2.2.1 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Disiplin Kerja
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa disiplin kerja karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor, selain jumlah komposisi dari kompensasi, motivasi, pendidikan dan pelatihan dan sebagainya, lingkungan kerja dimana karyawan itu bekerja juga sangat perlu untuk diperhatikan. Lingkungan kerja memberikan manfaat dalam
menciptakan gairah kerja sehingga kinerja karyawan akan meningkat, seperti yang disampaikan Terry dalam Hasibuan (2001) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Salah satu faktor yang ada dalam lingkungan non fisik suatu perusahaan adalah hubungan kerja yang terbentuk di perusahaan dimana hal tersebut diatur dalam peraturan yang dalam pelaksanaannya diperlukan kedisiplinan. Bila perusahaan member perhatian pada kepentingan hubungan kerja dan peraturan yang baik maka kedisiplinan karyawan juga akan terbentuk semakin baik begitu pula sebaliknya.
2.2.2 Pengaruh Kompensasi terhadap Disiplin Kerja
Kompensasi merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi pada organisasi atau perusahaan (Panggabean, 2004). Kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebagai suatu yang sebanding. Kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena kompensasi merupakan faktor utama yang ingin diperoleh seseorang dengan bekerja. Dimana dalam bekerja seorang karyawan harus mengikuti aturan-aturan yang telah diberlakukan oleh perusahaan dan karyawaan mentaati peraturan tersebut dimana dalam penelitian ini ditekankan pada kedisiplinan karyawan. Hal tersebut senada dengan teori yang dikemukakan oleh Simamora (2004) yang menyatakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kedisiplinan karyawan adalah kredibilitas, karakterisitik dan status seseorag yang tertuduh melakukan pelanggaran kedisiplinan. Sehingga karyawan yang melanggara peraturan kedisiplinan akan berfikir ulang karena manajemen akan mengambil tindakan untuk memindahkan pada bagian atau unit lain sehingga kompensasi yang diterima juga akan berkurang bahkan tidak jarang terjadi pemutusan hubungan kerja.
Kompensasi atau balas jasa dapat berperan penting dalam menciptakan disiplin kerja keryawan, artinya semakin besar balas jasa yang diberikan kepada karyawan mka semakin baik pula kedisiplinan karyawan tersebut. Adanya disiplin yang baik dalam perusahaan merupakan salah satu kunci suksesnya perusahaan.
2.2.3 Pengaruh lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Salah satu faktor yang dianggap mempengaruhi kinerja karyawan dalam suatu perusahaan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja menurut Nitisemito (1991) adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Sebenarnya faktor yang dapat dimasukkan dalam lingkungan kerja sangatlah luas sehingga sulit untuk menyebutkan seluruhnya. Beberapa hal di sekitar para pekerja mungkin dianggap tidak berpengaruh terhadap pekerja dalam menalksanakan tugas-tugas yang dibebankan tetapi pada kesempatan lain terrnyata memberikan pengaruh yang cukup besar dalam menyelesaikan tugas.
Lingkungan kerja diperusahaan terdiri atas lingkungan fisik dan non fisik, yang melekat dengan karyawan sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembangan kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang segar, nyaman, dan memenuhi standar kebutuhan layak akan memberikan kontribusi terhadap kenyamana karyawan dalam melakukan tugas. Lingkungan kerja non fisik meliputi keramahan sikap para karyawan, sikap saling menghargai diwaktu berbeda pendapat, dan lain sebagainya adalah syarat wajib untuk terus membina kualitas pemikiran karyawan yang akhirnya bisa membina kinerja mereka secara terus menerus.
2.2.4 Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
Kompensasi adalah setiap bentuk penghargaan yang diberikan pada karyawan sebagai balas jasa atas konstribusi yang mereka berikan pada perusahaan (Pangabean: 2004). Semakin tinggi kompensasi, semakin loyal pula kinerja karyawan. Walaupun tidak selamanya kompensasi menjadi hal utama, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kompensasi juga merupakan hal penting.
Kompensasi karyawan merupakan elemen hubungan kerja yang sering menimbulkan masalah dalam hubungan industrial. Masalah kompensasi, khususnya upah, selalu menjadi perhatian manajemen organisasi, karyawan, dan pemerintah. Manajemen memperhitungkan upah karena merupakan bagian utama dari biaya produksi dan operasi, melukiskan kinerja karyawan yang harus dibayar, dan mempengaruhi
kemampuannya untuk merekrut tenaga kerja dengan kualitas tertentu. Kompensasi karyawan menentukan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, terutama di perusahaan yang padat karya. Oleh karena itu, jika memungkinkan, manajemen berupaya mengefisiensikan upah karyawan dengan pembayaran minimal, tetapi karyawan harus berkinerja secara maksimal.
Ketika merekrut seorang karyawan, manajemen organisasi mengharapkan karyawan melakukan pekerjaan atau tugas tertentu dengan cara tertentu dan menghasilkan kinerja tertentu untuk mencapai tujuan organisasi. Harapan organisasi dikemukakan dalam bentuk deskripsi tugas (job description). Jika seorang karyawan menghasilkan kinerja yang diharapkan manajemen, ia akan mendapatkan kompensasi tertentu. Dalam waktu tertentu, ia akan mendapatkan kenaikan kompensasi jika memenuhi kriteria kinerja yang ditetapkan manajemen organisasi.
2.2.5 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Disiplin adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintahan, serta menaati semua peraturan yang berlaku menurut Fathoni (2006).
Menurut Budi Setyawan dan Waridin (2006) dan Aritonang (2005) menyatakan bahwa disiplin kerja karyawan bagian dari faktor kinerja, disiplin kerja harus dimiliki setiap karyawan dan harus dibudayakan di kalangan karyawan agar bisa mendukung tercapainya tujuan organsisasi
karena merupakan wujud dari kepatuhan terhadap aturan kerja dan juga sebagai tanggung jawab diri terhadap pemerintahan.
Pelaksanaan disiplin dengan dilandasi kesadaran dan keinsafan akan terciptanya suatu kondisi yang harmonis antara keinginan dan kenyataan. Untuk menciptakan kondisi yang harmonis tersebut, terlebih dahulu harus diwujudkan keselarasan antara kewajiban dan hak karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan sikap kesetiaan dan ketaatan seorang atau sekelompok orang terhadap peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, yang tercermin dalam tingkah laku dan perbuatan.
2.2.6 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dimediasi Disiplin Kerja
Lingkungan kerja yang segar, nyaman dan memenuhi satndar kebutuhan layak akan memberikan kontribusi terhadap kenyamanan karyawan dalam melakukan tugasnya. Karyawan yang sudah merasa nyaman maka ketika diberikan peraturan untuk menjalankan kedisiplinan yang berlangsung secara terus menerus akan membawa kinerja karyawan pada tahap terbina dengan baik. Lingkungan kerja non fisik yang meliputi keramahan sikap para karyawan, sikap saling menghargai di waktu berbeda pendapat dan lain sebagainya adalah syarat wajib untuk terus membina kualitas pemikiran karyawan yang akhirnya bisa membina kinerja mereka secara terus menerus dalam bekerja.
2.2.7 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Dimediasi Disiplin Kerja Kompensasi merupakan bentuk balas jasa atau imbalan yang berwujud uang dalam bentuk tentunya yang di dalamnya termasuk tunjangan-tunjangan maupun atas kemungkinan pemotongan yang dikenakan kepadanya di mana telah disesuai kan atas tingkat kemampuan dan tanggung jawab maupun kemampuan resiko yang dihadapi dalam melakukan pekerjaan yang telah ditentukan. Dalam pemberian kompensasi apabila sistem kompensasi kepada karyawan diterapkan dengan baik, maka hal itu akan berdampak pada kinerja karyawan. Di sisi lain, kedisiplinan yang terbentuk dari pembiasaan-pembiasaan perusahaan pada perilaku karyawan yang salah satunya menjadi mudah melaksanakan kedisiplinan karena adanya kompensasi yang setimpal atas kerjanya, juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja karyawan di suatu perusahaan.