TOPIK PENELITIAN A. Penyusunan Anggaran
E. Hubungan Anggaran dengan Pengawasan
Anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi pengawasan. Dengan adanya anggaran maka standar kerja sudah ada, kemudian sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan stándar atau sasaran, yaitu anggaran. Perbedaan antara anggaran dan realisasi merupakan penyimpangan atau variance. Penyimpangan terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu :
a. Penyimpangan yang menguntungkan ( favourable variance )
b. Penyimpangan yang tidak menguntungkan ( Unfavourable variance )
Untuk mellihat bagaimana fungsi pengawasan yang terjadi pada anggaran Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berlangsung efektif dan efesien dapat dilihat dari hasil yang dicapai, yaitu laporan anggaran aktual tahun anggaran 2008 yang belum mencapai target yang diharapkan. Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpanagn yang terjadi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berdasarkan anggaran pendapatan daan belanja pada tahun anggaran 2008 :
1. Penerimaan
Realisasi atas penerimaan belum mencapai hasil yang ditargetkan, dari Rp 691.379.223,- yang dianggarkan hanya Rp 622.424.276,- yang dapat
35
dicapai. Terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan sebesar Rp 6.895.495,-.
2. Belanja Pegawai
Untuk realisasi belanja pegawai yang terbagi dalam : a. Pendidikan kuliah di kelas
Untuk realisasi pendidikan kuliah di kelas adalah sebesar Rp 337.775.000 sedangkan yang dianggarkan oleh Fakultas Ekonomi USU adalah sebesar Rp 345.744.000-, terjadi selisih Rp 7.969.000,- yang artinya realisasinya lebih rendah daripada yang dianggarkan. Hal ini menguntungkan bagi Fakultas Ekonomi USU karena dana yang dianggarkan untuk pendidikan kuliah di kelas berkurang.
b. Dosen Pembimbing Skripsi
Anggaran yang direncanakan untuk bagian dosen pembimbing skripsi adalah Rp 4.248.000 dan hasil yang dicapai adalah sebesar Rp 4.790.000, yang artinya terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan sebesar Rp 542.400 karena realisasi lebih besar daripada anggarannya.
c. Pengawas Ujian / Koreksi / Panitia
Pada bagian pengawas ujian terdapat belanja sebesar Rp 82.687.180,-, sedangkan yang dianggarkan sebesar Rp 88.608.000,-. Terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 5.920.820,-.
d. Tim Pengembangan Program Pendidikan
Anggaran yang direncanakan pada bagian tim pengembangan program pendidikan adalah Rp 16.000.000,- dan hasil yang dicapai adalah sebesar
Rp 10.952.311,- yang artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 5.047.689,-.
e. Insentif Unsur Akademia D3
Realisasi pada bagian insentif unsur akademia D3 adalah sebesar Rp 27.306.050,- yang dianggarkan oleh Fakultas Ekonomi USU adalah sebesar Rp 36.450.000,-. Terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 9.143.947,-.
4. Belanja Barang
Anggaran yang direncanakan untuk bagian belanja barang adalah Rp 81.450.000,- dan hasil yang dicapai adalah sebesar Rp 61.131.841,-, yang artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 20.318.159,- karena realisasi lebih rendah daripada anggarannya.
5. Belanja Pemeliharaan
Anggaran yang direncanakan pada bagian belanja pemeliharaan adalah Rp 81.616.098,- dan hasil yang dicapai adalah sebesar Rp 67.097.891,- yang artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 14.518.207,-.
6. Belanja Perjalanan
Anggaran yang direncanakan pada bagian belanja pemeliharaan adalah Rp 37.263.125,- dan hasil yang dicapai adalah sebesar Rp 30.683.600,- yang artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 6.579.525,-.
37
Penyimpangan-penyimpangan tersebut baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan akan dievaluasi, dan hasil evaluasinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berikutnya.
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.
A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yangtelah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebuah fakultas yang mampu memenuhi kebutuhan pasar global sehingga menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi dan karakter dalam ilmu ekonomi, manajemen, maupun akuntansi, sehingga dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya.
b. Struktur oraganisasi yang terdapat pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah struktur organisasi yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur organisasi yang sangat sederhána dimana kekuasaan dan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi ke tingkat yang paling rendah.
c. Dalam penyusunan anggaran, Fakultas Ekonomi USU menggunakan data dan informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual tahun-tahun sebelumnya.
d. Anggaran merupakan tolak ukur kinerja perusahaan. Oleh karena itu, tidak baik melakukan revisi anggaran pada periode yang sedang berjalan. Apabila hal tersebut terjadi, anggaran tersebut tidak bisa lagi dijadikan tolak ukur kinerja.
39 f. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan benar-benar berfungsi dengan baik, karena antara anggaran yang dianggarkan dengan anggaran yang terealisasi hampir sama.
g. Peran utama anggaran sebagai alat pengawasan adalah untuk mengontrol seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan agar apa yang telah ditargetkan dapat tercapai, selain itu juga untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi agar dapat segera dilakukan tindakan korektif.
B. Saran
Berikut ini adalah beberpa saran yang dapat penulis diberikan untuk kebaikan dan kemajuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :
1. Sebaiknya dibuat parameter ( angka yang menggambarkan kondisi fakultas) seperti Break Event Point. Yang mana parameter tersebut memberikan informasi kepada pimpinan dari jumlah target penerimaan yang dianggarkan, berapa penerimaan yang harus dicapai agar fakultas tidak mengalami kerugian.
2. Analisa yang digunakan dalam memperoleh input untuk penyusunan anggaran perusahaan sebaiknya diperluas lagi dan terus memperhatikan perkembangan internal dan eksternal fakultas, sehingga setiap perubahan yang terjadi dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh fakultas.
3. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi harus terus diawasi dan setiap penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.
Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi Pertama. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting Penganggaran, Perencanaan Lengkap untuk Membantu Manajemen. PT Grafindo Persada. Jakarta.
Munandar, 2001. Penganggaran Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Salemba Empat. Jakarta. Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengawasan Laba.
Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.