• Tidak ada hasil yang ditemukan

K. Teknik Analisis Data

3. Uji Hipotesis

a. Pengujian Parsial (Uji t)

Uji statistik t ini adalah untuk menguji keberhasilan koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara tunggal berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) dengan membandingkan antara nilai thitung masing-masing variabel bebas dengan nilai ttabel dengan derajat kesalahan 5% (α = 0.05). Apabila nilai thitung ≥ ttabel, maka variabel bebasnya memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat. Selain itu, pengujian ini dapat sekaligus digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh stres kerja dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan dengan melihat nilai-nilai t masing-masing variabel. Berdasarkan nilai t itu, maka dapat diketahui variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh paling bermakna atau signifikan mempengaruhi variabel terkait.

- H0: Koefisien regresi tidak signifikan. - Ha: koefisien regresi signifikan.

Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% dengandf= (n-k-1).Dasar pengambilan keputusannya yaitu:

a).–jika t hit < t tabel maka H0diterima dan Ha ditolak. - jika t hit > t tabel maka H0ditolak dan Ha diterima. b).–jika probabilitas > 0,05 maka H0diterima dan Ha ditolak.

- jika probabilitas < 0,05 maka H0ditolak dan Ha diterima.

b. Uji Simultan (F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitungdengan Ftabel pada derajat kesalahan 5% (α = 0.05). Apabila nilai Fhitung≥ dari nilai Ftabel, maka berarti variabel bebasnya secara serempak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat atau hipotesis pertama diterima.

Penolakan hipotesis atas dasar signifikan pada taraf nyata 5% (taraf kepercayaan) dengan kriteria:

- Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. - Jika F hitung F tabel, maka H0diterima dan Haditolak, yang berarti tidak ada

c. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen (Priyatno, 2013). Jika R2semakin besar (mendekati satu) maka pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Sedangkan, jika R2 kecil maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sangat kecil. Semakin mendekati 0 besarnya R2 suatu persamaan regresi semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen atau semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen. Sebaliknya semakin mendekati 1 besarnya R2 suatu persamaan regresi, semakin besar pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen, sehingga dapat dikatakan semakin besar kemampuan model yang dihasilkan dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan ada beberapa kesimpulan yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:

1. Secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara stress kerja terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan analisis deskriptif, stress yang dialami oleh karyawan AJB BUMIPUTERA 1912 Tanjung Karang masih pada tingkatan sedang. Pada jangka pendek stress masih dapat dikelola dengan penanganan yang tepat dari pihak perusahaa. Namun, pada jangka panjang jika stress yang dialami oleh karyawan semakin meningkat hal itu dapat menyebabkan penurunan kinerja.

2. Secara parsial ada pengaruh yang signifikan anatara semangat kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan meningkatkan semangat kerja karyawan akan menghasilkan kinerja yang maksimal.

3. Secara simultan variabel stress kerja dan semangat kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, dengan segala keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis mencoba untuk memberikan sedikit saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya pihak AJB Bumiputera 1912 secara bertahap mengurangi tingkat stress kerja dengan tidak memberikan beban kerja yang berlebihan bagi karyawan, memberikan reward bagi karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik, memberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya, dan supervisor lebih membimbing agennya dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Hal tersebut diharapkan mampu mengurangi stress dalam bekerja serta dapat meningkatkan kinerja pegawai. Mengelola stress selain baik bagi pegawai juga baik bagi perusahaan.

2. Rasa semangat kerja karyawan AJB Bumiputera 1912 sudah cukup baik, namun akan lebih baik lagi jika pihak manajemen AJB Bumiputera 1912 Tanjung Karang agar lebih fokus dalam memperhatikan dan meningkatkan program kesejahteraan yang berfungsi sebagai pengolahan dan penanggulangan stress kerja yaitu dengan berlibur bersama dan olahraga. Sehingga karyawan dapat menghasilkan kinerja yang maksimal demi kemajuan perusahaan.

Arikunto, Suharsimi.2001.Manajemen Penelitian.PT. Rineka Cipta. Jakarta. Dharma, Surya, 2001.Manajemen Kinerja.Edisi Ketiga. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Dr. Sopiah,M.Pd.,MM.2008.Perilaku Organisasional.Yogyakarta. C.V Andi offset. Ghozali, Imam. 2005.Aplikasi Analisis Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Fahmi, Irfan. 2010.Manajemen Kinerja. Bandung: Alfabeta.

Hasibuan, Malayu.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Handoko, T. Hani. 2003.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.

Irawan, Prasetya. 1997.Manajemen Sumber Daya Manusia. STIA LAN Press. Jakarta.

Umam, Khaerul. “Perilaku Organisasi”.Cetakan kedua. CV Pustaka Setia. Bandung.

Luthans, tred. (2001).Organizational behavior,3thed. New York: Mc Graw Hill.

Mangkunegara. 2005.Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. PT Rafika Aditama. Bandung.

Mathis Robert L. & Jackson John H. 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.

Mirona, Sormin. 2009.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja Pada Karyawan PT. Multi Agro Kencana Prima di Mesuji Oki. Universitas Lampung. Lampung.

Nazir, Moh. 2005.Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

Nitisemito, Alex S. 1982.Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurhendra, Siti. 2007.Pengaruh Stres Kerja dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.Jurnal Insan Media Psikologi. Semarang.

Pace, R Wayne & Faules F. Don. 1998.Komunikasi Organisasi (Strategi Meningkatkan Kinerja Karyawan).PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. (2005).“Metode Penelitian

Robbins, Stephen & Timothy A. Judge. 2003.Perilaku Organisasi. Salemba Empat. Jakarta.

Santoso, Singgih. 2004.Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik Edisi Keempat. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sedarmayanti. 2007.Manajemen Sumber Daya Manusia.Graham Ilmu: Yogyakarta. Singarimbun, Masri & Sofian, Effendi. 1989.Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta.

Sugiyono. 2008.Metode Penelitian Bisnis (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Alfabeta. Bandung.

Setyono, Agus dkk.“Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Job Stress Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Salesman”.

Fitrianingsih, Astari (2009). “Hubungan Stres kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Agen AJB BUMIPUTERA 1912“.

Kahya, Emin (2009).”The effects of Job Performance on Effectiveness”. International

Journal of Industrial Ergonomics. 96-104 DOI : 10/1016/ j.ergon.2008.06.006.

Noviansyah&Zunaidah.“ PengaruhStress Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”.

AJB Bumiputera 1912. “Satu Nusa 100 Tahun Bumiputera”. Media Indonesia

Dokumen terkait