• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

H. Hipotesis

Dengan ini bahwa uraian latar belakang dan permasalahan tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis berikut :”Diduga bahwa tunjangan kinerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi”.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang di angkakan.

B. Identifikasi Variabel

Variabel merupakan indikator yang sangat menentukan keberhasilan penelitian sebab variabel penelitian adalah objek dari penelitian atau merupakan titik perhatian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen atau terikat dan independen atau bebas.

Variabel-variabel tersebut adalah :

1. Variabel independen (X) yaitu tunjangan kinerja 2. Variabel dependen (Y) yaitu kinerja pegawai.

C. Pengukuran Variabel

Dari masing-masing variabel termasuk di dalamnya adalah indikator yang telah dijelaskan, ditentukan nilai jawaban atas setiap pertanyaan dalam kuisioner.

22

Artinya setiap jawaban diberi bobot tertentu, misalnya karena setiap pertanyaan mempunyai lima alternatif jawaban, maka responden menjawab :

Sangat setuju diberi nilai 5 Setuju diberi nilai 4 Netral diberi nilai 3 Tidak setuju diberi nilai 2 Sangat tidak setuju diberi nilai 1

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke lokasi yang menjadi objek penelitian, yaitu Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi.dimaksudkan untuk memperoleh data pokok yang bersumber dari perilaku atau gerakan responden. Kemudian mempelajari secara umum mengenai kantor dinas tersebut dan hal-hal berhubungan dengan penelitian.

2. Pembagian kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dijawab atau dikerjakan oleh responden secara langsung dengan informasi yang telah ditunjuk.

E. Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis data

Jenis data pada penelitian ini terdiri dari :

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasilBalai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi, baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara tertulis.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi yang diteliti dalam bentuk angka-angka dan dapat digunakan untuk pembahasan lebih lanjut.

2. Sumber data

Sumber data pada penelitian ini meliputi:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan langsung, wawancara dan pembagian kuesioner secara langsung dengan pimpinan beserta pegawai Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesiberupa dokumen-dokumen dan buku literatur serta laporan tertulis dari luar instansi yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

F. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi termasuk pimpinan yang berjumlah 50 orang.

2. Sampel

Peneliti boleh mengambil sebagian populasi untuk diteliti meskipun kesimpulan hasil penelitian akan berlaku untuk semua populasi.Sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dan populasi yang diambil dari penelitian sebanyak 30 orang pegawai(purpossive sampling) yang diambil dari 18% dari 50 pegawai pada Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi. Sampel dalam penelitian ini mempunyai kriteria tertentu, kriteria yang dimaksud adalah pegawai dan pimpinannya.

Prosedur sampel dengan mengunakan metode slovin (2006:120) :

n =

=

=

=

= 30,25 dibulatkan menjadi 30

Dimana:

n = Sampel

N = Populasi yaitu jumlah total pegawai pada Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi

E = Nilai kritis (18%)

G. Defenisi Operasional Variabel

Untuk memberikan persepsi yang sama maka penulis memberikan batasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, yaitu:

1. Tunjangan kinerja merupakan kompesasi tambahan yang bertujuan untuk memotivasi pegawai agar tetap bekerja dengan baik pada perusahaan (Handoko, 2008).

a. Jabatan

Besarnya nilai dari kontribusi yang diberikan oleh setiap fungsi jabatan atau posisi bagi instansi pemerintah dapat dilihat dari tiga hal utama yaitu, tuntutan kemampuan, pemecahan masalah dan tanggung jawab pegawai itu sendiri. Faktor inilah yang menentukan seberapa besar gaji dasar yang selayaknya diterima sebagai imbalan terhadap jabatan yang didudukinya.

b. Insentif

Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu.

c. Bonus

Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerjanya.

d. Asuransi

Penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

2. kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Mangkunegara (2011: 67).

a. Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

b. Kuantitas

Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu masing-masing.

c. Pelaksanaan tugas

Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

d. Tanggung jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

H. Metode Analisis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis Deskriptif digunakan untuk menganalisis pengaruh Tunjangan kinerja terhadap kinerja pegawai pada Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi.

2. Analisis Regresi linear sederhana yaitu metode yang digunakan untuk menjawab hubungan antara setiap variable bebas dengan variable terikat.

Model yang digunakan seperti rumus berikut:

Y = a + bx Dimana :

Y = Kinerja pegawai X = Tunjangan kinerja a = Konstanta

b = Koefisien regresi untuk variable bebas.

Analisis penelitian ini juga dibantu dengan menggunakan proses perhitungan program aplikasi SPSS.

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Nama dan Sejarah SingkatBalai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi

Tahun 1961 melalui SK mensos No : 102/KKSM//II/1961 membentuk UPT dengan nama Kursus Kesejahteraan Sosial Menengah (KKSM). SK Menteri Sosial No : 12/HUK/Kep/IX/1976 tentang Perubahan Nama menjadi Kursus Tenaga Sosial (KTS). KTS menjadi Balai Diklat Pegawai dan Tenaga Sosial (BDPTS) dengan SK Mensos RI No : 27/HUK/1996.

Pada masa reformasi dan otonomi daerah tahun 1997 dan dilikuidasinya Departemen Sosial berdasarkan Kepres No : 355/M/1999, diganti menjadi Badan Kesejahteraan Sosial (BKSN) melalui Kepres No : 152 tahun 1999.

UPT –UPT yang berada dibawah Departemen Sosial dengan berlakunya otoda, statusnya sangat bervariasi sebagian diserahkan ke Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dan sebagian masih tetap dibawah Departemen Sosial termasuk BDPTS Makassar. Dalam rangka peningkatan peran dan fungsi dengan persetujuan Menpan melalui SK No : 135/M.PAN/4/2000, BDPTS ditingkatkan lagi statusnya menjadi Eselon II/A.

Tahun 2003 terjadi perubahan signifikan dengan peran fungsi tidak hanya sebagai pengembangan pelatihan pegawai dan TKSM, tetapi jua menjadi pusat pengkajian masalah sosial, pusat data dan informasi, serta lembaga klinitas konsultasi bagi masyarakat dengan berubah nama menjadi Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar melalui

30

SK No : 53/HUK/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial.

B. Visi dan Misi a. Visi

Dengan mengacu pada visi Badiklit Kesos, “ Inovatif dan Kompetitif untuk Kesejahteraan Sosial, kondisi ideal yang diwujudkan sebagai visi Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi adalah “Inovasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesejahteraan Sosial Regional V Sulawesi yang kompetitif”.

b. Misi

1. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial yang mampu memberikan kesadaran serta kepedulian dan kompetensi bagi setiap peserta diklat.

2. Mengembangkan program diklat kesejahteraan sosial bebasis kompetensi dan kebutuhan stake holder.

3. Melaksanakan dan mengembangkan advokasi dan informasi, kerja sama, kolaborasi diklat kesejahteraan sosial dengan stake holder.

4. Menjadi pusat koordinasi regional jabatan fungsional peksos.

C. Struktur Organisasi

Suatu perusahaan maupun Instansi pemerintah baik besar maupun kecil selalu berusaha menciptakan tata kerja yang baik, teratur dan rapi, sebagai

alat untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan dan di gariskan oleh perusahaan maupun instansi pemerintah yang bersangkutan.

Struktur organisasi ini harus menunjukan suatu kerangka kerja yang melukiskan adanya suatu pembagian kerja, penggolongan kegiatan kedalam bagian-bagian sehingga dapat menggambarkan suatu kerjasama dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya penulis gambarkan struktur organisasi dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi, yaitu:

STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS)

REGIONAL V SULAWESI

Gambar 4.1 : Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi, Maret 2014

D. Tugas dan Tanggung Jawab beserta wewenang 1. Kepala Pimpinan

a. Penyusunan rencana dan program, evaluasi dan penyusunan laporan.

b. Pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.

c. Persiapan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.

d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.

e. Pelaksanaan advokasi dan pemberian informasi pendidikan dan Pelatihan kesejahteraan sosial.

f. Pengkajian dan penyimpanan standarisasi pendidikan pelatihan kesejahteraan sosial.

g. Pengelolaan urusan tata usaha 2. Kabag. Tata usaha

a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kepegawaian, perlengkapan, dan rumah tangga serta kehumasan.

b. Pelaksaan urusan keuangan.

3. Kasub Bagian Umum

a. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan, ketentuan yang berkaitan dengan tugas Sub Bagian Umum.

b. Melaksanakan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bagian Umum

c. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan serta anggaran Sub Bagian Umum kepada Kepala Balai Tata Usaha untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.

d. Membagi tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing kepada Sub Bagian Umum.

e. Membagi tugas kegiatan Kepala Sub Bagian Umum kepada staf.

f. Memberikan arahan kepada Staf Sub Bagian Umum dan pelaksanaan urusan Tata Usaha, Kepegawaian dan rumah tangga.

4. Kasub Bagian Keuangan

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan.

b. Mengkonsultasikan rencana program kegiatan kepada Kepala Bagian Tata Usaha untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.

c. Melaksanakan koordinasi dengan pejabat terkait.

d. Membagi tugas kegiatan Sub Bagian Keuangan kepada staf.

e. Menindaklanjuti disposisi surat dari kepala bagian Tata Usaha.

f. Memberikan arahan kepada Staf Sub Bagian Keuangan baik lisan maupun tulisan dalam rangka pelaksanaan tugas.

g. Melaporkan pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan secara berkala kepada pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Instalasi Laboratorium Pratikum Profesi dan Media

a. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan Instalasi Laboratorium Pratikum Profesi dan Media.

b. Menyediakan penggunaan laboratorium untuk kegiatan praktikum pendidikan pelatihan kesejahteraan sosial.

c. Melakukan koordinasi dengan bidang penyelenggaraan diklat dan kerja sama dalam penggunaan laboratorium.

d. Membuat laporan hasil kegiatan instalasi laboratorium dan media kepada kepala balai.

e. Bertanggungjawab kepada kepala balai terhadap kegiatan instalasi dan media.

f. Melakukan koordinasi dengan perguruan tinggi dalam rangka pengembangan kesejahteraan sosial.

g. Menjalin kerja sama dengan media cetak dan eletronik dalam rangka mengkomunikasikan dan mensosialisasikan profesi kesejahteraan sosial dan tugas diklat kesejahteraan sosial.

6. Instalasi Perpustakaan

a. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangan dengan serta ketentuan yang berkaitan dengan Instalasi Perpustakaan.

b. Menyusun rencana kebutuhan perpustakaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi balai.

c. Menginventarisir koleksi buku dan menyusun katalog.

d. Melayani peminjaman buku.

e. Membuat kartu perpustakaan

f. Mengusulkan pengembangan pengembangan kepada kepala balai.

g. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala kepada kepala balai.

h. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan daerah dalam hal mengembangkan tenaga perpustakaan.

i. Bertanggung jawab kepada kepala balai dalam hal kegiatan perpustakaan.

7. Kabid Program dan Evaluasi

a. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data serta penyusunan rencana dan program.

b. Pemberian informasi dan advokasi

c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.

8. Kasi Penyusunan Program

a. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan tugas Seksi Penyusunan Program.

b. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Penyusunan Program.

c. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan serta anggaran kepada bidang-bidang program dan evaluasi untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.

d. Melakukan koordinasi dengan pejabat terkait.

e. Membagi tugas kegiatan Seksi Penyusunan Program kepada Staf.

f. Menindak lanjuti disposisi surat dari kepala Bidang Program dan Evaluasi.

g. Memberikan arahan kepada Staf Seksi Penyusunan program dalam rangka pelaksanaan pengumuman, mengolah dan penyajian data.

h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas seksi penyusunan program secara berkala kepada pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

i. Melakukan pembinaan Staf pada Seksi Penyusunan Program.

9. Kasi Pemantauan dan Evaluasi

a. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan tugas Seksi Pemantauan dan Evaluasi.

b. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi pemantauan dan Evaluasi.

c. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan kepada kepala Bidang Program dan Evaluasi untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.

d. Melakukan koordinasi dengan pejabat terkait

e. Membagi tugas kegiatan Seksi Pemantauan dan Evaluasi kepada Staf.

f. Menindak lanjuti disposisi surat dari kepala Bidang Program dan Evaluasi.

g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.

h. Menyusun laporan dan mendistribusikan hasil monitoring evaluasi serta mendokumentasikannya.

i. Menyiapkan bahan laporan menyelenggaraan diklat.

j. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku.

10. Kabid Penyelenggaraan Diklat dan Kerjasama

a. Penyiapan penyusunan kurikulum, pembuatan jadwal, pemanggilan peserta, penentuan fasilitator/widyaiswara dan praktek kerja lapangan.

b. Penyelenggaraan fasilitas pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.

c. Pengkajian dan penyiapan standarisasi pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.

d. Pelaksanaan urusan kerjasama dengan instansi terkait.

e. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan tugas kepala bidang penyelenggaraan diklat dan kerjasama.

f. Menyelenggarakan dan melaksanakan diklat TKSP maupun TKSM berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

g. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepala bidang penyelenggaraan diklat dan kerja sama kepada pimpinan secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11. Kasi Diklat TKSP

a. Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan tugas Seksi Diklat TKSP.

b. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Diklat TKSP.

c. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan kepada kepala Bidang Program Penyelenggaraan Diklat dan kerja sama untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.

d. Melakukan koordinasi dengan pejabat terkait.

e. Menindak lanjuti disposisi surat dari kepala Bidang Penyelenggaraan Diklat dan kerja sama.

f. Menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKIP).

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Seksi Diklat TKSP secara berkala kepada pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

h. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku.

12. Kasi Diklat TKSM

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Diklat TKSM.

b. Mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan kepada kepala Bidang Program Penyelenggaraan Diklat dan kerja sama untuk memperoleh pengarahan dan persetujuan.

c. Melakukan koordinasi dengan pejabat terkait baik intem dan extem d. Membagi tugas kegiatan seksi diklat TKSM kepada Staf.

e. Menindak lanjuti disposisi surat dari kepala Bidang Penyelenggaraan Diklat dan kerja sama.

f. Menyelenggarakan dan melaksanakan diklat TKSM berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

g. Melakukan pemantauan proses kegiatan pendidikan pelatihan TKSM.

h. Melakukan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan TKSM.

i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Seksi Diklat TKSM secara berkala kepada pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

j. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku.

13. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tabel 5.1

Distribusi Kuesioner dan Pengupulan Data BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Responden Penelitian

Dalam sub bab ini penulisakan memaparkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap 30 responden yang merupakan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi. Berikut adalah hasil penyebaran kuesioner kepada para pegawai yang memberikan infomasi mengenai identitas responden dan variabel yang diteliti.Perlu dikemukakan bahwa identitas responden yang ditabulasi tidak memasukkan nama responden dan nama perusahaannya dikarenakan bukan bersifat data yang bis aditabulasi.

1. Penyebaran Kuesioner

Hasil jawaban kuesioner dari responden yang dianggap lengkap untuk dijadikan bahan analisis adalah sebanyak 100, dengan perincian sebagai berikut.

Jumlah responden 30

Jumlah angket disebar 30

Jumlah angket dikembalikan 30

Total angket diterima kembali dari seluruh responden 100 % Akurasi pengisian kuesioner oleh responden 100%

Sumber : Data primer (Kuesioner)

43

2. Statistik Deskriptif

Di bawah ini adalah tabel-tabel yang menyajikan identitas responden yang mengisi kuesioner dengan baik pada penelitian aktual.

Tabel 5.2

Sumber : kuesioner Penelitian 2016

Tabel 1.2 di atas menjelaskan bahwa jumlah pegawai Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi, untuk jenis kelamin laki-laki yaitu 17 pegawai dari 30 responden

Sumber : kuesioner penelitian 2016

Berdasarkan data tabel 1.3di atas, ternyata jumlah responden yang berpendidikan SMA/Sederajat sebanyak 8 pegawai (26,7%), jenjang pendidikan Diploma III sebanyak 7 pegawai (23,3%), S1 (Sarjana) sebanyak 9 pegawai (30,0%) dan S2 (Pascasarjana) sebanyak 6 pegawai (20,0%).

Tabel 5.4

Berdasarkan tabel 1.4di atas, menunjukkan karakteristik usia responden yang berusia <25 tahun sebanyak 4 pegawai(13,3%), berusia 26-30 tahun sebanyak 2 pegawai(23,3), berusia 31-35 tahun sebanyak 8

Sumber : kuesioner penelitian, 2016

Berdasarkan tabel 1.5 di atas, menunjukkan karakteristik masa jabatan responden yang berusia kurang 1-3 tahun sebanyak 6 pegawai (20 %), masa kerja yang 4-6 tahun terdapat 5 pegawai (16,7%), masa kerja 7-9 tahun sebanyak 4 pegawai (13,3%), masa kerja lebih 10-12 tahun terdapat 7 pegawai (23,3%) dan masa kerja di atas 13 tahun terdapat 8 pegawai (26,7%).

3. Deskriptif hasil penelitian

Analisis deskriptif tentang hasil penelitian di maksud untuk memberikan gambaran umum mengenai tunjangan kinerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi. Nilai-nilai yang disajikan setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan statistik deskriptif : yaitu nilai rata-rata atau mean.

Berdasarkan variabel yang menunjuk pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka deskripsi data dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu: tunjangan kinerja dan kinerja pegawai. Adapun dasar interpretasi skor item dalam variabel penelitian adalah sebagaimana digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 5.6 Dasar interpretasi skor No Nilai Skor Interpretasi

1 0<NS≤1 Berada pada kategori sangat tidak baik 2 1<NS≤2 Berada pada kategori tidak baik

3 2<NS≤3 Berada pada kategori tengah-tengah 4 3<NS≤4 Berada pada kategori baik

5 4<NS≤5 Berada pada kategori sangat baik Sumber, Arikunto1998

Uraian singkat hasil perhitungan statistik deskriptif tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

Tabel 5.7

Deskriptif tunjangan kinerja a. Variabel tunjangan kinerja (X)

Tunjangan kinerja adalah sistem pembayaran yang mengkaitkan imbalan (reward) dengan prestasi kerja (performance) yang bertujuan untuk memotivasi pegawai agar tetap berkerja dengan baik. Implikasidari konsep tersebut adalah bahwa seseorang yang berkinerja baik maka akanmemperoleh imbalan yang lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Artinya,semakin tinggi kinerja yang diraih pegawai akan semakin tinggi pula imbalannya.

Perhitungan statistik deskriptif variabel tunjangan kinerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Pernyataan

Rata-rata variabel tunjangan kinerja 4,00

Berdasarkan jawaban dari responden terhadap variabel tunjangan kinerja di atas, terlihat bahwa variabel ini memiliki rata-rata 4,00 termasuk kategori sangat baik. Hal ini berarti secara keseluruhan Sumber : hasil olahan kuesioner, tahun 2016

Tabel 5.8

Deskriptif variabel kinerja pegawai

tunjangan kinerja menurut karyawan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesi adalah sangat baik.

b. Variabel kinerja pegawai (Y)

Prestasi kerja atau kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang pernah dicapai seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Perhitungan statistik deskriptif variabel kinerja pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Pernyataan

Rata-rata variabel kinerja pegawai 4,12 Sumber : hasil olahan kuesioner, tahun 2016

Tabel 5.9 Uji Regresi sederhana

Berdasarkan jawaban dari responden terhadap variabel kinerja pegawai di atas, terlihat bahwa variabel ini memiliki rata-rata 4,12 termasuk kategori sangat baik. Hal ini berarti secara keseluruhan kinerja pegawaiBalai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Sulawesiadalah sangat baik.

B. Hasil Analisis Data 1. Uji Regresi sederhana

Regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Sumber : hasil pengolahan Data, 2016

Berdasarkan tabel 5.9 di atas dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut :

1. Persamaan Regresi

Berdasarkan tabel 5.9 di atas dengan memperhatikan koefisien setiap variabel maka dapat dirumuskan model persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut :

Y = a + bX+ e

Y = 7,779 + 0,544 X+ e

Di mana: Y = Kinerja pegawai a = Konstanta

X = Tunjangan kinerja e = Error

Berdasarkan persamaan regresi linear sederhana di atas dapat dijelaskan arti angka konstanta dan koefisien regresi sebagai berikut:

a. Konstanta 7,779, artinya tanpa ada pengaruh tunjangan kinerja maka nilai kinerja pegawai sebesar 7,779.

b. Koefisien 0,544 , artinya ketika tunjangan kinerja dilakukan sebesar 1 satuan, maka akan menyebabkan kinerja pegawai mengalami kenaikan sebesar 0,544.

2. Koefisien Korelasi

Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) tunjangan kinerja dan kinerja pegawai sebesar 0,598 , hal ini dtunjukkan bahwa terdapat korelasi atau hubungan antara kinerja pegawai sebagai variabel terikat dan tunjangan kinerja sebagai variabel bebas.

3. Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 5.9 maka koefisien determinasi berganda (R²) adalah sebesar 0,357, hal ini berarti bahwa variasi perubahan kinerja

Dokumen terkait