• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Hipotesis Statistik

H1: µA >µB Keterangan:

H0 :Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kontrol

H1 :Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kontrol

51

Data hasil belajar biologi siswa berdasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan meliputi data nilai pretes dan postes dari dua kelompok yang berbeda. Kelompok eksperimen dalam pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping sebanyak 33 siswa dan kelompok kontrol menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan diskusi sebanyak 37 siswa.

Sebelumnya Kedua kelompok tersebut diberikan pretes dan postes. Instrumen tes yang digunakan sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sehingga instrumen tes tersebut telah layak digunakan untuk mengukur pemahaman siswa. Hasil belajar siswa dianalisis untuk mengetahui adanya pengaruh pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping terhadap hasil belajar biologi siswa.

1. Data Hasil Pretes

a. Data Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil pretes pada kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh data seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretes Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Nilai Kontrol Eksperimen

Tertinggi 52 52 Terendah 16 16 Rata-rata 35,04 35,41 Median 34,10 36,50 Modus 30,50 47,30 Standar deviasi 10,89 11,56 Variansi 118,80 133,77

Dari hasil tersebut, diketahui bahwa rata-rata nilai pretes pada kelompok eksperimen adalah 35,41 dan standar deviasi 11,56.1 Sedangkan rata-rata nilai pretes pada kelompok kontrol adalah 35,04 dan standar deviasi 10,89.2

2. Hasil Uji Data Postes

a. Data Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil postes pada kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh data seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Postes Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Nilai Kontrol Eksperimen

Tertinggi 80 96 Terendah 36 56 Rata-rata 62,65 81,27 Median 64,8 82,00 Modus 72,1 86,12 Standar deviasi 11,23 8,83 Variansi 126,23 77,91 1 Lampiran 11, h. 120 2 Lampiran 12, h. 125

Dari hasil tersebut, diketahui bahwa rata-rata nilai postes pada kelompok eksperimen adalah 81,27 standar deviasi 8,83. Sedangkan rata-rata nilai postes pada kelompok kontrol adalah 62,65 dan standar deviasi 11,23.

3. Normal Gain

Gain adalah selisih antara nilai postes dan pretes. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru.

Berdasarkan hasil perhitungan N-Gain diperoleh skor N-Gain pada kelompok kontrol dan eksperimen sebagai berikut:3

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Normal Gain Normal Gain Kontrol Eksperimen

Terendah 0.4737 0.4762

Tertinggi 0.6842 0.9231

Rata-rata 0.5883 0.6968

Kategori Sedang Sedang

Dari tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata N-gain kelompok eksperimen sebesar 0,6968, standar deviasi 0,0812, dan varians 0,0066. Hal ini menunjukan besarnya peningkatan penguasaan konsep siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,6968 yang termasuk kategori sedang.4 Sedangkan nilai rata-rata N-gain kelompok kontrol sebesar 0,5883, standar deviasi 0,0557, dan varians 0,0031. Hal ini menunjukan besarnya peningkatan penguasaan konsep siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,5883 yang termasuk kategori sedang.5

3 Lampiran 16, h 135 dan lampiran 18, h. 137

4

Lampiran 15, h. 134

5

4. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilaksanakan pengujian prasyarat analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Lilliefors.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pretes dan postes pada kelompok eksperimen diperoleh Lhitung (Lo) pretes sebesar 0.1419, Lhitung (Lo) postes sebesar 0.1056,6 dan Lhitung (Lo) N gain sebesar 0.1482 dengan sampel sebesar 33 dan taraf signifikansi 0,05, maka Ltabel sebesar 0.1544.7 Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol Data

Statistik

Eksperimen Kontrol

Pretes Postes N-gain Pretes Postes N-gain Lhitung 0.1419 0.1056 0.1482 0.1206 0.0900 0.1106

Ltabel 0,1544 0.1457

Kesimpulan Ho diterima Ho diterima

Dari tabel tersebut dapat diketahui Lo pretes, postes dan N gain Ltabel, maka hipotesis nol Ho diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data sampel kelompok eksperimen berdistribusi normal.

Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pretes dan postes pada kelompok kontrol dapat diketahui Lo pretes, postes dan N gain Ltabel, maka hipotesis nol Ho diterima dengan demikian dapat

6

Lampiran 13, h. 131

7

disimpulkan bahwa data sampel kelompok eksperimen berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji F (Fisher). Kriteria uji homogenitas adalah Ho ditolak jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dan jika Fhitnug lebih kecil dari Ftabel maka Ho diterima. Dengan diterimanya Ho berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen. Data hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Perhitungan Uji Homogenitas

Kelompok Fhitung Ftabel Kesimpulan

0,05

Pretes 1,13 1,72

Ho diterima

Postes 1,62 1,76

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji homogenitas data pretes pada kelompok kontrol dan eksperimen di dapat Fhitung sebesar 1,13 dan Ftabel 1,72 artinya Fhitung < Fhitung.8 Sedangkan Hasil perhitungan uji homogenitas data postes pada kelompok kontrol dan eksperimen di dapat Fhitung sebesar 1,62 dan Ftabel 1,76 artinya Fhitung < Fhitung.9 Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf signifikan (5%) Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi homogen.

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Maka dari itu pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep virus. Uji ini

8

Lampiran 19, h. 138

9

dilakukan dengan membandingkan pretes dan postes pada masing-masing kelompok.

Hasil perhitungan dengan menggunakan Uji-t disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4. 6 Pengujian Hipotesis Nilai Postes dengan Uji-t Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Jumlah dk Thitung Ttabel Kesimpulan Eksperimen NA=33

70 7,49 2,00 Ha diterima Kontrol NB=37

Dari tabel tersebut diperoleh thitung > ttabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak.10 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen. Hal ini menjadi indikasi bahwa pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi pada konsep virus.

5. Data Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran terlihat bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai dengan tahap-tahap pada pendekatan konstruktivisme.

Pada hasil observasi kegiatan guru, terlihat bahwa mengajar telah melakukan tahapan dengan baik. Persentase pada pertemuan pertama sebesar 100 %, pada pertemuan kedua sebesar 100 %. Pada pertemuan pertama dan kedua guru mengawasi proses pembelajaran dengan menggunakan teknik Mind Mapping. Selain itu guru menjawab pertanyaan siswa jika ada hal yang kurang dimengerti selama proses pembuatan Mind Mapping. Hal ini dilakukan agar siswa mampu membuat

10

Mind Mapping sesuai dengan langkah-langkah pembuatan Mind Mapping yang baik.

Pada hasil observasi kegiatan siswa, persentase pada pertemuan pertama dan kedua sebesar 100 % siswa telah melakukan tahapan pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping dengan baik, hal ini terlihat dengan berjalannya proses pembuatan Mind Mapping dengan baik. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada lampiran.11

6. Skor Mind Mapping Kelompok Eksperimen

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa digunakan penilaian rubrik (rubric assessment) yang berfungsi sebagai acuan penilaian hasil Mind Mapping siswa. Siswa dituntut untuk belajar secara aktif dan menemukan sendiri apa yang akan dipelajari. Dalam proses pembelajaran dengan teknik Mind mapping, siswa membangun pengetahuannya sendiri atau mengkonstruksi pengetahuan sendiri. Penilaian rubrik dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir.

Dari hasil Mind Mapping buatan siswa pada pertemuan pertama skor Mind Mapping tertinggi yaitu 16, skor terendah yaitu 11 dan rata-rata skor yaitu 13,06. Sedangkan pada pertemuan kedua skor Mind Mapping tertinggi yaitu 20, skor terendah yaitu 11 dan rata-rata skor yaitu 13,88.12 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Skor Mind Mapping

Skor Mind Mapping 1 Mind Mapping 2 Tertinggi 16 20 Terendah 11 11 Rata-rata 13 14 11 Lampiran 8, h. 114 12 Lampiran 23, h. 146

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa skor Mind Mapping hasil buatan siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada rata-rata skor Mind Mapping 1 dan 2 yang mengalami peningkatan dari 13 menjadi 14.

Adapun kategorisasi skor Mind Mapping berdasarkan standar lima dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 8 Kategorisasi Skor Mind Mapping

Skor Kategori Frekuensi

M1 M2 16-20 Sangat baik 2 3 14-15 Baik 5 18 12-13 Cukup 25 10 11 Kurang 1 2 < 11 Sangat kurang 0 0 Jumlah 33 33 Keterangan:

M1: Mind Mapping pertemuan pertama M2: Mind Mapping pertemuan kedua

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa skor Mind Mapping hasil buatan siswa pada pertemuan pertama didominasi pada rentang skor 12-13 yang termasuk kedalam kategori cukup. Sedangkan pada pertemuan kedua skor Mind Mapping didominasi pada rentang 14-15 yang kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa skor Mind Mapping siswa pada pertemuan pertama dan kedua mangalami peningkatan dari kategori cukup menjadi baik.

Dokumen terkait