• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Hipotesis

Dari perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis atas penelitian ini adalah : “Learning Organization dan Kompetensi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan”.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif,yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting,2008:57). Dalam penelitian ini,penulis ingin melihat pengaruh learning organization dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PTPP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan di Jl. Ahmad Yani No.2,Medan. Waktu penelitian berlangsung sejak September 2011 sampai Januari 2012.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas permasalahan dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini dibatasi pada pengaruh learning organization dan kompetensi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan.

3.4 Definisi Operasional

a) Learning Organization (X₁)

Learning Organization adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk melibatkan setiap orang dalam proses pengidentifikasian dan penyelesaian masalah sehingga memungkinkan organisasi untuk melakukan eksperimen, melakukan perbaikan, dan meningkatkan kemampuannya secara terus-menerus.

b) Kompetensi (X₂)

Kompetensi adalah kemampuan karyawan untuk melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan meliputi keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja dan motif yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.

c) Kinerja (Y)

Kinerja merupakan hasil akhir yang dicapai oleh karyawan dari pekerjaan yang memberikan kontribusi kepada perusahaan.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

Learning 3. Aliran Informasi

(Information

didukung oleh sikap kerja dan motif yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.

hasil akhir yang dicapai oleh karyawan dari

Sumber : Daft (2003), Wibowo (2007), Griego2000 (dalam Agapita 2006),Hutapea dan Thoha (2008), Hasibuan (2002), John Bernadin (dalam Edwardin 2006:12-13) data diolah.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel yaitu variabel X₁ (Learning Organization), X₂ (Kompetensi) dan variabel Y (Kinerja) adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social (Sugiyono,2006:86).

Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini maka setiap peryataan akan diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju dimana skala tersebut memiliki poin, seperti pada Tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrument skala Likert

No. Skala Likert Skor

1 Sangat setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu – ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2006:86)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2005:72), populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan yang berjumlah 111 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2005:73).. Untuk menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

n =

𝑁

1+𝑁𝑒2

keterangan : n = jumlah sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan yaitu 10% atau 0,10 maka jumlah sampel yang diperoleh adalah

n = 111

1+111 (0,10)2 = 52,60

melalui perhitungan rumus Slovin diperoleh sebesar 52,60, angka tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 53 karyawan. Kemudian untuk menarik sampel dari populasi digunakan tehnik Proposional Random Sampling,yaitu membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen dan kemudian diambil acak dari setiap bagian.

Tabel 3.3

Distribusi Sampel Karyawan PT PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan Divisi / Bagian Jumlah Populasi

(orang)

President director 6 6/111×53=2,86 3

Operation nkro 38 38/111×53=18,14 18

Procurement &

General Services

13 13/111×53=6,20 6

Jumlah 111 53

Sumber : Data PT PP London Sumatra Indonesia Tbk,Medan (2011)

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan peryataan/kuesioner kepada karyawan PT PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan.

b. Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku,jurnal,majalah dan juga internet yang dapat menjadi refrensi bagi penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a. Studi Dokumentasi, yaitu mempelajari atau menelaah dokumen yang ada

dalam perusahaan yang berhubungan dengan judul penelitian.

b. Kuesioner, yaitu melakukan pembagian kuesioner untuk diisi oleh responden penelitian.

c. Wawancara, yaitu suatu jenis pengumpulan data dimana peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan kepada pihak organisasi untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

3.9 Uji Validitas dan reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Situmorang : 2010 : 68).

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

a) Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid b) Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

Tabel 3.4 Validitas Instrument

Uji Validitas 1

Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1.Pengakuan 8.hubungan dengan rekan kerja 9.motivasi belajar

10.visi PT.Lonsum 11.penyesuaian diri 12.Pengetahuan

13.Tugas dan tanggung jawab 14.Melaksanakan tugas

26.motivasi menjadi lebih baik 27. tepat waktu

28.pembagian waktu bekerja 29.komitmen bekerja 30.motivasi

31.pengerjaan tugas tepat waktu

-0.282

Sumber: Hasil penelitian (Desember,2011)

Pada Tabel 3.4 menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehingga r (0,05:30), diperoleh rtabel adalah 0.361.

Tabel 3.4 juga menunjukkan bahwa butir pertanyaan P2-P4, P6-P16, P19, P22-P31 valid karena rhitung > rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0.361).

Sedangkan P1, P5, P17-P18, P20-P21 tidak valid karena rhitung<rtabel. Dengan demikian, butir-butir pertanyaan dilanjutkan ke uji validitas kembali yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Uji Validitas 2

Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

2.Penghargaan 3.Pelatihan

4.Pengembangan diri 6.motivasi bekerja

7.Hubungan dengan pimpinan 8.hubungan dengan rekan kerja 9.motivasi belajar

10.visi PT.Lonsum 11.penyesuaian diri 12.Pengetahuan

13.Tugas dan tanggung jawab 14.Melaksanakan tugas

26.motivasi menjadi lebih baik 27. tepat waktu

28.pembagian waktu bekerja 29.komitmen bekerja 30.motivasi

31.pengerjaan tugas tepat waktu

0.388

Sumber : Hasil Penelitian (Desember,2011)

Tabel 4.3 juga menunjukkan bahwa butir pertanyaan P2-P4, P6-P16, P19, P22-P31 valid karena rhitung>rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel

(0.361). Dengan demikian, pengujian dapat dilanjutkan ke tahap uji reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat Uji validitas dalam penelitian ini berjumlah 30 orang karyawan PT.PP London Sumatera Indonesia,Tbk Medan di luar sampel.

Pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur di pakai 2 (dua) kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil yang diperoleh relatif konsisten maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang dkk ,2010 :72). Uji reliabilitas ini dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 16.00 butiran pernyataan yang sudah valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

a) Jika r alpha > r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel b) Jika r alpha < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel

Tabel 3.6 Hasil Uji Reabilitas

Pada Tabel 3.6 terlihat bahwa nilai cronbach's alpha 0,928 > 0,60 dan 0.928 > 0.80 maka ke 25 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

3.10 Teknik Analisis Data

Tehnik analisis yang digunakan dala penelitian ini adalah :

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.928 25

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mcngetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau Iebih (independen) tanpa membuat perbandingan. atau menghubungkan dengan variabel lain.

Penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya mcnginteprestasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenamya mengenai kondisi perusahaan.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraaan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus di penuhi yaitu :

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal,yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (Situmorang,dkk, 2010:91).

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai asymp.sig.(2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk, 2010:97).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Homoskedasitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama antara anggota grup tersebut (Situmorang dkk, 2010:98). Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakna uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.

c. Uji Multikolinearitas

Artinya istilah multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak (perfect or exact) di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi (Situmorang, dkk, 2010:129). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang bia dipakai adalah Tolerance > 1, atau nilai V1F < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk, 2010:136).

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2,dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y (Situmorang dkk, 2010:141). Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yang menggunakan persamaan:

Y = a + b

1

x

2

+b

2

X

2

+e

Keterangan:

Y = Kinerja kerja a = konstanta

b1-b2 = Koefisien Regresi Berganda X1 =Skor Learning organization X2 = Skor Kompetensi

e = Standar error

Data diolah secara statistik disebut signifikan sacara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 16.0 for Windows.

3.10.4 Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana Ho ditolak).

Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteri ketepatan

a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

H0 : b1 = b2 = 0 Artinya, secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas Learning Organization(X1) dan Kompetensi(X₂) terhadap variabel terikat. H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 tidak ditolak jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 % H1 ditolak jika Fhitng ≥ Ftabel pada α = 5%

b. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F. dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat

kesalahan (α). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut oerpengaruh terhadap variabel terikat.

Model pengujiannya adalah:

H0:b1:b2 = 0, Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat.

H1:b1:b2 ≠ 0, Artinya variabel bebas sccara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 tidak ditolak jika thitung < ttabel pada α = 5 %

H1 ditolak jika thitng ≥ ttabel pada α = 5%

c. Pengujian Koefisien Determinasi (R )

Digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari persamaan dengan model persainaan tersebut akan dapat dihitung R atau coefficient of determination yang menunjukkan persentasi dari variasi variabel keputusan pembelian ulang yang mampu dijelaskan oleh model.

Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R untuk masing-masing variabel learning organization (Xi) dan kompetensi (X2)

dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa Learning organization (X1), dan kompetensi (X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yakni kinerja karyawan. Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa Learning organization (X1) dan kompetensi (X2) terhadap variabel terikat (Y) yakni kinerja karyawan.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah singkat PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk Medan

Perusahaan di Indonesia khususnya di kawasan Sumatera Utara yang dikenal dengan daerah perkebunan yang banyak mengalami perkembangan.

Berbagai perusahaan perkebunan mengalami kesempatan untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di daerah Sumatera Utara ini. Kesempatan ini diambil oleh Horrison & Cossfield Ltd, yang berdiri sejak tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Pada mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie berdasarkan perjanjian antara Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd.

Pada tahun 1962 perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan mengadakan penggabungan diantara perusahaan perkebunan Inggris yang memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini dibentuklah PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan dengan akte pendirian No. Tanggal 18 Desember 1962 dihadapan Notaris Raden Kardiman di Jakarta.

Pada tanggal 21 November 1991, PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan melakukan merger dengan beberapa perusahaan yaitu PT. Nagadong Plantation Company, PT. Seibulan Plantation Company, PT. Perusahaan Perkebunan Bajue Kidoel, PT. Perusahaan Perkebunan Sulawesi. Keempat perusahaan ini menggabungkan namanya menjadi PT. PP London Sumatera

(PMA) berdasarkan surat Ketua Badan Penanaman Modal tanggal 12 November 1991 No. 794/III/PMA/1991.

Sejak tahun 1996, perusahaan ini menjadi perusahaan Go public. Dengan demikian PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk, telah dituntut untuk menjalankan aktivitasnya secara lebih profesional lagi.

4.1.2 Visi, Misi dan Nilai-Nilai PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan

1. Visi PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan

Visi dari PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan adalah Menjadi perusahaan agribisnis terkemuka yang berkelanjutan dalam hal Tanaman-Biaya-Lingkungan (3C) yang berbasis penelitian dan pengembangan.

2. Misi PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan

Misi dari PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan adalah Menambah nilai bagi Stakeholders di bidang agribisnis.

3. Nilai-Nilai PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan

Nilai-Nilai dari PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan adalah:

- Jujur dan bertanggung jawab - Saling menghormati dan peduli - Disiplin dan perbaikan terus-menerus

4.1.3 Struktur Organisasi PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan Pada suatu perusahaan sangat diperlukan adanya struktur organisasi.

Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian dan orang yang menunjukkan kedudukan,

wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan.

Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja dan pengambilan keputusan kerja.

Melalui struktur organisasi akan terlihat jelas bagaimana informasi mengalir dari satu bagian ke bagian yang lain, sehingga memberikan petunjuk tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab setiap karyawan perusahaan. PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan mempunyai struktur organisasi sebagai berikut (Gambar 4.1) :

STRUKTUR ORGANISASI

PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK MEDAN

Sumber: PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan Gambar 4.1

Bagan Struktur Organisasi PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Medan 2011 BOARD OF

DEV OFFICER MANAGEMENT DEPT

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris (Board of Commisioner)

a. Merupakan posisi tertinggi dalam struktur organisasi.

b. Mengawasi pekerjaan Direksi

c. Berhak memeriksa dokumen, gedung dan kekayaan perusahaan

d. Meminta berbagai keterangan dari Direksi yang berkenaan dengan kepentingan perseroan.

e. Berhak memeriksa atas beban perusahaan serta meminta bantuan ahli untuk melakukan pemeriksaan

f. Berhak meminta agar Presiden Direktur memanggil para Persero untuk menyelenggarakan Rapat Luar Biasa.

g. Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan dan program kerja tahunan yang diajukan Presiden Direktur.

h. Menyetujui kebijaksanaan Presiden Direktur dalam penggunaan kekayaan menurut cara pandang yang baik.

2. Presiden Direktur (Presiden Director)

a. Merupakan pemimpin tertinggi yang berkuasa penuh terhadap perusahaan dan berkewajiban mengawasi pekerjaan para direktur.

b. Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam perusahaan.

c. Mengatur strategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

d. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang dibuat oleh bagian keuangan termasuk menyetujui anggaran belanja perusahaan.

3. Director Research

a. Mengadakan diskusi dan menemani para ahli dari konsultan perusahaan selama kunjungan ke perusahaan.

b. Mengontrol produksi bibit sawit, karet dan hasil pemeliharaan bibit unggul.

4. Director Production

a. Bertugas dan bertanggung jawab atas perencanaan, pengaturan bidang produksi termasuk kelancaran proses produksi baik kualitas maupun kuantitas.

b. Membawahi pekerjaan yang dilaksanakan oleh bagian produksi.

5. Director Account

a. Merencanakan dan mengawasi keuangan perusahaan dalam hal pengadaan dana agar tidak terjadi suatu pemborosan atau penggunaan uang yang tidak tepat.

b. Mengawasi dan mengatur karyawan bagian keuangan.

c. Bertanggung jawab terhadap pembukuan laporan keuangan

d. Mengendalikan atau mengadakan pengawasan terhadap arus uang masuk dan keluar.

6. Inspectorate

a. Meneliti dan mengawasi tanaman secara langsung ke lapangan.

b. Mengadakan percobaan-percobaan terhadap tanah, bibit dan lain-lain untuk keperluan sendiri maupun untuk dijual.

7. Estate Department

a. Membuat laporan bulanan dan tahunan b. Memperkirakan pengeluaran tahunan.

c. Menunjukkan hasil panen bulanan dan hasil panen tengah bulan d. Mengatur peredaran uang tunai

e. Membuat laporan rutin ke pemerintah f. Membuat perbadingan harga tiap bulan g. Mengurus penjualan bibit

h. Mengatur pemakaian modal i. Mengurus pembelian j. Menganalisa daun tanaman 8. Bahlias Research Station

a. Meneliti dan mengawasi tanaman secara langsung ke lapangan

b. Meneliti dan mengadakan percobaan-percobaan terhadap tanah, bibit, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk dijual.

9. Seed Production Section

Bertugas khusus untuk memproduksi benih seperti sawit, coklat dan karet baik untuk keperluan sendiri maupun untuk dijual.

10. Tissue Cultur

a. Melakukan pengembangan bibit dan menggunakan kultur jaringan b. Melakukan penelitian atas bibit-bibit tersebut.

11. Management Department

a. Mengadakan perencanaan tenaga kerja, training, kenaikan pangkat sampai pada masalah pemberhentian maupun pensiun.

b. Mengurusi segala macam secretariat, pengaturan perjalanan tamu-tamu perusahaan, tiket, akomodasi, dll.

c. Mengurus hal-hal yang berhubungan dengan hukum agrarian, perizinan dan keamanan.

d. Bertindak sebagai public relation perusahaan.

e. Mengawasi masalah umum di dalam perusahaan baik itu masalah karyawan, staff ataupun masyarakat yang mempunyai hubungan dengan perusahaan.

12. Training Section

a. Merencanakan training

b. Mengadakan pelatihan-pelatihan kepada tenaga kerja yang baru maupun yang lama baik staff maupun karyawan.

13. General and Home Affect

Menangani dan mengendalikan masalah, problem dan gangguan yang terjadi di rumah/kediaman atau dimana saja untuk para Dewan Komisaris, Presiden Directur dan Direktur.

14. Clinic Section

Menangani pengobatan para staff dan karyawan kantor di klinik-klinik dan juga pelayanan yang diberikan oleh medis yang disediakan perusahaan.

15. Draffing Section

a. Membuat gambar bangunan dan pabrik b. Membuat peta-peta kebun Comodity Section

c. Menerima pesanan konsumen terhadap hasil produksi yaitu kelapa sawit, karet dan coklat.

d. Mengirimkan pesanan.

16. Estate Department

a. Melakukan evaluasi terhadap tugas Inspector b. Melakukan pengontrolan data perkebunan

c. Bertanggung jawab tehadap kegiatan bidang tanaman

d. Mengevaluasi cara kerja para pegawai dan staff yang meneliti tanaman 17. Development Officer

Bertanggung jawab atas lahan yang akan dipergunakan untuk penanaman bibit.

18. Personnel Section

a. Mendokumentasikan kartu dan berkas staff dan pegawai

b. Melakukan pengangkatan dan pemberhentian staff, pegawai dan buruh c. Mengurus acara-acara keagamaan

d. Mempersiapkan dokumen dan izin yang diperlukan baik untuk karyawan maupun pihak luar

e. Memeriksa dan mengontrol rekening pengobatan pada klinik pada perusahaan.

19. Public Relation/Security

a. Sebagai utusan/perwakilan perusahaan untuk menghadiri undangan baik dari perusahaan ataupun relasi

b. Mewakili perusahaan dalam pameran dan promosi yang dilakukan oleh perusahaan

c. Menangani masalah-masalah yang terjadi baik di kantor maupun di perkebunan seperti demonstrasi dan sekaligus juga sebagai pihak yang mengamankan situasi.

20. General Affairs Department

Memberikan pelayanan umum seperti membuat surat-surat, surat dinas, surat perjalanan dinas, cuti pegawai, kesehatan, keagamaan, olah raga,humas,serta bidang-bidang umum lainnya.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis deskriptif Responden

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil penelitian setiap variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan PT.PP London Sumatra Indonesia, Tbk Medan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 9 butir untuk variabel Learning Organization (X1), 6 butir untuk variabel kompetensi (X2), dan 10 butir untuk variabel kinerja karyawan (Y) jadi jumlah seluruh pertanyaan adalah 25 butir.

Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

Setuju (S) : diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

a. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No. Usia (Tahun) Jumlah (F) Persentase (%)

1 21 – 30 16 30,18

2 31 – 40 13 24,53

3 41-50 14 26,42

4 >50 10 18,87

Total 53 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1, responden yang berusia 21–30 tahun adalah sebanyak 16 responden (30,18 %), usia 31 – 40 tahun sebanyak 13 responden

Berdasarkan Tabel 4.1, responden yang berusia 21–30 tahun adalah sebanyak 16 responden (30,18 %), usia 31 – 40 tahun sebanyak 13 responden

Dokumen terkait