• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Uji Hipotesis

4.3.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R2

Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi yang dapat lihat dari nilai R Square. Untuk mengetahui perkembangan investasi Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara yang disebabkan beberapa oleh beberapa faktor antara lain yaitu PDRB, pengeluaran pemerintah dan nilai ekspor dapat dilihat melalui besarnya koefisien determinasi.

)

Tabel 4.4. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .887(a) .787 .744 382.60362

a Predictors: (Constant), Suku Bunga Bank, Nilai Ekspor, PDRB, Pengeluaran Pemerintah

Dari perhitungan nilai R Square adalah 0,787. Hal ini berarti 78,7 persen perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen di atas, sedangkan sisanya yaitu 21,3 persen dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.

Hasil Uji Simultan (Uji F)

Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependent. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil Uji Simultan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10814831.630 4 2703707.907 18.470 .000(a)

Residual 2927710.673 20 146385.534

Total 13742542.303 24

a Predictors: (Constant), Suku Bunga Bank, Nilai Ekspor, PDRB, Pengeluaran Pemerintah b Dependent Variable: Investasi

Uji Statistik secara serentak ditunjukkan oleh perbandingan nilai F hitung dengan F tabel. Nilai F tabel dengan df = (k-1, n-k), dengan derajat kepercayaan sebesar 95 persen, adalah F0,05, 4, 20 sebesar 2,87. Pada Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa pada persamaan, F hitung 18,470 adalah jauh lebih besar dari pada F tabelnya. Ini berarti bahwa ketiga variabel independen signifikan dalam menjelaskan perkembangan Provinsi Sumatera Utara.

Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Pada uji statistik secara parsial dengan nilai t kritis (critical value) pada df =(n-k), dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variable independen termasuk konstanta. Untuk menguji koefisian regresi parsial secara individu dari masing-masing variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Hasil Analisis Koefisien Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -525.078 297.490 -1.765 .093 PDRB .017 .005 .824 3.124 .005 Pengeluaran Pemerintah .813 .335 .999 2.424 .025 Nilai Ekspor .418 .108 1.101 3.878 .001

Suku Bunga Bank 4.404 13.785 .035 .319 .753

a Dependent Variable: Investasi

a. Pengaruh PDRB terhadap Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 1985-2009

Hipotesis yang diajukan adalah:

H0 ≠ β ≠ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara PDRB terhadap

perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara

H1= β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara PDRB terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara

Dari hasil regresi diperoleh nilai t hitung untuk nilai PDRB sebesar 3,124 dan pada t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 95 % (α = 5%), df = 20 diperoleh 2,086 . Terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t kritis atas, maka H0 ditolak yang berarti bahwa PDRB berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0,005 atau probabilitas di bawah 0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa nilai PDRB benar-benar berpengaruh secara

signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara periode tahun 1985-2009.

b. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 1985-2009

Hipotesis yang diajukan adalah:

H0 ≠ β ≠ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengeluaran pemerintah terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara

H1= β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengeluaran pemerintah terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara

Dari hasil regresi diperoleh nilai t hitung untuk nilai pengeluaran pemerintah sebesar 2,424 dan pada t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 95 % (α = 5%), df = 20 diperoleh 2,086. Terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t kritis atas, maka H0 ditolak yang berarti bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0,025 atau probabilitas di bawah 0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa nilai pengeluaran pemerintah benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara periode tahun 1985-2009. Pengeluaran pemerintah dalam pembangunan Provinsi Sumatera Utara akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan investasi, hal ini disebabkan pembangunan membutuhkan modal yang

cukup besar dan kemampuan pemerintah Provinsi Sumatera Utara terbatas sehingga membutuhkan investasi, baik yang bersumber dari PMA maupun PMDN.

c. Pengaruh Nilai Ekspor terhadap Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 1985-2009

Hipotesis yang diajukan adalah:

H0 ≠ β ≠ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai ekspor terhadap

perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara

H1= β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai ekspor terhadap

perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara

Dari hasil regresi diperoleh nilai t hitung untuk nilai ekspor sebesar 3,878 dan pada t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 95 % (α = 5%), df = 20 diperoleh 2,086. Terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t kritis atas, maka H0 ditolak yang berarti bahwa nilai ekspor berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0,001 atau probabilitas di bawah 0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa nilai ekspor benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara periode tahun 1985-2009. Nilai ekspor yang meningkat merupakan suatu nilai tambah bagi produk unggulan di Provinsi Sumatera Utara, kondisi ini dapat menyebabkan investor untuk menginvestasikan modalnya pada produk unggulan tersebut.

d. Pengaruh Suku Bunga Bank terhadap Perkembangan Investasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 1985-2009

Hipotesis yang diajukan adalah:

H0 ≠ β ≠ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga Bank terhadap

perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara

H1= β = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga Bank terhadap

perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara

Dari hasil regresi diperoleh nilai t hitung untuk nilai ekspor sebesar 0,319 dan pada t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 95 % (α = 5%), df = 20 diperoleh 2,086. Terlihat bahwa t hitung lebih kecil dari t kritis atas, maka H0 ditoerima yang berarti bahwa Suku Bunga Bank tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan probabilitasnya, maka jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil perhitungan diketahui sig. atau significance adalah 0,001 atau probabilitas di bawah 0.05, maka H0 ditolak artinya bahwa Suku Bunga Bank benar-benar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara periode tahun 1985-2009.

Dari uraian di atas maka dengan demikian dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Model persamaan regresi berganda tersebut bermakna:

1. Nilai konstanta sebesar -525,078 artinya apabila variable independen (PDRB, pengeluaran pemerintah, nilai ekspr dan suku bunga Bank) dianggap konstan, maka perkembangan investasi sebesar Rp. -525,078 milyar.

2. Variabel PDRB berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dengan nilai koefisien sebesar 0,017, artinya setiap penambahan Rp 1 milyar variable PDRB akan menaikkan perkembangan investasi sebesar Rp. 0,017 milyar.

3. Variabel pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dengan nilai koefisien sebesar 0,813, artinya setiap penambahan Rp 1 milyar variable pengeluaran pemerintah akan menaikkan perkembangan investasi sebesar Rp. 0,813 milyar.

4. Variabel nilai ekspor berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dengan nilai koefisien sebesar 0,418, artinya setiap penambahan 1000 US$ variable nilai ekspor akan menaikkan perkembangan investasi sebesar 418 US$.

5. Variabel suku bunga Bank berpengaruh positif terhadap perkembangan investasi Provinsi Sumatera Utara dengan nilai koefisien sebesar 4,404, artinya setiap penambahan 1% variabel suku bunga Bank akan menaikkan perkembangan investasi sebesar Rp. 4,404 milyar.

Dokumen terkait