• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hipotesis Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka piker di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

Kecerdasan Kognitif

Linguistik Verbal Hasil Belajar

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

HIPOTESIS 1

HIPOTESIS 2

1. Ada hubungan kecerdasan kognitif linguistik verbal dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinrang.”

2. Ada pengaruh kecerdasan kognitif linguistik verbal dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinrang.”

62

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, karena data penelitian yang ada di dalam penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan perhitungan statistika.

Sugiyono (2009: 14) mengatakan : “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan atau strategi untuk mencapai hipotesis. Desain penelitian ini adalah desain korelasional.

Penelitian korelasional ini memiliki tujuan untuk meneliti ada tidaknya hubungan dan pengaruh antarvariabel satu dengan variabel yang lainnya.

B. Variabel dan Definisi Oprasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel yakni, kecerdasan kognitif linguistik verbal sebagai variabel bebas (X) sedangkan hasil belajar bahasa Indonesia sebagai variabel terikat (Y).

2. Dedefinisi Oprasional Variabel

Penelitian ini memiliki dua variabel, sehingga untuk memperjelas variabel maka di bawah ini akan didefinisiskan operasional variabel.

a. Kecerdasan Kognitif Linguistik Variabel

Kecerdasan kognitif adalah sebuah proses aktif dan kreatif yang bertujuan membangun struktur melalui pengalaman-pengalaman.

Kerdasan linguistik verbal adalah kecerdasan yang memiliki komponen linguistik inti kepekaan pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata. Maka yang dimaksud Kecerdasan kognitif linguistik verbal adalah sebuah proses aktif yang membangun struktur melalui pengalaman-pengalaman untuk komponen inti linguistik yaitu kepekaan pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata.

b. Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Hasil belajar bahasa Indonesia adalah nilai atau hasil yang diperoleh siswa setelah melewati proses belajar mengajar bahasa Indonesia yang didapatkan dengan hasil tes.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Pinrang yang berjumlah 133 orang dan terdiri atas 6 kelas. Rincian jumlah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

No Kelas Jenis Kelamin

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti atau secara lebih sederhana sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Arikunto (2002: 12) bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya, jika subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih, dari jumlah anggota populasi karena populasi dalam penelitian ini jumlahnya besar, dengan demikian dalam penelitian digunakan teknik random sampling dengan cara acak dengan mengambil 2 kelas sebagai sampel. Untuk lebih jelasnya keadaan sampel dapat dilihat pada tabel berikut.

No Kelas Populasi Jumlah 1

2

VIII4

VIII5

22 22

22 22

Jumlah 44 44

Tabel 2. Keadaan sampel

Berdasarkan tabel di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes objektif (tes pilihan ganda). Pengumpulan data tentang variabel (x) kecerdasan kognitif linguistik verbal menggunakan tes TPA verbal.

Sedangkan pengumpulan data untuk variabel (Y) hasil belajar Bahasa Indonesia yaitu tes pilihan ganda sebanyak 25 nomor sesuai standar kompetensi UKK kelas VIII MTsN Pinrang.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu teknik atau cara yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh kesimpulan, Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:

1. Teknik Analisis Korelasi untuk Hipotesis I

Teknik analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis satu dengan rumus korelasi:

RXY= (∑ ) (∑ )

{ ∑ (∑ ) } { ∑ (∑ ) }

Keterangan:


rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, N : Banyaknya subjek / jumlah peserta didik

∑XY : Jumlah perkalian antara skor item dan skor total

∑X : Jumlah skor item 


∑Y : Jumlah skor total 
 (∑X)2

: Jumlah kuadrat skor item (∑Y)2

: Jumlah kuadrat skor total


Hipotesis a diterima jika rxy hitung lebih besar atau sama dengan koefisien rxy tabel pada taraf signifikan 5% dan hipotesis ditolak jika nilai koefisien korelasi rxy hitung lebih kecil dari rxy tabel.

2. Teknik analisis regresi linier untuk Hipotesis II

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negative.

Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:

Y’ = a + bX Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

67

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

a. Data Kecerdasan Kognitif Linguistik Verbal

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah kecerdasan kognitif linguistik verbal. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal TPA verbal pilihan ganda berjumlah 50 nomor dengan skor benar 1 dan skor salah 0. Pemberian nilai didasarkan pada metode Skor T, sehingga nilai tertinggi yang mungkin dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah yang mungkin dicapai oleh siswa adalah 0. Nilai terendah yang diperoleh dari data tes TPA verbal adalah 24,00. Sedangkan, untuk nilai tertinggi adalah 96,00. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai rata-rata :

1) Mean (M) sebesar 59,48, 2) Median (MD) sebesar 55,00, 3) modus (Mo) sebesar 36,00, 4) Standar deviasi sebesar 22,22.

Berdasarkan perolehan data di atas, maka dapat dibuat distribusi frekunsi data sebagai berikut.

Interval Frekuensi Frekuensi

Kumulatif Persentase Persentase Kumulatif

24-29 2 44 4,55% 100%

30-35 3 42 6,82% 95,45%

36-41 9 39 20,45% 88,63%

42-47 3 30 6,82% 68,18%

48-53 5 27 11,36% 61,36%

54-59 0 22 0% 50%

60-65 3 22 6,82% 50%

66-71 4 19 9,09% 43,18%

72-77 0 15 0% 34,09%

78-83 6 15 13,64% 34,09%

84-89 3 9 6,82% 20,45%

90-95 5 6 11,36% 13,63%

96-101 1 1 2,27% 2,27%

Total 44 0 100% 0%

Table 3. Distribusi Frekuensi Data Kecerdasan Kognitif Linguistik Verbal

Berdasarkan data di atas, maka untuk kategori variabel kecerdasan kognitif linguistik verbal didasarkan pada rata-rata hitung (M) dan simpanan baku (SD) hasil pengujian. Rata-rata hitung variabel penguasaan kosakata adalah 59,48 dan simpanan bakunya adalah 22,22.

Untuk itu, rumus kategori variabel kecerdasan kognitif linguistik verbal dapat ditentukan sebahai berikut.

Tinggi = M + SD ke atas

Sedang = di atas M – SD sampai dengan di bawah M + SD Rendah = M – SD ke bawah

Merujuk pengkategorian variabel di atas, maka dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data sebagai berikut.

Interval Kategori F

> 81,70 Tinggi 11

37,26 – 81,70 Sedang 25

< 37,26 Rendah 8

Table 3. Distribusi Kecenderungan Data Kecerdasan Kognitif . Linguistik Verbal

Berdasarkan table distribusi kecenderungan data di atas, dapat dibuatpie chart seperti berikut.

Gambar 3. Pie Chart Kecerdasan Kognitif Linguistik Verbal

Berdasarkan pie chart di atas, diketahui bahwa siswa yang memiliki tingkat kecerdasan kognitif linguistik verbal dengan kategori tinggi sebanyak 11 siswa (25%). Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan kognitif linguistik verbal dengan kategori sedang sebanyak 25 siswa (56,82%).

Untuk tingkat kecerdasan kognitif linguistik verbal kategori rendah sebanyak 8 siswa (18,18%).

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan kognitif linguistik verbal siswa berada pada kategori sedang dengan interval 37,26 – 81,70 dengan frekuensi 25 siswa (56,82%)

Rendah; 8

Tinggi; 11 Sedang ; 25

Rendah Tinggi Sedang

b. Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar bahasa Indonesia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal pilihan ganda yang berjumlah 30 nomor dengan skor benar 1 dan skor salah 0. Untuk pemberian nilai digunakan metode skor T dengan interval 1-100. Nilai tertinggi yang mungkin dicapai siswa adalah 100 dan skor terendah mungkin dicapai siswa adalah 0.

Berdasarkan pengujian data, adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut.

1) Skor terendah yang diperoleh dari pengujian data adalah 16,60.

2) Skor tertinggi yang diperoleh adalah 90,00.

3) Hasil rata-rata mean (M) sebesar 52,46.

4) Hasil median (Md) sebesar 50,00.

5) Hasil modus (Mo) sebesar 33,30.

6) Sstandar deviasi (SD) sebesar 18,93.

Berdasarkan perolehan data tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Interval Frekuensi Frekuensi

Kumulatif Persentase Persentase Kumulatif

16,6-21,6 1 44 2,27% 100%

22,6-27,6 2 43 4,55% 97,73 %

28,6-33,6 8 41 18,18% 93,18%

34,6-39,6 3 33 6,82% 75%

40,6-45,6 3 30 6,82% 68,18%

46,6-51,6 6 27 13,64% 61,36%

52,6-57,6 5 21 11,36% 47,72%

58,6-63,6 4 16 9,09% 36,36%

64,6-69,6 3 12 6,82% 27,27%

70,6-75,6 1 9 2,27% 20,45%

76,6-81,6 5 8 11,36% 18,18%

82,6-87,6 2 3 4,55% 6,82%

88,6-93,6 1 1 2,27% 2,27%

Total 44 0 100% 0%

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pengelompokan siswa ke dalam tiga kategori untuk variabel (Y) hasil belajar bahasa Indonesia didasarkan pada rata-rata hitung (M) dan simpanan baku (SD) hasil pengujian. Berdasarkan acuan norma di atas, rata-rata hitung (M) adalah 52,46 dan simpanan baku (SD) 18,93. Merujuk dari perhitungan di atas, dapat dikategorikan dalam 3 kelas yaitu: (1) Tinggi = M + SD ke atas, (2) Sedang = di atas M – SD sampai dengan di bawah M + SD, (3) Rendah = M – SD ke bawah.

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data sebagai berikut.

Interval Kategori F

> 71,39 Tinggi 10

33,53 – 71,39 Sedang 29

< 33,53 Rendah 5

Table 6. Distribusi Kecenderungan Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Berdasarkan table distribusi kecenderungan data di atas, dapat dibuatpie chart seperti berikut

Gambar 4. Pie Chart Kecenderungan Data Hasil Belajar Indonesia

Berdasarkan pie chart di atas, diketahui bahwa siswa yang memiliki tingkat hasil belajar bahasa Indonesia dengan kategori tinggi sebanyak 10 siswa (22,73%), siswa yang memiliki tingkat hasil belajar bahasa Indonesia dengan kategori sedang sebanyak 29 siswa (65,91%), dan siswa yang memiliki tingkat hasil belajar bahasa Indonesia dengan kategori rendah sebanyak 5 siswa (11,36%).

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia siswa berada pada kategori sedang dengan interval 33,53 – 71,39 dengan frekuensi 29 siswa (65,91%).

2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Tinggi; 10

Sedang ; 29 Rendah; 5

Tinggi Sedang Rendah

teknik Kolmogorov – Smirnov (1-sample K-S). Data dikatakan normal jika nilai signifasi pada uji normalitas lebih besar dari 0,05.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas 1- sample K-S menggunakan program SPSS versi 24 diketahui bahwa data tersebut memiliki nilai Kolmogorov – Smirnov sebesar 0,871 dengan taraf sifnifikasi 0,434. Hal tersebut membuktikan bahwa residual data terdistribusi normal, karena nilai signifikasi lebih besar dari 0,05.

b. Uji Linieritas

Untuk menguji hubungan linier dilakukan dengan uji kofisien F.

untuk mengetahui hubungan tersebut benar-benar linier atau tidak, perlu diuji linieritas regresinya dengan menggunakan hipotesis nol (Ho).

Hubungan tersebut diketahuji, jika nilai f yang ditemukan lebih kecil dari P 0,05, garis regresi data skor yang bersangkutan dinyatakan linier.

Sebaliknya, jika nilai F itu lebh besar dari P 0,05, garis regresi itu berarti tidak linier.

Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 24 diketahui bahwa nilai F variabel (X1) dengan variabel (Y) adalah 9,941 dan signifikasi 0,003 (lebih kecil dari P 0,05). Maka disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas X1 variabel terikat (Y) adalah linier.

3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Oleh karena itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis ini menggunakan

teknik korelasi product moment untuk hipotesis pertama. Sedangkan untuk hipotesis yang kedua digunakan teknik analisis regresi linier sederhana.

a. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara kecerdasan kognitif linguistik verbal dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinrang. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa nilai p hasil perhitungan X dengan Y sebesar 0,446 dengan taraf signifikasi 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p 0,003 lebih kecil dari dari taraf kesalahan 5%

(0,000<0,05).

Kesimpulannya berarti ada hubungan yang signifikan. Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan kognitif linguistik verbal dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinrang diterima.

b. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan kecerdasan kognitif linguistik verbal terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinrang. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa nilai p hasil perhitungan X terhadap Y sebesar 9,941 dengan taraf signifikasi 0,03. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai p 0,000 lebih kecil dari taraf kesalahan 5%

(0,000<0,05)

Kesimpulannya berarti ada pengaruh yang signifikan. Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan kecerdasan kognitif linguistik verbal terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinrang diterima.

Model Uji Harga R & F

Sig. Keterangan R & Fhitung R & Ftabel

Rx y 0,446 0,179 0,003

Signifikasi

Fx y 9,941 3,474 0,003

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Korelasi dan Regresi

B. Pembahasan

Penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel bebas (kecerdasan kognitif Linguistik verbal) dan varibel terikat (hasil belajar Bahasa Indonesia ). Untuk itu, penelitian ini menggunakan desain ex post facto. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh kecerdasan kognitif Linguistik verbal terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinrang.

Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis maka hasil penelitian dideskripsikan dalam pembahasan berikut.

1. Hubungan Kecerdasan Kognitif Linguistik Verbal terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII MTsN Pinrang

Berdasarkan deskripsi kecenderungan data penelitian, variable X dan Y ternyata, Siswa Kelas VIII MTsN Pinran memiliki kemampuan pada kategori sedang. Menurut Wundt (dalam Suyono dan Harianto, 2011: 73) menyatakan bahwa kognitif adalah sebuah proses aktif dan kreatif yang bertujuan membangun struktur melalui pengalaman-pengalaman. Pikiran

adalah hasil kreasi para siswa yang aktif dan kreatif yang kemudian disimpan di dalam memori.

Kecerdasan kognitif linguistik verbal dikenal dengan istilah kecerdasan verbal karena mencakup kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis, serta kemampuan untuk menguasai bahasa asing (McKenzie, 2005). Kecerdasan kognitif linguistik verbal juga dikenal dengan istilah pintar kata merupakan kemampuan untuk menggunakan Bahasa, baik lisan maupun tulisan secara tepat dan akurat.

Berdasarkan paparan di atas, berarti ada hubungan yang posistif dan signifikan Kecerdasan kognitif linguistik verbal terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia. Hal tersebut terbukti dari uji korelasi sederhana, diketahui bahwa Rhitung penguasaan kosakata 0,446 sedangkan Rtabel

sebesar 0,179. Artinya Rhitunglebih besar dari Rtabel, dan p 0,003 lebih kecil dari taraf signifikasi 5% (0,000<0,05).

Berdasarkan pengujian tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa penelitian berhasil membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan Kecerdasan kognitif linguistik verbal dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinran.

Melirik penelitian sebelumnya oleh Wijayanti (2010) dengan judul

“Hubungan Kecerdasan Kognitif terhadap Partisipasi Belajar dan Pemahaman Matematika Siswa SMA Negeri 2 Magetan”. Hasil pengujian korelasi yang diperoleh yaitu nilai Rhitung sebesar 0.256 lebih besar dari Rtabel.

2. Pengaruh Kecerdasan Kognitif Linguistik Verbal terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII MTsN Pinrang

Hipotesis kedua dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji simultan F diperoleh nilai Freg sebesar 9,941 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,474 dan nilai signifikasi 0,003 lebh kecil dari 0,05. Dengan demikian, penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan kecerdasan kognitif Linguistik verbal terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinrang.

Melalui analisis regresi linier berganda diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,998 yang berarti bahwa 99,8% variasi dalam variabel hasil belajar Bahasa Indoneasia ditentukan atau dapat dijelaskan oleh variasi dalam variabel kecerdasan kognitif Linguistik verbal. Sedangkan (100%-99,8%) sisanya dijelaskan oleh faktor diluar variabel penelitian.

variabel bebas kecerdasan kognitif di atas ternyata sangat memberikan pengaruh terhadap variabel terikat hasil belajar Bahasa Indoneasia. Berdasarkan hasil analisis data di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kecerdasan kognitif Linguistik verbal memegang peranan yang sangat penting dalam hasil belajar khususnya Bahasa Indoneasia. Sebagaimana hal tersebut juga diungkapkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2012) dengan tujuan penelitian ingin melihat ada tidaknya pengaruh Pengaruh Pendekatan Konsep dan

Kecerdasan Kognitif terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Adapun hasil yang didapatkan, bahwa hipotesisnya diterima.

Hasriani (2013) dengan judul Kecerdasan Kognitif dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Takalar dengan hasil penelitian yaitu hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri2 Takalar mengalami peningkatan melalui penerapan pendekatan kecerdasan kognitif.

Melirik penelitian relevan di atas, penelitian yang dilakukan oleh penulis jelas memiliki persamaan dan perbedaan. Adapun persamaannya, pada penelitian yang dilakukan oleh oleh Ahmad (2012) terletak pada jenis kecerdasan kognitif dan hasil belajar sedangkan perbedaannya hanya terletak pada vmata pelajarannya. Sama halnya dengan penelitian yang lainnya hanya terdapat perbedaan pada mata pelajarannya, sedangkan persamanya sangat jelas kecerdasan kognitif dan hasil atau prestasi belajar.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa kecerdasan kognitif Linguistik verbal sangat berhubungan, berpengaruh, dan memegang peranan yang sangat penting terhadap hasil belajar Bahasa Indoneasia. Penulis juga menyimpulkan bahwa ketika seorang siswa ingin hasil belajar Bahasa Indonesia yang memuaskan maka tentunya harus memngasah kecerdasan kognitif Linguistik verbalnya.

Seorang anak yang memiliki kecerdasan bahasa yang tinggi akan mampu menceritakan cerita dan adegan lelucon, menulis lebih baik dari rata- rata anak yang lain yang memiliki usia yang sama, mempunyai memori tentang nama, tempat, tanggal, dan informasi lain lebih baik dari anak pada umumnya, senang terhadap permainan kata, menyukai baca buku, menghargai sajak, dan permainan kata-kata, suka mendengar cerita tanpa melihat buku, mengkomunikasikan, pikiran, perasaan, dan ide-ide dengan baik, mendengarkan dan meresponi bunyi-bunyi, irama, warna, berbagai kata- kata lisan (Lane, 2009).

80

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian data penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang posistif dan signifikan kecerdasan kognitif linguistik verbal terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia. Hal tersebut terbukti dari uji korelasi sederhana, diketahui bahwa Rhitung penguasaan kosakata 0,446 sedangkan Rtabel sebesar 0,179. Artinya Rhitung lebih besar dari pada Rtabel, dan p 0,003 lebih kecil dari pada taraf signifikasi 5% (0,000<0,05).

2. Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji simultan F diperoleh nilai Freg

sebesar 9,941 lebih besar dari pada Ftabel sebesar 3,474 dan nilai signifikasi 0,003 lebh kecil dari pada 0,05. Dengan demikian, penelitian ini berhasil menguji hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan kecerdasan kognitif Linguistik verbal terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII MTsN Pinrang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya guru lebih tegas dalam memberikan sanksi hukuman, misalnya jika siswa yang melanggar peraturan, seperti sering datang terlambat, belajar tidak sesuai dengan jumlah nilai yang diberikan dan jika siswa masih juga belum menaati peraturan maka akan diberikan sanksi dari guru.

2. Perlu adanya kebijakan yang benar-benar memperhatikan hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Kemampuan siswa-siswa perlu ditingkatkan agar pengetahuan dan keterampilan dalam belajar sesuai dengan hasil belajar siswa yang dimiliki melalui pendidikan.

82

Agusria. 2012. Hubungan antara Perhatian Orangtua dengan Kecerdasan Emosional Siswa SMP Negeri 3 Maiwa Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang.

Ahmad. 2012. Pengaruh Pendekatan Konsep dan Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Bandar Lampung.Tesis: Universitas Lampung. Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharmi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Badudu. 1996. Cakrawala Bahasa Indonesia I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Bandung: Yrama Widya.

Budiningsih. 2005.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Clabaugh. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan kecerdasan Kognitif. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati & Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasriani. 2013. Penerapan Pendekatan Konsep dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Takalar. Skripsi.

Unismuh

Hilgard. 1975.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Nurkamto. 2000.Tujuan Pembelajaran bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurgiantoro, Burhan. 2008. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPEE.

Partini, Siti Suardiman. 2003. Metode Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: FIP UNY.

Patmonodewo & Soemiati. 2003. Konsep dan Perkembangan Kognitif.

Bandung: Alfabeta.

Purwanto, Ngalim. 2007. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT. Rosda Karya.

Rusmono. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia melalui Pendekatan Konsep Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Takalar. Skripsi. Unismuh.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan Jakarta: Kencana Prenada Media.

Semiawan, Conny. R. 2002. Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini. Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Soemanto, 1987.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2009.Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung.

Suprijono, Agus. 2005. Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto. 2013. Penilaian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta:

BPEE.

Susilo, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Pustaka Book Publisher, Yokyakarta.

Suwarni, 2012. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran kognitif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Takalar:

Skripsi. UNM. Tidak diterbitkan.

Suyanto & Rahima. (1997) Pedoman pelaksaaa penelitian kelas. Jakarta:

Dirjen Dikti.

Suyono, Harianto. 2011.Pembelajaran Kognitif. Bandung: Sinar Baru.

Syafi'ie, dkk . 1997. Retorika dalam Menulis Jakarta.: Depdikbud.

Tirtana, Arif. 2009. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia melalui Pendekatan Konsep Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Takalar. Skripsi. Unismuh.

Wijayanti, Nana. 2010. Hubungan Kecerdasan Emosional terhadap Partisipasi Belajar dan Pemahaman Matematika Siswa SMA Negeri 2 Magetan. Tesis STKIP PGRI Sidoarjo: tidak diterbitkan.

84

Indrawati P, Lahir di Pinrang pada tanggal 30 Desember tahun 1975. Penulis merupakan anak kedua dari enam bersaudara pasangan H. Patangari dan Hj. Badaya.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 334 Jauh Pandang Kabupaten Wajo pada tahun 1989. Pada tahun 1989, penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsnawiyah DDI Al-Furqan Pare-pare dan tamat pada tahun 1992. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah DDI Al-Furqan Pare-pare kelas A (Ilmu Agama) dan tamat pada tahun 1995. Setelah menikah dan memilik anak Penulis melanjutkan pedidikannya pada Diploma II di Sekolah Tinggi Agama Islam DDI

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 334 Jauh Pandang Kabupaten Wajo pada tahun 1989. Pada tahun 1989, penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsnawiyah DDI Al-Furqan Pare-pare dan tamat pada tahun 1992. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah DDI Al-Furqan Pare-pare kelas A (Ilmu Agama) dan tamat pada tahun 1995. Setelah menikah dan memilik anak Penulis melanjutkan pedidikannya pada Diploma II di Sekolah Tinggi Agama Islam DDI

Dokumen terkait