• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis pertama

Jika orang tua, guru dan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, maka proses kedisiplinan anak didik akan mudah tercapai. Sebagai perbandingan dalam hipotesis pertama penulis akan mengemukakan angket siswa dan orang tua mulai dari tabel I sampai dengan tabel XIX.

a. Data hasil angket dari siswa SMP N 3 Subang.

Tabel I : Membuktikan bahwa siswa sebagian besar (60 %) belajar di rumah, hampir setengahnya (30 %) menyatakan kadang- kadang, sisanya sebagian kecil (10 %) tidak pernah belajar. Tabel II : Membuktikan bahwa sebagian kecil (5 %) siswa menemui

kesulitan dalam belajar dan sebagian besar (62 %) menyatakan kadang-kadang, sisanya hampir setengahnya (33 %) menyatakan tidak pernah menemui kesulitan dalam belajar.

Tabel III : Membuktikan bahwa sebagian kecil siswa, yaitu berturut- turut (9 %), (22 %) siswa menyatakan selalu dibantu dan pernah dibantu, sebagian besar (54 %) siswa menyatakan sekali-kali dibantu, sedangkan sisanya sebagian kecil (15 %) siswa tidak pernah dibantu dalam belajar.

Tabel IV : Membuktikan bahwa sebagian kecil, yaitu berturut-turut (6 %), (14 %) siswa minta bantuan guru dan para siswa, sebagian kecil (17 %) siswa minta bantuan pada tetangga, sedangkan sisanya sebagian besar (63 %) menyatakan minta bantuan kepada teman.

Tabel V : Membuktikan bahwa sebagian besar guru (58 %) mengharuskan ikut belajar kelompok dan hampir setengahnya (31 %) menyatakan bila dianggap perlu, sedangkan sisanya sebagian kecil (11) guru tidak mengharuskan belajar kelompok.

Tabel VI : Membuktikan bahwa sebagian besar siswa (60 %) merasa rugi apabila tidak mengikuti kelompok belajar, hampir setengahnya (25 %) menyatakan biasa-biasa saja, sedangkan sisanya sebagian kecil (15 %) siswa bersikap acuh.

Tabel VII : Membuktikan bahwa sebagian besar siswa (62 %) me- nyatakan untuk menambah pengetahuan dan sebagian kecil, yaitu berturut-turut (19 %), (19 %) menyatakan supaya pintar dan meningkatkan nilai.

Tabel VIII : Membuktikan bahwa hampir setengahnya (48 %) me- nyatakan adanya pengaruh tersebut dan sebagian kecil yaitu (18 %) menyatakan sedikit pengaruhnya, sedangkan hampir setengahnya (34 %) menyatakan banyak pengaruh-nya dan tidak seorangpun (0 %) yang menyatakan tidak ada pengaruhnya.

Tabel IX : Membuktikan bahwa hampir setengahnya yaitu berturut- turut (47 %), (41 %) siswa menyatakan orang tuanya mengharuskan dan kadang-kadang mengharuskan mengikuti belajar kelompok, hanya sebagian kecil saja (12 %) orang tua siswa yang tidak pernah mengharuskan belajar kelompok.

Tabel X : Membuktikan bahwa sebagian besar (58 %) orang tua memarahi dan sebagian kecil (12 %) siswa dinasehati, sedangkan sisanya yaitu hampir setengahnya (30 %) me- nyatakan bahwa orang tuanya membiarkan.

Tabel XI : Membuktikan bahwa sebagian besar (58 %) guru berperan aktif dan hampir setengahnya (29 %) siswa yang menyatakan kadang-kadang, sedangkan sebagian kecil (13 %) menyatakan guru tidak pernah berperan aktif dalam belajar kelompok.

Tabel XII : Membuktikan bahwa hampir setengahnya (44 %) guru membantu kesulitan siswa, sedangkan sisanya sebagian besar (56 %) siswa menyatakan, bahwa guru memberikan bimbingan dan tidak seorangpun (0 %) menyatakan bahwa guru bersikap acuh.

Tabel XIII : Membuktikan bahwa hampir setengahnya (28 %) orang tua selalu sibuk, namun sebagian besar (48 %) menyatakan kadang-kadang dan sisanya sebagian kecil (24 %) orang tua siswa tidak sibuk dengan pekerjaannya.

Tabel XIV : Membuktikan bahwa sebagian besar (74 %) orang tua memperhatikan, dan hanya sebagian kecil berturut-turut yaitu (16 %), (10 %) menyatakan bahwa orang tua acuh dan tidak pernah memperhatikan anak dalam keluarga.

Tabel XV : Membuktikan bahwa hampir setengahnya, yaitu berturut- turut (44 %), (45 %) orang tua selalu dan kadang-kadang mengajak makan dan bercengkrama bersama, sedangkan sebagian kecil sisanya (11 %) menyatakan tidak pernah berkumpul bersama.

Tabel XVI : Membuktikan bahwa sebagian besar (59 %) orang tua selalu memperhatikan, sebagian kecil, yaitu berturut-turut (21 %),

(20 %) menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah memperhatikan.

Tabel XVII : Membuktikan bahwa sebagian besar orang tua (54 %) memperhatikan, dan hampir setengahnya (30 %) orang tua yang tidak selalu memperhatikan, sedangkan sisanya sebagian kecil (16 %) tidak pernah memperhatikan.

Tabel XVIII : Membuktikan bahwa sebagian besar (54 %) di lingkungan tempat tinggal siswa banyak yang bersekolah, sebagian kecil yaitu (14 %) jumlah yang sekolah sedikit dan (22 %) kurang, sedangkan sisanya sebagian kecil (10 %) me-nyatakan tidak ada yang sekolah.

Tabel XIX : Membuktikan bahwa pada umumnya (76 %) siswa berada di daerah yang taat beragama dan sisanya sebagian kecil (24 %) di daerah yang kurang taat, dan tidak ada seorangpun (0 %) yang berada di daerah yang tidak taat beragama.

b. Data hasil angket dari orang tua siswa SMP N 3 Subang.

Tabel I : Membuktikan bahwa sebagian besar (60 %) orang tua berperan aktif dan hampir setengahnya (30 %) menyatakan kalau ada waktu, sedangkan sisanya (10 %) orang tua tidak membina anak karena sibuk dan tidak seorangpun (0 %) yang menyatakan cukup oleh pembantu.

Tabel II : Membuktikan bahwa setengahnya (50 %) bapak selalu memperhatikan anaknya, dan hampir setengahnya (44 %) menyatakan kadang-kadang, sedangkan sisanya (6 %) me- nyatakan tidak ada waktu untuk memperhatikan.

Tabel III : Membuktikan bahwa sebagain besar (68 %) orang tua selalu membina anaknya, sedangkan sisanya (32 %) menyatakan kadang-kadang, dan tidak seorangpun (0 %) yang menyatakan tidak pernah membina.

Tabel IV : Membuktikan bahwa setengahnya (50 %) orang tua suka membantu belajar anak-anaknya, hampir setengahnya (30 %) sering membantu dan sebagian kecil (12 %) orang tua menyatakan kadang-kadang membantu, sedangkan sisanya (8 %) menyatakan tidak pernah membantu.

Tabel V : Mebuktikan bahwa sebagian besar (62 %) orang tua menyediakan tempat untuk belajar dan sisanya (38 %) menyatakan tidak menyediakan.

Tabel VI : Membuktikan bahwa hampir setengahnya (46 %) tempat belajar itu memenuhi syarat, dan hampir setengahnya pula (36 %) menyatakan kurang memenuhi syarat, sedangkan sisanya (18 %) menyatakan tidak memenuhi syarat.

Tabel VII : Membuktikan bahwa sebagian besar (70 %) orang tua selalu memenuhi kebutuhan belajar, dan sebagian kecil (10 %) yang menyatakan kalau ada uang dan sebagian lagi (20 %) menyatakan kadang-kadang, sedangkan sisanya tidak ada seorangpun (0 %) yang menyatakan tidak pernah memenuhi kebutuhan belajar anak.

Tabel VIII : Membuktikan bahwa sebagian besar (60 %) anak suka belajar di rumah dan hampir setengahnya (28 %) yang

menyatakan kadang-kadang, sedangkan sisanya (12 %) menyatakan anak tidak pernah belajar di rumah.

Tabel IX : Menbuktikan bahwa sebagian besar (60 %) anak mempunyai jadwal belajar di rumah dan sisanya (40 %) menyatakan tidak mempunyai jadwal.

Tabel X : Membuktikan bahwa sebagian besar (60 %) orang tua selalu menekankan anaknya untuk belajar, kemudian hampir setengahnya (26 %) kadang-kadang, dan sebagian kecil (14 %) orang tua tidak pernah menekankan anaknya untuk belajar.

Tabel XI : Membuktikan bahwa setengahnya (50 %) tindakan orang tua menasehati, sebagian kecil (22 %) orang tua mem-biarkan dan sisanya (28 %) menyatakan orang tua memarahinya. Tabel XII : Membuktikan bahwa sebagian besar (56 %) orang tua

menanamkan sikap disiplin dan sebagian kecil, yaitu berturut-turut (24 %) kadang-kadang dan (20 %) me- nyatakan jika dianggap perlu dan tidak ada seorangpun (0 %) yang menyatakan tidak menanamkan sikap disiplin pada anak.

Tabel XIII : Membuktikan bahwa hampir setengahnya (26 %) orang tua menjawab Ya, artinya sikap disiplin cukup diterapkan di rumah saja dan tidak ada seorangpun (0 %) yang menyatakan kadang-kadang, sedangkan sisanya (74 %) sebagian besar orang tua menyatakan bahwa tidak hanya di rumah saja sikap disiplin diterapkan.

Tabel XIV : Membuktikan bahwa sebagian besar (66 %) orang tua menerapkan sikap disiplin dalam belajar dan sisanya hampir setengahnya (34 %) menyatakan bila perlu sikap disiplin diterapkan, dan tidak ada (0 %) yang menyatakan tidak pernah.

Tabel XV : Membuktikan bahwa hampir setengahnya (34 %) orang tua menjawab Ya, artinya sikap disiplin hanya diterapkan dalam belajar saja dan sebagian kecil (24 %) menyatakan kadang- kadang, sedangkan sisanya (42 %) menyatakan tidak, artinya sikap disiplin diterapkan tidak hanya dalam belajar saja, tetapi dalam kegiatan lainpun tetap diperlukan.

Tabel XVI : Membuktikan bahwa hampir setengahnya (46 %) orang tua selalu memberi contoh yang baik dan hampir setengahnya (34 %) yang menyatakan kadang-kadang, sedangkan sisanya (20 %) menyatakan tidak pernah memberikan contoh kepada anak.

Tabel XVII : Membuktikan bahwa hampir setengahnya (24 %) orang tua selalu mendikte anak dan (26 %) menyatakan kadang- kadang dan sisanya setengahnya (50 %) orang tua menyatakan tidak pernah mendikte anak.

Tabel XVIII : Membuktikan bahwa hampir setengahnya (26 %) anak diberi hukuman dan sebagian besar (54 %) orang tua menyatakan anak dinasehati, sedangkan sisanya yaitu sebagian kecil (20 %) menyatakan orang tua membiarkannya.

Tabel XIX : Membuktikan bahwa sebagian kecil (12 %) orang tua membiarkan anaknya tidak disiplin, dan hampir setengahnya (26 %) orang tua kadang-kadang membiarkannya, sedangkan sisanya yaitu sebagian besar (62 %) orang tua menyatakan tidak membiarkan anaknya tidak disiplin.

Dokumen terkait