjadikan tolak ukur kepada kita semua bahwasanya manusia memiliki struktur kimiawi yang sama. Jika kita dapat menyadari semua ini, maka perbedaan di antara kita dapat dipecahkan bersama-sama pula tanpa memandang perbedaan yang ada.Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut tweets. Tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna.

Pada dasarnya, komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses sosial dimana orang- orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana diungkapkan oleh Devito (1997:97), bahwa komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.

Setelah menganalisis setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara dua variabel yang linear dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman. Spearman rs menjelaskan hubungan antara variabel X dan Y yang tidak diketahui sebaran data dan sebaran tidak normal.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan apakah terdapat hubungan antara penggunaan situs microblogging twitter terhadap tingkat keterbukaan diri pada mahasiswa FISIP USU. Pengujian hipotesis dimulai dengan membuat ranking dari nilai-nilai jawaban responden (mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara angkatan 2008-2009) pada kuesioner, yang telah diberi skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan analisis SPSS, maka diperoleh koefisien korelasi rs sebesar 0,634. Berdasarkan pernyataan rs > 0, maka hipotesis diterima. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,005 maka hal ini menunjukkan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah Ha (hipotesis alternatif), yaitu terdapat hubungan antara penggunaan situs microblogging twitter terhadap tingkat keterbukaan diri pada mahasiswa FISIP USU. Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara penggunaan situs microblogging twitter terhadap tingkat keterbukaan diri pada mahasiswa FISIP USU.

Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikan hasil hipotesis tersebut, dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan nilai probabilitas 0,005. Maka diperoleh hasil 0,001 < 0,005 yang menunjukkan signifikansi, maka dinyatakan bahwa hubungannya signifikan. Artinya penggunaan situs microblogging twitter terhadap tingkat keterbukaan diri pada mahasiswa FISIP USU. Tingkat signifikan tergantung dari ada tidaknya hubungan antara variabel X dan Y.

Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan digunakan skala Guilford. Hasil rs = 0,634 pada skala 0,40-0,70. Hal ini menunjukkan hubungan yang cukup berarti antara penggunaan situs microblogging twitter terhadap tingkat keterbukaan diri pada mahasiswa FISIP USU.

Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus:

Kp = (rs)2 x 100%

Kp = (0,634)2 x 100%

Kp = 0,401 x 100%

Kp = 40%

Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 40%, artinya sebesar 60% responden meyakini bahwa keterbukaan diri pada mereka lebih nyaman jika komunikasi antarpribadi dilakukan secara tatap muka dan langsung tanpa menggunakan media.

Hasil uji hipotesis merupakan hasil akhir dari keseluruhan analisis data. Setelah seluruh nilai-nilai diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dan saran pada BAB V

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait