• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Hipotesis Sementara

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Diduga pengetahuan Berpengaruh positif dan Signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan di Desa Tombolo Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng

2. Diduga ketrampilan Berpengaruh positif dan Signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan di Desa Tombolo Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng

3. Diduga sikap Berprngaruh positif dab Signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan di Desa Tombolo Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng.

21

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk menguji keandalan suatu teori yang kemudian menghasilkan kesimpulan-kesimpulan dan akan menghasilkan pemetaan untuk memberikan gambaran berupa angka dan juga statistik. Penelitian kuantitatif digunakan untuk meyakinkan sebuah fakta atau juga membuat prediksi akan sebuah teori yang dikeluarkan.

Lokasi Penelitian dilakukan di jalan poros Banyorang No.13 Desa Tombolo Kecamatan GantarangKeke Kabupaten Bantaeng. Waktu penelitian dimulai bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2021 selama dua bulan.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif, penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa: individu, organisasi, industri atau perspektif yang lain. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subjek yang diteliti. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan dengan opini (individu, kelompok atau organisasi), kejadian atau prosedur.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Penelitian 1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

22

Operasional variabel penelitian menurut sugiyono (2017) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga operasional variabel penelitian sebaga berikut :

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Indikator

Kompetensi Sumber

2. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel digunakan Skala Likert. Yang mana skala likert bertujuan untuk mengukur sikap dan pendapat. Sehingga dalam hal ini responden diwajibkan untuk mengisi kuisioner.

Adapun pernyataan yang diajukan dalam mengisi kuisioner dipilih secara khusus sesuai dengan variabel penelitian.

Untuk menyediakan penelitian terhadap jawaban angket, maka dibagi menjadi lima level alternatif jawaban yang diberi rangking dengan memberikan bobot (skor) dengan 1-5 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Keterangan Jawaban Kuisioner

No. Jawaban Skor/nilai 1. Sangat Tidak Setuju

(STS)

1

2. Tidak Setuju (TS) 2

3. Netral (N) 3

4. Setuju (S) 4

5. Sangat Setuju (SS) 5

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang akan menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Ulum dan Juanda (2016:79). Populasi pada penelitian ini adalah pegawai di Kantor Desa Tombolo Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng yang berjumlah 33 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian/wakil populasi yang diteliti). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor Desa Tombolo Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan pada pengumpulan data oleh penulis dengan cara sebagai berikut :

24

1. Penelitian Kepustakaan

“Yaitu kegiatan pengumpulan data yang bersumber dari buku, literatur, dan dokumen yang berkaitan dengan pokok masalah yang diteliti.

2. Kuisioner

Kuisioner dilakukan dengan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh pengunjung, pedagang, pemda dan perbankan yang ingin pertanyakan dan ingin diketahui keadaan tempat/lokasi tersebut.

3. Dokumentasi

“Yaitu pengumpulan data dengan mencatat data dari dokumen yang

ada yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, data-data yang diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi laporan keuangan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sitematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, kemudian disusun kedalam pola dan memilih yang akan diakses dan membuat kesimpulan sehingga muda dipahami oleh diri sendiri (Ernawati, 2019). Untuk menjawab permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini teknik analisis data dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian untuk ditarik kesimpulan dengan kata-kata,Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis ini adalah :

a. Membuat pernyataan angket.

b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan.

c. Menjumlah skor jawaban yang telah diperoleh dari tiap responden.

d. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan regresi linear berganda untuk menguji adanya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent . Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut :

Y = α + 𝛃𝟏𝐗𝟏 + 𝛃𝟐𝐗𝟐 + 𝛃𝟑𝐗𝟑+ e Keterangan:

Y : Kualitas Informasi Laporan Keuangan X1 : Pengetahuan (Knowledge)

X2 : Ketrampilan (Skill) X3 : Sikap (Attitude) Β1β2β3 : Koefisien Regresi

α : Konstanta

e : Standar Error 3. Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis dilakukan dengan dua cara yakni a. Uji t

Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai

26

pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk mengetahui apakah variabel independen tersebut dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen secara nyata.

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai sig < 0.05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

2) Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

3) Rumus :

t tabel = t (α/2 ; n-k-1) b. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinan pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2009). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai 𝑅2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan.

27 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Terbentuknya Desa Tombolo

Makna desa Tombolo sendiri berarti Tempurung Kelapa. Desa Tombolo adalah pemekaran dari Kelurahan Gantarang Keke Kecamatan Tompobulu. Pada tahun 1997, menjadi desa persiapan Tombolo kecamatan perwakilan pa’jukukang yang terletak disebelah utara Kecamatan Pa’jukukang berada 15 km dari ibukota Kabupaten Bantaeng.

Luas desa Tombolo 661 Ha dengan jumlah penduduk 2.300 jiwa. Dan pada tahun 1999 sudah menjadi desa defenitip dan Kecamatan Gantarang Keke bukan lagi perwakilan pa’jukukang.

2. Keadaan Tanah dan Iklim

Jenis tanah yang ada di desa Tombolo Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng adalah Allupial dengan tekstur lempeng berpasir sampai liat dan pH tanah antara 6,5-7,5.

Keadaan iklim di desa Tombolo menurut Schmith dan Fergusson yaitu tipe iklim C, dengan kondisi musim ada 2 yang berganti antara musim kemarau dengan musim hujan. Musim hujan biasanya datang pada awal bulan Desember sampai awal bulan Juli. Sedangkan musim Kemarau datang pada pertengahan Agustus hingga akhir November. Kondisi tanah

28

dan iklim yang mendukung ini para petani untuk melakukan kegiatan usaha tanam khususnya di sektor tanaman pangan (jagung).

3. Struktur Organisasi Desa Tombolo Syarifuddin KEPALA DESA

Gambar 4.1 Struktur Desa Tombolo

B. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil

a. Analisis Deskriptif

1) Karakteristik Responden

Nur Wahidah, S.Si

Karakterisik responden akan dianalisis dari 3 hal, yaitu umur, jenis kelamin, jabatan, dan pendidikan.

Untuk umur responden, dari hasil kuesioner didapat bahwa jumlah responden yang berusia < 25 tahun adalah sebanyak 3 orang atau 9,1% dari total responden, yang berusia 26 tahun sampai dengan 30 tahun adalah sebanyak 11 orang atau 33,3% dari total responden, yang berusia 31 tahun sampai dengan 35 tahun adalah sebanyak 9 orang atau 27,3% dari total responden, yang berusia 36 tahun sampai dengan 40 tahun adalah sebanyak 3 orang atau 9,1% dari total responden, yang berusia 41 tahun sampai dengan 45 tahun adalah sebanyak 6 orang atau 18,2% dari total responden, dan yang berusia

> 45 tahun adalah sebanyak 1 orang atau 3,0% dari total responden.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berusia 26 sampai dengan 30 tahun. Dapat kita lihat tabel berikut:

Tabel 4.1 Umur Responden Umur

Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021

30

Untuk jenis kelamin responden, dari hasil kuesioner didapat bahwa jumlah responden laki-laki adalah 18 orang atau 54,5% dari total responden, dan jumlah responden perempuan adalah 15 orang atau 45,5% dari total responden. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden rata-rata didominasi oleh laki-laki. Dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden

Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021

Untuk jabatan responden, dari hasil kuesioner didapat bahwa yang menjabat sebagai kepala desa adalah sebanyak 1 orang atau 3,0%

dari total responden, yang menjabat sebagai sekretaris desa adalah sebanyak 1 orang atau 3.0% dari total responden, yang menjabat sebagai kasi pemerintah adalah sebanyak 1 orang atau 3,0% dari total responden, yang menjabat sebagai staf kasi pemerintah adalah sebanyak 3 orang atau 9,1% dari total responden, yang menjabat

Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 18 54.5 54.5 54.5

Perempuan 15 45.5 45.5 100.0

Total 33 100.0 100.0

sebagai kasi kesejahteraan sebanyak 1 orang atau 3,0% dari total responden, yang menjabat sebagai staf kasi kesejahteraan sebanyak 2 orang atau 6,1% dari total responden, yang menjabat sebagai kasi pelayanan sebanyak 1 orang atau 3,0% dari total karyawan, yang menjabat sebagai staf kasi pelayanan sebanyak 3 orang atau 9,1%

dari total responden, yang menjabat sebagai kaur keuangan sebanyak 1 orang atau 3,0% dari total responden, yang menjabat sebagai staf kaur keuangan sebanyak 5 orang atau 15,2% dari total responden, yang menjabat sebagai kaur umum dan tata usaha sebanyak 1 orang atau 3,0% dari total responden, yang menjabat sebagai staf kaur umum dan tata usaha sebanyak 3 orang atau 9,1% dari total responden, yang menjabat sebagai kaur perencanaan sebanyak 1 orang atau 3,0% dari total responden, yang menjabat sebagai staf kaur perencanaan sebanyak 4 orang atau 12,1% dari total responden, dan yang menjabat sebagai kepala dusun sebanyak 5 orang atau 15,2%

dari total responden. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menduduki jabatan staf kaur keuangan dan kepala dusun. Dapat dilihat tabel berikut:

32

Tabel 4.3 Jabatan Responden

Jabatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Kaur Umum dan Tata

Usaha 1 3.0 3.0 60.6

Staf Kaur Umum dan

Tata Usaha 3 9.1 9.1 69.7

Kaur Perencanaan 1 3.0 3.0 72.7

Staf Kaur Perencanaan 4 12.1 12.1 84.8

Kepala Dusun 5 15.2 15.2 100.0

Total 33 100.0 100.0

Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021

Untuk pendidikan responden, dari hasil kuesioner didapat bahwa pendidikan SMA sebanyak 14 orang atau 42,4% dari total responden,

yang pendidikan S1 sebanyak 18 orang atau 54,5% dari total responden, dan yang pendidikan S2 sebanyak 1 orang atau 3,0% dari total responden. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan sarjana (S1). Dapat dilihat tabel berikut:

Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021

2) Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah a) Kompetensi Sumber Daya Manusia (X) dengan indikator variabel: pengetahuan (knowledge) (X1), ketrampilan (skill) (X2), dan sikap (attitude) (X3). b) Kualitas Informasi Laporan Keuangan (Y).

Untuk pengetahuan, dari hasil kuesioner didapat bahwa jumlah responden yang tidak tahu sebanyak 6 orang atau 18,2% dari total responden. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dikategorikan mempunyai pengetahuan mengenai sistem keuangan. Dapat dilihat tabel berikut:

34

Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021

Untuk ketrampilan, dari hasil kuesioner didapat bahwa jumlah responden yang tidak terampil sebanyak 6 orang atau 18,2% dari total responden, dan yang terampil sebanyak 27 orang atau 81,8% dari total responden. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dikategorikan mempunyai ketrampilan dalam mengolah sistem laporan keuangan desa. Dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.6

Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021

Untuk sikap, dari hasil kuesioner didapat bahwa jumlah responden yang kurang baik sebanyak 9 orang atau 27,3% dari total responden, dan yang baik sebanyak 24 orang atau 72,7% dari total responden.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dikategorikan mempunyai sikap yang baik dalam mengolah sistem laporan keuangan desa. Dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.7

Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021 b. Pengujian Hipotesis

1) Uji t (Parsial) untuk X1, X2, dan X3 Tabel 4.8

Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021 Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kualitas Informasi Laporan Keuangan

36

Berdasarkan tabel output diatas, maka dapat diketahui bahwa : a) Pengujian Pengetahuan (knowledge) (X1)

Diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,366 > 0,05 dan nilai t hitung 0,918 < t tabel 2,000, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara X1 terhadap Y. Maka secara parsial variabel pengetahuan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan (Y).

b) Pengujian Ketrampilan (skill) (X2)

Diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai t hitung 3,803 > t tabel 2,000, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara X2 terhadap Y. Maka secara parsial variabel ketrampilan (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan (Y).

c) Pengujian Sikap (attitude) (X3)

Diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh X3 terhadap Y adalah sebesar 0,235 > 0,05 dan nilai t hitung 1,212 < t tabel 2,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara X3 terhadap Y. Maka secara parsial variabel sikap (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan (Y).

2) Uji Korelasi Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada dasarnya mengukur kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah 0 atau 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti bahwa variabel independen menyediakan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Peneliti melakukan pengujian koefisien korelasi atau R dan pengujian koefisien determinasi atau R Square (R2). Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi dan determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9

a. Predictors: (Constant), Sikap, Ketrampilan, Pengetahuan

b. Dependent Variable: Kualitas Informasi Laporan Keuangan Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021

Berdasarkan tabel di atas, nilai R adalah 0,873 menurut pedoman interpretasi koefisien korelasi, angka ini termasuk ke dalam kategori berpengaruh yang berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude) berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.

38

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai R square sebesar 0,762 hal ini berarti bahwa 76% kualitas informasi laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen yaitu pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude), sisanya sebesar 24% (100% - 76%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

c. Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.10

Sumber: Output SPSS data sekunder diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, maka dapat diperoleh hasil model Regresi Linear Berganda sebagai berikut:

Y = 1,201 + 0,172X1 + 0,564X2 + 0,207X3

Berdasarkan model regresi linear berganda diatas, maka diuraikan sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar 1,201 menggambarkan bahwa tanpa ada pengaruh dari variabel independen dan faktor lain. Maka variabel kualitas informasi laporan keuangan memiliki nilai sebesar 1,201.

a. Dependent Variable: Kualitas Informasi Laporan Keuangan

2) Setiap kontribusi yang diberikan oleh indikator pengetahuan (knowledge) akan mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan sebesar 17,2%.

3) Setiap kontribusi yang diberikan oleh indikator ketrampilan (skill) akan mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan sebesar 56,4%.

4) Setiap kontribusi yang diberikan oleh indikator sikap (attitude) akan mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan sebesar 20,7%.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data diatas maka dapat dibahas variabel kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari pengetahuan (knowledge) (X1), ketrampilan (skill) (X2), dan sikap (attitude) (X3) terhadap kualitas informasi laporan keuangan (Y) sebagai berikut:

a. Dari hasil analisis data variabel pengetahuan (X1) dengan rata-rata (mean) sebesar 16,8485. Sehingga variabel pengetahuan mempunyai kontribusi pengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan sebesar 17,2%.

Sesuai dengan teori Robbins bahwa pengetahuan adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu. Skor atau tes pengetahuan sering gagal untuk memprediksi kinerja SDM kerena skor tersebut tidak berhasil mengukur pengetahuan dan keahlian seperti apa yang seharusnya dilakukan dalam pekerjaan. Pengetahuan pegawai turut menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya, pengetahuan merujuk pada informasi dan hasil pembelajaran.

40

Pegawai yang mempunyai pengetahuan yang cukup akan meningkatkan efisiensi perusahaan. Namun bagi pegawai yang belum mempunyai pengetahuan cukup, maka akan bekerja tersendat-sendat. Pengetahuan mencerminkan kemampuan kognitif seorang karyawan berupa kemampuan untuk mengenal, memahami, menyadari dan menghayati suatu tugas/pekerjaan. Karena itu, pengetahuan seseorang karyawan dapat dikembangkan melalui pendidikan, baik formal maupun non formal serta pengalaman. Pendidikan membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan, teori, logika, pengetahuan umum, kemampuan analisis serta pengembangan watak dan kepribadian (Robbins, 2009).

Yuniarsih dan Suwatno menyatakan bahwa pengetahuan adalah suatu informasi yang dimiliki seseorang khususnya pada bidang spesifik.”(Suwatno, 2008)

Menurut Dale bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang bisa dikategorikan dalam dua jenis, yaitu: pengetahuan yang didasari dan pengetahuan yang tidak didasari.(Sudarmanto, 2009)

b. Dari hasil analisis data variabel ketrampilan (X2) dengan rata-rata (mean) sebesar 16,1818. Sehingga variabel ketrampilan mempunyai kontribusi pengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan sebesar 56,4%.

Keterampilan adalah sebagai kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rangkaian tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar.

Keterampilan adalah perilaku yang terkait dengan tugas, yang bisa dikuasai melalui pembelajaran, dan bisa ditingkatkan melalui pelatihan dan batuan orang lain. Keterampilan merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Adapun perilaku adalah manifestasi kepribadian dan sikap yang ditunjukkan ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Keterampilan bisa digunakan untuk mengendalikan perilaku.(Sudarmanto, 2009)

Yuniarsih dan Suwatno menyatakan bahwa keterampilan (skill) merupakan kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental.(Suwatno, 2008)

Menurut Spencer dalam Wibowo (2007:325), keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu. Kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk berpikir analitis dan konseptual.

Sedangkan menurut Menurut Triton PB (2009), keterampilan adalah hal-hal atau langkahlangkah yang kita kuasai karena kita melatih atau melakukanya secara terus menerus. Karyawan yang memiliki tingkat keterampilan tinggi akan dapat mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan karyawan yang memiliki tingkat ketrampilan kerja rendah.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar.

c. Dari hasil analisis data variabel sikap (X3) dengan rata-rata (mean) sebesar 15,7576. Sehingga variabel sikap mempunyai kontribusi pengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan sebesar 20,7%.

42

Pengertian sikap dijelaskan oleh Saifudin Azwar bahwa sikap diartikan sebagai suatu reaksi atau respon yang muncul dari sseorang individu terhadap objek yang kemudian memunculkan perilaku individu terhadap objek tersebut dengan cara-cara tertentu.(Azwar, 2010)

Gerungan juga menguraikan pengertian sikap atau attitude sebagai suatu reaksi pandangan atau perasaan seorang individu terhadap objek tertentu. Walaupun objeknya sama, namun tidak semua individu mempunyai sikap yang sama, hal itu dapat dipengaruhi oleh keadaan individu, pengalaman, informasi dan kebutuhan masing- masing individu berbeda. Sikap seseorang terhadap objek akan membentuk perilaku individu terhadap objek.(Gerungan, 2004)

Pengertian mengenai sikap juga disampaikan oleh Sarlito dan Eko, Sikap adalah suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seorang individu terhadap suatu objek. Objek yang disikapi individu dapat berupa benda, manusia atau informasi. Proses penilaian seorang terhadap suatu objek dapat berupa penilaian positif dan negatif. Pengertian sikap juga diuraikan oleh Slameto (1995: 191), sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari oleh individu dalam hidupnya.(Eko, 2009)

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai sikap, maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu reaksi atau respon berupa penilaian yang muncul dari seorang individu terhadap suatu objek. Sikap juga dapat dikatakan sebagai suatu perwujudan adanya kesadaran terhadap lingkunganya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hilda Berliana Nagari pada tahun 2015 tentang Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Hongjiang Xu pada tahun 2003 menemukan bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penting yang menentukan kualitas laporan keuangan. Sedangkan hasil penelitian yang berbeda dari penelitian ini yang dilakukan oleh Sukmaningrum tahun 2011 dengan hasil bahwa Kompetensi sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

44

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel independen yaitu kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari tiga indikator yakni pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude) dan variabel dependen yakni kualitas informasi laporan keuangan.

Berdasarkan pada data yang dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan (knowledge) berpengaruh positif terhadap kualitas informasi laporan keuangan

2. Ketrampilan (skill) berpengaruh positif terhadap kualitas informasi laporan keuangan

3. Sikap (attitude) berpengaruh positif terhadap kualitas informasi laporan keuangan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas informasi laporan keuangan.

B. Saran

Berdasarkan dengan hasil penelitian dan pembahasan, beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai saran dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Dalam mengelolah sistem keuangan di desa Tombolo sebaiknya dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi utamanya dalam hal keuangan.

2. Sumber daya manusia utamanya di Kantor Desa Tombolo harus lebih ditingkatkan lagi kinerjanya dalam mengolah sistem keuangan desa agar lebih baik lagi.

3. Hal ini dapat dipahami karena dari sisi jumlah, masih kekurangan

3. Hal ini dapat dipahami karena dari sisi jumlah, masih kekurangan

Dokumen terkait