• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN HIPOTESIS

2.3. Hipotesis

volume usaha dengan sisa hasil usaha koperasi Pegawai GARNISUN TETAP III Surabaya”.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Operasional Dan Pengukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Nazri (2005:156) adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Dalam penelitian berikut ini, definisi dari setiap variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Sisa Hasil Usaha sebagai berikut Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perolehan sisa hasil usaha (Y), dimana sisa hasil usaha koperasi yang diperoleh dari npendapatan dikurangi beban-beban yang menghasilkan keuntungan koperasi selama satu periode, sisa hasil uasaha yang diperoleh harus dibagikan kepada yang berhak menerima sesuai dengan ketentuan AD/RT koperasi.

2. Partisipasi Anggota (X1)

Partisipasi anggota (X1) merupakan realisasi dari peran anggota yang berkaitan dengan ketatalaksanaan organisasi koperasi yang meliputi hak dan kewajiban sebagai anggota koperasi.

3. Volume Usaha (X2)

Volume usaha (X2) yaitu akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku (january) sampai dengan akhir buku (desember) yang terdapat pada koperasi.

3.1.2 Pengukuran Variabel

Adapun rincian pengukuran variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Perolehan Sisa Hasil Usaha sebagai berikut Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat diukur selama periode satu tahun dengan satuan pengukuran rupiah dan skala yang digunakan adalah skala rasio. Sisa hasil usaha juga diambil dari rekap data yang terdapat di Koperasi Garnisun Tetap III Surabaya 1. Partisipasi anggota sebagai variabel terikat (X1)

Partisipasi anggota diukur selama periode satu tahun dengan satuan pengukuran rupiah, dimana kontribusi anggota yang meliputi pembiayaan simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela pada Koperasi Garnisun Tetap III Surabaya

2. Volume Usaha sebagai Variabel terikat (X2)

Besarnya volume usaha diukur selama periode satu tahun dengan satuan pengukuran total nilai penjualan barang yang dilakukan oleh anggota Koperasi Garnisun Tetap III Surabaya.

3.2. Teknik Pengumpulan Sampel

Objek yang digunakan penelitian ini adalah Koperasi Garnisun Tetap III Surabaya

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek atau objek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik –karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau objek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono 2004:44)

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data simpanan pokok, simpanan wajib dan besarnya transaksi anggota serta Sisa Hasil

Usaha Koperasi Garnisun Tetap III, sejak koperasi itu berdiri tahun hingga sekarang (2012).

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representasif dari sebuah populasi (Sumarsono 2004:44)

Sampel dari penelitian ini diambil dari laporan keuangan Koperasi Garnisun Tetap III selama tiga tahun (2010-2012) serta didukung oleh data time series yang dibuat setiap triwulan dan yang digunakan dalam data adalah jumlah simpanan pokok, simpanan wajib dan besarnya transaksi anggota serta Sisa Hasil Usaha Koperasi Garnisun Tetap III Surabaya

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data atau peneliti, misalnya lewat orang lain atau leawat dokumen (sugiyono, 2010:137). Data sekunder yang digunakan peneliti adalah data yang bersumber dari rekap data di Koperasi Pegawai Garnisun Tetap III Surabaya. Ditinjau dari sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

3.3.2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengutip atau memperoleh data melalui dokumen- dokumen serta catatan yang terdapat pada koperasi. Dalam penelitian ini,

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode di antaranya adalah metode Kolmogorov Smirnov dan metode Shapiro Wilk (Sumarsono, 2004:40). Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :

1. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka distribusi adalah, normal (Sumarsono, 2004:43).

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Liner Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji f dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE rnaka harus dipenuhi tiga asumsi data.

Tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda, yaitu :

1. Tidak boleh ada multikolinieritas 2. Tidak boleh ada autokorelasi 3. Tidak boleh ada heteroskedastisitas

2.4.2.1. Uji Multikolinieritas

Multikorelasitas menunjukkan adanya korelasi antar variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik tidak mengandung multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas digunakan

Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF < 10 dan mempunyai angka tolerance > 0.10 berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas (Ghozali, 2006: 96). Uji

multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang, baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable independen (Ghozali, 2006:95).

2.4.2.2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjukkan dalam sebuah model regresi linier terdapat kesalahan pengganggu pada periode waktu dengan kesalahan pada periode waktu sebelumnya. Model regresi yang baik bebas dari autokorelasi. Pendeteksian ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW-test). Suatu observasi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du). Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 atau t sebelumnya. (Ghozali, 2006:99).

2.4.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasilsitas merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik tidak mengandung heroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode Rank Spearman, yaitu dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara unstundardized residual dengan seluruh variabel bebas, apabila nilai signifikansi > α (α = 0.05) maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 1995:188). Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksarnaan variance dari residu satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:125).

3.4.3. Analisis Regr esi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk pengaruh dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat dengan model persamaan sebagai

Keterangan :

Y : Sisa Hasil Usaha. X1 : Partisipasi Anggota X2 : Volume Usaha α : Konstanta / Intersep

β1 = β2 : Koefisien regresi variabel X1 dan X2 C : Kesalahan baku

3.4.4. Uji Hipotesis

3.4.4.1 Uji Kesetiaian Model Regresi Linier Berganda (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis penelitian pengaruh simultan dari partisipasi anggota (X1) bersarna volume usaha (X2) terhadap sisa hasil usaha (Y) dengan prosedur sebagai berikut (Anonim, 2010:L-22.) :

1. H0 : β1 = β2 = … = βj = 0 (X1X2 bersama Xj tidak berpengaruh terhadap Y) Ha : salah satu dari βj ≠ 0 (X 1X2 bersama Xj berpengaruh terhadap Y)

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.

3. Dengan F hitung sebesar :

k) - (n / ) R - (1 1) - (k / R F 2 2 hit = ……….. (Anonim, 2010 : L – 2 Keterangan :

Fhit = hasil perhitungan R2 = koefisien regresi k = jumlah variabel n = jumlah sample

3.4.4.2 Uji pengar uh Parsial Regresi Linier Berganda (Uji t)

Untuk pengujian hipotesis penelitian pengaruh parsial variabel X1 dan X2 terhadap Y digunakan uji t student dengan prosedur sebagai berikut (Anomin, 2010: L-21) :

1. H0 : βj = 0 (tidak terdapat pengaruh X1 atau X2 terhadap Y) Ha : βj ≠ 0 (terdapat pengaruh X 1 atau X2 terhadap Y) Dimana k = 1,2,………,k : variable ke j sampai dengan ke k

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.

3. Dengan F hitung sebesar :

) (b se b t j j hit =

Dokumen terkait