Salah satu aspek terpenting dari konsep Ep adalah :
seberapa besar pengaruh ΔP terhadap TR.
Apakah ΔP akan menaikkan TR ΔP akan menurunkanTR ΔP tidak mengubah TR
Jika kita memiliki suatu taksiran Ep yang baik, kita akan bisa menaksir secara tepat TR yang baru yang disebabkan oleh terjadinya ΔP .
Semuanya ini
tergantung pada derajat Ep
32
Permintaan yang Elastic, Unitary dan Inelastis
Elastisitas harga dibedakan menjadi 3 kisaran.
1.єp > 1 atau І-1І didefinisikan sebagai permintaan yang elastis
Misalnya: єp = –3,2 atau Ієp = 3,2
2. єp = 1 atau І-1І didefinisikan sebagai elastisitas unitery
Misalnya: єp = –1 atau єp
= 13, єp < 1 atau І-1І didefinisikan sebagai permintaan inelastis .
Misalnya: єp = – 0,5 dan єp
= 0,5
Hubungannya dengan TR dapat diringkas sebagai berikut:
1. Permintaan yang elastis IєpІ> -1. TR naik jika harga turun;
TR naik jika harga turun.
2. Elastic uniter Iєp I = 1, TR tidak terpengaruh oleh perubahan
harga.
3. Permintaan yang inelastis I єp I < -1. TR naik jika harga naik;
TR turun jika harga turun.
33
Hubungan antara TR, MR dan єp
- Ketika TR masih menaik, єp nya
elastis, dan MR nya positif.
- Ketika TR menurun, єp nya
inelastis, dan MR nya negatif
- Ketika TR mencapai puncak, єp
nya Uniter, dan MR nya nol
34
Kasus-kasus Perkecualian
Dengan menggunakan formula : , maka
Єp
Єp = 0
Єp ~
p = Q P P Q
P
Q
P’
Q P
Q
35
Faktor-faktor Penentu Elastisitas Harga (1)Permintaan Industri
Mengapa elastisitas harga dari suatu produk
lebih tinggi dari produk lainnya? Secara umum, ada 3 alasan untuk membedakan elastisitas
harga yaitu:
1. Seberapa jauh suatu barang dianggap sbg kebutuhan pokok
2. Ketersediaan barang-barang pengganti (substitusi), dan
3. Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu produk tertentu.
Barang-barang kebutuhan pokok, seperti garam dan air minum, akan dibeli dalam jumlah yang relatif konstan pada tingkat harga yang wajar.
Untuk barang-barang seperti itu tidak ada
substitutnya yang bisa menggantikan secara sempurna. Barang-barang lain, misalnya jeruk, walaupun diinginkan tetapi menghadapi
persaingan yang lebih tinggi, dan oleh karena itu permintaan akan jeruk akan lebih
dipengaruhi oleh harga.
36
Sama juga halnya, permintaan akan barang-barang yang berharga tinggi (barang-barang mewah) yang membutuhkan porsi pendapatan yang relatif besar dari pendapatan para pembeli,
secara relatif akan lebih peka terhadap harga.
Pada sisi lain, permintaan akan produk-produk yang tidak begitu mahal, tidak akan begitu
peka terhadap harga. Persentase pendapatan yang kecil yang dibelanjakan untuk barang
barang ini menunjukkan bahwa harga barang-barang ini tidak perlu terlampau dirisaukan.
Dengan demikian, elastisitas permintaan,
secara tipikal, akan lebih tinggi untuk barang-barang yang mahal (superior) daripada
barang-barang yang relatif murah. Oleh karena itu. elastisitas harga permintaan akan mobil
lebih tinggi daripada elastisitas harga permintaan akan bannya.
37
(2) Permintaan Perusahaan
Apakah elastisitas harga dari kurva
permintaan suatu perusahaan sama dengan elastisitas harga dari kurva permintaan
industrinya ?. Secara umum, jawabnya adalah "tidak." Alasan yang terinci akan dibicarakan pada Bab yang membhas mengenai struktur pasar, tetapi suatu pemecahan berdasarkan "intuisi" akan dijelaskan di sini.
Dalam monopoli murni, kurva permintaan perusahaan juga merupakan kurva
permintaan industrinya. Oleh karena itu, jelas bahwa elastisitas perusahaan tersebut pada setiap tingkat output adalah sama dengan elastisitas industrinya. Perhatikan ekstrim lainnya yaitu persaingan murni (sempurna), gambar 5.4 di muka melukiskan kurva
permintaan seperti itu.
38
Contoh
Yang mendekati keadaan tersebut adalah para petani padi. Kurva permintaan industri padi
berslope menurun: makin rendah harganya, semakin banyak padi yang diminta. Namun demikian, kurva permintaan yang dihadapi
petani padi secara individual adalah horisontal.
Seorang petani bisa menjual berapapun jumlah padinya pada tingkat harga yang berlaku, tetapi jika ia menaikkan harganya seberapapun kecilnya, padinya tidak akan
terjual sama sekali. Kurva permintaan petani padi tersebut, atau setiap perusahaan yang beroperasi dalam persaingan sempurna,
bersifat elastis sempurna. Gambar 5.4 dimuka melukiskan kurva permintaan seperti itu.
39
Kegunaan Elastisitas Harga
Elastisitas harga sangat berguna untuk berbagai tujuan.
Pertama,
Untuk mengetahui apakah menaikkan atau
menurunkan harga (price policy) sudah tepat bagi perusahaan ?
Sebab, dengan menurunkan harga pada saat kondisi in elastis akan meningkatkan biaya ATC atau MC
sehingga laba turun secara dramatis. Dan pada saat kondisi elastis perusahaan tidaklah perlu untuk
menurunkan harga untuk mengejar laba yang lebih besar.
Laba maksimum tergantung pada apakah MR yang dihasilkan oleh penurunan harga tersebut lebih besar daripada MC yang disebabkan oleh tambahan
produksi.
Elastisitas harga bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan2 seperti ini:
1. Apa pengaruh kenaikan harga sebesar 5 persen terhadap jumlah penjualan?
2. Berapa besar harga harus diturunkan untuk meningkatkan jumlah penjualan sebesar 20 persen?
Oleh karena itu perusahaan perlu sekali mengetahui infomasi tentang elastisitas perusahaannya.
40
Kedua,
Krisis enerji yang terjadi pada tahun 1973-1974, ketika terjadi embargo minyak oleh negara-negara Arab, melukiskan arti
pentingnya konsep elastisitas harga ini.
Pertama, perusahaan-perusahaan listrik di negara negara maju terpaksa menaikkan harganya (tarif) secara dramatis karena kenaikan biaya bahan bakar yang cepat sekali.
Timbul pertanyaan berikutnya (Kedua ):
Berapa banyak pengurangan kuantitas yang diminta dan berapa besar penurunan
kapasitas pada masa yang akan datang sebagai akibat dari kenaikan harga bahan
bakar itu; dengan kata lain, berapa elastisitas harga dari listrik?
41
Ketiga,
Perusahaan Penerbangan antar domestik di AS dianggap tidak bisa meningkatkan permintaan dalam penebangan . Tapi setelah dicoba ,
dengan diturunkannya tarif tiket jarak dekat, malah permintaan penerbangan ini sangat elastis, walaupun hanya diberi makanan
kacang (snack), malah terjadi persaingan antar perusahaan penerbangan. Hal ini terjadi juga di Indonesia .
42
ELASTISITAS PENDAPATAN
Banyak barang yang permintaannya terutama sekali ditentukan oleh
pendapatan(income). Income seringkali sama pentingnya seperti halnya harga,misalnya
biaya advertensi, atau variabel-variabel lainnya dalam fungsi permintaan. Hal ini
terutama sekali untuk barang mewah (mobil sport, karya seni, permata).
Sementara itu pada sisi lain, permintaan akan barang pokok , seperti garam, beras dan roti tidak terlalu peka terhadap peru-bahan
pendapatan (Income).
Dengan menggunakan persamaan kalkulus untuk elastisitas titik dan, maka elastisitas Income (titik) bisa dituliskan sbb.:
Q I
i I Q
Income dan jumlah penjualan berbanding lurus, maka ∂Q/∂l dan ΣI adalah positif.
Untuk produk tertentu, yaitu barang inferior, hal tersebut tidak terjadi. Contoh seperti
gaplek atau tiwul, permintaan akan menurun jika Income meningkat, karena konsumen
akan mengganti barang tersebut. dengan produk yang lebih mahal.
Untuk produk yang permintaannya
berhubungan positif dengan Income yang didefinisikan sebagai barang normal atau barang superior.
Untuk menghitung elastis Income pada kisaran pendapatan yang besar kita bisa gunakan Model elastisitas busur :
1 1
1 1
n n n n
n n n n
Q Q I I
i Q Q I I
Rumus tersebut menunjukkan suatu ukuran derajat kepekaan rata-rata secara relatif dari permintaan
akan suatu produk tertentu terhadap Δ Income pada kisaran In-1 sarmpai In.
44
Hampir semua produk mempunyai elastisitas income yang positif. Hal ini menunjukkan
bahwa perekonomian akan berkembang jika income nasional meningkat, yang berarti
pula permintaan akan produk-produk tersebut juga akan meningkat.
Namun demikian, nilai dari єi ini juga
penting. Misalkan єi untuk suatu produk = 0,3. Ini berarti bahwa 1 % kenaikan income akan menyebabkan permintaan akan produk tersebut meningkat sebesar 0,3%. Ini
menunjukkan bahwa produk tersebut tidak akan bisa mempertahankan "peranannya"
dalam perekonomian. Produk lain mungkin mempunyai elastisitas income sebesar 2,5 kali kenaikan income.
Oleh karena itu, jika єi < 1 untuk suatu
barang tertentu, maka produsen tidak akan mendapatkan kenaikan yang proporsional atas kenaikan income nasional.
Sedangkan jika єi > 1, maka suatu industri tersebut akan memperoleh bagian
keuntungan yang lebih besar daripada proporsi kenaikan income nasional.
45
Keadaan-keadaan tersebut mempunyai implikasi kebijaksanaan, baik bagi
perusahaan-perusahaan maupun lembaga-lembaga pemerintah.
Perusahaan-perusahaan yang fungsi
permintaan-nya mempunyai elastisitas income yang tinggi akan mempunyai peluang untuk
tumbuh dengan lebih baik dalam suatu
perekono-mian yang sedang berkembang.
Oleh karena itu, prakiraan tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan juga berperanan penting dalam sistem perencana-an
perusahaan-perusahaan tersebut. Sementara itu, perusahaan -perusahaan yang
menghadapi elastisitas income yang rendah tidak akan begitu peka terhadap tingkat
kegiatan bisnis.
46
Elastisitas income yang rendah tersebut
mungkin cocok untuk dunia bisnis yang relatif sedikit dipengaruhi oleh kelesuan ekonomi,
tetapi karena perusahaan tersebut tidak dapat mengharapkan untuk ambil bagian secara
penuh dalam suatu perekonomian yang sedang tumbuh, maka ia berusaha untuk memasuki
industri-industri yang memberikan peluang untuk tumbuh secara lebih baik.
Elastisitas pendapatan juga bisa memainkan peranan penting dalam kegiatan pemasaran
sebuah perusahaan. Jika pendapatan per kapita atau pendapatan rumah tangga merupakan
suatu faktor penentu permintaan yang utama untuk suatu produk tertentu. maka hal tersebut bisa mempengaruhi lokasi dan sifat saluran
penjualan. Ia juga bisa mempengaruhi biaya iklan dan kegiatan promosi lainnya.
47
Misalnya, ada banyak perusahaan
perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan єI yang tinggi yang
mengandalkan usaha promosinya pada para profesional muda, seperti pada bidang
bisnis, hukum dan obat-obatan. Hal tersebut terjadi terutama sekali disebabkan oleh
adanya potensi perusahaan perusahaan tersebut untuk meningkat-kan usahanya pada masa depan sehingga pendapatan perusahaan-perusahaan itu meningkat.
Pada tingkat nasional, konsep elastisitas
pendapatan ini mempunyai peranan penting dalam beberapa bidang utama. Misalnya,
sektor pertanian mempunyai permasalahan yang berkepanjangan karena elastisitas
pendapatan untuk beberapa produk
pertanian besarnya lebih kecil dari satu.
Kenyataan ini telah mempersulit para petani untuk meningkatkan pendapatan mereka.
48
ELASTISITAS SILANG
Permintaan suatu barang dipengaruhi oleh harga-harga barang lainnya.
Misalnya : PRinso↑→DSurf↑ (Positif)
Hubungan langsung ini terjadi untuk semua produk (substitutif).
Sementara itu untuk barang yang
komplementer berhubungan secara negatif.
Konsep “elastisitas (harga) silang” ini
digunakan untuk melihat derajat kepekaan dari permintaan akan suatu produk terhadap
perubahan harga produk lainnya. Yang rumusnya ini (titik):px XY XY
Q P
P Q
di mana X dan Y
adalah dua barang yang berbeda
49
Elastisitas silang (busur) bisa diperoleh
dengan cara yang sama seperti yang sudah dijelaskan untuk elastisitas harga dan
pendapatan di muka.
Sekali lagi, untuk barang substitusi koefisian Elastisitasnya negatif, untuk barang
komplementer koefisiennya positif, sedang untuk barang-barang yang tidak
berhubungan sama sekali, koefisiennya
elastisitas silangnya = 0, artinya perubahan harga suatu barang tidak mempunyai
pengaruh terhadap permintaan akan barang lainnya.
50
Kita bisa menggambarkan konsep elastisitas silang ini dengan memperhatikan fungsi
permintaan akan barang Y berikut ini:
QY = f(PW , PX, PY, PZ, I)
Di sini Qy =kuantitas Y yang diminta;
PW,PX,PY,dan Pz adalah harga barang W, X, Y dan Z ; I adalah pendapatan disposibel.
Untuk penyederhanaan, anggap bahwa hanya variabel-variabel tersebut yang mempengaruhi Qy dan parameter-para meter persamaan
permintaan tersebut telah ditaksir sebagai berikut :
QY= 5.000 – 0,3PW + 0,2PX –0,5PY + 0,000001 PZ + 0,0037 I
0,3 ( . )
0, 2 ( . )
0,000001 0
Y W Y X Y Z
Q brg Substitusi P
Q brg komplement P
Q P
51
Karena P dan Q selalu positif, maka perbandingan
Pw/QY, PX/QY Pz/QY
Oleh karena itu, tanda dari ketiga elastisitas silang pada contoh tersebut ditentukan oleh turunan-turunan parsialnya.0,3 0
0, 2 0
0,000001 0
W W
Y
X
Y
Z I
Y
P P
Q P Px
P P P
Q
- maka barang W dan barang Y
adalah berhubungan substitutif.
- maka barang X dan Y adalah
berhubungan komplementer.
- selama perbandingan PZ /Q Y
tidak terlampau besar, maka
barang Z dan barang Y adalah
independen.
juga selalu positif.
52
Konsep elastisitas silang ini digunakan untuk dua tujuan utama.
Pertama,
Konsep ini sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui bagaimana kemungkinan permintaan akan produk-nya dalam
merespons perubahan harga barang-barang lain.
Informasi ini diperlukan untuk merumuskan strategi penetapan harga dan untuk
menganalisis risiko yang disebabkan oleh produk yang bermacam macam.
Ini penting sekali terutama bagi perusahaan yang mempunyai line produk yang luas, di
mana hubungan substitusi dan komplementer terjadi antara berbagai macam produk
tersebut.
53
Kedua,
Elastisitas silang ini digunakan dalam
sektor industri untuk mengukur keterkaitan antar industri. Misalnya suatu perusahaan mungkin muncul untuk menguasai suatu pasar tertentu, ia merupakan satu-satunya pemasok (supplier) sesuatu barang di pasar tersebut. Namun demikian, jika nilai
elastisitas silang antara produk perusahaan tersebut dengan produk produk industri
lainnya yang berhubungan adalah besar dan positif, maka walaupun perusahaan tersebut tampaknya seperti monopolis, perusahaan tersebut tidak akan bisa
menaikkan harganya tanpa mengalami penurunan jumlah penjualannya.
Penurunan jumlah penjualan perusa-haan tersebut akan dipasok oleh perusahaan-perusahaan lainnya yang memproduksi produk-produk substitutnya.
54
PENGARUH WAKTU TERHADAP ELASTISITAS
Waktu merupakan faktor penting dalam
analisis permintaan. Salah satu karakteristik waktu dari permintaan adalah kurangnya
respons yang seketika (instantaneous) di pasar.
Konsumen seringkali bereaksi terlambat
terhadap perubahan dan keadaanI lainnya di pasar. Untuk melukiskan pengaruh yang
terlambat (delayed) atau tertinggal (lagged) ini, perhatikan permintaan akan tenaga
listrik. Misalkan perusahaan listrik menaikkan tarifnya sebesar 30 persen. Dalam jangka
waktu yang sangat pendek pengaruh
tersebut sangat kecil. Para pelanggan listrik mungkin akan mengurangi pemakaian lampu yang tidak diperlukan, tetapi permintaan total akan listrik, yang sangat tergantung pada
alat-alat listrik yang dimiliki para pelanggan listrik dan pada peralatan yang digunakan oleh sektor industri dan komersial tersebut, tidak terpengaruh banyak. Harga-harga akan naik dan kuantitas yang diminta tidak akan turun banyak, oleh karena itu TR akan
meningkat cukup tinggi.
55
Dengan kata lain, permintaan jangka pendek akan tenaga listrik secara relatif inelastic.
Namun demikian, dalam jangka waktu yang lebih panjang, kenaikan tarif listrik tersebut mempunyai pengaruh yang cukup besar. Penduduk akan
mengurangi pembelian AC (air conditioner), lemari es dan alat-alat listrik lainnya. Dan alat-alat listrik yang akan dibeli adalah yang lebih hemat energi.
Tindakan-tindakan tersebut akan mengurangi
permintaan akan tenaga listrik. Sama juga halnya, sektor industri akan beralih ke sumber sumber
energi lainnya, akan menggunakan teknologi
produksi yang hemat energi, atau akan berpindah ke daerah-daerah yang tarif listriknya lebih
murah. Oleh karena itu, pengaruh akhir dari kenaikan harga tersebut terhadap permintaan akan tenaga listrik mungkin cukup besar. Tetapi hal tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama sebelum dampak tersebut secara penuh
terasa. Fenomena elastisitas jangka panjang yang lebih besar dari elastisitas jangka pendek ini
terjadi untuk hampir semua faktor faktor yang menentukan permintaan.
56
Elastisitas harga untuk produk permintaan turunan ...
Fungsi permintaan dari beberapa barang biasanya memasukkan salah satu variabel
independen dari fungsi permintaan akan produk lainnya. Hubungan ini menunjukkan bahwa
kuantitas barang yang dibeli diturunkan dari permintaan akan barang lainnya, oleh karena itu kita menggunakan istilah permintaan
turunan untuk menunjukkan hubungan seperti ini. Jumlah kredit perumahan atau mobil tidak secara langsung bisa ditentukan, karena jumlah tersebut diturunkan dari permintaan akan
rumah atau mobil. Demikian pula halnya dengan permintaan akan jasa angkutan ke daerah-daerah wisata, juga bukanlah suatu permintaan langsung, tetapi diturunkan dari
permintaan akan rekreasi. Meskipun permintaan akan barang-barang konsumsi (produk-produk akhir) bisa atau tidak merupakan permintaan turunan, tetapi permintaan akan semua barang-barang produktif (produk-produk yang
digunakan dalarn industri pengolahan untuk konsurnsi akhir) adalah permintaan turunan.
57
Permintaan agregat akan barang-barang konsurnsi menentukan permintaan akan peralatan-peralatan modal, bahan-bahan baku, tenaga kerja dan energi yang
digunalkan untuk mengolah barang-barang
konsurnsi tersebut. Misalnya, permintaan akan baja, alumuniurn dan plastik, sernuanya
merupakan permintaan turunan. Sama halnya dengan peralatan mesin dan tenaga kerja.
Tidak satu pun dari barang-barang produksi tersebut yang diminta karena nilai
langsungnya bagi konsumen, tetapi oleh karena peranan dari permintaan turunan
tersebut dalarn proses produksi barang dan jasa. Seperti telah dijelaskan di muka,
permintaan akan barang-barang produktif tergantung dengan permintaanakan produk-produk alklhir yang akan diproduk-produksi. Oleh
karena itu, analisis tentang permintaan akan produk- pro-dulk akhir merupakan bagian
penting dari analisis permintaan akan barang-barang anti"atau produktif. Hubunga ini tidak secara langsung.
58
Misalnya, permintaan akan produk-produk akhir. Hal ini terjadi karena barang antara tersebut hanya mewakili satu input dalarn proses produksi, kecuali kalau biaya input
tersebut merupakan bagian yang terbesar dari biaya total untuk menghasilkan produk akhir, maka setiap persentase perubahan harga
barang antara tersebut akan mengakibatkan persentase perubahan biaya (harga) produk akhir lebih kecil.
Hubungan ini bisa digambarkan dengan melihat permintaan akan sejenis cat yang khusus
digunalkan untulk mengecat mobil. Biaya total pembuatan mobil merk Cennacar (sekedar
misal) adalah Rpl 0.000.000,00 dan sebanyak Rp500.00O,OO dari biaya total tersebut
digunakan untuk cat. Misalkan harga cat
tersebut naik dua kali lipat (naik sebesar 100 persen) maka sekarang dibutuhkan uang
sebanyak Rp1.000.000.00 untuk setiap unit mobil yang diproduksi.