• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGGUNAKAN MOBILE BANKING PADA PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL DI PUSAT PASAR KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGGUNAKAN MOBILE BANKING PADA PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL DI PUSAT PASAR KOTA MEDAN"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGGUNAKAN MOBILE BANKING PADA PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL DI PUSAT PASAR KOTA MEDAN. OLEH M. Khairul Syahputra 170523100. PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021. Universitas Sumatera Utara.

(2) UNTVERSTTAS SUMATERA UTARA F'AKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN. PERSETUJUAN PERCETAKAN. Nama. M. Khairul Syahpuha. NIM. 170523r00 Ekonomi Pembanguaan Perbankan Analisis Faktor-Faktor Ymg Mempengaruhi Mnat Menggunakan Mobile Banking Pada Pelaku Usaha Mikro Dan Kecil Di Pusat Pasar Kota Medan. Program Studi Konsentasi Judul Skripsi. Tanggal,2S JtJNt 20zl /or{i{r'ssulte. si-m "%.,N 3ii,fila. Universitas Sumatera Utara.

(3) UNTVERSITAS SUMATERA UTARA F'AKULTAS EKONOMI I}AN BISNIS PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGT'NAN PERSETUJUAN Nama. :M. Khairul. NIM. : 170523100 : Ekonomi Pembangunan. Program Studi Konsenftasi Judul Skripsi. 2o lvtrt. Tanggal,. Syahpufra. : Perbankan. : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menggunakan Mobile Banking Pada Pelaku Usaha Mkro Kecil Di Pusat Pasar Kota Medan. lott. NIP. 19830612 200812. Penguji. I. Penguji. II. t. 002. \. W\,\'-I'qWahvu Susens Imam Soeparno" SE. MSI NIP. 198s060s 201s04 I 002. Universitas Sumatera Utara.

(4) LEMSAR PERNYATAAI{ y*ng bertandatangrn di krrah ini menyatakair dengaa sesungguhnya bkxra Siripsi saya yang berjudut -*Analisis Faktar'Faktcr Yang Mempengaruhi Mimt Meagguaakan Mobile Banking Pada Pelaku Usaha Mikm Dan Kecil Si hlsat Pas*r Kota Medan"adalah benar hasil karya saya ser:diri dan judut yang dirnaksud belum Fsrneh dimuat, dipublikasikaa atau diteliti oleh mahasiswa lain dahm konteks penulisan Skripsi Frogr*m Studi Ekonsmi Pembangunan Faktlltas ELonomi dar Bisnis Universitas $umatera Utara, Semua sumbcr data daa informsi yaug diperoleh tclah diuyatakan jelas dan benar apa adanya. Apabila dikemudian hari perayataan ini tidak beaar, saya bersedia menerinla sanksi yang ditetapkan oleh pihak Universitas Surnetera Utara" Sa;ra. M*d*n, Mar=t Xl2l Penulis,. W. BI. Khairul Svahrffrp 17$523100. Universitas Sumatera Utara.

(5) ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGGUNAKAN MOBILE BANKING PADA PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL DI PUSAT PASAR KOTA MEDAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah pendapatan pelaku usaha, selera konsumen, dan ekspektasi pelaku usaha berpengaruh serempak terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku usaha mikro dan kecil di Pusat Pasar Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 orang pelaku usaha Pusat Pasar Medan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan. Selera konsumen berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan. Ekspektasi pelaku usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan. Pendapatan, selera konsumen, dan ekspektasi pelaku usaha secara serempak berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan. Kata Kunci: Pendapatan, Selera, Ekspektasi, Minat. i Universitas Sumatera Utara.

(6) ABSTRACT ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE INTEREST OF USING MOBILE BANKING IN MICRO AND SMALL ENTERPRISES AT THE MARKET CENTER OF MEDAN CITY This study aims to determine and analyze whether the income of business actors, consumer tastes, and expectations of business actors have a simultaneous effect on the interest in using mobile banking for micro and small business actors in Medan City Market Center. This type of research is an associative study with a quantitative approach. The sample in this study amounted to 96 entrepreneurs in Medan Market Center. The analysis technique used is path analysis. The results of this study indicate that income does not affect the interest in using mobile banking among business actors in the Medan City Market Center. Consumer tastes have a significant positive effect on the interest in using mobile banking for business actors in Medan City Market Center. Business actors' expectations have a significant positive effect on the interest in using mobile banking for business actors in Medan City Market Center. Income, consumer tastes, and expectations of business actors simultaneously have a significant positive effect on the interest in using mobile banking among business actors in Medan City Market Center. Keywords: Income, Taste, Expectation, Interests. ii Universitas Sumatera Utara.

(7) KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Kepada kedua orang tua yang tercinta, Ayah Jasril Jalil dan Ibu Marliati Hasan terima kasih atas cinta kasih dan pengorbanan Ayah dan Ibu yang tidak akan pernah dapat terbalas. Skripsi ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Menggunakan Mobile Banking pada Pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu: 1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, MS, selaku Dekan Fakultas. Ekonomi dan. Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, M.P, selaku Ketua dan Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, S.E, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Walad Altsani HR, S.E., M.Ec, selaku dosen Pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis. 4. Bapak Syarief Fauzie, S.E, M.Ak, Ak, CA, selaku dosen Penguji 1 yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis. 5. Bapak Wahyu Sugeng Imam Soeparno, S.E, MSi, selaku dosen Penguji 2 yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis. 6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.. iii Universitas Sumatera Utara.

(8) 7. Seluruh teman-teman yang turut membantu penyelesaian skripsi ini,namun tidak dituliskan pada lembar ini,penulis mohon maaf dan tidak mengurangi rasa terimakasih penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis lainnya.. Medan,. Januari 2021. Penulis. M. Khairul Syahputra. iv Universitas Sumatera Utara.

(9) DAFTAR ISI. ABSTRAK........................................................................................................ i ABSTRACT....................................................................................................... ii KATA PENGANTAR....................................................................................... iii DAFTAR ISI..................................................................................................... v DAFTAR TABEL............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR........................................................................................ viii BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................1 1.1. Latar Belakang.................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah............................................................................7 1.3. Tujuan Penelitian..............................................................................7 1.4. Manfaat Penelitian...........................................................................8. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................9 2.1. Teori Permintaan..............................................................................9 2.1.1. Definisi Teori Permintaan.......................................................9 2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan...................10 2.2. Minat..............................................................................................12 2.2.1. Definisi Minat.......................................................................12 2.2.2. Karakteristik Minat...............................................................13 2.2.3. Unsur-Unsur Minat...............................................................13 2.3. Sistem Pembayaran........................................................................14 2.3.1. Konsep Sistem Pembayaran.................................................14 2.3.2. Mobile Banking Sebagai Sistem Pembayaran......................18 2.4. Usaha Mikro dan Kecil..................................................................19 2.5. Penelitian Terdahulu.......................................................................21 2.6. Kerangka Konseptual.....................................................................22 2.7. Hipotesis.........................................................................................24. BAB III METODE PENELITIAN...................................................................25 3.1. Jenis Penelitian...............................................................................25 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................25 3.3. Definisi Operasional Variabel........................................................25 3.4. Populasi dan Sampel......................................................................27 3.4.1. Populasi................................................................................27 3.4.2. Sampel..................................................................................27 3.5. Jenis Data.......................................................................................29 3.6. Metode Pengumpulan Data............................................................29 3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas..........................................................30 3.7.1. Uji Validitas..........................................................................30 3.7.2. Uji Reliabilitas......................................................................30 3.8. Uji Asumsi Klasik..........................................................................31. v Universitas Sumatera Utara.

(10) 3.8.1. Uji Normalitas......................................................................31 3.8.2. Uji Multikolonieritas............................................................31 3.8.3. Uji Heteroskedastisitas.........................................................32 3.9. Analisis Regresi Linear Berganda..................................................33 3.10. Pengujian Hipotesis......................................................................34 3.10.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F).......................................34 3.10.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)............................................34 3.10.3. Koefisien Determinasi (R2).................................................35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................36 4.1. Hasil Penelitian..............................................................................36 4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.....................................36 4.1.2. Hasil Karakteristik Responden.............................................37 4.1.3. Hasil Pernyataan Kuesioner..................................................40 4.1.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................48 4.1.5. Hasil Uji Asumsi Klasik.......................................................51 4.1.6. Hasil Regresi Linear Berganda.............................................53 4.1.7. Hasil Uji Hipotesis................................................................55 4.2. Pembahasan....................................................................................57 4.2.1. Pengaruh Pendapatan terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking pada Pelaku Usaha di Pusat Pasar Kota Medan...................................................................................57 4.2.2. Pengaruh Selera Konsumen terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking pada Pelaku Usaha di Pusat Pasar Kota Medan...................................................................................58 4.2.3. Pengaruh Ekspektasi Pelaku Usaha terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking pada Pelaku Usaha di Pusat Pasar Kota Medan.................................................................58 4.2.4. Pengaruh Pendapatan, Selera Konsumen, dan Ekspektasi Pelaku Usaha terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking pada Pelaku Usaha di Pusat Pasar Kota Medan.....59 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................60 5.1. Kesimpulan....................................................................................60 5.2. Saran...............................................................................................60. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................62 LAMPIRAN. vi Universitas Sumatera Utara.

(11) DAFTAR TABEL No. Tabel. Judul. Halaman. 2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................... 21. 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................. 36. 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia................................................. 38. 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan...................................... 39. 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha.................................... 39. 4.5 Hasil Kuesioner Pendapatan Pelaku Usaha.................................................. 40. 4.6 Hasil Kuesioner Selera Konsumen............................................................... 42. 4.7 Hasil Kuesioner Ekspektasi Pelaku Usaha................................................... 44. 4.8 Hasil Kuesioner Minat Menggunakan Mobile Banking.............................. 47. 4.9 Hasil Uji Validitas........................................................................................ 49. 4.10 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................. 50. 4.11 Hasil Uji Normalitas................................................................................... 51. 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas......................................................................... 52. 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas..................................................................... 53. 4.14 Hasil Regresi Linear Berganda.................................................................. 53. 4.15 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t).......................................................... 55. 4.16 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)..................................................... 56. 4.17 Hasil Koefisien Determinasi (R2)............................................................... 57. vii Universitas Sumatera Utara.

(12) DAFTAR GAMBAR No. Gambar. Judul. Halaman. 2.1 Kerangka Konseptual................................................................................... 23. viii Universitas Sumatera Utara.

(13) DAFTAR LAMPIRAN Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8. Judul Kuisoner Penelitian Data Tabulasi Responden Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Analisis Regresi Linear Berganda Uji Hipotesis. ix. Universitas Sumatera Utara.

(14) BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Sektor keuangan menjadi salah satu sektor yang mempengaruhi. pertumbuhan ekonomi dan memegang peranan penting dalam memicu pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dalam konsepnya masing-masing fungsi sistem keuangan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi melalui akumulasi modal, dan inovasi teknologi yang merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkembang di dalam literatur teori ekonomi pertumbuhan. Sistem keuangan mempengaruhi kedua sumber pertumbuhan dengan cara mempengaruhi tingkat tabungan dari sisi penawaran dana dan dengan merealokasikan tabungan ke dalam berbagai alternatif investasi dari sisi permintaan dana, baik investasi modal fisik, investasi sumberdaya manusia, maupun investasi teknologi. Semakin baik sistem keuangan dalam menjalankan fungsi-fungsi dasarnya maka akan semakin besar pula kontribusi sistem keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Tanpa akses pada berbagai sumber dana, banyak kegiatan usaha yang hanya mampu berproduksi dalam volume relatif kecil sehingga tidak efisien (Supartoyo, Juanda, Firdaus& Efendi, 2008). Strategi dan peran pemerintah dalam perekonomian regional diantaranya ialah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengatur penyediaan barang publik (alokasi), mengurangi inflasi dan pengangguran (stabilisasi), serta melaksanakan pemerataan (keadilan sosial) atau distribusi. Peran tersebut diantaranya dilakukan 1. Universitas Sumatera Utara.

(15) 2. melalui sektor riil (sektor barang) dan sektor moneter (sektor keuangan). Peran sektor moneter dapat dipahami melalui industri perbankan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian sebagai lembaga intermediasi yang menyalurkan dana masyarakat ke dalam investasi aset produktif yang akan mendorong produktivitas sektor riil, akumulasi kapital, dan pertumbuhan output agregat (Supartoyo et al, 2008). Melihat hal tersebut menjadi hal penting bagi lembaga keuangan khususnya perbankan untuk menggarap usaha mikro dan kecil secara lebih serius agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut supartoyo et al. (2008) menyatakan bahwa teori keuangan mikro menjelaskan bahwa tingginya kredit usaha mikro dan kecil akan meningkatkan akses finansial yang kemudian akan mendorong kemampuan usaha mikro dan kecil untuk melakukan ekspansi usaha. Melalui gambaran tersebut, maka peranan kredit terhadap perekonomian menjadi penting terutama dari aspek makro terhadap pertumbuhan ekonomi maupun aspek mikro pada usaha mikro dan kecil. Seperti saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, saat itu perkembangan perekonomian Indonesia berjalan lambat, dan salah satu yang mampu bertahan saat krisis moneter adalah usaha mikro dan kecil. Usaha berskala kecil dan menengah relatif mampu bertahan dibandingkan perusahaan besar. Hal ini dikarenakan mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu bergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata uang asing. Bertahannya UMKM dalam menghadapi krisis dan kondisi perekonomian yang tidak stabil telah menunjukkan betapa pentingnya sektor ini dalam perekonomian nasional (Tulus Tambunan,. Universitas Sumatera Utara.

(16) 3. 2016:2). Sehingga dapat dikatakan bahwa usaha usaha mikro dan kecil menjadi penyelamat dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia sehingga bisa berkembanng seperti sekarang ini. Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan Menengah usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini, yaitu aset maksimal Rp 50 juta, dan omset maksimal 300 juta. Sedangkan usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dukuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini, yaitu dengan aset Antara Rp 50 juta – Rp 500 juta, dan omset antara Rp300 juta – Rp 2,5 miliar. Bukan hanya melalui kredit saja, namun perbankan juga membantu pertumbuhan ekonomi melalui usaha mikro dan kecil dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Menurut guillaume de gantes mengungkapkan pertumbuhan penggunaan digital banking di Indonesia mengalami pertumbuhan 2,5 kali lipat sejak 2014. Saat ini aktivitas digital banking berkontribusi 32% pada populasi bank pertumbuhan ini menjadi signifikan (Cnbcindonesia, 2019). Melalui teknologi perbankan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mikro dan kecil dalam melakukan transaksi jual beli, selain itu perbankan juga dapat dikatakan. Universitas Sumatera Utara.

(17) 4. menjadi penghubung antara pelaku usaha dengan pembeli, salah satu bentuk peran tersebut adalah dengan adanya mobile banking. Transaksi digital melalui mobile banking kini lebih digemari ketimbang harus pergi ke kantor cabang bank karena pengguna cukup bertransaksi melalui perangkat smartphone. Dengan adanya layanan mobile banking nasabah bank dapat memeriksa saldo rekening mereka, memonitor jangka waktu deposito, mengecek status kartu kredit serta pembayaran kartu kredit, pembayaran rekening listrik dan telepon serta transaksi lainnya (Pratiwi, 2012). Pusat pasar Kota Medan merupakan salah satu kawasan usaha di Kota Medan yang terletak di kelurahan Pusat pasar, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Pusat pasar Kota Medan merupakan pasar terbesar yang ada di Kota Medan yang didirikan di atas tanah bekas pacuan kuda yang oleh masyarakat disebut pasar lomba, dan berfungsi sebagai tempat berkumpulnya pedagang kecil pada hari-hari tertentu. Hingga sekarang pusat pasar Kota Medan telah berkembang dan menjadi sebuah kawasan yang menyediakan sarana dan prasarana untuk menampung ribuan para pelaku usaha khususnya usaha mikro dan kecil. Adapun jenis-jenis barang yang diperjual-belikan di pusat pasar antara lain seperti beras, sayur-mayur, ikan, daging, buah-buahan, alat-alat rumah tangga, pakaian dan sepatu (Betty, 2013). Setiap harinya pusat pasar selalu ramai dengan pengunjung, terutama pada waktu atau hari libur, bahkan hingga pengunjung tidak mendapatkan tempat untuk parkir kendaraan. Ramainya pusat pasar diantaranya karena banyaknya grosir pakaian, alat-alat rumah tangga, dan lain sebagainya yang memang menawarkan. Universitas Sumatera Utara.

(18) 5. harga jauh lebih murah dibandingkan dengan pasar lainnya yang ada di Kota Medan. Namun saat wabah Covid-19 atau virus korona melanda dunia termasuk Kota Medan pada awal bulan maret 2020 lalu berdampak pada sebagian besar sektor ekonomi dagang, seperti aktivitas jual beli di pusat pasar Kota Medan yang saat ini menjadi sepi pengunjung. Penurunan ini terjadi karena adanya penerapan PSBB dan anjuran untuk tetap dirumah. Serta adanya ketakutan masyarakat terhadap mesin ATM yang dapat menjadi media penularan virus korona. Selain itu, layanan internet dan mobile banking yang telah diberikan oleh mayoritas bank di Indonesia membuat masyarakat lebih mengurangi intensitas penggunaan ATM. Berdasarkan statistik Bank Indonesia, volume transaksi melalui mesin ATM telah mengalami penurunan. Persentase penurunannya cukup signifikan yaitu sebesar 13,2% atau sekitar 66,7 juta kali transaksi di mesin ATM, Sedangkan perbedaan nominal transaksi Antara bulan februari dan maret senilai RP 81,7 Triliun (Suaracom, 2020). Sehingga cukup banyak pula pengunjung yang berbelanja menggunakan mobile banking selama wabah Covid-19 demi menghindari kontak langsung dan tetap mengutamakan protokol kesehatan, dan menyebabkan banyak pelaku usaha khususnya mikro dan kecil seperti grosir pakaian dan konveksi yang selama ini belum pernah menggunakan mobile banking menjadi berminat menggunakan mobile banking agar tidak kehilangan konsumen. Minat pelaku usaha untuk menggunakan mobile banking bila dikaitkan dengan teori ekonomi pembangunan disebut pula dengan permintaan. Menurut. Universitas Sumatera Utara.

(19) 6. Rasul (2013:23) permintaan dapat didefinisikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta oleh konsumen dari suatu perusahaan pada berbagai tingkat harga. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tersebut diantara lain adalah pendapatan, selera, dan ekspektasi. Melalui teori tersebut, apabila dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi pada pelaku usaha mikro dan kecil di pusat pasar Kota Medan dapat dilihat bahwa dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh dengan menggunakan mobile banking selama pandemi Covid-19 sehingga meningkatkan minat mereka untuk menggunakan mobile banking. selain itu berubahnya selera konsumen dalam melakukan pembayaran selama pandemi Covid-19 dengan menggunakan mobile banking untuk menghindari kontak langsung, sehingga pelaku usaha berusaha untuk mengikuti selera konsumen dan berminat untuk menggunakan mobile banking. Kemudian dengan kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini belum menunjukkan penurunan kasus, khususnya di Kota Medan membuat para pelaku usaha berekspektasi bahwa apabila tetap menggunakan sistem pembayaran konvensional yang selama ini digunakan tidak beralih menggunakan mobile banking kemungkinan besar dimasa depan pendapatan mereka akan terus mengalami penurunan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan. penelitian. dengan. judul. “Analisis. Faktor-Faktor. Yang. Mempengaruhi Minat Menggunakan Mobile Banking Pada Pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan”.. Universitas Sumatera Utara.

(20) 7. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dalam penelitian ini, maka dapat. dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah. pendapatan. pelaku. Usaha. berpengaruh. terhadap. minat. menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan ? 2. Apakah selera konsumen berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan? 3. Apakah ekspektasi pelaku usaha berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan ? 4. Apakah pendapatan pelaku usaha, selera konsumen, dan ekspektasi pelaku usaha berpengaruh serempak terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di pusat pasar Kota Medan? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat diketahui bahwa tujuan. penelitian ini adalah: 1. Mengetahui. dan. menganalisis. apakah. pendapatan. pelaku. Usaha. berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan. 2. Mengetahui dan menganalisis apakah selera konsumen berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan.. Universitas Sumatera Utara.

(21) 8. 3. Mengetahui dan menganalisis apakah ekspektasi pelaku usaha berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan. 4. Mengetahui dan menganalisis apakah pendapartan pelaku usaha, selera konsumen, dan ekspektasi pelaku usaha berpengaruh serempak terhadap minat menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan. 1.4. Manfaat Penelitian. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini Antara lain adalah: 1. Bagi peneliti, sebagai sarana menggali pengetahuan, pengalaman, dan wawasan yang diharapkan berguna baik dimasa sekarang maupun di masa yang akan datang. 2. Bagi mahasiswa, sebagai bahan referensi pengetahuan tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan. 3. Bagi lembaga terkait, penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi. dalam. analisis. faktor-faktor. yang mempengaruhi. minat. menggunakan mobile banking pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil di Pusat Pasar Kota Medan.. Universitas Sumatera Utara.

(22) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1.. Teori Permintaan. 2.1.1. Definisi Teori Permintaan Menurut ilmu ekonomi, permintaan adalah berbagai jenis dan jumlah barang dan jasa yang diminta pembeli pada berbagai kemungkinan harga dalam periode tertentu di pasar. Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut (Sukirno & Kuncoro, 2015: 76). Kemudian menurut Gilarso (2016: 45) permintaan adalah jumlah dari suatu barang atau jasa yang mau dan mampu dibeli pada pelbagai kemungkinan harga selama jangka waktu tertentu dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus). Permintaan turunan (derived demand) adalah permintaan akan faktor produksi yang tergantung pada permintaan akan barang atau jasa yang dihasilkan oleh faktor atau sumber daya tersebut. Selanjutnya Setiadi (2016: 3) menjelaskan bahwa teori permintaan adalah teori ekonomi yang menjawab bahwa harga dipengaruhi oleh permintaan. Oleh karena itu, teori tersebut berasumsi bahwa ketika permintaan di pasar naik, maka harga barang pun akan ikut naik. Tetapi, jika permintaan turun, maka harga pun akan ikut turun. Turunnya permintaan sendiri awalnya disebabkan oleh naiknya, atau terlalu tingginya harga di pasar, sehingga masyarakat berfikir ulang untuk. 9 Universitas Sumatera Utara.

(23) 10. spending money. Maka, ketika masyarakat tidak berminat untuk membeli barang mereka (produsen), maka produsen akan menurunkan harganya, agar masyarakat kembali dapat mengkonsumsi barang yang mereka produksi. 2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Menurut Mankiw (2016: 85) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu: 1. Harga Harga barang akan mempengaruhi seseorang dalam membeli suatu barang, jika harga suatu barang mengalami kenaikan, orang akan mengurangi jumlah barang yang diminta. Begitu juga sebaliknya, orang akan menambah jumlah barang yang diminta jika harga menurun. 2. Pendapatan Ketika pendapatan rendah maka secara total uang yang dibelanjakan lebih sedikit. Jika permintaan terhadap barang berkurang ketika pendapatan berkurang, barang tersebut disebut barang normal (normal good). Jika permintaan terhadap barang meningkat ketika pendapatan turun, maka barang tersebut disebut barang inferior (inferior good). 3. Harga barang lain Jika harga barang lain mengalami penurunan, orang akan lebih banyak membeli barang yang mengalami penurunan tersebut dibandingkan dengan barang yang sebenarnya yang ingin dibeli.. Universitas Sumatera Utara.

(24) 11. 4. Selera Selera merupakan kegiatan seseorang untuk membeli suatu barang atau jasa. Selera konsumen pada umumnya berubah dari waktu ke waktu. Dalam teori permintaan, dengan mengikuti selera seseorang terhadap suatu barang tertentu pada umumnya akan berakibat naiknya jumlah permintaan terhadap barang begitu pula sebaliknya menurunnya selera konsumen terhadap suatu barang tertentu pada umumnya berakibat berkurangnya jumlah permintaan terhadap barang tersebut. 5. Ekspektasi Ekspektasi merupakan segala sesuatu yang diyakini oleh pelaku usaha tentang apa yang akan didapatkannya terkait dengan suatu kinerja produk atau pelayanan tertentu dimasa depan. Apabila ekspektasi dimasa dapan terhadap suatu barang atau jasa lebih baik, maka tingkat permintaan terhadap barang atau jasa tersebut juga akan meningkat, sebaliknya apabila ekspektasi terhadap barang atau jasa lebih buruk, maka tingkat permintaan terhadap barang atau jasa tersebut juga akan menurun. Terkait dengan penelitian saat ini dan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil 3 (tiga) faktor dari beberapa faktor tersebut, yaitu pendapatan, selera, dan ekspektasi.. Universitas Sumatera Utara.

(25) 12. 2.2.. Minat. 2.2.1. Definisi Minat Menurut Witherington dalam Arikunto (2015: 76) mendefinisikan minat sebagai kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya. Kemudian menurut Djaali (2016: 121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Menurut Jogiyanto (2007: 31) minat merupakan suatu fungsi dari dua penentu dasar yaitu: 1. Penentu yang berhubungan dengan faktor pribadi Penentu ini adalah sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) individual. Sikap ini adalah evaluasi kepercayaan (belief) atau perasaan (affect) positif atau negatif dari individual jika harus melakukan perilaku tertentu yang dikehendaki. 2. Penentu yang berhubungan dengan pengaruh sosial Penentu ini adalah norma subyektif (subjective norm). Disebut dengan norma subyektif karena berhubungan dengan persepsi atau pandangan seseorang terhadap tekanan sosial yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan.. Universitas Sumatera Utara.

(26) 13. 2.2.2. Karakteristik Minat Menurut Setiadi (2016: 89) terbentuknya minat diawali oleh perasaan senang dan sikap positif. Kemudian Setiadi (2016: 90) juga menjelaskan bahwa terdapat 5 (lima) karakteristik minat, yaitu: 1. Menimbulkan sikap positif daru suatu obyek 2. Sesuatu yang menyenangkan dan timbul dari suatu objek 3. Mengandung unsur penghargaan 4. Mengakibatkan suatu keinginan 5. Kegairahan untuk mendapat sesuatu yang diinginkan 2.2.3. Unsur-Unsur Minat Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila seseorang tersebut memiliki beberapa unsur sebagai berikut (Setiadi, 2016: 90): 1. Perhatian Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya perhatian, yaitu kreativitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu obyek, jadi seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek yang pasti perhatiannya akan memusat terhadap sesuatu obyek tersebut. 2. Kesenangan Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan menimbulkan minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian pada gilirannya timbul keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi miliknya. Dengan demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan obyek tersebut.. Universitas Sumatera Utara.

(27) 14. 3. Kemauan Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya suatu perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan demikian akan muncul minat individu yang bersangkutan.. 2.3.. Sistem Pembayaran. 2.3.1. Konsep Sistem Pembayaran Menurut Mulyadi (2016: 5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan menurut Marshall B. Romney (2016: 3) sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiridari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. Selanjutnya menurut Humphrey (2001: 1) pembayaran dapat diartikan sebagai perpindahan nilai antara dua belah pihak (secara sederhana dipakai istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan terjadi perpindahan barang dan jasa. pada intinya dalam setiap kegiatan ekonomi terjadi proses pembayaran ini. Berdasarkan definisi sistem dan pembayaran tersebut, Mishkin (2010: 45) menjelaskan bahwa sistem pembayaran secara sederhana diartikan sebagai metode yang digunakan dalam mengatur jalannya transaksi dalam suatu perekonomian. Kemudian Humphrey (2001: 1) menjelaskan lebih rinci bahwa sistem pembayaran adalah sesuatu yang penting karena membentuk spesialisasi. Universitas Sumatera Utara.

(28) 15. yang terjadi dalam produksi dan membantu menciptakan transaksi yang efisien. Sistem pembayaran pada dasarnya adalah semata-mata hanya sebuah persetujuan mengenai cara mentransfer sejumlah nilai uang antara pembeli (buyers) dan penjual (sellers) dalam sebuah transaksi (Humphrey, 2001: 3). Menurut Bank Indonesia (2011) sistem pembayaran dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: 1. Sistem pembayaran tunai Sistem pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral. Pada tahun 2005, perbandingan uang kartal terhadap jumlah uang beredar sebesar 43,3%. Namun patut diketahui bahwa pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang. Sementara itu, bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian, perampokan dan pemalsuan uang. Menyadari ketidak-nyamanan dan inefisien memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

(29) 16. yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS). 2. Sistem pembayaran nontunai Sistem pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga selain bank (LSB), baik dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan Sistem Kliring. Sebagai informasi, sistem BIRTGS adalah muara seluruh penyelesaian transaksi keuangan di Indonesia. Bisa dibayangkan, hampir 95% transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat mendesak (urgent) seperti transaksi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB), transaksi di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi valuta asing (valas) serta settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem BI-RTGS. Pada tahun 2010, BI-RTGS melakukan transaksi sedikitnya Rp174,3 triliun per hari. Sedangkan transaksi nontunai dengan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan uang elektronik masing-masing nilai transaksinya hanya Rp8,8 triliun per hari yang dilakukan bank atau LSB. Melihat pentingnya peran BI-RTGS dalam sistem pembayaran nasional, sudah barang tentu harus dijaga kontinuitas dan stabilitasnya.. Universitas Sumatera Utara.

(30) 17. Bila sesaat saja sistem BI-RTGS ini ngadat atau mengalami gangguan jelas akan sangat menganggu kelancaran dan stabilitas sistem keuangan di dalam negeri. Hal itu belum memperhitungkan dampak material dan nonmaterial dari macetnya sistem BI-RTGS tadi. Untuk itulah BI sangat peduli. menjaga. stabilitas. BI-RTGS. yang. dikategorikan. sebagai. Systemically Important Payment System (SIPS). SIPS adalah sistem yang memproses transaksi pembayaran bernilai besar dan bersifat mendesak (urgent).Adalah wajar saja apabila Bank Indonesia sangat peduli menjaga kestabilan SIPS dengan mengelola risiko, desain, kehandalan teknologi, jaringan pendukung dan aturan main dalam SIPS. Selain SIPS dikenal pula System Wide Important Payment System (SWIPS), yaitu sistem yang digunakan oleh masyarakat luas. Sistem Kliring dan APMK termasuk dalam kategori SWIPS ini. BI juga peduli dengan SWIPS karena sifat sistem yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Apabila terjadi gangguan maka kepentingan masyarakat untuk melakukan pembayaran akan terganggu pula, termasuk kepercayaan terhadap sistem dan alat-alat pembayaran yang diproses dalam sistem. Perlu diketahui bahwa BI bukan semata peduli akan terciptanya efisiensi dalam sistem pembayaran, tapi juga kesetaraan akses hingga ke urusan perlindungan konsumen, yang dimaksud terciptanya sistem pembayaran, itu artinya memberi kemudahan bagi pengguna untuk memilih metode pembayaran yang dapat diakses ke seluruh wilayah dengan biaya serendah mungkin. Sementara yang dimaksud dengan. Universitas Sumatera Utara.

(31) 18. kesetaraan akses, BI akan memperhatikan penerapan asas kesetaraan dalam. penyelenggaraan. sistem. pembayaran.. Sedangkan. aspek. perlindungan konsumen dimaksudkan penyelenggara wajib mengadopsi asas-asas perlindungan konsumen secara wajar dalam penyelenggaraan sistemnya. 2.3.2. Mobile Banking Sebagai Sistem Pembayaran Mobile banking merupakan layanan yang memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui ponsel atau smartphone. Layanan mobile banking dapat digunakan dengan menggunakan menu yang sudah tersedia melalui aplikasi yang dapat diunduh dan diinstal oleh nasabah. Mobile banking menawarkan kemudahan jika dibandingkan dengan SMS banking karena nasabah tidak perlu mengingat format pesan SMS yang akan dikirimkan ke bank dan juga nomor tujuan SMS banking (Bank Indonesia, 2019). Cara kerja mobile banking sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pengiriman SMS biasa yang sering dilakukan. Nasabah mengirimkan SMS kepada nomor yang telah disediakan oleh pihak bank dengan isi pesan berupa kode tertentu. Selain itu, setiap kali mengirimkan sebuah SMS, di dalam pesan yang dikirimkan ikut serta di dalamnya adalah PIN untuk mengakses mobile banking tersebut. Apabila kode dan PIN yang dimasukkan benar maka permintaan transaksi akan diterima. Sebaliknya, apabila salah satu isi pesan, baik kode pesan maupun PIN tidak sesuai maka permintaan transaksi akan ditolak (Vyctoria, 2016: 101–102).. Universitas Sumatera Utara.

(32) 19. Kemudahan yang ditawarkan dari mobile banking, yaitu kemudahan dalam melakukan berbagai transaksi, mulai dari isi ulang pulsa, transfer sampai pembayaran tagihan kartu kredit yang mudah hanya dengan seperti mengirim SMS. Disisi lain dari kemudahan tersebut, mobile banking juga terdapat beberapa kelemahan diantaranya: 1. Pengiriman pemberitahuan transaksi yang terlambat dierima oleh nasabah 2. Kesalahan pengiriman ke nomor lain 3. Tidak diterimanya pemberitahuan dari pihak bank, walaupun nasabah telah melakukan transaksi 4. Sampai saat ini pengiriman SMS yang masih sering tertunda atau dikenal dengan istilah pending, sehingga transaksi yang seharusnya real time menjadi tidak real time lagi. 2.4.. Usaha Mikro dan Kecil Usaha Mikro dan Kecil (UMK) adalah unit usaha produktif yang berdiri. sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha disemua sektor ekonomi. Pada prinsipnya pembedaan antara usaha mikro, dan usaha kecil umumnya didasarkan pada nilai aset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau jumlah pekerja tetap. Namun, definisi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) berdasarkan tiga alat ukur ini berbeda menurut negara. Oleh karena itu memang sulit membandingkan pentingnya atau peran Usaha Mikro dan Kecil (UMK) antar negara (Tambunan, 2016: 11).. Universitas Sumatera Utara.

(33) 20. Di Indonesia definisi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) diatur dalam Undang-Undang Republik Indonsia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Dalam Bab 1 (Ketentuan Umum), pasal 1 dari UndangUndang tersebut, dinyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang-perorangan dan badan usaha perorangan yang memenuhi usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang-perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha mikro atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang tersebut (Tambunan, 2016: 12). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, maka definisi dari usaha mikro dan kecil adalah sebagai berikut: 1. Usaha mikro adalah usaha dengan kekayaan bersih kurang dari 50 juta rupiah atau menghasilkan penjualan kurang dari 300 juta rupiah selama satu tahun. 2. Usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan antara 50 sampai 500 juta rupiah atau menghasilkan penjualan antara 300 juta hingga 2,5 miliar rupiah selama satu tahun.. Universitas Sumatera Utara.

(34) 21. 2.5.. Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang menjadi acuan dari penelitian saat ini. dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No.. Nama (Tahun). Judul Penelitian. Hasil Penelitian. 1. Sulistyawati & Ridwan Analisis Faktor-Faktor (2019) yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Mobile Banking pada Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan, dan selera berpengaruh terhadap minat pelaku usaha menggunakan mobile banking.. 2. Prakosa (2020). Wintaka Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Ulang E-Wallet pada Generasi Milenial di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kemudahan, manfaat, dan pengalaman secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap minat menggunakan kembali E-Wallet.. 3. Sari et al. (2019). Analisa Pengaruh Daya Tarik Promosi, Persepsi Kemudahan, Persepsi Manfaat, Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan E-Wallet (Studi Kasus Produk Gopay dan Link Aja Pada Masyarakat Pengguna di Wilayah Jabodetabek). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel daya tarik promosi berpengaruh secara parsial terhadap minat penggunaan EWallet. Kemudahan tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat penggunaan E-Wallet. Manfaat berpengaruh secara parsial terhadap minat penggunaan EWallet.. 4. Silaen (2019). &. &. Prabawani Pengaruh Persepsi Hasil penelitian ini Kemudahan menunjukkan bahwa Menggunakan E- terdapat pengaruh. Universitas Sumatera Utara.

(35) 22. No.. 5. 2.6.. Nama (Tahun). Rahmatika (2019). Judul Penelitian. Hasil Penelitian. Wallet dan Persepsi Manfaat Serta Promosi Terhadap Minat Beli Ulang Saldo E-Wallet OVO. kemudahan, manfaat dan promosi terhadap minat pembelian kembali saldo E-Wallet.. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Electronic Money: Integrasi Model TAMTPB Dengan Perceived Risk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap, manfaat, kemudahan penggunaan, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku mempengaruhi minat penggunaan e-money, sementara persepsi risiko kinerja, risiko sosial, risiko waktu, risiko keuangan, dan risiko keamanan tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap minat penggunaan E-Money.. Kerangka Konseptual Minat dalam teori ekonomi pembangunan dikaitkan dengan teori. permintaan. Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu, atau sesuatu yang diinginkan oleh seseorang untuk dimiliki agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tersebut diantara lain adalah pendapatan, selera, dan ekspektasi (Sukirno & Kuncoro, 2015). Melalui teori tersebut, apabila dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi pada pelaku usaha mikro dan kecil di pusat pasar Kota Medan dapat dilihat bahwa meningkatkan pendapatan yang diperoleh menggunakan mobile banking selama. Universitas Sumatera Utara.

(36) 23. pandemi Covid-19 meningkatkan minat mereka untuk menggunakan mobile banking. Selain itu berubahnya selera konsumen dalam melakukan pembayaran selalama pandemi Covid-19 dengan menggunakan mobile banking untuk menghindari kontak langsung, sehingga pelaku usaha berusaha untuk mengikuti selera konsumen dan berminat untuk menggunakan mobile banking. Kemudian dengan kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini belum menunjukkan penurunan kasus, khususnya di Kota Medan membuat para pelaku usaha berekspektasi bahwa apabila tetap menggunakan sistem pembayaran konvensional yang selama ini digunakan dan tidak beralih menggunakan mobile banking kemungkinan besar dimasa depan pendapatan mereka kan terus mengalami penurunan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut: Pendapatan Pelaku Usaha (X1) Selera Konsumen (X2). Minat Menggunakan Mobile Banking (Y). Ekspektasi Pelaku Usaha (X3). Gambar 2.1. Kerangka Konseptual. Universitas Sumatera Utara.

(37) 24. 2.7.. Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual dalam penelitian ini, maka dapat dibuat. hipotesis sebagai berikut: H1 :. Pendapatan pelaku usaha berpengaruh terhadap minat pelaku usaha menggunakan mobile banking. H2 :. Selera. konsumen. berpengaruh. terhadap. minat. pelaku. usaha. menggunakan mobile banking H3 :. Ekspektasi pelaku usaha berpengaruh terhadap minat pelaku usaha menggunakan mobile banking. H4 :. Pendapatan pelaku usaha, selera konsumen, dan ekspektasi pelaku usaha berpengaruh terhadap minat pelaku usaha menggunakan mobile banking. Universitas Sumatera Utara.

(38) BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan. kuantitatif. Definisi metode penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2016:13) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.. 3.2.. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi penelitian pada pelaku usaha mikro dan. kecil pusat pasar yang terletak di Kelurahan Pusat Pasar, Kota Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2020.. 3.3.. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat yang terdiri. dari: 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu:. 25. Universitas Sumatera Utara.

(39) 26. a. Pendapatan pelaku usaha Pendapatan pelaku usaha dalam penelitian ini adalah tingkat pendapatan yang diperoleh pelaku usaha mikro dan kecil pusat pasr Kota Medan dari hasil penjualannya. Pendapatan pelaku usaha dalam penelitian ini diukur dengan skala likert. b. Selera konsumen Selera konsumen dalam penelitian ini adalah selera konsumen menggunakan mobile banking sebagai sistem pembayaran untuk berbelanja di pusat pasar Kota Medan. Selera konsumen dalam penelitian ini diukur dengan skala likert. c. Ekspektasi pelaku usaha Ekspektasi pelaku usaha dalam penelitian ini adalah pemikiran pelaku usaha mikro dan kecil di pusat pasar Kota Medan tentang baik buruknya menggunakan mobile banking untuk masa depan dari usahanya. Ekspektasi pelaku usaha dalam penelitian ini diukur dengan skala likert. 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menggunakan mobile banking. Minat menggunakan mobile banking merupakan keinginan pelaku usaha mikro dan kecil di pusat pasar Kota Medan untuk menggunakan mobile banking. Minat menggunakan mobile banking dalam penelitian ini diukur dengan skala likert.. Universitas Sumatera Utara.

(40) 27. 3.4.. Populasi dan Sampel. 3.4.1. Populasi Menurut Kuncoro (2009: 188) populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pelaku usaha di pusat pasar Kota Medan yang berjumlah sebanyak 2.225 pelaku usaha. 3.4.2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili (Sugiyono, 2017: 91). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kriteria tersebut, karena akan berpengaruh pada variabel yang akan diteliti. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut (Sugiyono, 2017: 112):. Universitas Sumatera Utara.

(41) 28. n=. N 1+ N (e )2. Dimana: n. = Jumlah Sampel. N. = Ukuran Populasi. e. = Standars Error = 10% Populasi (N) sebanyak 2.225 orang dan standard error (e) sebanyak 10%. maka jumlah sampel adalah sebagai berikut: n=. 2.225 1+2.225(0,1)2. n=. 2.225 1+2.225(0,01). n=. 2.225 23.25. n=95,69 Berdasarkan perhitungan slovin didapatkan hasil sebesar 95,69 sehingga dalam penelitian ini dapat diambil sampel dengan hasil pembulatan sebanyak 96 pelaku usaha dari seluruh jumlah populasi yang ada. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pelaku usaha mikro dan kecil 2. Mengenal mobile banking. Universitas Sumatera Utara.

(42) 29. 3.5.. Jenis Data Adapun beberapa jenis data yang digunakan dalam penelitian ini antara. lain: 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung dilokasi penelitian melalui kuesioner mengenai variabel yang diteliti. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Penelitian memperoleh data sekunder dari literatur, buku dan internet.. 3.6.. Metode Pengumpulan Data Dalam tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan. dengan penelitian ini, maka dilakukan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Keusioner Melakukan pembagian kuesioner kepada responden yang berisi pernyataanpernyataan sesuai dengan variabel yang akan di teliti. 2. Observasi Melakukan. pengamatan. dan. pencatatan. secara. sistematik. untuk. mendapatkan keterangan atau informasi yang dibutuhkan. 3. Studi Dokumentasi Melakukan penelusuran dan mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian.. Universitas Sumatera Utara.

(43) 30. 3.7.. Uji Validitas dan Reliabilitas. 3.7.1.. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang diperoleh dari. penyebaran kuesioner merupakan data yang valid atau tidak. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang responden diluar sampel penelitian. Menurut Situmorang (2019: 76) uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai rhitung (Correlated Item-Total Correlation) dengan nilai rtabel. Adapun kriteria penilaian dalam uji validitas yaitu: 1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid. 2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 3.7.2.. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat. pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang responden diluar sampel penelitian. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang, 2019: 79). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai Cronbach Alpha (α). Adapun level penilaian pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut (Situmorang, 2019: 90): 1. Jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,8 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan reliabel dengan tingkat reliabilitas sangat baik.. Universitas Sumatera Utara.

(44) 31. 2. Jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,7 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan reliabel dengan tingkat reliabilitas baik. 3. Jika nilai Cronbach Alpha (α) < 0,7 dan > 0,6 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan reliabel dengan tingkat reliabilitas cukup. 4. Jika nilai Cronbach Alpha (α) < 0,6 maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan tidak reliabel dengan tingkat reliabilitas buruk.. 3.8.. Uji Asumsi Klasik. 3.8.1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi masing-masing data variabel normal atau tidak. Normalitas suatu variabel diperlukan dalam analisis untuk memudahkan peneliti melakukan pengujian statistik. Hal tersebut disebabkan karena normal atau tidak normalnya suatu variabel dapat menentukan hasil sebuah uji statistik akan menjadi lebih baik atau akan terdegradasi. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov Test, penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Adapun kriteria pengambilan keputusan pada uji Kolmogorov-Smirnov Test adalah sebagai berikut: 1. Jika Asymp.Sig (2-tailed) < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak normal. 2. Jika Asymp.Sig (2-tailed) > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data normal.. Universitas Sumatera Utara.

(45) 32. 3.8.2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji korelasi antar variabel independen. Tidak adanya korelasi antar variabel independen adalah bentuk model regresi yang baik. Masalah multikolinearitas mengakibatkan kesalahan standar yang besar dalam model penelitian, sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan yang tinggi. Masalah multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat Tolerance value dan nilai Variance. Inflation Factor (VIF). Adapun kriteria. pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016): 1. Jika nilai tolerance < 0.1 dan Variance Inflation Factor (VIF) > 10, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala multikolinearitas pada model regresi yang digunakan. 2. Jika nilai tolerance > 0.1 dan Variance Inflation Factor (VIF) < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas pada model regresi yang digunakan. 3.8.3. Uji Heteroskedastisitas Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan kepengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.. Universitas Sumatera Utara.

(46) 33. Uji Heterokedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varian yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varian sama, dan ini seharusnya terjadi maka dikatakan ada heterokedastisitas. Sedangkan jika varian tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas (Situmorang, 2019: 108). Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 0,05. Adapun kriteria penilaian dalam pengujian heteroskedastisitas dengan glejser adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak layak 2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan layak. 3.9.. Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda karena terdapat. variabel dependen, dan variabel independen. Pengujian regresi dilakukan dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS Statistic 25. Persamaan regresi yang akan diuji adalah sebagai berikut: Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 Keterangan: Y X1 X2. = Minat menggunakan mobile banking = Pendapatan pelaku usaha = Selera konsumen. Universitas Sumatera Utara.

(47) 34. X3 β. = Ekspektasi pelaku usaha = Konstanta. 3.10.. Pengujian Hipotesis. 3.10.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) Uji statistik-F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel-variabel independen yang telah dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Adapun kriteria pengambilan keputusan pada uji signifikansi simultan (uji-F) adalah sebagai berikut: 1. Jika Fhitung < Ftabel dan Sig. > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. 2. Jika Fhitung > Ftabel dan Sig. < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. 3.10.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) Uji-t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016). Adapun kriteria pengambilan keputusan pada uji signifikansi parsial (uji-t) adalah sebagai berikut: 1. Jika thitung < ttabel dan Sig. > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.. Universitas Sumatera Utara.

(48) 35. 2. Jika thitung > ttabel dan Sig. < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. 3.10.3. Koefisien Determinasi (R2) Menurut Ghozali (2016) menjelaskan bahwa koefisien determinasi atau disimbolkan dengan “R2” digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Semakin besar nilai Adjust R Square atau semakin mendekati nilai 1 maka variabel independen semakin dapat menjelaskan variabel dependennya atau semakin besar pengaruhnya terhadap variabel dependen.. Universitas Sumatera Utara.

(49) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1.. Hasil Penelitian. 4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Secara administratif lokasi Pusat Pasar Kota Medan berada di kelurahan Pusat Pasar yang merupakan salah satu dari 12 kelurahan yang ada di kecamatan Medan Kota, Provinsi Sumatera Utara yang luasnya mencapai 45,6 Ha. Kelurahan ini mempunyai tanah pemukiman dan perkantoran seluas ± 36.5 Ha, dan jalan serta fasilitas umum seluas ± 9.1 Ha. Kelurahan Pusat Pasar Medan terdiri atas 9 lingkungan yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Lingkungan. Pusat Pasar Medan berdiri pada tahun 1933 sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Sampai sekarang kita masih bisa melihat Pusat Pasar yang menjadi ikon kota Medan, akan tetapi bangunan pada Pusat Pasar yang sekarang kita lihat tidak lagi seindah pada saat didirikan, hal ini disebabkan karena peristiwa kebakaran yang terjadi di Pusat Pasar sebanyak 2 (dua) kali, dimana kebakaran yang pertama terjadi pada tahun 1971 dua dari empat bangunan pasar habis terbakar. Dan pada tahun 1978 dua dari bangunan yang tersisa juga terbakar. Pusat Pasar Medan merupakan pasar tradisional terbesar dan terlengkap di kota Medan yang terhubung langsung dengan Medan Mall sehingga memudahkan pembeli/pengunjung untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Adapun batas-batas wilayah kelurahan Pusat Pasar Kota Medan adalah sebagai berikut:. 36 Universitas Sumatera Utara.

(50) 37. 1. Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Pandau Hulu I 2. Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Pasar Baru 3. Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Pandau Hilir 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Sei Rengas I 4.1.2. Hasil Karakteristik Responden Adapun hasil dari karakteristik responden dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Hasil karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin. Frekuensi. Persentase (%). Laki-Laki. 65. 67,7. Perempuan. 31. 32,3. 96. 100,0%. Total Sumber: Hasil Penelitian, 2020. Berdasarkan hasil karakteristik responden pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 65 orang (67,7%), sedangkan perempuan hanya 31 orang (32,3%). Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan di dominasi oleh pelaku usaha berjenis kelamin laki-laki.. Universitas Sumatera Utara.

(51) 38. 2. Karakteristik responden berdasarkan usia Hasil karakteristik responden berdasarkan usia dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia. Frekuensi. Persentase (%). 20-25 Tahun. 7. 7,3. 26-30 Tahun. 23. 24,0. 31-40 Tahun. 50. 52,1. >40 Tahun. 16. 16,7. 96. 100,0%. Total Sumber: Hasil Penelitian, 2020. Berdasarkan hasil karakteristik responden pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang berusia 20-25 tahun berjumlah 7 orang (7,3%), 26-30 tahun berjumlah 23 orang (24,0%), 31-40 tahun berjumlah 50 orang (52,1%), dan >40 tahun berjumlah 16 orang (16,7%). Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan di dominasi oleh pelaku usaha yang berusia antara 3140 tahun. 3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Hasil karakteristik responden berdasarkan pendidikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.. Universitas Sumatera Utara.

(52) 39. Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan. Frekuensi. Persentase (%). SD. 2. 2,1. SMP. 5. 5,2. SMA. 65. 67,7. D3. 17. 17,7. S1. 7. 7,3. 96. 100,0%. Total Sumber: Hasil Penelitian, 2020. Berdasarkan hasil karakteristik responden pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden yang berpendidikan SD berjumlah 2 orang (2,1%), SMP berjumlah 5 orang (5,2%), SMA berjumlah 65 orang (67,7%), D3 berjumlah 17 orang (17,7%), dan S1 berjumlah 7 orang (7,3%). Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan di dominasi oleh pelaku usaha yang berpendidikan SMA. 4. Karakteristik responden berdasarkan lama usaha Hasil karakteristik responden berdasarkan lama usaha dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Pendidikan. Frekuensi. Persentase (%). 1-5 Tahun. 19. 19,8. 6-10 Tahun. 59. 61,5. >11 Tahun. 18. 18,8. 96. 100,0%. Total Sumber: Hasil Penelitian, 2020. Universitas Sumatera Utara.

(53) 40. Berdasarkan hasil karakteristik responden pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden yang telah menjalankan usahanya selama 1-5 tahun berjumlah 19 orang (19,8%), 6-10 tahun berjumlah 59 orang (61,5%), >11 tahun berjumlah 18 orang (18,8%) Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha di Pusat Pasar Kota Medan telah mendirikan usahanya selama 6-10 tahun. 4.1.3. Hasil Pernyataan Kuesioner Adapun hasil dari seluruh pernyataan kuesioner terkait variabel penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kuesioner pendapatan pelaku usaha Adapun hasil pernyataan kuesioner pendapatan pelaku usaha dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Kuesioner Pendapatan Pelaku Usaha Pernyataan. STS. TS. KS. S. SS. F. %. F. %. F. %. F. %. F. %. Pendapatan saya saat ini mengalami peningkatan. 0. 0,0. 1. 1,0. 6. 6,3. 73. 76,0. 16. 16,7. Dengan pendapatan saat ini saya dapat membangun cabang usaha. 0. 0,0. 0. 0,0. 5. 5,2. 77. 80,2. 14. 14,6. Dengan pendapatan saat ini saya mampu menambah tenaga kerja. 0. 0,0. 0. 0,0. 8. 8,3. 75. 78,1. 13. 13,5. Dengan pendapatan saat ini saya mampu menambah produksi. 0. 0,0. 1. 1,0. 6. 6,3. 75. 78,1. 14. 14,6. Dengan pendapatan saat ini saya mampu memberikan reward kepada tenaga kerja. 0. 0,0. 3. 3,1. 8. 8,3. 73. 76,0. 12. 12,5. Sumber: Hasil Penelitian, 2020. Universitas Sumatera Utara.

(54) 41. Melalui hasil pernyataan kuesioner pada Tabel 4.5 dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut: a. Pertanyaan kuesioner mengenai “pendapatan saya saat ini mengalami peningkatan” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menjawab setuju berjumlah 73 orang (76,0%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7%). b. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan saat ini saya dapat membangun cabang usaha” yang menjawab 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 5 orang (5,2%), yang menjawab setuju berjumlah 77 orang (80,2%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 14 orang (14,6%). c. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan saat ini saya mampu menambah tenaga kerja” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 8 orang (8,3%), yang menjawab setuju berjumlah 75 orang (78,1%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 13 orang (13,5%). d. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan saat ini saya mampu menambah produksi” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%),. Universitas Sumatera Utara.

(55) 42. yang menjawab kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menjawab setuju berjumlah 75 orang (78,1%), dan yang menjawab sangt setuju berjumlah 14 orang (14,6%). e. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan saat ini saya mampu memberikan reward kepada tenaga kerja” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 3 orang (3,1%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 8 orang (8,3%), yang menjawab setuju berjumlah 73 orang (76,0%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 orang (12,5%). 2. Kuesioner selera konsumen Adapun hasil pernyataan kuesioner selera konsumen dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Kuesioner Selera Konsumen Pernyataan. STS. TS. KS. S. SS. F. %. F. %. F. %. F. %. F. %. Banyak konsumen yang menggunakan mobile banking untuk melakukan pembayaran. 0. 0,0. 0. 0,0. 7. 7,3. 74. 77,1. 15. 15,6. Banyak konsumen yang menolak untuk kontak langsung selama pandemi. 0. 0,0. 1. 1,0. 6. 6,3. 70. 72,9. 19. 19,8. Banyak konsumen yang tidak membawa uang tunai. 0. 0,0. 1. 1,0. 6. 6,3. 69. 71,9. 20. 20,8. Banyak konsumen yang meminta COD daripada datang langsung ke toko. 0. 0,0. 1. 1,0. 8. 8,3. 66. 68,8. 21. 21,9. 0. 0,0. 1. 1,0. 9. 9,4. 68. 70,8. 18. 18,8. Banyak konsumen yang meminta untuk. Universitas Sumatera Utara.

(56) 43. Pernyataan menggunakan banking. STS F. TS %. F. KS %. F. S %. F. SS %. F. %. mobile. Sumber: Hasil Penelitian, 2020 Melalui hasil pernyataan kuesioner pada Tabel 4.6 dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut: a. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang menggunakan mobile banking untuk melakukan pembayaran” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 7 orang (7,3%), yang menjawab setuju berjumlah 74 orang (77,1%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 15 orang (15,6%). b. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang menolak untuk kontak langsung selama pandemi” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orng (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menjawab setuju berjumlah 70 orang (72,9%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 19 orang (19,8%). c. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang tidak membawa uang tunai” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menjawab. Universitas Sumatera Utara.

(57) 44. setuju berjumlah 69 orang (71,9%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 orang (20,8%). d. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang meminta COD daripada datang langsung ke toko” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 8 orang. (8,3%), yang. menjawab setuju berjumlah 66 orang (68,8%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 21 orang (21,9%). e. Pernyataan mengenai “banyak konsumen yang meminta untuk menggunakan mobile banking” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 9 orang (9,4%), yang menjawab setuju berjumlah 68 orang (70,8%), dan yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 18 orang (18,8%). 3. Kusioner ekspektasi pelaku usaha Adapun hasil pernyataan kuesioner ekspektasi pelaku usaha dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Hasil Kuesioner Ekspektasi Pelaku Usaha Pernyataan Bila menggunakan mobile banking selama pandemi, maka penjualan akan meningkat Bila menggunakan mobile banking, transaksi. STS. TS. KS. S. SS. F. %. F. %. F. %. F. %. F. %. 0. 0,0. 0. 0,0. 5. 5,2. 75. 78,1. 16. 16,7. 0. 0,0. 0. 0,0. 3. 3,1. 82. 85,4. 11. 11,5. Universitas Sumatera Utara.

(58) 45. Pernyataan. STS. TS. KS. S. SS. F. %. F. %. F. %. F. %. F. %. Mobile banking akan menjadi pilihan sistem pembayaran utama dimasa depan. 0. 0,0. 0. 0,0. 3. 3,1. 87. 90,6. 6. 6,3. Dengan menggunakan mobile banking, maka sistem transaksi usaha akan selangkah lebih maju. 0. 0,0. 1. 1,0. 3. 3,1. 80. 83,3. 12. 12,5. Mobile meningkatkan usaha. 0. 0,0. 0. 0,0. 5. 5,2. 75. 78,1. 16. 16,7. pembayaran dengan konsumen akan jadi lebih mudah. banking eifisiensi. Sumber: Hasil Penelitian, 2020 Melalui hasil pernyataan kuesioner pada Tabel 4.7 dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut: a. Pernyataan mengenai “bila menggunakan mobile banking selama pandemi, maka penjualan akan meningkat” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 5 orang (5,2%), yang menjawab setuju berjumlah 75 orang (78,1%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7%). b. Pernyataan mengenai “bila menggunakan mobile banking, transaksi pembayaran dengan konsumen akan jadi lebih mudah” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 3 orang (3,1%), yang menjawab setuju berjumlah 82 orang. Universitas Sumatera Utara.

(59) 46. (85,4%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 11 orang (11,5%). c. Pernyataan mengenai “mobile banking akan menjadi pilihan sistem pembayaran utama dimasa depan” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 3 orang (3,1%), yang menjawab setuju berjumlah 87 orang (90,6%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 6 orang (6,3%). d. Pernyataan mengenai “dengan menggunakan mobile banking, maka sistem transaksi usaha akan selangkah lebih maju” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang (1,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 3 orang (3,1%), yang menjawab setuju berjumlah 80 orang (83,3%), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 orang (12,5%). e. Pernyataan mengenai “mobile banking meningkatkan eifisiensi usaha” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menjawab kurang setuju berjumlah 5 orang (5,2%), yang menjawab setuju berjumlah 75 orang (78,1), dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7). Universitas Sumatera Utara.

(60) 47. 4. Kuesioner minat menggunakan mobile banking Adapun hasil pernyataan kuesioner minat menggunakan mobile banking dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Hasil Kuesioner Minat Menggunakan Mobile Banking Pernyataan. STS. TS. KS. S. SS. F. %. F. %. F. %. F. %. F. %. Dengan pendapatan yang diperoleh saat ini, saya berminat untuk menggunkan mobile banking. 0. 0,0. 0. 0,0. 6. 6,3. 74. 77,1. 16. 16,7. Karena banyaknya konsumen yang menggunakan mobile banking, maka saya berminat menggunakan mobile banking. 0. 0,0. 0. 0,0. 8. 8,3. 71. 74,0. 17. 17,7. Karena potensi yang lebih baik di masa depan, saya berminat untuk menggunakan mobile banking. 0. 0,0. 0. 0,0. 7. 7,3. 76. 79,2. 13. 13,5. Sumber: Hasil Penelitian, 2020 Melalui hasil pernyataan kuesioner pada Tabel 4.8 dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut: a. Pernyataan mengenai “dengan pendapatan yang diperoleh saat ini, saya berminat untuk menggunkan mobile banking” yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menyatakan tidak setuju berjumlah 0 orang (0,0%), yang menyatakan kurang setuju berjumlah 6 orang (6,3%), yang menyatakan setuju berjumlah 74 orang (77,1%), dan yang menyatakan sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7%).. Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Laba Usaha Mikro di Pasar Tradisional Kota Binjai yaitu: Modal, Jumlah Waktu Bekerja,

Hal ini menunjukkan bahwa pengguna mobile banking BCA mobile merasakan kemudahan dalam menggunakan mobile banking BCA mobile, pengguna juga merasa tingkat keamanan

Kesimpulan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman mengenai hasil dari minat nasabah dalam menggunakan mobile banking yang dipengaruhi oleh

Dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa persepsi manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile banking, sementara sikap

Penelitian ini Berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Dalam Mengambil Keputusan Investasi Di Surabaya,yang Dimoderasi Oleh

Dalam rangka untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan dan penggunaan layanan mobile banking (m-banking) di Surabaya, maka anda

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah Bapa di Surga, maka skripsi dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi Mobile Banking (Studi

Kualitas layanan mobile banking yang tinggi atau baik dapat meningkatkan minat nasabah dalam menggunakan mobile banking, beberapa penelitian menunjukkan bahwa manfaat, kemudahan,