• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

D. Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara peneliti yang kerangka berpikirnya berlandaskan teori. Jadi, tingkat kebenarannya masih tingkat teori.

Hipotesis tidak bisa dibuat tanpa menggunakan dasar teori yang kuat. Maka dari itu kebenarannya masih harus diuji dengan mengumpulkan data dan dianalaisis.33

a. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada pengaruh penerapan pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto.

b. Hiptesis Nihil (Ho)

Tidak ada pengaruh penerapan pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto.

33 Purwan, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2008), h. 74

27 A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian menggunakan angka-angka dan analisis-analisis menggunakan statistik.34

Dipilihnya penelitian kuantitatif ini dengan alasan untuk menguji keterkaitan variabel tingkat pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa. Penulis berusaha mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa di SMP negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto yang beralamat di Jl. Lasinrang Dg. Sese No. 14 Pokobulo. Sedangkan yang menjadi objek penelitian yaitu siswa dan orang tua siswa yang anaknya bersekolah di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.35 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

34 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD), (Bandung; alfa beta 2010), h. 7

35 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD), (Bandung; alfa beta 2010), h. 38

1. Variabel bebas (X) adalah Pendidikan Islam dalam Keluarga 2. Varibel terikat (Y) adalah Akhlak Siswa

D. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini definisi operasional variabel yang akan dikemukakan terdiri dari dua, yaitu definisi variabel Pendidikan Islam dalam Keluarga dan definisi variabel Akhlak Siswa.

1. Pendidikan Islam dalam Keluarga (X)

Pendidikan Islam dalam keluaraga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan aqidah, pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlak.

2. Akhlak Siswa (Y)

Akhlak siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap guru, akhlak terhadap teman dan lingkungan.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.36 Adapun populasi pada penelitian ini adalah siswa dan orang tua siswa yang anaknya bersekolah di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto tahun ajaran 2020-2021. Selanjutnya populasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Populasi penelitian

No. Populasi Jumlah Siswa Jumlah Orang Tua Siswa

1 Kelas VII 105 orang 105 orang

36 Suharsimi arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta; Rineka Cipta 2010), h.173

2 Kelas VIII 99 orang 99 orang

3 Kelas IX 101 orang 101 orang

Total 305 Orang 305 orang

Sumber: Data siswa SMP Negeri 1 Bontoramba Tahun ajaran 2020/2021 2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25% lebih.37

Berdasarkan pengambilan sampel dengan teknik tersebut , sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 10% dari seluruh populasi yang berjumlah 305 siswa dan 305 orang tua siswa . Maka sampel dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Sampel penelitian

No. Populasi Persentase Sampel Siswa Sampel Orang Tua 1 Kelas VII 105 x 10% 11 Siswa 11 Orang Tua 2 Kelas VIII 99 x 10% 10 Siswa 10 Orang Tua 3 Kelas IX 101 x 10% 10 Siswa 10 Orang Tua

Total 31 Siswa 31 Orang Tua

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam meneliti.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang dpat dipertanggung jawabkan.

37 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta; Rineka Cipta 2010), h.173

Instrumen ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian dan mempermudah mendapatkan informasi guna melengkapi hasil penelitian.

Adapun instrumen yang penulis akan gunakan dalam penelitian untuk mengertahui pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto, yaitu:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk menghimpun data tentang situasi kondisi di SMP Negeri 1 Bontoramba. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks dan tersusun yang dilakukan dengan cara mengamati, meneliti dan pencatatan-pencatatan terhadap suatu keadaan.

2. Pedoman Angket

Angket merupakan instrumen penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan untuk tujuan mengumpulkan informasi dari responden.

Dipandang dengan cara menjawab quesioner atau engket dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu (a) quesioner terbuka (open ended),yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab kalimatnya sendiri secara bebas, dan (b) quesioner tertutup (close form), yang sudah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

3. Catatan Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa

dokumentasi adalah pengumpulan data dengan melihat catatan- catatan yang sudah disediakan, sehingga peneliti dengan mudah mendapatkan informasi dari data tersebut.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek yang diteliti secara sengaja dan sistematis. Observasi sebagai bentuk pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri-ciri spesifik tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

2. Angket

Angket atau quesioner “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”

Dipandang dengan cara menjawab quesioner atau engket dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu (a) quesioner terbuka (open ended),yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab kalimatnya sendiri secara bebas, dan (b) quesioner tertutup (close form), yang sudah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa dokumentasi adalah pengumpulan data dengan melihat catatan- catatan yang sudah disediakan, sehingga peneliti dengan mudah mendapatkan informasi dari data tersebut.

H. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dengan mencari persamaan regresi melalui analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana merupakan hubungan secara linear antara satu variabel bebas (X) dengan satu variabel terikat (Y). Analis ini digunakan untu mengetahui arah hubungan variabel bebas dan variabel terikat apakah bernilai positif atau negatif dan apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Berikut rumus regresi linear sederhana:

Y = a + bx Keterangan:

Y = Variabel dependen (nilai variabel Y yang diprediksikan) X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X=0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Setelah mendapatkan Persamaan regresi maka dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan uji t, yaitu dengan membandingkan Thitung dan Ttabel. Apabila

Thitung > Ttabel maka hipotesis Ha diterima yang berarti Ho ditolak, dan apabila Thitung < Ttabel maka Ho diterima yang berarti Ha ditolak.

Thitung dapat dilihat pada tabel hasil analisis regresi linear sederhana, sedangkan Ttabel dapat dilihat pada daftar tabel titik presentase distribusi T dengan taraf signifikansi 0,05 yang artinya taraf kesalahannya sebesar 5%.

34 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Bontoramba

SMP Negeri 1 Bontoramba adalah salah satu sekolah menengah pertama Negeri yang terletak di Jeneponto, tepatnya di Jl. Lasinrang Dg. Sese No.14 Pokobulo Desa Bangkalaloe, Kec. Bontoramba, Kab. Jeneponto yang didirikan pada tahun tahun 1984. Pada awal berdirinya, SMP Negeri 1 Bontoramba

\merupakan SMP filial Pokobulo kemudian berubah menjadi SMPN Pokobulo dan berubah lagi menjadi SMPN 2 Tamalatea, dan di tahun yang sama karena pemekaran kecamatan maka dirubah menjadi SMP Negeri 1 Bontoramba.38

1. Visi Misi SMP Negeri 1 Bontoramba a. Misi Sekolah

Unggul dalam berprestasi, berkualitas, berdisiplin tinggi, beriman dan berbudi pekerti luhur.

b. Misi Sekolah

1) Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

2) Mendorong dan mengoptimalkan peranan guru dalam peningkatan mutu proses belajar mengajar.

3) Mengoptimalkan peranan orang tua dalam menunjang program sekolah.

38 Staf Tata Usaha SMP Negeri 1 Bontoramba

4) Membimbing dan membantu siswa mengenal dirinya dalam penerapan budi pekerti luhur.

5) Membimbing dan menggali potensi siswa agar dapat mengembangkan prestasi akademik dan non akademik.

6) Mendayagunakan sarana dan prasarana yang ada untuk menunjang proses belajar mengajar.

7) Menerapkan budaya dan disiplin bagi warga sekolah setiap hari dalam lingkungan sekolah.

2. Keadaan Gedung dan Sarana SMP Negeri 1 Bontoramba

Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar maka diperlukan gedung dan sarana yang memadai. Berikut peneliti sajikan keadaan gedung di SMP Negeri 1 Bontoramba.

Tabel 4.1

Keadaan gedung dan sarana SMP Negeri Bontoramba

No Bangunan / Ruangan Jumlah

Keadaan Baik Rusak

1 Ruang kepala sekolah 1 

2 Ruang guru 1 

3 Ruang kelas 15 

4 Ruang tata usaha 1 

5 Laboratorium 1 

6 UKS 1 

7 Dapur sekolah 1 

8 Musholla 1 

9 Perpustakaan 1 

10 Lapangan olahraga 1 

11 Lapangan upacara 1 

12 Kantin sekolah 1 

13 Toilet siswa 2 

14 Toilet guru 2 

15 Ruang BK 1 

3. Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto

Siswa-siswi di SMP Negeri 1 Bontoramba merupakan komponen yang telah lulus seleksi penerimaan siswa baru yang diadakan setiap tahun. Berikut peneliti sajikan keadaan siswa-siswi SMP Negeri 1 Bontoramba.

Tabel 4.2

Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto

No Kelas Jumlah Siswa Wali Kelas

1 VII.1 26 Saharuddin, S.Ag

2 VII. 2 26 Akhmad, S.Pd

3 VII. 3 27 Gassing, S.Pd

4 VII. 4 26 Dra. Suhartini

5 VIII. 1 25 Basri N, S.Pd.I

6 VIII. 2 25 Hj. Hadramiah, S.Pd

7 VIII. 3 24 Rohani, S.Pd

8 VIII. 4 25 Nurjayati, S.Pd

9 IX. 1 26 Saliori, S.Pd

10 IX. 2 26 H. Saharuddin, S.Pd

11 IX. 3 26 Hj. Nursyam, S.Pd

12 IX. 4 25 Drs. Muh. Hamzah

4. Keadaan Guru dan Pegawai SMP Negeri 1 Bontoramba

Dalam lembaga pendidikan formal kehadiran guru dan pegawai memiliki peranan yang sangat penting. Dimana dalam proses pembelajaran peran guru sangat besar karena mereka sebagai pemegang kendali pada lembaga pendidikan.

Tanpa adanya guru dalam sebuah lembaga pendidikan formal, maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Berikut peneliti sajikan keadaan guru dan staf SMP Negeri 1 Bontoramba.

Tabel 4.3

Keadaan Guru dan Pegawai SMP Negeri 1 Bontoramba

No Nama Guru/Staf L/P Jabatan

1 St. Suada, S.Ag P Kepala Sekolah

2 Muh. Dahlan, S.Pd.I L Guru

3 Saharuddin, S.Ag L Guru

4 Drs. Muh. Isnaeni, MM L Guru

5 Hj. Hadramiah, S.Pd P Guru

6 Hj. Bunganurung. M, S.Pd P Guru

7 Dra. Hj. Suhaini P Guru

8 Nanneng Pardan, S.Pd P Wakasek Kesiswaan

9 Nurjayati, S.Pd P Guru

10 Dra. Suhartini P Guru

11 Drs. Muh. Hamzah L Wakasek Sarpras

12 Saliori, S.Pd P Guru

13 Gassing, S.Pd L Guru

14 H. Saharuddin, S.Pd L Guru

15 Hj. Nursyam, S.Pd P Guru

16 Sudarmiah Salinringi, S.Pd P Wakasek Kurikulum

17 Akhmad, S.Pd L Guru

18 Basri N, S.Pd.I L Guru

19 Rohani, S.Pd P Guru

21 Hastuti Hmaruddin, S.Pd P Guru BK

22 Hj. Musdalifah, SE P Staf TU

23 Hj. Ranisa P Staf TU

24 H. Sunawir, S.Ag L Staf TU

B. Penerapan Pendidikan Islam dalam Keluarga Siswa di SMP Negeri 1 Bontormba Kabupaten Jeneponto

Berikut ini adalah hasil olah angket penerapan pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Nilai tersebut merupakan nilai angket dari 31 orang tua siswa . Jumlah nilai yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4

Hasil olah Angket Penerapan Pendidikan Islam dalam Keluarga Siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto

No Nama Orang Tua Siswa Jumlah Skor

Untuk mengetahui kategori penerapan pendidikan Islam dalam keluarga, maka langkah seanjutnya yaitu menentukan interval nilai penerapan pendidikan Islam dalam keluarga siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba kabupaten Jeneponto.

Adapun rumus untuk mencari interval, yaitu sebagai barikut:

Range = Skor Maksimal – Skor Minimal

= 50 – 10

= 40

Interval = 39

=

= 8

Berdasarkan kelas interval di atas diketahui bahwa nilai intervalnya adalah 8. Kemudian data tersebut dimasukkan de dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Angket Penerapan Pendidikan Islam dalam Keluarga Siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto No Interval Kelas Frekuensi Kriteria Persentase

1 10 – 17 0 Sangat Tidak Baik 0%

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Persententasi Nilai Angket Penerapan Pendidikan Islam Dalam Keluarga

Dari tabel dan diagram lingkaran di atas diketahui bahwa sampel penelitian sebanyak 31 responden. Orang tua yang menerapkan pendidikan Islam dala keluarga pada kategori baik yaitu 23% dan orang tua yang merepkan pendidikan Islam dalam keluarga pada kategori sangat baik yaitu 77%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa penerapan pendidikan Islam dalam keluarga siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba kabupaten Jeneponto termasauk dalam kategori sangat baik.

C. Akhlak Siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto

Berikut ini adalah nilai hasil olah angket akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba kabupaten Jeneponto. Nilai tersebut merupakan nilai angket dari 31 siswa. Jumlah nilai yang telah diperoleh sebagai berikut:

0% 0% 0%

23%

77%

penerapan Pendidikan Islam dalam Keluarga

sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik sangat Baik

Tabel 4.6

Hasil Olah angket Akhlak Siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto

Untuk mengetahui kategori akahlak siswa, maka langkah seanjutnya yaitu menentukan interval nilai akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba kabupaten Jeneponto. Adapun rumus untuk mencari interval, yaitu sebagai barikut:

Range = Skor Maksimal – Skor Minimal

= 50 – 10

= 40 Interval =

=

= 8

Berdasarkan kelas interval di atas diketahui bahwa nilai intervalnya adalah 8. Kemudian data tersebut dimasukkan de dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Hasil Angket Akhlak Siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto

No Interval Kelas Frekuensi Kriteria Persentase

1 10 – 17 0 Sangat Tidak Baik 0%

2 18 – 25 0 Tidak Baik 0%

3 26 – 33 0 Cukup Baik 0%

4 34 – 41 6 Baik 19%

5 42 – 50 25 Sangat Baik 81%

Total 31 100%

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Persententasi Nilai Angket Akhlak Siswa

Dari tabel dan diagram lingkaran di atas diketahui bahwa sampel penelitian sebanyak 31 responden. Siswa yang memiliki akhlak pada kategori baik yaitu 19% dan siswa yang memiliki akhlak pada kategori sangat baik yaitu 81%.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba kabupaten Jeneponto termasauk dalam kategori sangat baik.

D. Pengaruh Penerapan Pendidika Islam dalam Keluarga Terhadap Akhlak Siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto

1. Analisis Regresi

Analisis regresi linear sederhana ini bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Variabel Y atau variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi, sedangkan variabel X merupakan variabel yang mempengaruhi yang disebut variabel bebas atau variabel independen. Analisis regresi ini digunkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel penerapan pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak

0% 0% 0%

19%

81%

Akhlak Siswa

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba. Dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi dengan rumus sebagai berikut.

Y = a + bX

Selanjutnya data dianalisis menggunakan bantuan SPSS dengan hasil perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Persamaan Regresi Linear Sederhana Coefficientsa

a. Dependent Variable: Akhlak Siswa

Dari tabel di atas dapat diketahui model regresi sebagai berikut:

Y = 4,606 + 0,908X

Koefisien-koefisien persamaan regresi linear sederhana di atas dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 4,606 menunjukkan bahwa jika variabel penerapan pendidikan Islam dalam keluarga bernilai nol atau tetatp, maka akan meningkatkan akhlak siswa sebesar 4,606.

Variabel penerapan pendidikan Islam dalam keluarga 0,908 menunjukkan bahwa jika variabel penerapan pendidikan Islam dalam keluarga meningkat 1 maka akan meningkatkan akhlak siswa sebesar 0,908.

2. Uji Hipotesis (uji t)

Uji hipotesis ddilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaru variabel bebas kepada variabel terikat. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.8.

Pada tabel di atas thitung pada variabel penerapan pendidikan Islam dalam Keluarga adalah 11,041. Pada derajat bebas (df) = n – 2 = 31 – 2 = 29, maka ditemukan ttabel dengan uji satu fihak dan taraf signifikansi 0,05 sebesar 2,04.

Maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel (11,041 > 2,04). Hal tersebut berarti hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini diterima yaitu ada pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Sedangkan hipotesis nihil (Ho) ditolak.

Dengan demikian dapat dibuat kesimpulan bahwa penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba kabupaten Jeneponto.

47 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya, bahwa:

1. Penerapan pendidikan Islam dalam keluarga siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto termasauk dalam kategori sangat baik, yaitu orang tua yang menerapkan pendidikan Islam dala keluarga pada kategori baik sebanyak 23% dan orang tua yang Merepkan Pendidikan Islam dalam keluarga pada kategori sangat baik sebanyak 77%.

2. Akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto termasauk dalam kategori sangat baik, yaitu siswa yang memiliki akhlak pada kategori baik seabanyak 19% dan siswa yang memiliki akhlak pada kategori sangat baik sebanyak 81%.

3. Diperoleh thitung pada variabel penerapan pendidikan Islam dalam Keluarga adalah 11,041. Pada derajat bebas (df) = n – 2 = 31 – 2 = 29, maka ditemukan ttabel dengan uji satu fihak dan taraf signifikansi 0,05 sebesar 2,04. Maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel (11,041 > 2,04).

Hal tersebut berarti hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini diterima yaitu ada pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Sedangkan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat dibuat kesimpulan

bahwa penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap akhlak siswa di SMP Negeri 1 Bontoramba kabupaten Jeneponto.

B. Saran

1. Bagi kepala sekolah dan para guru agar berkolaborasi dengan orang tua siswa dalam mendidik anak terutama dalam hal pendidikan akhlak.

2. Bagi para pendidik dan calon pendidik baik orang tua ataupun guru dalam mendidik anak agar tidak mendidik hanya dengan teori-teori saja tetapi didiklah akhlak anak dengan keteladanan karena setiap yang dididik akan melihat kepada siapa yang mendidiknya.

3. Bagi anak atau siswa agar senantiasa mengamalkan pendidikan Islam yang diajarkan oleh orang tua di rumah ataupun yang diajarkan oleh guru agar dapat menjadi anak yang memiliki akhlak yang baik.

49

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahnya

Ahmadi Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. PT. Rineka cipta.

Arifin. M. 1997. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sokolah dan Keluarga. Jakarta: Bulan Bintang.

Arikunto, Suharsimi. 2010. prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Azmi Muhammad. 2006. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah. Solo:

Belukar.

http;//dedihnurdin.blogspot.com/2010/02/model-pendidikan-agama-dalam-keluarga.html.

Https:// digilib.ump.ac.id/ Nilai Akhlak Islam

Http://Henisetiyaningsih.Blogspot.Com/2013/05/Akhlak-Pribadi.Html Https;/www.radiorodja.com/47859-Amalan Yang Dicintai Allah

Ilyas, Yunahar. 2002. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offest

Muhsin Dkk. 2010. Pendidikan Islam Humanistik. Bandung: PT. Rafika Aditama.

Nashih Abdullah. 2012. Pendidikan Anak dalam Islam. Jawa Tengah: Insan Kamil Solo.

Rahmat Jalaluddin. 1994. Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Repositoy.metrowniv.ac.id.PDF/Metode Mendidik Anak dalam Keluarga Rosyadi, Khirun. 2004. Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Purwan. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

50

Sugiyono. 2010. metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan RD). Bandung: Alfa Beta.

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

51

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nurwahidah, Jeneponto, 13 Desember 1998, anak pertama dari 4 empat bersaudara, dari pasangan bapak Nuhung Matry dan ibu Nurbuati. Penulis mengawali pendidikan di TK Bukti Pokobulo pada tahun 2004 dan tamat pada tah un 2006, kemudian melanjutkan pendidikan di SDN No. 17 Pokobulo pada tahun 2006 dan tamat pada tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Bontoramba pada tahun 2011 dan tamat pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan pendidikan di MAN 1 Jeneponto pada tahun 2014 dan tamat pada tahun 2017. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar dan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Agama Islam

52

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1

Angket Penelitian Pendidikan Islam dalam Keluarga (X) ANGKET PENELITIAN

Angket ini dimaksudkan semata-mata untuk menghimpun data atau informasi. Angket ini sama sekali tidak mempengaruhi kelancaran pelajaran anak anda dan juga tidak mempengaruhi nilainya. Oleh karena itu anda diminta berkenan menjawabnya sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Nama Orang Tua :

Nama Anak :

Petunjuk : Berikut ini sejumlah pernyataan dan pada setiap pernyataan terdapat 5 (lima) pilihan jawaban, yaitu;

Sangat Setuju (SS) : 5

Setuju (S) : 4

Ragu-Ragu (RG) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Anda diminta untuk menjawab setiap pertanyaan dan memberikan tanda centang ( ) pada alternatif jawaban yang paling tepat dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.

No Pernyataan Pilihan

SS S RG TS STS

1 Saya mengajarkan anak agar senantiasa menyembah hanya kepada Allah

2 Saya mengajarkan anak bahwa satu-satunya yang senantiasa memberikan pertolongan hanyalah Allah 3 Saya mengarjakan anak untuk selalu mengerjakan

sholat tepat waktu

4 Saya mengajarkan anak untuk selalu menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman hidup

5 Saya selalu mengingatkan anak agar selalu menjaga

pergaulannya

6 Saya mengajarkan anak agar selalu berpakaian yang rapi dan menutup aurat

7 Saya membiasakan anak agar mengucapkan salam ketika masuk rumah

8 Saya mengajarkan anak agar menghargai pendapat orang lain

9 Saya mengajarkan anak untuk bersikap sopan kepada siapapun yang ada disekitarnya

10 Saya mengajarkan anak untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan

Lampiran 2

Angket Penelitian Akhlak Siswa (Y)

Angket Penelitian Akhlak Siswa (Y)

Dokumen terkait