• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.5. Hubungan Demografi dan Perilaku Masyarakat

Jumlah sampel untuk mengetahui hubungan antara komponen demografi terhadap perilaku dan pengetahuan masyarakat adalah 110 responden. Komponen demografi dibagi atas variabel pendidikan, pekerjaan, pendapatan, umur, dan jenis kelamin. Seluruh komponen demografi tersebut akan dihitung untuk mengetahui ada tidaknya hubungan terhadap perilaku masyarakat dalam membuang sampah dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

1. Pendidikan dan Perilaku Masyarakat

Responden yang dengan latar pendidikan dibagi atas perguruan tinggi, SMA, SMP, SD, dan yang belum bersekolah. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa responden yang berpendidikan perguruan tinggi lebih berperilaku baik dalam membuang sampah, demikian juga yang berpendidikan SMA.

Sedangkan yang berpendidikan SMP, SD, dan yang belum bersekolah adalah yang berperilaku buruk. Jumlah perilaku responden menurut pendidikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan

No. Pendidikan

Jumlah Responden Berperilaku

Persentase Jumlah Responden

Berperilaku

Buruk Baik Buruk Baik

1 Perguruan Tinggi 12 33 27 % 73 %

2 SMA 13 22 37 % 63 %

3 SMP 17 5 77 % 23 %

4 SD 7 0 100 % 0 %

5 Belum Sekolah 1 0 100 % 0 %

Jumlah 50 60

Sumber : Olah data, 2016

Berdasarkan hasil pengolahan data statistik dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.0. Pembuktian hipotesis menggunakan metode statistik Chi Square (χ2) untuk menetapkan signifikansi perbedaan-perbedaan antara dua kelompok independen dengan nilai α = 0,1. Pada perhitungan diperoleh nilai signifikasi p = 0,000 dan lebih kecil dari nilai α. Berdasarkan p - value < α maka Ho ditolak dan H1diterima, bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan terhadap perilaku masyarakat membuang sampah. Berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah akan semakin baik. Hasil data statistik pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Hasil Uji Chi Square Variabel Pendidikan Terhadap Perilaku

Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 25.965a 4 .000

Likelihood Ratio 29.628 4 .000

Linear-by-Linear Association 23.571 1 .000

N of Valid Cases 110

a. 4 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .45.

Sumber : Olah data, 2016

2. Pekerjaan dan Perilaku Masyarakat

Responden dengan jenis pekerjaan wiraswasta memiliki perilaku yang baik dalam pengelolaan sampah yaitu 71 %, demikian juga dengan responden yang bekerja sebagai pegawai (70 %) dan PNS (68 %). Sedangkan yang bekerja sebagai petani berperilaku buruk (91 %), sebagai pedagang (60 %) dan yang belum bekerja atau masih SMA dan SMP (58 %) juga berperilaku buruk dalam pengelolaan sampah. Jumlah responden yang berperilaku menurut pekerjaannya seperti pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Pekerjaan

No. Pekerjaan

Sumber : Olah data, 2016

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan metode Chi Square diperoleh bahwa p = 0,004 dan lebih kecil dari α = 0,1. Oleh karena itu H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Berarti bahwa semakin tinggi

tingkat pekerjaan maka akan berperilaku baik dalam pengelolaan sampah. Hasil tabulasi perhitungan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Hasil Uji Chi Square Variabel Pekerjaan Terhadap Perilaku

Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 17.325a 5 .004

Likelihood Ratio 18.629 5 .002

Linear-by-Linear Association 2.182 1 .140

N of Valid Cases 110

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.00.

Sumber : Olah data, 2016

3. Pendapatan dan Perilaku Masyarakat

Responden yang pendapatannya diatas Rp. 4.000.000 berperilaku baik dalam pengelolaan sampah yaitu sebanyak 80 %, demikian juga yang berpendapatan Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 yaitu 75 %, dan yang pendapatan Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 yaitu 71 %. Sedangkan yang pendapatannya Rp.

500.000 - Rp. 1.000.000 (75 %) berperilaku buruk. Tabel perilaku masyarakat menurut tingkat pendapatan terdapat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Pendapatan

No. Pendapatan

Sumber : Olah data, 2016

Pengujian hipotesis menggunakan metode Chi Square dengan α = 0,1 diperoleh nilai p = 0.002. Dengan demikian bahwa nilai p - value < α sehingga

dan perilaku masyarakat membuang sampah. Berarti bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Masyarakat yang mempunyai penghasilan tinggi akan berperilaku baik terhadap pengelolaan sampah. Hasil pengolahan data statistik pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Hasil Uji Chi Square Variabel Pendapatan Terhadap Perilaku

Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 19.391a 5 .002

Likelihood Ratio 20.025 5 .001

Linear-by-Linear Association 16.039 1 .000

N of Valid Cases 110

a. 2 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.

Sumber : Olah data, 2016

4. Umur dan Perilaku Masyarakat

Responden yang berperilaku baik adalah yang berumur 15 - 30 tahun yaitu 62 %, berumur 30 - 45 tahun yaitu 52 %. Selanjutnya, responden yang berumur dibawah 15 tahun adalah berperilaku buruk. Sedangkan responden yang berumur diatas 45 tahun ada yang berperilaku baik dan juga berperilaku buruk yaitu 50 %.

Masyarakat yang berumur dibawah 15 tahun berperilaku buruk, responden rata-rata merupakan yang berpendidikan SMP. Selengkapnya pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Umur

No. Umur

Jumlah Responden Perilaku

Persentase Jumlah Responden

Buruk Baik Buruk Baik

1 < 15 thn 3 1 75 % 25 %

2 15-30 thn 16 26 38 % 62 %

3 30-45 thn 22 24 48 % 52 %

4 > 45 thn 9 9 50 % 50 %

Jumlah 50 60

Sumber : Olah data, 2016

Perhitungan metode Chi Square diperoleh bahwa p = 0,461. Dengan demikian nilai p lebih besar dari nilai α, sehingga hipotesis H0 diterima dan H1

ditolak. Hipotesis H0 yaitu bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dan perilaku masyarakat mengelola sampah, yang berarti bahwa peningkatan umur tidak akan menambah jumlah yang berperilaku baik. Hasil perhitungan Chi Square terdapat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Hasil Uji Chi Square Variabel Umur Terhadap Perilaku

Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 2.580a 3 .461

Likelihood Ratio 2.627 3 .453

Linear-by-Linear Association .143 1 .705

N of Valid Cases 110

a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.82.

Sumber : Olah data, 2016

5. Jenis Kelamin dan Perilaku Masyarakat

Responden laki-laki yang berperilaku baik sebanyak 58 % dibandingkan perempuan 51 %. Selengkapnya terdapat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Jenis Kelamin

No. Jenis

Kelamin

Jumlah Responden Perilaku

Persentase Jumlah Responden

Buruk Baik Buruk Baik

1 Laki-laki 25 34 42% 58%

2 Perempuan 25 26 49% 51%

Jumlah 50 60

Sumber : Olah data, 2016

Pembuktian hipotesis dengan metode Chi Square diperoleh bahwa nilai signifikasi p = 0,485. Nilai tersebut adalah lebih besar dari nilai α = 0,1. Oleh karena itu hipotesis H0 diterima dan H1ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan perilaku. Perilaku baik maupun buruk dalam membuang sampah dapat dilakukan oleh laki - laki dan perempuan. Perhitungan statistik pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15. Hasil Uji Chi Square Variabel Jenis Kelamin Terhadap Perilaku Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .487a 1 .485

Continuity Correctionb .256 1 .613

Likelihood Ratio .488 1 .485

Fisher's Exact Test .566 .306

Linear-by-Linear Association .483 1 .487

N of Valid Casesb 110

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23.18.

b. Computed only for a 2x2 table Sumber : Olah data, 2016

4.6. Hubungan Demografi dan Pengetahuan Masyarakat