BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Hipotesis
Titik fokus para pengguna laporan keuangan terutama para stakeholder untuk mengetahui kondisi perusahaan dan berkembangtidaknya investasi mereka terletak pada laporan keuangan dengan tampilan laba dan ekuitas yang dihasilkan perusahaan, sehingga menunjukkan pentingnya penyajian laporan keuangan yang berkualitas dengan menggunakan standar akuntansi keuangan yang tidak hanya diterima secara umum oleh satu negara tetapi juga dapat diakui dan diterima oleh negara lain. Oleh karena itu, suatu negara dituntut untuk menjadikan International Financial Reporting Standards (IFRS) sebagai dasar penyajian laporan keuangan meskipun terdapat kendala yang ditimbulkan dalam penyajian laporan keuangan. Salah satu kendalanya adalah fakta bahwa belum semua negara menerima konsep, “standar akuntansi dan pelaporan keuangan” versi IFRS dikarenakan konsekuensi ekonomi yang dikhawatirkan akan timbul akibat perubahan regulasi.
Berikut ini beberapa PSAK revisi 2013 dan 2014 yang berlaku efektif tahun 2015 secara prospektif dan berlaku efektif tahun 2011-2012 secara retrospektif oleh emiten indeks LQ-45, sehingga terdapat reklasifikasi akun yang menimbulkan perbedaan laba dan ekuitas di tahun 2011 dan 2012 antara sebelum dan sesudah pengadopsian standar akuntansi keuangan berbasis IFRS.
Tabel 2.5
Ikhtisar Perbedaan PSAK dan SAK Berbasis IFRS Berlaku Efektif Tahun 2015 Secara Prospektif
Perihal SAK Berbasis IFRS PSAK
Revisi 2013(efektif 1 Januari 2015 secara prospektif) Penyajian Laporan
Keuangan PSAK No. 1 (revisi 2013) PSAK No. 1 (revisi 2009) Judul Laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Definisi
Memberikan definisi Laba rugi, Pemilik, material, Penyesuaian Reklasifikasi, tidak praktis, Total penghasilan Komprehensif
Tidak memberikan definisi tersebut
Komponen Laporan Keuangan
• Laporan posisi keuangan
• Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
• Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan • Informasi kompratif
• Laporan posisi keuangan • Laporan laba rugi
komprehensif
• Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
Informasi Komparatif
Menambahkan persyaratan penyajian dan pengungkapan :
• Informasi komparatif minimum • Informasi komparatif tambahan
Tidak terdapat pengaturan tersebut
Penyajian penghasilan komprehensif lain
Disajikan berdasarkan kelompok:
1. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
2. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Disajikan dalam kelompok Penghasilan komprehensif lain
Imbalan Kerja PSAK No. 24 (revisi 2013) PSAK No. 24 (revisi 2010)
Biaya Jasa Lalu
- Biaya jasa lalu adalah perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, sebagai akibat dari amandemen program (pemberlakuan awal atau pembatalan, atau perubahan, program imbalan pasti) atau kurtailmen (penurunan signifikan yang dilakukan oleh entitas dalam hal jumlah pekerja yang ditanggung oleh program).
-Biaya jasa lalu adalah perubahan nilai kewajiban imbalan pasti atau jasa pekerja pada periode-periode lalu, yang berdampak terhadap periode berjalan akibat penerapan awal atau perubahan terhadap imbalan pascakerja atau imbalan kerja jangka panjang lain.
Biaya jasa- keuntungan/kerugian
penyelesain
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian adalah perbedaan antara: • Nilai kini kewajiban imbalan pasti
yang sedang diselesaikan, sebagaimana ditentukan pada tanggal penyelesaian.
• Harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh entitas sehubungan dengan penyelesaian tersebut
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian terdiri dari: • Perubahan yang terjadi
dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti
• Perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset program
• Keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya
Perubahan Lainnya
Imbalan kerja yang diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja memberikan jasa terkait.
Imbalan kerja yang jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja memberikan jasa. Laporan Keuangan
Konsolidasian PSAK No. 65 (revisi 2013)
PSAK No. 4 dan ISAK No. 7
Ruang lingkup Tidak meliputi LK sendiri Diatur Definisi Diatur dalam lampiran tersendiri Diatur Pengendalian
Definisi yang umum meliputi: kekuasaan, ekposure hak dan kemampuan menggunakan kekuasaan
Diatur Pengendalian tanpa
adanya hak suara mayoritas
Memberikan panduan penerapan dalam
menaksir pengendalian tanpa hak suara Diatur Hak suara potensial Ketentuan lebih detail Diatur Hubungan keagenan Terdapat pedoman penerapan hubungan keagenan Tidak diatur Persyaratan akuntansi LK menggunakan kebijakan yan sama konsolidasian disusun dengan Diatur
Kepentingan non pengendali
Penyajiannya terpisah dari ekuitas
pemiliki entitas induk Diatur Penentuan apakah
entitas adalah entitas investasi
Terdapat definisi Tidak diatur
Entitas investasi pengecualian terhadap
konsolidasi
Tidak dikonsolidasi tetapi mengukur
Pengaturan Bersama PSAK No. 66 (revisi 2013) PSAK No. 12 Pengendalian bersama
operasi dan aset
Operasi bersama hak dan kewajiban atas aset/ liabilitas mengakui aset/ liabilitas dan pendapatan/ beban sesuai porsi
Mengakui aset/ liabilitas dan pendapatan/ beban sesuai porsi
Pengendalian bersama entitas
- Operasi bersama hak dan kewajiban atas aset/ liabilitas mengakui aset/ liabilitas dan pendapatan/ beban sesuai porsi
- Hak atas aset menggunakan metode ekuitas
- Konsolidasi proporsional dihapus
Pilihan antara konsolidasi proporsional dan metode ekuitas
Revisi 2014 (efektif 1 Januari 2015 secara prospektif)
Penurunan Nilai PSAK No. 48 (revisi 2014) PSAK No. 48 (revisi 2009)
Ruang Lingkup
Pengaturan investasi pada entitas anak dan ventura bersama dalam laporan keuangan tersendiri mengacu pada PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri
Pengaturan investasi pada entitas anak dan ventura bersama dalamlaporan keuangan tersendiri mengacupada PSAK 4: LaporanKeuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
Definisi
Tidak memberikan definisi mengenai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan pasar aktif.
Memberikan definisi nilai wajar sesuai dengan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
Memberikan definisi mengenai nilai wajar
dikurangi biaya
untukmenjual dan pasar aktif
Terminologi Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
Penentuan nilai wajar Pengukurannilai wajar
dikurangi biayapelepasan
Pengukuran nilai wajar dikurangibiaya pelepasan mengacu padahirarki nilai wajar dalam PSAK 68:Pengukuran Nilai Wajar.
Memberikan pengaturan mengenai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Komposisiestimasi aruskas masadepan
Memberikan tambahan
penjelasanmengenai perbedaan nilai
Alokasi goodwill pada unit penghasil
kas
Setiap unit atau kelompok unit yangmemperoleh alokasi goodwill:
menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal; dan
tidak lebih besar dari segmen operasi yang didefinisikan dalam PSAK 5: Segmen Operasi paragraf 08 sebelum penggabungan
Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill:
• menunjukkan tingkat terendahdalam entitas yang goodwillnya dipantau untuk tujuan manajemen internal; dan
• tidak lebih besar dari segmen operasi yang ditentukan sesuai dengan PSAK 5: Segmen Operasi
Koreksi editorial Menggunakan istilah ”harapan” dan ”yang diharapkan”
Menggunakan istilah ”ekspektasi”dan
”ekspektasian”
Pengungkapan
Memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode:
• jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) dan apakah jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) merupakan nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakainya.; dan
• jika jumlah terpulihkan merupakan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan, entitas mengungkapkan:
• tingkat hirarki nilai wajar sesuai dengan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar;
• teknik penilaian (level 2 dan 3); dan
• setiap asumsi utama yang mendasari manajemen untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (level 2 dan 3).
• Memberikan persyaratan pengungkapan untuk setiap rugi penurunan nilai material yang diakui atau dibalik selama periode aset individual (termasukgoodwill dan unit penghasilkas)
Berlaku efektif Tahun 2012 : Transaksi dalam
mata uang asing PSAK No. 10 (revisi 2009) PSAK No. 10, 11, dan 52
Penentuan mata uang fungsional
Terdapat hirarki indikator dalam penentuan mata uang fungsional
- PSAK No. 52 : ada 3 indikator mata uang fungsional, yaitu :
1. Indikator arus kas 2. Indikator harga jual 3. Indikator biaya
Pengukuran dan penyajian mata uang
- Pengukuran mata uang menggunakan mata uang fungsional
- Penyajijan mata uang dapat menggunakan mata uang selain mata uang fungsional
- Pengukuran dan penyajian mata uang menggunakan Rupiah
- Entitas dapat
menggunakan mata uang selain Rupiah jika mata uang tersebut memenuhi kriteria sebagai mata uang fungsional
Aset Tak Berwujud PSAK No.19 (revisi 2010) PSAK No. 19
Pengukuran setelah pengakuan
- Entitas dapat memilih model harga perolehan atau model revaluasi
- Entitas hanya dapat menggunakan model harga perolehan
Masa manfaat ekonomis
- Entitas dapat menentukan : 1. Masa manfaat terbatas 2. Masa manfaat tidak terbatas
- Umumnya tidak melebihi 20 tahun
Masa manfaat tak terbatas
- Tidak diamortisasi - Pengujian penurunan
- Nilai aset setiap tahun & ketika terdapat indikasi penurunan nilai
- Tidak terdapat ketentuan
Pendapatan PSAK No. 23 (revisi 2010) PSAK No. 23
Pendapatan bunga dari
aset - Tidak diatur
- Hasil efektif suatu asetmerupakan tingkat bungayang diperlukan untukmendiskontokan aliranpenerimaan kas di masadepan
Pengakuan dividen
pada efek - Tidak diatur
- Dividen pada efek ekuitasdiumumkan
daripenghasilan neto ebelumpembelian,
dividentersebut dikurangi dari harga beli efek tersebut
Berlaku efektif Tahun 2011 :
Laporan Arus Kas PSAK No. 2 (revisi 2009) PSAK No. 2
Arus kas dari pos luar
biasa -Dihilangkan
- Terdapat pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa
Metode tidak langsung - Dihilangkan
- Penyesuaian atas laba atau rugi termasuk berasal dari hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi Arus kas dari
pelepasan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian
- Arus kas dari transaksi tersebut diakui
sebagai arus kas pendanaan - Tidak ada pengaturan
Pengungkapan
Pihak-Pihak Berelasi PSAK No. 7 (revisi 2010) PSAK No. 7
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan
Istimewa
Departemen dan instansi pemerintah yang tidak
mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki
pengaruh pengaruh signifkan terhadap entitas pelapor
- Hanya menyebutkan “Departemen dan instansi pemerintah”
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi dan kesalahan
PSAK No. 25 (revisi 2009) PSAK No. 25
Pemilihan kebijakan akuntansi
- Mengatur persyaratan pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi
- Memberikan panduan pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya
- Tidak diatur. Hal ini sebelumnya diatur dalam PSAK 1 (1998)
Provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset
kontinjensi
PSAK No. 57 (revisi 2009) PSAK No. 57
Istilah - Provisi - Kewajiban diestimasi
Sumber : Martani, Dwi (2015)
Hung dan Subramanyam (2004) menyatakan bahwa total aktiva, ekuitas, total kewajiban akan lebih tinggi yang menerapkan IAS dibanding dengan standar akuntansi Jerman. Thornton (2006) dalam Ballas (2010) juga menemukan bahwa IFRS berdampak positif terhadap ekuitas perusahaan. Tsalavoutas (2010) menemukan bahwa implementasi IFRS memiliki dampak yang positif terhadap ekuitas dan laba bersih perusahaan di Yunani. Cordazzo (2008) dalam Tsalavoutas (2010) menemukan laba bersih dan ekuitas yang lebih tinggi pada IFRS dibanding pada Italian GAAP. Peneliti Haller et al ( 2009) dalam Tsalauvoutas( 2010) mengatakan bahwa ;
“ the transition from Germany GAAP to IFRS on equity and net income of German companies which had to adopt IFRS in 2005 and they find a significant increase in shareholder’s equity and net income”
H1. Standar akuntansi keuangan berbasis IFRS berpengaruh signifikan terhadap laba bersih
H2. Standar akuntansi keuangan berbasis IFRS berpengaruh signifikan terhadap ekuitas