BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
D. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan korelasi Chi Square dengan bantuan aplikasi SPSS versi 16. Korelasi ini digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel dengan data berskala interval atau rasio .
1. Hubungan antara intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan tingkat adab kepada Allah
Dari tabel 4.21. diperoleh chi-square hitung sebesar 43,432, dengan degree of freedom sebesar 46, tingkat signifikasi ,05 (α = 5%)
sehingga ditemukan chi square tabel sebesar 62,83. Ha dapat diterima
Tabel 4.20. Frekuensi Intensitas Menonton Video Dakwah @Nunuzoo
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid YA 611 52.9 52.9 52.9 TIDAK 84 7.3 7.3 60.1 MUNGKIN 461 39.9 39.9 100.0 Total 1156 100.0 100.0
apabila nilai chi square hitung lebih > nilai chi square tabel. Dari tabel di atas, x2 hitung didapatkan lebih kecil (43,432) daripada x2tabel (62,83).
Sehingga Ho diterima, dan Ha ditolak.
Pada tabel chi square tests, terlihat nilai asimp. Sig 0,580. Hipotesis alternatif dapat diterima apabila taraf signifikasi <0,05. Ha ditolak, karena asimp. Sig menunjukkan angka lebih dari 0,05 (<0,05) yaitu 0,580.
Tabel 4.21. Chi-Square Tests Adab Kepada Allah
Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 43.432a 46 .580 Likelihood Ratio 46.972 46 .432 Linear-by-Linear Association 1.032 1 .310 N of Valid Cases 1156
a. 33 cells (45,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.
2. Hubungan antara intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan tingkat adab kepada orang tua
Dari tabel 4.22. diperoleh chi square hitung 60,917, df 42 dan
diperoleh chi square tabel dengan α=0,05 sebesar 58,12. Maka, chi square
hitung > chi square tabel, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.
Untuk nilai asimp. Sig diperoleh 0,030, Ha dapat dinyatakan diterima apabila p<0,05. Asimp. Sig memiliki nilai yang lebih kecil 0,030 daripada taraf signifikasinya yaitu 0,05.
Tabel 4.22. Chi-Square Tests Adab Kepada Orang Tua Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 60.917a 42 .030 Likelihood Ratio 62.837 42 .020 Linear-by-Linear Association 6.484 1 .011 N of Valid Cases 1156
a. 22 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.
3. Hubungan antara intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan tingkat adab berteman
Dari tabel 4.23. chi square test sub besar Adab berteman didapatkan hasil chi square sebesar 58,411, dengan derajat kebebasan 30, taraf signifikasi 0,05 ((α = 5%) ), sehingga didapatkan nilai chi square tabel 43,77. chi square tabel menunjukkan angka yang lebih besar yaitu 58,411 daripada nilai chi square tabel yaitu 43,77. Maka dari itu, Ha diterima, Ho ditolak.
Dari tabel di atas, juga dapat dikatakan bahwa nilai p-value atau
asimp. Sig diperoleh hasil 0,001. Nilai tersebut (0,001) lebih sedikit dari taraf signifikasi (p<0,05). Maka Ha yang menyatakan “Ada korelasi antara Selalu update postingan dakwah instagram @Nunuzoo dengan adab berteman diterima.
Tabel 4.23. Chi-Square Tests Adab Berteman
Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 58.411a 30 .001 Likelihood Ratio 64.048 30 .000 Linear-by-Linear Association 7.802 1 .005 N of Valid Cases 1156
a. 17 cells (35,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.
4. Hubungan antara intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan tingkat adab keseharian
Dari tabel chi square test adab keseharian, chi square hitung diperoleh hasil 73,847, dengan degree of freedom sebesar 32, sehingga nilai chi square tabelnya adalah 46,19 dengan taraf signifikasi (α=0,05). Ha dapat dikatakan diterima apabila rhitung >rtabel. rhitung memiliki nilai 73,487 yang menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel yang memiliki besaran nilai 46,19.
Dari tabel chi square test Adab keseharian, diperoleh asimp. Sig
sebesar 0,000. Ha dapat diterima apabila p menunjukkan kurang dari 0,05 (<0,05). Dari tabel di atas, asimp. Sig 0.000 lebih kecil daripada taraf signifikasinya 0,05 (0,000 < 0,05).
Tabel 4.24. Chi-Square Tests Adab Keseharian
Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 73.847a 32 .000 Likelihood Ratio 58.806 32 .003 Linear-by-Linear Association 1.810 1 .178 N of Valid Cases 1155
a. 28 cells (54,9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,07.
E. Pembahasan
Dari uraian berbagai analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dari empat variabel yang dianalisis (adab kepada Allah, adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian) terdapat satu variabel yang dinyatakan hipotesis alternatif ditolak, yaitu variabel adab kepada Allah.
Nilai r hitung (43,432) memiliki nilai lebih kecil dibandingkan dengan nilai r tabel (62,83) pada taraf signifikasi 5%. Maka hasil yang diperoleh adalah tidak signifikan. Nilai p valuemenunjukkan angka yang lebih besar yaitu 0,580 dari taraf signifikasi kurang dari 0,05 (<0,05).
Data-data hitung menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah akun instagram @Nunuzoo terhadap
followers dengan tingkat adab kepada Allah. Adab kepada Allah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengerjakan shalat, puasa, membaca Al-Quran dan berkhusnudzon kepada Allah.
Secara teori, masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa sehingga terjadi beberapa perkembangan dalam diri remaja, rohani dan jasmani. Masa remaja adalah masa goncangan dalam setiap fase kehidupan manusia, masa uji coba sebagai wujud pecarian jati diri. Seorang remaja akan memiliki jiwa keagamaan yang baik apabila ia memiliki lingkungan keagamaan yang baik serta sikap dan minat terhadap keagamaan semenjak kecil.
Remaja juga mengalami perkembangan pertimbangan sosial, yang mana remaja merasa bingung menentukan pilihan harus memikirkan moral atau materi. Remaja yang tidak memiliki lingkungan keagamaan yang baik, bisa saja memilih materi keduniawian dibanding moral.Remaja adalah masa-masa pemikiran kritis terhadap agama mulai timbul, sering terjadi keraguan pada remaja untuk meyakini masalah agama.
Hal ini dikuatkan oleh pendapat Starbuck dalam (Thaib, 2015 : 255) bahwa manusia memiliki sifat konservatif (senang dengan yang sudah ada) dan dorongan ingin tahu. Berdasarkan faktor ini, maka keraguan memang harus ada pada diri manusia, karena hal itu merupakan pernyataan dari kebutuhan manusia normal. Manusia terdorong untuk mempelajari agama dan kalau ada perbedaan-perbedaan yang kurang sejalan dengan yang telah dimilikinya maka akan timbul keraguan. Selain itu, pendidikan juga menjadi salah satu faktor dalam perkembangan jiwa keagamaan remaja.
Keraguan-raguan yang timbul pada diri remaja akan mempengaruhi ibadah yang ditujukan kepada Tuhan. Hal ini terbukti dari penelitian Ross dan Oskar Kupky (Thaib, 2015 : 254) yang menyebutkan bahwa42% remaja tidak mengerjakan ibadah sama sekali, 17% melakukan sembahyang bermanfaat untuk berkomunikasi kepada Tuhan dan 26% menganggap bahwa sembahyang hanyalah merupakan media untuk bermediasi.
Dari hal-hal di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan agama setiap remaja berbeda, tergantung dari lingkungan sekitar, latarbelakang pendidikan, dan persamaan pemikiran. Intensitas menonton video dakwah yang tinggi tidak menentukan perkembangan agama dalam hal ini adab kepada Allah terhadap followers @Nunuzoo. Namun, apabila konten yang dibawakan sejalan dengan keinginan remaja, maka dapat dipastikan remaja tidak meragukan akan konten yang dibawakan.
Dalam penelitian ini, telah dianalisis pula tiga variabel lainnya, yaitu adab kepada orang tua, adab berteman, dan adab keseharian yang dinyatakan signifikan. Pada variabel adab kepada orang tua diperoleh r hitung sebesar 60,917, yang memiliki nilai lebih besar daripada r tabel sebesar 58,12 pada taraf signifikasi 5%. Dan nilai p value pada variabel ini menunjukkan signifikan (p<0,05) dengan nilai asympg. Sig sebesar 0,030.
Pada variabel adab berteman, diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikasi 5%, 58,411> 43,77. Maka hasil yang diperoleh adalah signifikan. Hasil ini diperkuat dengan perolehan p
value < 0,05, yaitu sebesar 0,001.
Pada variabel adab keseharian yang meliputi adab berbicara dan adab makan minum, mendapatkan hasil perhitungan r hitung 73,487 yang memiliki nilai lebih besar dibanding r tabel yang hanya menunjukkan nilai 46,19, dengan taraf signifikasi 5%. Sehingga dapat dikatakan signifikan. Nilai p value menunjukkan angka sebesar 0,000, nilai p value
dakwah pada akun instagram @Nunuzoo dengan adab keseharian dinyatakan signifikan.
Data-data di atas menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara intensitas menonton video dakwah pada akun instagram @Nunuzoo terhadap followers @Nunuzoo dengan tingkat adab kepadaorang tua, adab berteman dan adab keseharian.
Berdasarkan teori pendukung yang ada maka ada indikasi bahwa masing-masing variabel yang diterima hipotesisnya memiliki keterkaitan dengan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo. Variabel intensitas menonton video dakwah memiliki nilai r hitung lebih dari r tabelnya, yang berarti pengaruhnya kuat terhadap adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian. Hal ini bermakna hubungan antar kedua variabel masuk dalam kategori sedang (seperti yang telah dijelaskan dalam tabel interval variasi).
Selain itu masih ada faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tingkat adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian. Pergeseran era tradisional menjadi era digital menjadi salah satu faktor kuat yang dapat menunjang tingkat adab-adab yang dimaksud. Modernisasi menurut Giddens (dalam Basit, 2013 :77) merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditolak kehadirannya. Penggunaan media juga harus menyesuaikan perkembangan zaman dan menyesuaikan sasaran. Dalam penyampaian informasi (berdakwah) di era ini, harus menyesuaikan
generasi millineals yang memiliki kebebasan untuk memilih apa yang disuka.
Penggunaan media sosial dalam hal ini instagram, menarik minat generasi millineals (kategori remaja) untukdapat menaruh perhatian terhadap suatu konten yang dapat memberikan dampak positif dalam masa perkembangan remajanya. Penyampaian konten dalam media sosial yang sesuai dengan pemikiran remaja
Frekuensi menonton video dakwah juga ditentukan dari minat individu yang timbul karena sesuai dengan kebutuhan atau apa yang dirasakan. Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti memiliki makna baginya.
Tentunya minat yang tinggi (dapat dilihat dari bab 1 latar belakang tentanag kenaikan followers dalam kurun waktu satu tahun) terhadap akun instagram @Nunuzoo yang memiliki konten video dakwah komedi ringan atau dapat diterima oleh sasaran (followers) dapat membawa arah sikap yang positif.
Followers @Nunuzoo yang sebagian besar remaja berusia 16-20 tahun (tabel 4.2) termasuk dalam kategori generasi millineals yang merupakan generasi bebas memilih apa yang disuka. Karakter generasi
millineals yang tidak suka membuang-buang waktu, membuat instagram menjadi alternatif untuk dapat memberikan kebutuhan informasi dalam hal ini
dakwah secara praktis, karena hanya dengan membawa smartphone tanpa perlu pergi ke majelis.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa intensitas menonton video dakwah memliki pengaruh positif pada perkembangan jiwa keagamaan remaja dalam hal ini adab walaupun tidak cukup kuat. Terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat adab kepada Allah, adab kepada orang tua, adab berteman, adab keseharian pada remaja di antaranya
87
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Antara Intensitas Menonton Video Dakwah Pada Akun Instagram @Nunuzoo Terhadap
Followers Dengan Adab Kepada Allah, Adab Kepada Orang Tua, Adab Berteman Dan Adab Keseharian” dapat disimpulkan :
1. Hubungan intensitas menonton video dakwah pada akun instagram @Nunuzoo terhadap followers dengan tingkat adab kepada Allah dinyatakan tidak signifikan, atau tidak ada hubungan dikarenakan nilai r tabel menunjukkan lebih besar daripada nilai r hitung, 62,38 > 42,432. Remaja adalah masa peralihan antara kanak-kanak menjadi dewasa, sehingga terjadi gejolak dalam masa perkembangannya. Pada masa remaja, keragu-raguan menjadi hal biasa. Perkembangan jiwa keagamaan pada remaja tidak lepas dari perkembangan remaja itu sendiri. Pada masa remaja, timbul sikap kritis pada keyakinan keagamaan, sehingga remaja tidak ingin menerima begitu saja serta tidak berdasarkan pengertian intelektual saja, melainkan juga dari pengalaman. Sehingga intensitas menonton video dakwah, tidak selalu memiliki keterkaitan dengan tingkat adab kepada Allah.
2. Hubungan intensitas menonton video dakwah pada akun instagram @Nunuzoo terhadap followers dengan tingkat adab kepada Orang tua dinyatakan signifikan. Dengan nilai p value 0,030, dinyatakan memiliki keterkaitan karena p < 0,05. R hitung menunjukkan nilai r hitung > nilai r tabel, 60,917 > 58,12 dengan alpha 5%. Sehingga ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah terhadap followers dengan adab kepada orang tua.
3. Hubungan intensitas menonton video dakwah pada akun instagram @Nunuzoo terhadap followers dengan tingkat adab berteman dinyatakan signifikan. Dengan nilai p value 0,001, dinyatakan memiliki keterkaitan karena p < 0,05. R hitung menunjukkan nilai r hitung > nilai r tabel, 58,411 > 43,77 dengan alpha 5%. Sehingga ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah terhadap followers dengan adab berteman.
4. Hubungan intensitas menonton video dakwah pada akun instagram @Nunuzoo terhadap followers dengan tingkat adab keseharian dinyatakan terdapat hubungan, dikarenakan nilai r tabel menunjukkan lebih kecil daripada nilai r hitung, 73,847 > 46,19, dengan taraf signifikasi 5%. P value menunjukkan angka 0,000, yang mana p menunjukkan kurang dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan signifikasi.
Dari ke empat rumusan masalah, terdapat 3 hipotesis yang diterima hipotesis alternatifnya. Terdapat hubungan antara intensitas menonton
video dakwah pada akun instagram @Nunuzoo terhadap followers dengan adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian.
Terdapat faktor yang menyebabkan adanya keterkaitan antara dua variabel tersebut, yaitu penggunaan media yang mudah diakses oleh generasi millineals atau generasi yang bebas untuk memilih apa yang disukai. Media sosial kini tengah menjadi tren, sehingga diyakini dapat menarik minat dari generasi millineals (dalam hal ini yang merupakan kategori remaja).
Dari minat tersebut dapat memunculkan motivasi untuk mengakses media sosial yang dituju, sehingga remaja yang merupakan generasi millineals memberikan frekuensi atau kekerapan dalam mengakses media sosial tersebut. Penggunaan media sosial, harus dibarengi dengan pembuatan konten yang menarik, unik, menyesuaikan dengan sasaran dan beda dari yang lain agar dapat menimbulkan minat lebih dari sasarannya (remaja).
B. Saran
1. Bagi pemilik akun instagram (selebgram)
Diharapkan selebgram dapat memberikan konten-konten yang lebih unik dan sesuai dengan yang diinginkan oleh followersnya. 2. Bagi peneliti lain
Penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih dalam lagi, dengan kajian penelitian yang sama. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitian-penelitian lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Ari. 2012. Paradigma Baru Da’wah Kampus Strategi Mengelola
Da’wah Kampus di Era Baru. Yogyakarta : ADIL MEDIA.
Adi. 2017. 45 juta Pengguna Instragram Indonesia Terbesar di Asia.
https://bisnis.tempo.co/read/894605/45-juta-pengguna-instagram-
indonesia-pasar-terbesar-di-asia, diakses pada 25 Desember 2017 pukul
20:23 WIB.
Agung, Bintoro. 2017. Pengguna Internet di Indonesia Akses Medsos 3 Jam Per Hari. https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20171218192500-192- 263281/pengguna-internet-di-indpnesia-akses-medsos-3-jam-per-hari
diakses pada tanggal 19 September 2018 pada pukul 10.12 WIB)
Al-Usyan, Majid bin Su’ud. Islamhouse.com. 2009. https://d1.Islamhouse.com
Diunduh pada hari Minggu tanggal 16 September 2018 pukul 17.31 WIB. Amin, Samsul Munir. 2013. Ilmu Dakwah. Jakarta : Amzah.
Azizi, Reza Muhammad. 2v016. Buku Siswa Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta : Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia.
Basit, Abdul. 2013. Dakwah Cerdas di Era Modern. Jurnal Komunikasi Islam, 3 (01), 76-94.
Bahruddin, Uril. Modul 06 Adab Harian Muslim. Malang : UIN Malang. Format
pdf.
Baso, Muthmainnah. 2015. Aurat dan Busana. Jurnal Al-Qadau Volume 2 Nomor 2/2015.
Bohang, Fatimah Kartini . 2018.
https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/16453177/berapa-jumlah-
pengguna-internet-indonesia diakses pada 01 April 2018 pukul 11:45
WIB.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Rosda.
Darnoto, Alifia Rizqi Pratama. 2016. Hubungan Penggunaan Smartphone Dengan Perilaku Seksual Remaja DI SMAN “X” Jember. Skripsi ini diterbitkan. Jember : Digital Repository Universitas Jember.
Haidir, Ahmad. 2012. Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Acara Memasak di Televisi Terhadap Pengetahuan Bidang Boga Pada Siswa Kelas XII Jasa Boga SMK N 6 Yogyakarta. Yogyakarta : UNY. (eprints :
Khadafi, Ahmad. 2017. Saat Islam Menjadi Agama Mayoritas di Dunia.
https://google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/saat-islam-menjadi-agama-
mayoritas-di-dunia-smdV diakses pada 25 12 2017 pada 16.54 wib.
Hafizah, Abu. 2013. Ringkasan Adab Islam
https://albayyinatulilmiyyah.wordpress.com/2013/08/07/buku-ringkasan-
adab-islam/ diunduh pada tanggal 18 April 2018 pukul 21.50 WIB.
Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif). Jakarta : Gaung Persada Press (GP Press).
Nada, ‘Abdul ‘Aziz bin Fathi as-Sayyid. 2009. Birrul Walidain (Berbakti Kepada
Orang Tua). www.islamhouse.com Diunduh pada tanggal 18 April 2018 pada pukul 21.47 WIB. Format pdf.
Ni’mah, Maziidatun. 2014. Hubungan Antara Intensitas Melaksanakan Ibadah
Dengan Kematangan Kepribadian Siswa Di SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi ini tidak diterbitkan. Salatiga : STAIN Salatiga.
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data SPSS 17. Yogyakarta : Andi Offset.
Rochmah, Elfi Yuliani. 2017. Psikologi Remaja Muslim. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 3 (2), 192-210.
Sauri, Sofyan. 2012. BAB VI_1 Buku_PAI_Revisi. Bandung : UPI. Format pdf.
Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik Itu Mudah : Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta : Penerbit Andi. Sebastian, Yoris, Dilla Amran, Youth Lab. 2016 Generasi Langgas Millineals
Indonesia. Jakarta : Gagasmedia.
Shihab, Quraish M. 2016. Yang Hilang Dari Kata Akhlak. Tangerang : PT. Lentera Hati.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
---. 2012 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV
Thaib, Muhammad Ichsan. 2015. PerkembanganJiwa Agama Pada Masa Remaja Al-Murahiqah (Remaja). Substantia, 17 (2), 245 -258.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesiaed. 3 cet. 4. Jakarta : Balai Pustaka.
Wahab, Muhammad bin abdul. 2007. Kitab Tauhid. www.islamdownload.net
Diunduh pada tanggal 18 April 2018 pukul 21:55. Format pdf.
Watie, Errika Dwi Setya. 2011. Komunikasi dan Media Sosial. The Messenger Volume III Nomor 1 Edisi Juli 2011.
Wicaksono, M. Arif. 2017. Pengaruh Media Sosial Instagram @wisatadakwahokura Terhadap Minat Berkunjung Followers. Riau : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Riau.
Yahya. 2016. Dakwah Islamiyah dan Proselytisme Telaah Atas Etika Dakwah Dalam Kemajumukan. Interdiscipliary Journal of Communication, 1 (1), 81-98.
CURRICULUM VITAE
Nama : Rima Safitri
Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 22 Februari 1996 Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Mawar Sari Rt 09 RW 01 Mbutuh Salatiga
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan : 1. TK Miftahul Jannah (2000-2002)
2. SDN Kutowinangun 01 Salatiga (2002-2008) 3. SMPN 4 Salatiga (2008-2011)
4. SMKN 1 Salatiga (2011-2014) 5. IAIN Salatiga (2014-2018)
Pengalaman Organisas : 1. Wakil Ketua Osis SMKN 1 Salatiga 2. Ketua Paskibra SMKN 1 Salatiga
3. Ketua Alumni Paskibra SMKN 1 Salatiga 4. Sekretaris HMJ KPI
No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Skor 1. Kegiatan SIBA-SIBI Training UTS
semester ganjil tahun 2014 Yang diselenggarakan CEC dan Ittaqo
24-25 Oktober 2014
Peserta 2
2. Semonar Nasional Bertutur dalam Dunia Entertainment HMJ KPI Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
10 Maret 2018 Peserta 8
3. Training For Trainer Workshop PERPANG TNI-46 Tahun 2014 dan Standar Sistem Lomba yang diselenggarakan oleh PARA SEMAR (Paguyuban Paskibra Semarang)
17 Desember 2017
Peserta 5
4. Orientasi Dasar Keislaman (ODK) tema
“Pemahaman Islam Rahmatan Lil’Alamin
Sebagai Langkah Awal Menjadi Mahasiswa Berkarakter”
21 Agustus 2014
Peserta 2
5. Library User Education (Pendidikan Pemustaka) UPT Perpustakaan
28 Agustus 2014
Peserta 2
6. Achievement Motivation Training dengan tema Dengan AMT Semangat Menyongsong Prestasi 12 Agustus 2014 Peserta 2 7. CEC Festival 2014 20-22 November 2014 Peserta 2
8. OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 2014
20-21 Agustus 2014
Peserta 2
9. OPAK STAIN Salatiga 2014 dengan Tema “Aktualisasi Gerakan Mahasiswa Yang Beretika, Disiplin dan Berfikir Terbuka”
18-19 Agustus 2014
Peserta 2
10. Training Kepribadian 19 Mei 2015 Peserta 5
11. Charity Seminar dengan tema “Stay
Positive! Can’t Live a Positive Life With a
08 Desember 2015
Peserta 2
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Rima Safitri Jurusan : KPI
Negative Mind.”
12. Workshop Forex Trading For Living 23 April 2016 Peserta 4 13. Kursus Karakter Angkatan I 10 – 11 Januari
2017
Peserta 5
14. Seminar Hari Hak untuk Tahu “Hak untuk
tahu sebagai basis penguatan masyarakat sipil”
22 September 2015
Panitia 4
15. Kursus Karakter Angkatan III 4-5 Desember 2017
Panitia 5
16. Festival Anak Islam KKN IAIN SALATIGA
11 Februari 2018
Panitia 2
17. Seminar Nasional HMJ KPI IAIN Salatiga dengan tema “Peran Media Massa Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup.”
19 November 2015
Panitia 8
18. Public Hearing Fakultas Dakw5ah IAIN Salatiga dengan tema “Sua2ra Hati Mahasiswa untuk Kemajuan 2Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.”
9 November 2016
Panitia 2
19. Kursus Karakter Angkatan II 30-31 Maret 2017
Panitia 5
20. Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga dengan tema “Peran dan Fungsi Mahasiswa Membangun Karakter Bangsa Melalui Budaya Lokal Demi Keutuhan NKRI.”
22 Agustus 2016
Pengawas 2
21. Fasilitator OPAK IAIN Salatiga tahun 2015 27 Juli 2015 Fasilitator 2 22. Pengurus HMJ KPI IAIN Salatiga tahun
2015
23. Pengurus Senat Fakultas Dakwah IAIN Salatiga tahun 2016
26 April 2016 Advokasi Anggaran
4
24. Penyiar di Radio Suara Salatiga Penyiar 10
25. Kirab Budaya 2018 dalam rangka HUT Kota Salatiga 1268
22 Juli 2018 MC 2
26. Karnaval Pembangunan 2018 dalam rangka HUT RI ke 73
2 September 2018
MC 2
27. Walikota Menyapa 2018 “Trotoar Ramah
untuk Difabel”
13 April 2018 Panitia 2
28. SALUTION 2017 21 Desember
2018
Panitia 2
29. Walikota Menyapa 2017 “Sumpah Pemuda” 28 Oktober
2018
Panitia 2
30. Kunjungan Kerja Ke Radio Swiba Karanganyar
10 Agustus 2018
Peserta 2
31. EXPO Pameran Pembangunan 2018 13-15 Juli 2018
MC 2
32. Ulangtahun Radio Suara Salatiga ke 49 27 Mei 2017 Panitia 2 33. Paskibra SMK N 1 Salatiga dalam LKBB
Paramartha SMK N 13 Bandung
13 Mei 2018 Pelatih 2
Total 109
Salatiga, 24 September 2018 Mengetahui,
Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Kerjasama
Dr. Rasimin, S.Pd., M.Pd. NIP. 197507132009011011