• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara terhadap pernyataan yang diajukan dalam rumusan masalah, sehingga hipotesis ini harus dibuktikan kebenarannya berdasarkan kerangka berpikir di atas melalui pengumpulan data dan analisis data. Oleh karena itu, peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

a. Ha1 : Ada hubungan antara motivasi belajar dengan kecurangan akademik pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma

b. Ha2 : Ada hubungan antara teman sebaya dengan kecurangan akademik pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, sedangkan penelitian studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan melibatkan subjek peneliti yang terbatas sesuai dengan jenis kasus yang diselidiki (Sanjaya, 2013:59-74).

Berdasarkan jenis data yang dianalisis, penelitian tergolong dalam penelitian kuantitatif. Sugiyono (2012:7) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan saya lakukan di program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang beralamat di Jalan Affandi Tromol Pos 29, Mrican, Catur Tunggal, Depok, Catur Tunggal, Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April-Mei 2019.

27

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam tulisan ini motivasi belajar, teman sebaya, dan kecurangan akademik mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Angkatan 2017 dan 2018. Jumlah populasi penelitian ini dapat dilihat pada table 3.1 di bawah ini

Tabel 3.1

Jumlah populasi penelitian

No TahunAngkatan Jumlah Mahasiswa

1 2017 76

2 2018 63

Jumlah Populasi 139

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Riduwan (2007:56) sampel penelitian juga merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 dan 2018. Teknik yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel adalah dengan rumus Slovin sebagai berikut:

= 1 + ( ) Keterangan:

N = Populasi

= Sampel

e = perkiraan tingkat kesalahan 5% (0,05)

Berdasarkan rumus di atas maka perhitungan sampel adalah sebagai berikut:

= 139

Karena hasil perhitungan jumlah sampel dengan rumus Slovin sebesar 103,153 mahasiswa, maka hasil tersebut dibulatkan menjadi 103 mahasiswa.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan di atas, dari populasi

penelitian 139 mahasiswa maka besarnya sampel penelitian adalah 103 mahasiswa yang menjadi responden penelitian.

3. Teknik Sampling

Metode penarikan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai kriteria atau persyaratan dari sampel yang diperlukan dan cocok sebagai sumber data. Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2017 dan 2018.

E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran Variabel 1. Variabel penelitian

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya (Sudaryono 2016:49). Variabel bebas dalam penelitian ini merupakan motivasi belajar dan interaksi sosial teman sebaya.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau yag dipengaruhi oleh variabel independen (Sudaryono 2016:49). Variabel terikat dalam penelitian ini merupakan kecurangan akademik.

2. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, variabel diukur dengan menggunakan skala likert sebagai alternatif jawaban dari dua bentuk pertanyaan yaitu pernyataan positif

dan pernyataan negatif. Subyek penelitian diminta untuk memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang tersedia. Alternatif jawaban beserta skornya ditunjukan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Skala Likert

Alternatif jawaban Skor pernyataan Positif Negatif

Sangat setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-Ragu (RR) 3 3

Tdak setuju (TS) 2 4

Sangat tidak setuju (sts) 1 5

a. Variabel Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai dorongan internal dan eksternal untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Uno, 2013:23).

Motivasi dalam belajar merupakan faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong peserta didik untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.

Tabel 3.3

Motivasi dalam diri sendiri 2,4,6,9 3,12

Mempunyai antusias yang

tinggi 10,13

Tidak mudah melepas sesuatu 7 Menunjukkan motivasi

Motivasi dari luar diri 8 Lingkungan tempat tinggal

dan sosial yang mendukung 15,11 16

b. Variabel Interaksi sosial teman sebaya

Interaksi sosial teman sebaya merupakan seseorang yang memiliki kesamaan atau kematangan usia dengan individu lain yang bersama-sama menggapai sebuah tujuan. Mahasiswa menempuh kegiatan akademis di universitas memiliki interaksi sosial teman sebaya sebagai rekannya dalam mencapai tujuan. Mahasiswa yang berada di lingkungan pertemanan positif memiliki perilaku kecurangan akademik yang rendah, sedangkan mahasiswa yang berada di lingkungan pertemanan negatif memiliki kecurangan akademik yang tinggi. Tingginya perilaku kecurangan akademik dikarenakan mahasiswa cenderung meniru keberhasilan temannya saat melakukan tindak kecurangan akademik. Dimensi, indikator, dan nomor item dalam operasional variable interaksi sosial teman sebaya merujuk pada teori Papalia, et al (2008:618-619).

Tabel 3.4

Operasionalisasi variabel teman sebaya

No Dimensi Indikator Nomor item

(+) (-)

1. Popularitas Menjadi daya tarik 1,2,3

Mudah diditerima 4,5,6,7,8

Disukai 9,10

Membantu siapa saja 11,12 13

2 Pertemanan Pilihan 15 14,16

Komitmen 18 17

Mempertahankan pertemanan

19,20

c. Variabel Kecurangan Akademik

Kecurangan akademik merupakan intensitas perilaku yang tidak beretika (Lambert, Hogan dan Barton, 2003). Mahasiswa melakukan kecurangan akademik untuk memperoleh hasil yang baik secara instan. Mahasiswa melakukan kecurangan akademik ini dikarenakan takut gagal dalam proses perkuliahan dan tidak ingin memperoleh nilai yang jelek. Variabel kecurangan akademik ini dapat di ukur dengan bentuk-bentuk kecurangan akademik yang dikemukan oleh Pa nvela (Whitley, 2002:17) yaitu menyontek, pemalsuan, plagiat, dan menfasilitasi kecurangan akademik.

Instrument penelitian variabel kecurangan akademik sebagai berikut:

Tabel 3.5

Operasionalisasi variabel kecurangan akademik

No Indikator

Nomor item

(+) (-)

1. Menyontek pada saat ujian 1,3,5 2,4,

2. Menyontek secara terencana 6,7

3. Menyontek menggunakan media 8,9,10 11,12

4. Memalsukan daftar pustaka 13

5. Memalsukan laporan studi lapangan 14,15

6. Memalsukan data saat mengikuti perkuliahan 16 17

7. Menyalin artikel atau makalah milik orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendirp

18 19

8. Membeli artikel atau makalah orang lain 20 21 9. Menggunakan artikel atau makalah milik

orang lain

22 23

10. Mengerjakan tugas teman 24

11. Membiarkan teman untuk melakukan kecurangan

25,26 12. Membantu teman menyontek saat ujian 27,28 29

3. Pengukuran

Pengukuran dalam variabel yang diteliti ini merupakan sikap seseorang, opini seseorang, persepsi anak terhadap fenomena yang ada sehingga pengukuran dalam variabel yang diteliti ini menggunakan jenis skala likert.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudaryono (2015:100) dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi subvariabel kemudian dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Pada jenis pengukuran skala likert ini instrumen pertanyaan atau pernyataan dapat dibuat berbentuk pilihan ganda atau checklist.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara bagaimana dapat diperolehnya data mengenai variabel-variabel tertentu Arikunto (2002:12). Perolehan data dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut.

1. Angket/Kuesioner

Suharsimi Arikunto (2006:151) mengemukakan bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup.

Menurut Nasution (2000:129), angket tertutup adalah angket yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan.

2. Observasi

Merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk menguji apakah data termasuk valid dan reliabel, maka digunakan teknik pengujian instrumen sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Pengukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai nilai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168).

Dalam melakukan fungsi ukurnya menggunakan rumus kolerasi Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:

= N ∑ − (∑ ) (∑ )

{ ∑ − (∑ ) } { ∑ − (∑ ) } Keterangan:

: koefisien validitas

: jumlah subjek atau responden

∑ : jumlah skor butir pertanyaan

∑ : jumlah kuadrat skor butir pertanyaan

∑ : jumlah skor total pertanyaan

∑ : jumlah kuadrat skor toatal pertanyaan

∑ : jumlah pekalian skor butir dengan skor total

Untuk menentukan valid tidaknya instrumen maka ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Bandingkan nilai r-hitung dengan nilai r-tabel. Nilai r-tabel di peroleh dari table r Product Moment.

b. Jika nilai ℎ ≥ dengan tarif signifikan 5% dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan valid, jika sebaliknya maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pernyataan. Menurut Sujarweni (2012:186) butir pernyataan dikatakan valid jika r hitung > r tabel.

Pelaksanaan uji validitas ini dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2017 dan 2018 di Universitas Sanata Dharma dengan jumlah responden (N) sebanyak 103 mahasiswa. Dari hasil uji validitas, dengan taraf signifikansi 5% dan hasil pengujian diketahui bahwa derajat

kebebasan df = n-2 maka df = 103-2= 101, menunjukkan r tabel sebesar 0,194. Pengujian validitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.

Berikut ini adalah hasil uji validitas instrumen variabel penelitian motivasi belajar, teman sebaya dan kecurangan akademik.

a. Motivasi Belajar

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar No Item

Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,367 0,194 Valid

10 -0,186 0,194 Tidak Valid

11 -0,037 0,194 Tidak Valid

12 0,404 0,194 Valid

13 0,571 0,194 Valid

14 0,459 0,194 Valid

15 0,482 0,194 Valid

16 0,413 0,194 Valid

Sumber : data primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, dari 16 butir pernyataan ada 2 butir pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 10 dan 11, maka untuk item tersebut tidak diikutsertakan. Berikut rangkuman hasil pengujian validitas yang baru setelah item tersebut dihilangkan.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar (Kedua)

No Item Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,362 0,194 Valid

Sumber : data primer, diolah 2019

Setelah melakukan pengujian kembali dengan menghilangkan item yang tidak valid maka didapat hasil seperti pada tabel di atas. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa 14 butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Interaksi sosial teman Sebaya

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Variabel Teman Sebaya No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,297 0,194 Valid

2 0,424 0,194 Valid

3 0,299 0,194 Valid

4 0,281 0,194 Valid

5 0,052 0,194 Tidak Valid

6 0,120 0,194 Tidak Valid

7 0,579 0,194 Valid

8 0,044 0,194 Tidak Valid

9 0,295 0,194 Valid

10 0,365 0,194 Valid

11 0,292 0,194 Valid

12 0,177 0,194 Tidak Valid

13 0,234 0,194 Valid

14 0,240 0,194 Valid

15 -0,206 0,194 Tidak Valid

16 0,343 0,194 Valid

17 0,406 0,194 Valid

18 0,077 0,194 Tidak Valid

Sumber : data primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, dari 18 butir pernyataan ada 6 butir pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 5,6,8,12,15 dan 18, maka untuk item tersebut tidak diikutsertakan. Berikut rangkuman hasil pengujian validitas yang baru setelah item tersebut dihilangkan.

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Validitas Variabel Interaksi Sosial Teman Sebaya (Kedua)

No Item Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,325 0,194 Valid

2 0,450 0,194 Valid

3 0,233 0,194 Valid

4 0,283 0,194 Valid

7 0,619 0,194 Valid

9 0,296 0,194 Valid

10 0,377 0,194 Valid

11 0,368 0,194 Valid

13 0,216 0,194 Valid

14 0,223 0,194 Valid

16 0,392 0,194 Valid

17 0,434 0,194 Valid

Sumber : data primer, diolah 2019

Setelah melakukan pengujian kembali dengan menghilangkan item yang tidak valid maka didapat hasil seperti pada tabel di atas. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa 12 butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

c. Kecurangan Akademik

Tabel 3.10

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecurangan Akademik No Item

Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,531 0,194 Valid

Sumber : data primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, dari 29 butir pernyataan maka dapat disimpulkan bahwa 29 item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Suatu instrumen yang cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah valid (Arikunto, 2006:178). Uji reliabilitas ditujukan untuk mengetahui taraf kepercayaan dari suatu instrument. Hal ini berarti menunjukkan konsistensi alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut:

= − 1 1 −

Keterangan :

: koefisien reliabilitas instrumen (cronbach’s alpha)

∑ : total varian butir : total varian

: banyaknya butir pertanyaan

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien cronbach’s alpha > 0,6 (Gozali, 2001:42). Jadi jika nilai koefisien cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan reliabel. Menggunakan batasan 0,6, dapat ditentukan apakah instrumen reliabel atau tidak. Hasil perhitungan r yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dengan tabel pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang dihasilkan, selanjutnya kita interpretasikan dengan menggunakan kriteria dari Guilford (Ruseffendi,1994:144).

a. Motivasi Belajar

Berikut adalah hasil pengujian reliabelitas variabel motivasi belajar sebanyak 103 responden dengan nilai Cronbach Alpha yang diperoleh menggunakan SPSS versi 22.

Tabel 3.11

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar

Sumber : data primer, diolah 2019

Dari tabel di atas menunjukan bahwa data nilai Cronbach Alpha sebesar 0,842 > 0,60 maka instrument yang digunakan untuk menilai motivasi belajar dapat dinyatakan sangat reliabel. Tingkat reliabilitas instrument variabel motivasi belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi.

b. Interaksi sosial teman Sebaya

Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas variabel teman sebaya sebanyak 103 responden dengan nilai Cronbach Alpha yang diperoleh menggunakan SPSS versi 22.

Tabel 3.12

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Interaksi Sosial Teman Sebaya

Sumber : data primer, diolah 2019

Dari tabel diatas menunjukan bahwa data nilai Cronbach Alpha sebesar 0, 709 > 0,60 maka instrument yang digunakan untuk menilai teman sebaya dapat dinyatakan sangat reliabel. Tingkat reliabilitas instrument variabel teman sebaya termasuk dalam kategori sangat tinggi.

c. Kecurangan Akademik

Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas variabel kecenderungan akademik sebanyak 103 responden dengan nilai Cronbach Alpha yang diperoleh menggunakan SPSS versi 22.

Tabel 3.13

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kecurangan Akademik

Sumber : data primer, diolah 2019

Dari tabel diatas menunjukan bahwa data nilai Cronbach Alpha sebesar 0,930 > 0,60 maka instrument yang digunakan untuk menilai kecenderungan dapat dinyatakan sangat reliabel. Tingkat reliabilitas

instrument variabel kecurangan akademik termasuk dalam kategori sangat tinggi.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistika. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif. Statistik deskripstif adalah statistik yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono 2010:207). Penyajian data dalam bagian ini dibuat dalam bentuk tabel nilai-nilai statistikanya, sedangkan patokan penilaian adalah menggunakan Penilaian Acuan Patokan atau PAP Tipe II dengan nilai presentil sebagai berikut:

Tabel 3.14

Nilai Presentil PAP Tipe II

Nilai Presentil Kategori

2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka diperlukan uji prasyarat yaitu dengan uji normalitas. Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian normalitas bivariate.

Disimpulkan berdistribusi normal bivariate jika nilai Rsquare > 0.8, sebaliknya jika Rsquare < 0.8, maka distribusi data disimpulkan tidak normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan SPSS.

b. Pengujian hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini terdapat tiga pengujian hipotesis.

1) Rumusan hipotesis a) Hipotesis 1

Ho1 : Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Ha1 : Ada hubungan antara motivasi belajar dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

b) Hipotesis 2

Ho1 : Tidak ada hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Ha1 : Ada hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

2) Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan rumus korelasi Spearman Rank sebagai berikut:

= 1 -

( )

Keterangan:

r

s= nilai koefisien Spearman Rank d = selisih antara X dan Y

n = jumlah pasangan (data)

Berikut ini disajikan tabel tentang interpretasi nilai koefisien korelasi menurut Sireger (2013:337):

Tabel 3.15

Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi

No Nilai Korelasi Tingkat Hubungan

1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah

2 0,20 – 0,399 Lemah

3 0,40 – 0,599 Cukup

4 0,60 – 0,799 Kuat

5 0,80 – 1,00 Sangat Kuat

3) Penarikan kesimpulan

a) Jika nilai Sig. (2-tailed) < = 0,05 maka Ha diterima. Artinya, ada hubungan antara motivasi belajar dan interaksi sosial teman sebaya dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

b) Jika nilai Sig. (2-tailed) < = 0,05 maka Ha di tolak dan Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan antara motivasi belajar dan interaksi sosial teman sebaya dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

48 BAB I V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada bab ini disajikan hasil dari penelitian beserta dengan pembahasannya.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 di Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 dan 2018, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Pada penelitian ini jumlah responden sebanyak 103 mahasiswa, dengan responden yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, pada masing-masing angkatan yaitu pada angkatan 2017 sebanyak 50 orang dan pada angkatan 2018 sebanyak 53 orang. Berikut ini disajikan deskripsi data variabel penelitian.

Tabel 4. 1 Responden Penelitian

Angkatan Jenis Populasi Persentase

2017 50 49%

2018 53 51%

Jumlah 103 100%

1. Deskripsi Variabel Penelitian

Berikut ini disajikan data variabel penelitian yang dideskripsikan berdasarkan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.

a. Variabel Motivasi Belajar

Deskripsi data variabel motivasi belajar yang dideskripsikan berdasarkan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II .

Tabel 4. 2

Deskripsi Variabel Motivasi Belajar

Interval Frekuensi Persentase Kategori

59-70 26 25% Sangat tinggi

51-58 44 43% Tinggi

45-50 25 24% Cukup

40-44 5 5% Rendah

14-39 3 3% Sangat rendah

Jumlah 103 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa 44 mahasiswa (43%) menyatakan variabel motivasi belajar yang diuji masuk dalam kategori tinggi, 26 mahasiswa (25%) menyatakan variabel motivasi belajar yang diuji masuk dalam kategori sangat tinggi, 25 mahasiswa (24%) menyatakan variabel motivasi belajar yang diuji masuk dalam kategori cukup, 5 mahasiswa (5%) menyatakan variabel motivasi belajar yang diuji masuk dalam kategori rendah. 3 mahasiswa (3%) menyatakan variabel motivasi belajar yang diuji masuk dalam kategori sangat rendah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar oleh mahasiswa Program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori tinggi.

b. Variabel Teman Sebaya

Deskripsi data variabel teman sebaya yang dideskripsikan berdasarkan pedoman PAP tipe II :

Tabel 4.3

Skor Interval Variabel Teman Sebaya Interval Frekuensi Persentase Kategori

79-90 22 21% Sangat Tinggi

66-75 21 19% Tinggi

58-65 33 32% Cukup

51-57 26 25% Rendah

18-50 1 1% Sangat Rendah

Total 103 100%

Pada Tabel 4.3 terdapat 33 mahasiswa (32%) menyatakan variabel teman sebaya yang diuji masuk dalam kategori cukup, 26 mahasiswa (25%) menyatakan variabel teman sebaya yang diuji masuk dalam kategori rendah, 22 mahasiswa (21%) menyatakan variabel teman sebaya yang diuji masuk dalam kategori sangat tinggi, 21 mahasiswa (19%) menyatakan variabel teman sebaya yang diuji masuk dalam kategori tinggi, dan 1 mahasiswa (1%) menyatakan variabel teman sebaya yang diuji masuk dalam kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teman sebaya oleh mahasiswa Program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori cukup.

c. Variabel Kecurangan Akademik

Deskripsi data variabel kecurangan akademik yang dideskripsikan berdasarkan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.

Tabel 4. 4

Deskripsi Data Variabel Kecurangan Akademik

Interval Frekuensi Peresentase Kategori

123-145 0 0% Sangat tinggi

106-122 4 4% Tinggi

94-105 3 3% Cukup

82-93 8 8% Rendah

29-81 88 85% Sangat rendah

Jumlah 103 100%

Dari tabel di atas menjelaskan bahwa 88 mahasiswa (85%) menyatakan variabel kecurangan akademik yang diuji masuk dalam kategori sangat rendah, 8 mahasiswa (8%) menyatakan variabel kecurangan akademik yang diuji masuk dalam kategori rendah, 4 mahasiswa (4%) menyatakan variabel kecurangan akademik yang diuji masuk dalam kategori tinggi, 3 mahasiswa (3%) menyatakan variabel kecurangan akademik yang diuji masuk dalam kategori cukup, 0 mahasiswa (0%) menyatakan variabel kecurangan akademik yang diuji masuk dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecurangan akademik oleh mahasiswa Program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori tinggi.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Menurut Arikunto (2004) uji normalitas bivariat dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan setelah data sudah diperoleh oleh peneliti menggunakan program komputer SSPS versi 22 untuk melakukan perhitungan hasil uji normalitas pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut.

1. Pengujian Normalitas Variabel Motivasi Belajar dengan Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Tabel 4. 5

Hasil Uji Normalitas Bivariat Variabel Motivasi Belajar dengan Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma

Dokumen terkait