• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TELAAH TEORI TELAAH TEORI

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.2.2 Uji Hipotesis

3.6.2.2.1 Pembentukan Analisis Jalur

Pembentukan analisis jalur dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi. Dalam model ini persamaan tersebut terdiri dari 2 tahap, yaitu :

a. Persamaan pertama

Keterangan:

α : Konstanta

π 1 : Koefisien regresi persepsi siswa tentang metode mengajar guru

π 2 : Koefisien regresi fasilitas belajar

X1 : Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru X2 : Fasilitas Belajar

X3 : Student Engagement

b. Persamaan kedua

X3 = α+ π1X1 + π 2X2 + e1

Keterangan:

Y : Variabel terikat (prestasi belajar)

α : Konstanta

π 1π 2π 3 : Koefisien regresi

X1 : Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru X2 : Fasilitas Belajar

X3 : Student Engagement

Setelah persamaan terbentuk, maka selanjutnya akan dilakukan pembentukan model berdasarkan teori yang dijelaskan sebelumnya diatas.

Gambar 3.1 Model Analisis Jalur (Path Analysis)

3.6.2.2.2 Ujiparsial (uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasai variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS. Kriteria pengambilan keputusan adalah bila jumlah degree of freedom (df)

Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru (X1) Fasilitas Belajar (X2)

e

1 Student engagement (X3) Prestasi Belajar (Y2)

e

2

adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan 5%, maka Ho ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:99).

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

Dengan kata lain bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

3.6.2.2.3 Uji Sobel Test

Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dalam Ghozali (2011:248) dan dikenal dengan Uji Sobel (Sobel Test). Uji Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X) kepada variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X→M (a) dengan jalur M→Y (b) atau ab.

Jadi koefisien ab = (c –c’), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah

mengontrol M. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standar error tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus berikut ini:

Sab

Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:

t = ab Sab

Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel dan jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi (Ghozali, 2013:255). Terdapat dua jenis pengaruh mediasi yakni mediasi penuh (full mediation) dan mediasi sebagian (partial mediation), dimana full mediation ini menunjukkan bahwa variabel independen sepenuhnya dimediasi oleh mediator karena tidak ada lagi pengaruh langsung dari variabel independen terhadap variabel dependen. Sementara partial mediation menunjukkan bahwa disamping memiliki pengaruh tidak langsung melalui mediator, variabel independen juga mempunyai pengaruh langsung yang signifikan pada variabel dependen.

131

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian ini berusaha untuk menganalisis peran student engagement dalam memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajat terhadap prestasi belajat akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa simpulan antara lain:

1 Persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 34,7%.

2 Persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap student engagement kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 27,8%.

3 Student engagement berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 21,3%.

4 Student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 18,4%.

5 Fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 24,8%.

6 Fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap student

engagement kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2

Pekalongan sebesar 37%.

7 Student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 17,7%.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa dan meningkatkan student engagement adalah dengan memperbaiki persepsi siswa tentang metode mengajar guru. Hal tersebut sebaiknya dilakukan oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran untuk mengoptimalkan prestasi belajar akuntansi siswa yang dapat ditempuh dengan memperhatikan faktor-faktor dalam memilih metode mengajar yaitu anak didik, tujuan pembelajaran, situasi, fasilitas, dan faktor guru ke arah yang lebih baik.

2. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh student engagement terhadap prestasi belajar akuntansi. Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa dapat dilakukan dengan memperbaiki student engagement di kelas. Hal tersebut dapat ditempuh dengan memperbaiki indikator student engagement yaitu tingkat tantangan akademik, pembelajaran

aktif dan kolaboratif, interaksi antara siswa dan guru, memperkaya pengalaman pendidikan sehingga prestasi belajar akuntansi semakin optimal. 3. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa student

engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi. Perbaikan metode mengajar yang digunakan dalam mengajar dengan memperhatikan faktor-faktor anak didik, tujuan mengajar, situasi pembelajaran, fasilitas, dan guru itu sendiri akan meningkatkan persepsi siswa yang tinggi sehingga prestasi belajar akuntansi siswa semakin optimal, namun selain meningkatkan persepsi siswa tentang metode mengajar guru hal lain yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan student engagement sehingga akan lebih berdampak pada prestasi belajar akuntansi yang optimal.

4. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa dan student engagement dapat dilakukan dengan melengkapi fasilitas belajar akuntansi siswa yang sebaiknya dilakukan oleh pihak sekolah dan juga guru mata pelajaran. Hal tersebut dapat ditempuh dengan tersedianya fasilitas belajar yang memadai di sekolah seperti tersedianya ruang atau tempat belajar, penerangan yang cukup, buku-buku pelajaran yang sesuai, dan kelengkapan belajar serta guru mampu memanfaatkan segala fasilitas yang ada di sekolah untuk proses pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

5. Penelitian ini memberikan informasi bahwa student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

akuntansi. Untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa yang optimal dapat dilakukan dengan memperhatikan indikator-indikator fasilitas belajar. Selain memperhatikan fasilitas belajar, hal lain yang perlu untuk diperhatikan adalah dengan meningkatkan student engagement sehingga prestasi belajar akuntansi siswa semakin optimal.

6. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan variabel student engagement sebagai moderasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini berdasarkan penelitian yang menunjukkan peran mediasi relatif lebih rendah. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengkaji indikator-indikator variabel student engagement sebagai variabel intervening.

135

Dokumen terkait