• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Hipotesis

Sugiyono (dalam Tunjungsari, 2011: 8) hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian, yang dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka konseptual tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

Apabila perusahaan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh karyawannya, maka karyawan akan merasa bahwa keberadaannya di perusahaan tersebut dianggap dan diperhatikan.

Hasibuan (dalam Nur, 2017: 15) mengatakan bahwa salah satu tujuan dari pemeliharaan karyawan adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja

H2

karyawan. Perusahaan dapat melakukan pemeliharaan karyawan untuk memperhatikan karyawannya. Dengan adanya pemeliharaan karyawan maka karyawan akan merasa senang dan puas sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh dari pemeliharaan karyawan terhadap produktivitas kerja sehingga H1 dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1. Pemeliharaan karyawan berpengaruh terhadap produktivitas kerja di PT.

Mitrapak Eramandiri West Cikarang.

Tingkat pendidikan menjadi salah satu faktor dalam pengukuran produktivitas (dalam Soaputty, 2010: 16). Menurut Sunyoto (dalam Manik dan Syafrina, 2018: 54) mengatakan bahwa pendidikan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas. Tingkat pendidikan menjadi salah satu syarat yang diberikan kepada karyawannya. Apabila perusahaan mengetahui latar belakang tingkat pendidikan dari karyawannya, maka perusahaan setidaknya mengetahui kemampuan dari karyawannya tersebut. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka produktivitas kerja dari seorang karyawan dapat tinggi pula. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja, maka dirumuskan H2, sebagai berikut:

H2. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja PT.

Mitrapak Eramandiri West Cikarang.

Pemeliharaan karyawan dan tingkat pendidikan menjadi salah satu faktor untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Dengan

tingkat pendidikan yang tinggi dan kebutuhan karyawan dipenuhi dalam artian perusahaan melakukan pemeliharaan karyawan, maka akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja dari karyawan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara pemeliharaan karyawan dan tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Sehingga dapat dirumuskeun H3 sebagai berikut:

H3. Pemeliharaan karyawan dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja di PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang.

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang ditinjau dari tingkat eksplanasi penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Dengan hubungan yang bersifat kausal yaitu hubungan sebab akibat (dalam Sugiyono, 1999:12). Menurut Sugiyono (2014;35) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian asosiatif menurut Sugiyono, (1999:11) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan anatara dua variabel atau lebih. Dimana dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan satu variabel dependen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang digunakan dalam mengalasis hubungan antar variabelnya dinyatakan dalam bentuk angka.

B. Subjek dan objek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah karyawan dari perusahaan PT. Mitrapak Ermandiri West Cikarang yang berjumlah 33 orang.

Objek dari penelitian ini adalah pemeliharaan karyawan, tingkat pendidikan, dan produktivitas karyawan.

C. Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2020. Lokasi penelitian adalah PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang, yang berlokasi di kawasan Jababeka 1, blok C no 4-5, Jalan Jababeka IV, Pasir Gombong, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat 17530.

D. Variabel penelitian

Menurut Sugiyono (dalam Wiratna, 2015:75) variabel merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Identifikasi Variabel a. Variabel Dependen

Sugiyono (2014:97) variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah produktivitas kerja di perusahaan PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang.

b.Variabel Independen

Sugiono (2014:96) variabel independen sering juga disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahaanya atau

timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah pemeliharaan karyawan dan tingkat pendidikan.

2. Definisi variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini meliputi pemeliharaan dan tingkat pendidikan.

1) Pemeliharaan Karyawan

Merupakan usaha guna untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan agar tetap loyal dan bekerja produktif guna menunjang pencapaian tujuan perusahaan (Hasibuan dalam Ermi, 2018:219).

2) Tingkat Pendidikan

Merupakan suatu kegiatan yang guna meningkatkan penegetahuan umum seseorang tersebut termasuk juga didalamnya peningkatan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan (Husnan dalam Soaputty, 2010:14)

b.Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat produktivitas kerja.

Merupakan ukuran seberapa jauh nilai tambah individual karyawan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan (Dalam Wahjono, 2015:31)

3. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini pengukuran variabel menggunakan skala likert.

Dimana variabel yang menggunakan pengukur skala likert ini adalah pemeliharaan karyawan dan produktivitas kerja. Menurut Wiratna (2015:104) skala Likert adalah variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyusun poin pertanyaan. Pemberian skor pada skala Likert adalah:

Tabel III.1 Tabel skala Likert

Pernyataan Bobot

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sedangkan dalam pengukuran tingkat pendidikan peneliti menggunakan pengukuran dengan cara rating scale. Pengukuran dengan rating scale ini digunakan guna menghitung indikator tingkat pendidikan dengan jenjangnya yaitu:

Tabel III.2 Rating Scale Tingkat Pendidikan

Pernyataan Bobot

SD 1

SMP 2

SMA 3

Diploma atau Sarjana 4

E. Populasi dan sampel

Wiratna (2015: 80) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karateristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan karyawan PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang bagian bidang produksi yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini. Jumlah responden yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 karyawan.

F. Sumber data

Sumber data terdiri dari dua jenis data yaitu, data primer dan data sekunder. Namun dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dapat kita peroleh dari responden melalui kuisioner, kelompok fokus dan panel atau juga melalui data wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini haruslah dikelola kembali. Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. (Wirata, 2015;89).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang kita peroleh melalui catatan, buku dan majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori majalah dan lain sebagainya.

Pada data sekunder ini data yang diperoleh tidak harus dikelola kembali.

Sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpulan data (Wiratna 2015;89).

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara yang relevan. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Menurut Wiratna (2015:94) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan dan pertanyaan tertulis kepada para responden untuk dijawab.

Kuesioner ini merupakan intrumen yang paling sering digunakan oleh banyak peneliti, karena dengan melalui kuesioner peneliti dapat mengatahui variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Guna mengetahui pemeliharaan karyawan dan produktivitas kerja pada PT. Mitrapak Eramandiri Westdapat dilihat dari rata-rata (mean) dari

masing-masing setiap variabel itu sendiri. Dengan prosedur sebagai berikut:

a. Menghitung nilai mean dari setiap variabel.

b. Membuat kategori nila rata-rata dengan menggunakan pengkategorian skor yang telah dibuat dengan menggunakan interval kelas.

Dengan menggunakan skala likert dapat diketahui bahwa nilai tertinggi sebesar 5 dan nilai terendah sebesar 1, maka jumlah interval dapat dihitung sebagai berikut:

𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =nilai maksimum − nilai minimum kelas interval

𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =5 − 1 5

= 0,80

Dengan rentan skala 0,80 maka skor pemeliharaan karyawan dikelompokan sebagai berikut:

a. Apabila skor variabel 1,00-1,79 menunjukan bahwa pemeliharaan karyawan sangat rendah.

b. Apabila skor variabel 1,80-2,59 menunjukan bahwa pemeliharaan karyawan rendah.

c. Apabila skor variabel 2,60-3,39 menunjukan bahwa pemeliharaan karyawan cikup.

d. Apabila skor variabel 3,40-4,19 menunjukan bahwa pemeliharaan karyawan tinggi.

e. Apabila skor variabel 4,20-5,00 menunjukan bahwa pemeliharaan karyawan sangat tinggi.

Dengan rentang skala 0,80 maka skor produktivitas kerja dikelompokkan sebagai berikut:

a. Apabila skor variabel 1,00-1,79 menunjukkan bahwa produktivitas kerja sangat rendah.

b. Apabila skor variabel 1,80-2,59 menunjukkan bahwa produktivitas kerja rendah.

c. Apabila skor variabel 2,60-3,39 menunjukkan bahwa produktivitas kerja cikup.

d. Apabila skor variabel 3,40-4,19 menunjukkan bahwa produktivitas kerja tinggi.

e. Apabila skor variabel 4,20-5,00 menunjukkan bahwa produktivitas kerja sangat tinggi.

H. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini, teknik pengujian instrumen yang digunakan meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam fungsi ukuranya (Azwar dalam Matondang, 2009: 89). Suatu instrumen yang dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2017: 198). Instrumen yang telah teruji validitasnya, maka hasil penelitian menjadi valid. Jadi instrumen yang valid merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid. Menurut Sugiyono (2017: 203) terdapat 3 macam uji validitas yaitu uji validitas konstruk, uji validitas isi, dan uji validitas eksternal. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji validitas isi dan uji validitas konstruk.

Pengujian validitas isi ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau dengan rancangan yang telah ditetapkan. Secara teknis validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. Di mana dalam kisi-kisi tersebut terdapat

variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dalam pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dalam indikator tersebut. Untuk menguji validitas butir-butir instrument lebih lanjut, maka dikonsultsaikan dengan ahli (expert judgement). Dalam penelitian ini yang menjadi ahli adalah dosen pembimbing skripsi yang menilai apakah sudah sesuai atau tidaknya butir-butir item terhadap atribut yang diukur.

Apabila sudah di konsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diuji cobakan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan perhitungan validitas menggunakan program komputer berupa IBM SPSS Statistik 22 for Windows. Besar rtabel dilihat berdasarkan jumlah responden, sedangkan rhitung diketahui dari Pearson Correlation dalam output SPSS

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila melakukan pengukuran lebih dari dua kali terhadap gejala yang sama dan menggunakan alat ukur yang sama pula. Alat ukur yang digunakan dalam uji reliabilitas dilakukan secara eksternal maupun internal. Pengujian secara internal alat ukur uji reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan tekmik tertentu. Sedangkan pengujian secara eksternal pengujian dilakukan dengan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya (Siregar, 2013:55). Dalam penelitian ini untuk menentukan kuesioner reliabel atau tidak reliabel dengan menggunakan croncbach’s alpha. Suatu instrument

dikatakan reriabel jika croncbach’s alpha > 0,60 dan dikatakan tidak reriabel apabila croncbach’s alpha < 0,60 (Sunyoto, 2011:70).

I. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunkan teknik analisis data yaitu analisis regresi berganda. Sugiyono (2017:305) mengatakan bahwa analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan keadaan (naik turunnya) variabel dependen(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Menurut Sugiyono, (2017:305) rumus regresi linier berganda sebagai berikut:

Y=a+b1X1+b2X2

Keterangan:

Y : Produktivitas Kerja a : Konstanta

X1 : Pemeliharaan Karyawan X2 : Tingkat Pendidikan

b1 : Koefisien regresi pemeliharaan karyawan b2 : Koefisien regresi tingkat pendidikan J. Uji Asumsi Klasik

Sebelum peneliti melakukan analisis regresi berganda ada tahapan uji asumsi klasik yang harus dilakukan yaitu:

1. Uji Multikolineritas Uji multikolineritas

Uji multikolineritas digunakan sebagai upaya untuk menentukan ada dan tidaknya korelasi yang sempurna atau mendekati hubungan yang sempurna (Sunyoto, 2011: 14). Uji multikolinearitas dapat dilhat dengan nilai tolerance dan variance inflation factors (VIF). Apabila nilai tolerance

> 0,10 dan nilai VIF <10, maka data tersebut dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

2. Uji normalitas

Menurut Sunyoto, (2011:131) uji normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas dan data variabel terkait pada persamaan regresi yang dihasilkan. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terkait berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Dimana dalam uji normalitas ini menggunakan rumus Kolmogonov-Smirnov. Dengan asumsi kriteria sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikasi yang diperoleh > 0,05, maka data residual berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b.Jika nilai signifikasi yang diperoleh < 0,05, maka data residual bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

3. Uji Heteroskedastistas

Menurut Hasan (dalam Sunyoto, 2011:145) mengatakan bahwa heteroskedastistas berarti variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastistas, kesalahan yang terjadi random (acak)

tetapi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas. Heteroskedastistas yang ada dalam regresi dapat menyebabkan:

a. Penaksir (estimator) yang diperoleh menjadi tidak efisien, hal itu disebabkan variansnya sudah tidak minim lagi (tidak efisien).

b. Kesalahan baku koefiseien regresi akan terpengaruh, sehingga memberikan indikasi yang salah dan koefisien determinasi memperlihatkan daya penjelasan terlalu besar.

K. Uji Hipotesis 1. Uji F

Uji F menurut Sunyoto, (2011:147) dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel variabel dependen secara bersama-sama yaitu menggunakan F hitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mentukan hipotesis.

Ho: β1=0, artinya variabel X secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja.

Ho: β1≠0, artinya variabel X secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja.

b. Menentukan level of significant (α)

Menggunakan taraf signifikan (α) = 5% dengan derajat kebebasan (dk)-(n-k-1).

c. Mencari nilai F hitung

d. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima jika: Fhitung ≤ Ftabel

Ho ditolak jika: Fhitung ≥ Ftabel

e. Pengambilan keputusan

Ho ditolak jika: Fhitung > Ftabel artinya diantara variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen.

Ho diterima jika: Fhitung ≤ Ftabel artinya diantara variabel independen secara berasma-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

L. Uji T

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau pengaruh yang berarti (signifkan) antara variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen (loyalitas) (Sunyoto, 2011:147).

1. Penentuan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif

Ho: b=0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen (produktivitas kerja).

Ho: b≠0, artiny ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (produktivitas kerja).

2. Menentukan tingkat signifikan (α) dan derajat kebebasan. Besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% sedangkan besarnya nilai derajat kebebasan (dk) dicari dengan rumus n-1-k dimana n adalah besarnya sampel dan k adalah banyaknya variabel bebas.

3. Menentukan besarnya t hitung (th)

Sb : Standar error the regression coefficient 4. Menentukan kriteria pengujian

a) Ho di terima jika nilai sig > 0,05 atau nilai -ttabel < thitung < ttabel, dan Ha ditolak.

b) Ho di tolak jika nilai sig < 0,05 atau nilai - ttabel > thitung > ttabel sehingga Ha diterima.

5. Kesimpulan

Jika Ho diterima maka pemeliharaan karyawan dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Dan sebaliknya jika Ho ditolak maka pemeliharaan karyawan dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

M. Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terkait, baik secara simultan maupun secara parsial.Nilai koefisien determinasi ini adalah antara nol sampai dengan satu (0 < R2< 1).

Dengan kata lain koefisien determinasi adalah sebuah koefisien yang menunjukan pesentase pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent. Apabila semakin besar nilai koefisien determinasi, semakin baik variabel independent dalam menjelaskan variasi dalam variabel dependentnya, yang dapat diartikan bahwa persamaan regresi baik digunakan untuk mengestimasi nilai variabel.

45

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil dan Background Perusahaan

Mitrapak Eramandiri didirikan pada Mei 2008 yang terletak di Jababeka Barat - Cikarang. Yang merupakan pabrik pertama yang didirikan. Setelah mendirikan pabrik pertama di Cikarang, mitrapak eramandiri mendirikan kembali pabrik ke dua pada tahun 2009 di Surabaya dengan nama mitrapak east rungkut.

Lalu ditahun 2012 mitrapak eramandiri melakukan perluasan pabrik di lokasi yang baru di jababeka Cikarang. Di bulan Desember 2012 hingga juni 2014 mengoperasikan pabrik ULBC di Ciracas-Jakarta.

PT. Mitrapak Eramandiri West merupakan perusahaan yang menyediakan layanan jasa untuk PT. Unilever Indonesia, terutama untuk produk-produk yang berkaitan dengan perawatan kulit (kosmetika).

Layanan-layanan yang diberikan PT.Mitrapak Eramandiri meliputi : Filling Packing Repacking Promotional Items atau pengepakan kemasakan barang promosi, dengan artian PT. Mitrapak Eramandiri West cikarang ini bekerjasama dengan PT. Unilever Indonesia dimana tugas dari PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang ini membuat pengepakan untuk produk-produk yang dihasilkan dari PT. Unilever Indonesia. Produk-produk yang kemas oleh PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang dibagi menjadi tiga activity yaitu: Filling, Banded/repack, dan full service. Selain itu dibagi juga menjadi beberapa category yaitu: Skin Cleansing, skin care, face care, hair, dan deodorant.

Produk-produknya berupa:

Dove, Lux, Lifebuoy,Korea glow, Citra, Vaseline, Black and White, Ponds, Sunsilk, Tresemme, Vaseline men, Garnier, Rexona, Zwitsal, Mitu, Brycreem

Gambar IV.1 Jenis Produk

Volume dan kapasistas produksi dari tiap-tiap activity berbeda-beda, dimana filling dan banded/ repack memiliki capasita maksimal produksinya sebesar 31.060, dan selama tahun 2018 memiliki kontrak volume sebanyak 8.586 ton dan actual volume pada tahun 2018 sebesar 10.642. Sedangkan untuk aktivitas full servis memiliki kapasitas maksimal produksi sebesar 14.580, dan selama tahun 2018 juga memeiliki kontrak volume dan actual volume masing-masing sebesar 5.975 dan 7.002 ton.

Gambar IV.2 Kapasitas dan Volume Produksi

PT. Mitrapak Eramandiri West Cikrang memiliki visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi

PT. Mitrapak Eramandiri memiliki visi sebagai berikut: TO BE A REPUTABLE AND LEADING COMPANY IN THE BUSINESS OF CONSUMER GOODS.

2. Misi

Misi dari PT. Mitrapak Eramandiri adalah sebagai berikut :

a) BEING THE FIRST IN ANTICIPATING AND SATISFYING CUSTOMER NEEDS THAT ALWAYS CHANGING.

b) COMMITTED TO SAFETY AND HEALTH, PRODUCT QUALITY, HALAL ASSURANCE, WHILEPRESERVING THE ENVIRONMENT, AND THE COMMUNITIES IN WHICH WE RESIDE.

c) HAVING COMPETENT EMPLOYEES THAT HAVE “CAN DO” SPIRIT, ALWAYS PERFORM CONTINUOUS IMPROVEMENT TO PROVIDE OPTIMUM RESULT THAT ARE SUPPORTED BY HIGH LEADERSHIP ABILITIES.

d) ACHIEVING PROFITABLE GROWTH AND SUSTAINABLE BUSINESS AND PROVIDE THE HIGHEST LONG TERM VALUE FOR SHAREHOLDERS AND EMPLOYEE CONTRACT MANUFACTURING.

PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang berlokasi di kawasan Jababeka 1, blok c no 4-5, Jalan Jababeka IV, Pasir Gombong, Cikarang Utara, Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi Jawa Barat

Gambar IV.3 Lokasi Perusahaan PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang

PT. Mitrapak Eramandiri West Cikrang memiliki beberapa fasilitas yaitu:

Tanah seluas 11,890 m2, bangunan seluas 14,401 m2, area produksi seluas 3,764 m2, gudang seluas 5,898 m2 dan fasilitas pendukung lain seluas 4,349 m2.

Gambar IV.4 Fasilitas PT. Mitrapak Eramadiri West Cikarang

PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang mendapatkan beberapa penghargaan dan lisensi dari berbagai pihak seperti: izin produksi koesmetik, izin produksi untuk perawatan rumah tangga, sertifikasi GMP dari BPOM, ISO

22716:2007 “GMP kosmetik”, system jaminan halal dari LPPOM MUI dan sumber audit yang bertanggung jawab (URSA & SEDEX).

Gambar IV.5 Penghargaan PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang

Saham PT. Mitrapak Eramandiri West Cikarang dipegang oleh beberapa pihak yaitu: PT. Mitra Surya Anugrah, PT. Sarana Graha Cipta, dan PT.

Gunanusa Eramandiri. Dimana dengan persentase saham sebesar PT. Mitra Surya Anugrah sebesar 35%, PT. Sarana Graha Cipta sebesar 32,5% dan PT. Gunanusa Eramandiri sebesar 32,5%.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari PT. Mitrapak Eramidiri West Cikarang posisi tertinggi dipegang oleh Managing Director yang membawahi Operational Director, MR Purchasing, HG/GA, dan Finance. Sedangkan untuk Operational Director membawahi beberapa divisi yaitu: PPIC, Production, Maintenance, IT, QA.

Bagian PPIC dibagi kembali menajadi 4 divisi yaitu: Planner, Liquid, PM dan Logistik. Bagian Production dibagi kembali menjadi 3 divisi yaitu: mixing, filling dan packing. Bagian maintance dibagi menjadi 3 divisi yaitu: utility, machinery, dan maintance. Bagian IT dibagi menjadi 2 divisi yaitu: hadware dan software.

Sedangkan bagian QA dibagi menjadi 3 divisi yaitu: Incoming, Inproses, dan Outgoing. Bagian purchasing dibagi menjadi 2 divisi yaitu: selection and evaluate vendor, dan purchase. Bagian HG/GA dibagi menjadi 3 divisi yaitu: recruitment, training, dan general aff. Bagian finance dibagi menjadi 2 divisi yaitu: accounting dan finance.

Gambar IV.6 Struktur Organisasi

51

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2020. Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada PT. Mitrapak Eramnadiri West Cikarang.

Jumlah data kuesioner yang disebar oleh peneliti sebanyak 33 kuesioner.

Jumlah kuesioner yang kembali juga sebanyak 33 kuesioner. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian secara online karena terhambat oleh pandemi global sehingga tidak dilakukan secara langsung. Dengan penelitian online peneliti sempat terhambat oleh beberapa faktor.

Salah satunya ketika peneliti hendak melakukan penelitian, peneliti mengirimkan kuesioner secara online melalui media google form, namun dari

Salah satunya ketika peneliti hendak melakukan penelitian, peneliti mengirimkan kuesioner secara online melalui media google form, namun dari

Dokumen terkait