BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.7. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual dalam penelitian ini, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H1 : Pendapatan pelaku usaha berpengaruh terhadap minat pelaku usaha menggunakan mobile banking
H2 : Selera konsumen berpengaruh terhadap minat pelaku usaha menggunakan mobile banking
H3 : Ekspektasi pelaku usaha berpengaruh terhadap minat pelaku usaha menggunakan mobile banking
H4 : Pendapatan pelaku usaha, selera konsumen, dan ekspektasi pelaku usaha berpengaruh terhadap minat pelaku usaha menggunakan mobile banking
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Definisi metode penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2016:13) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi penelitian pada pelaku usaha mikro dan kecil pusat pasar yang terletak di Kelurahan Pusat Pasar, Kota Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2020.
3.3. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat yang terdiri dari:
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu:
a. Pendapatan pelaku usaha
Pendapatan pelaku usaha dalam penelitian ini adalah tingkat pendapatan yang diperoleh pelaku usaha mikro dan kecil pusat pasr Kota Medan dari hasil penjualannya. Pendapatan pelaku usaha dalam penelitian ini diukur dengan skala likert.
b. Selera konsumen
Selera konsumen dalam penelitian ini adalah selera konsumen menggunakan mobile banking sebagai sistem pembayaran untuk berbelanja di pusat pasar Kota Medan. Selera konsumen dalam penelitian ini diukur dengan skala likert.
c. Ekspektasi pelaku usaha
Ekspektasi pelaku usaha dalam penelitian ini adalah pemikiran pelaku usaha mikro dan kecil di pusat pasar Kota Medan tentang baik buruknya menggunakan mobile banking untuk masa depan dari usahanya.
Ekspektasi pelaku usaha dalam penelitian ini diukur dengan skala likert.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menggunakan mobile banking. Minat menggunakan mobile banking merupakan keinginan pelaku usaha mikro dan kecil di pusat pasar Kota Medan untuk menggunakan mobile banking. Minat menggunakan mobile banking dalam penelitian ini diukur dengan skala likert.
3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi
Menurut Kuncoro (2009: 188) populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pelaku usaha di pusat pasar Kota Medan yang berjumlah sebanyak 2.225 pelaku usaha.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili (Sugiyono, 2017: 91).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kriteria tersebut, karena akan berpengaruh pada variabel yang akan diteliti.
Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut (Sugiyono, 2017: 112):
n= N 1+ N (e )2 Dimana:
n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi e = Standars Error = 10%
Populasi (N) sebanyak 2.225 orang dan standard error (e) sebanyak 10%
maka jumlah sampel adalah sebagai berikut:
n= 2.225 1+2.225(0,1)2 n= 2.225
1+2.225(0,01) n= 2.225
23.25 n=95,69
Berdasarkan perhitungan slovin didapatkan hasil sebesar 95,69 sehingga dalam penelitian ini dapat diambil sampel dengan hasil pembulatan sebanyak 96 pelaku usaha dari seluruh jumlah populasi yang ada. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaku usaha mikro dan kecil 2. Mengenal mobile banking
3.5. Jenis Data
Adapun beberapa jenis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung dilokasi penelitian melalui kuesioner mengenai variabel yang diteliti.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Penelitian memperoleh data sekunder dari literatur, buku dan internet.
3.6. Metode Pengumpulan Data
Dalam tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan penelitian ini, maka dilakukan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Keusioner
Melakukan pembagian kuesioner kepada responden yang berisi pernyataan-pernyataan sesuai dengan variabel yang akan di teliti.
2. Observasi
Melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik untuk mendapatkan keterangan atau informasi yang dibutuhkan.
3. Studi Dokumentasi
Melakukan penelusuran dan mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian.
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner merupakan data yang valid atau tidak. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang responden diluar sampel penelitian. Menurut Situmorang (2019: 76) uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai rhitung
(Correlated Item-Total Correlation) dengan nilai rtabel. Adapun kriteria penilaian dalam uji validitas yaitu:
1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
3.7.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang responden diluar sampel penelitian. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang, 2019: 79).
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai Cronbach Alpha (α). Adapun level penilaian pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut (Situmorang, 2019: 90):
1. Jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,8 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan reliabel dengan tingkat reliabilitas sangat baik.
2. Jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,7 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan reliabel dengan tingkat reliabilitas baik.
3. Jika nilai Cronbach Alpha (α) < 0,7 dan > 0,6 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan reliabel dengan tingkat reliabilitas cukup.
4. Jika nilai Cronbach Alpha (α) < 0,6 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan tidak reliabel dengan tingkat reliabilitas buruk.
3.8. Uji Asumsi Klasik 3.8.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi masing-masing data variabel normal atau tidak. Normalitas suatu variabel diperlukan dalam analisis untuk memudahkan peneliti melakukan pengujian statistik. Hal tersebut disebabkan karena normal atau tidak normalnya suatu variabel dapat menentukan hasil sebuah uji statistik akan menjadi lebih baik atau akan terdegradasi.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov Test, penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Adapun kriteria pengambilan keputusan pada uji Kolmogorov-Smirnov Test adalah sebagai berikut:
1. Jika Asymp.Sig (2-tailed) < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak normal.
2. Jika Asymp.Sig (2-tailed) > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data normal.
3.8.2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji korelasi antar variabel independen. Tidak adanya korelasi antar variabel independen adalah bentuk model regresi yang baik. Masalah multikolinearitas mengakibatkan kesalahan standar yang besar dalam model penelitian, sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan yang tinggi. Masalah multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat Tolerance value dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Adapun kriteria
pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016):
1. Jika nilai tolerance < 0.1 dan Variance Inflation Factor (VIF) > 10, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala multikolinearitas pada model regresi yang digunakan.
2. Jika nilai tolerance > 0.1 dan Variance Inflation Factor (VIF) < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas pada model regresi yang digunakan.
3.8.3. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan kepengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Heterokedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varian yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varian sama, dan ini seharusnya terjadi maka dikatakan ada heterokedastisitas. Sedangkan jika varian tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas (Situmorang, 2019: 108).
Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 0,05. Adapun kriteria penilaian dalam pengujian heteroskedastisitas dengan glejser adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak layak
2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan layak
3.9. Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda karena terdapat variabel dependen, dan variabel independen. Pengujian regresi dilakukan dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS Statistic 25. Persamaan regresi yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Y = β1X1 + β2X2 + β3X3
Keterangan:
Y = Minat menggunakan mobile banking X1 = Pendapatan pelaku usaha
X2 = Selera konsumen
X3 = Ekspektasi pelaku usaha β = Konstanta
3.10. Pengujian Hipotesis
3.10.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji statistik-F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel-variabel independen yang telah dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Adapun kriteria pengambilan keputusan pada uji signifikansi simultan (uji-F) adalah sebagai berikut:
1. Jika Fhitung < Ftabel dan Sig. > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
2. Jika Fhitung > Ftabel dan Sig. < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
3.10.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016). Adapun kriteria pengambilan keputusan pada uji signifikansi parsial (uji-t) adalah sebagai berikut:
1. Jika thitung < ttabel dan Sig. > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
2. Jika thitung > ttabel dan Sig. < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
3.10.3. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2016) menjelaskan bahwa koefisien determinasi atau disimbolkan dengan “R2” digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Semakin besar nilai Adjust R Square atau semakin mendekati nilai 1 maka variabel independen semakin dapat menjelaskan variabel dependennya atau semakin besar pengaruhnya terhadap variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara administratif lokasi Pusat Pasar Kota Medan berada di kelurahan Pusat Pasar yang merupakan salah satu dari 12 kelurahan yang ada di kecamatan Medan Kota, Provinsi Sumatera Utara yang luasnya mencapai 45,6 Ha. Kelurahan ini mempunyai tanah pemukiman dan perkantoran seluas ± 36.5 Ha, dan jalan serta fasilitas umum seluas ± 9.1 Ha. Kelurahan Pusat Pasar Medan terdiri atas 9 lingkungan yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Lingkungan.
Pusat Pasar Medan berdiri pada tahun 1933 sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Sampai sekarang kita masih bisa melihat Pusat Pasar yang menjadi ikon kota Medan, akan tetapi bangunan pada Pusat Pasar yang sekarang kita lihat tidak lagi seindah pada saat didirikan, hal ini disebabkan karena peristiwa kebakaran yang terjadi di Pusat Pasar sebanyak 2 (dua) kali, dimana kebakaran yang pertama terjadi pada tahun 1971 dua dari empat bangunan pasar habis terbakar. Dan pada tahun 1978 dua dari bangunan yang tersisa juga terbakar. Pusat Pasar Medan merupakan pasar tradisional terbesar dan terlengkap di kota Medan yang terhubung langsung dengan Medan Mall sehingga memudahkan pembeli/pengunjung untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Adapun batas-batas wilayah kelurahan Pusat Pasar Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Pandau Hulu I 2. Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Pasar Baru 3. Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Pandau Hilir 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Sei Rengas I 4.1.2. Hasil Karakteristik Responden
Adapun hasil dari karakteristik responden dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Hasil karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-Laki 65 67,7
Perempuan 31 32,3
Total 96 100,0%
Sumber: Hasil Penelitian, 2020
Berdasarkan hasil karakteristik responden pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 65 orang (67,7%), sedangkan perempuan hanya 31 orang (32,3%). Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan di dominasi oleh pelaku usaha berjenis kelamin laki-laki.
2. Karakteristik responden berdasarkan usia
Hasil karakteristik responden berdasarkan usia dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
20-25 Tahun 7 7,3
26-30 Tahun 23 24,0
31-40 Tahun 50 52,1
>40 Tahun 16 16,7
Total 96 100,0%
Sumber: Hasil Penelitian, 2020
Berdasarkan hasil karakteristik responden pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang berusia 20-25 tahun berjumlah 7 orang (7,3%), 26-30 tahun berjumlah 23 orang (24,0%), 31-40 tahun berjumlah 50 orang (52,1%), dan
>40 tahun berjumlah 16 orang (16,7%). Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan di dominasi oleh pelaku usaha yang berusia antara 31- 40 tahun.
3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Hasil karakteristik responden berdasarkan pendidikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SD 2 2,1
SMP 5 5,2
SMA 65 67,7
D3 17 17,7
S1 7 7,3
Total 96 100,0%
Sumber: Hasil Penelitian, 2020
Berdasarkan hasil karakteristik responden pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden yang berpendidikan SD berjumlah 2 orang (2,1%), SMP berjumlah 5 orang (5,2%), SMA berjumlah 65 orang (67,7%), D3 berjumlah 17 orang (17,7%), dan S1 berjumlah 7 orang (7,3%). Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan di dominasi oleh pelaku usaha yang berpendidikan SMA.
4. Karakteristik responden berdasarkan lama usaha
Hasil karakteristik responden berdasarkan lama usaha dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4.
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1-5 Tahun 19 19,8
6-10 Tahun 59 61,5
>11 Tahun 18 18,8
Total 96 100,0%
Sumber: Hasil Penelitian, 2020
Berdasarkan hasil karakteristik responden pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden yang telah menjalankan usahanya selama 1-5 tahun berjumlah 19 orang (19,8%), 6-10 tahun berjumlah 59 orang (61,5%), >11 tahun berjumlah 18 orang (18,8%) Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan telah mendirikan usahanya selama 6-10 tahun.
4.1.3. Hasil Pernyataan Kuesioner
Adapun hasil dari seluruh pernyataan kuesioner terkait variabel penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kuesioner pendapatan pelaku usaha
Adapun hasil pernyataan kuesioner pendapatan pelaku usaha dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5.
Hasil Kuesioner Pendapatan Pelaku Usaha
Pernyataan STS TS KS S SS
Dengan pendapatan saat ini saya mampu menambah tenaga kerja
0 0,0 0 0,0 8 8,3 75 78,1 13 13,5
Dengan pendapatan saat ini saya mampu
Melalui hasil pernyataan kuesioner pada Tabel 4.5 dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut:
a. Pertanyaan kuesioner mengenai “pendapatan saya saat ini mengalami peningkatan” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menjawab setuju berjumlah 73 orang (76,0%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7%).
b. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan saat ini saya dapat membangun cabang usaha” yang menjawab 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 5 orang (5,2%), yang menjawab setuju berjumlah 77 orang (80,2%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 14 orang (14,6%).
c. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan saat ini saya mampu menambah tenaga kerja” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 8 orang (8,3%), yang menjawab setuju berjumlah 75 orang (78,1%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 13 orang (13,5%).
d. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan saat ini saya mampu menambah produksi” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%),
yang menjawab kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menjawab setuju berjumlah 75 orang (78,1%), dan yang menjawab sangt setuju berjumlah 14 orang (14,6%).
e. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan saat ini saya mampu memberikan reward kepada tenaga kerja” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 3 orang (3,1%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 8 orang (8,3%), yang menjawab setuju berjumlah 73 orang (76,0%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 orang (12,5%).
2. Kuesioner selera konsumen
Adapun hasil pernyataan kuesioner selera konsumen dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6.
Hasil Kuesioner Selera Konsumen
Pernyataan STS TS KS S SS
F % F % F % F % F %
Banyak konsumen yang menggunakan mobile
banking untuk
melakukan pembayaran
0 0,0 0 0,0 7 7,3 74 77,1 15 15,6
Banyak konsumen yang menolak untuk kontak langsung selama pandemi
0 0,0 1 1,0 6 6,3 70 72,9 19 19,8
Banyak konsumen yang tidak membawa uang tunai
0 0,0 1 1,0 6 6,3 69 71,9 20 20,8
Banyak konsumen yang meminta COD daripada datang langsung ke toko
0 0,0 1 1,0 8 8,3 66 68,8 21 21,9
Banyak konsumen yang
meminta untuk
0 0,0 1 1,0 9 9,4 68 70,8 18 18,8
Pernyataan STS TS KS S SS
F % F % F % F % F %
menggunakan mobile banking
Sumber: Hasil Penelitian, 2020
Melalui hasil pernyataan kuesioner pada Tabel 4.6 dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut:
a. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang menggunakan mobile banking untuk melakukan pembayaran” yang menjawab sangat tidak
setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 7 orang (7,3%), yang menjawab setuju berjumlah 74 orang (77,1%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 15 orang (15,6%).
b. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang menolak untuk kontak langsung selama pandemi” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orng (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menjawab setuju berjumlah 70 orang (72,9%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 19 orang (19,8%).
c. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang tidak membawa uang tunai” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menjawab
setuju berjumlah 69 orang (71,9%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 orang (20,8%).
d. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang meminta COD daripada datang langsung ke toko” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 8 orang (8,3%), yang menjawab setuju berjumlah 66 orang (68,8%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 21 orang (21,9%).
e. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang meminta untuk menggunakan mobile banking” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 9 orang (9,4%), yang menjawab setuju berjumlah 68 orang (70,8%), dan yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 18 orang (18,8%).
3. Kusioner ekspektasi pelaku usaha
Adapun hasil pernyataan kuesioner ekspektasi pelaku usaha dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7.
Hasil Kuesioner Ekspektasi Pelaku Usaha
Pernyataan STS TS KS S SS
F % F % F % F % F %
Bila menggunakan mobile banking selama pandemi, maka penjualan
Pernyataan STS TS KS S SS menjadi pilihan sistem pembayaran utama dimasa depan
0 0,0 0 0,0 3 3,1 87 90,6 6 6,3
Dengan menggunakan mobile banking, maka sistem transaksi usaha akan selangkah lebih maju
Melalui hasil pernyataan kuesioner pada Tabel 4.7 dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut:
a. Pernyataan mengenai “bila menggunakan mobile banking selama pandemi, maka penjualan akan meningkat” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 5 orang (5,2%), yang menjawab setuju berjumlah 75 orang (78,1%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7%).
b. Pernyataan mengenai “bila menggunakan mobile banking, transaksi pembayaran dengan konsumen akan jadi lebih mudah” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 3 orang (3,1%), yang menjawab setuju berjumlah 82 orang
(85,4%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 11 orang (11,5%).
c. Pernyataan mengenai “mobile banking akan menjadi pilihan sistem pembayaran utama dimasa depan” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 3 orang (3,1%), yang menjawab setuju berjumlah 87 orang (90,6%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 6 orang (6,3%).
d. Pernyataan mengenai “dengan menggunakan mobile banking, maka sistem transaksi usaha akan selangkah lebih maju” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 3 orang (3,1%), yang menjawab setuju berjumlah 80 orang (83,3%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 orang (12,5%).
e. Pernyataan mengenai “mobile banking meningkatkan eifisiensi usaha”
yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 5 orang (5,2%), yang menjawab setuju berjumlah 75 orang (78,1), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7)
4. Kuesioner minat menggunakan mobile banking
Adapun hasil pernyataan kuesioner minat menggunakan mobile banking dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8.
Hasil Kuesioner Minat Menggunakan Mobile Banking
Pernyataan STS TS KS S SS
Melalui hasil pernyataan kuesioner pada Tabel 4.8 dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut:
a. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan yang diperoleh saat ini, saya berminat untuk menggunkan mobile banking” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menyatakan tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menyatakan kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menyatakan setuju berjumlah 74 orang (77,1%), dan yang menyatakan sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7%).
b. Pernyataan mengenai “karena banyaknya konsumen yang menggunakan mobile banking, maka saya berminat menggunakan mobile banking”
yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 8 orang (8,3%), yang menjawab setuju berjumlah 71 orang (74,0%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17 orang (17,7%).
c. Pernyataan mengenai “karena potensi yang lebih baik di masa depan, saya berminat untuk menggunakan mobile banking” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 7 orang (7,3%), yang menjawab setuju berjumlah 76 orang (79,2%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 13 orang (13,5%).
4.1.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dapat
Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dapat