• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3. Hubungan Faktor Sosial Petani dengan Sikapnya terhadap Program CD

Adapun faktor sosial yang diteliti adalah umur, tingkat pendidikan formal, dan tingkat kosmopolitan petani. Faktor sosial satu persatu akan dihubungkan dengan sikap petani terhadap Program CD.

Hubungan Umur Petani Sampel dengan Sikapnya terhadap Program CD

Umur merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan kerja seseorang dalam melakukan usahataninya. Umur dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam melihat produktivitas seseorang dalam bekerja dimana dengan kondisi umur yang produktif maka kemungkinan besar seseorang dapat bekerja dengan baik.

Untuk melihat bagaimana hubungan petani sampel dengan sikapnya terhadap Program CD, dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Hubungan Umur Petani Sampel dengan Sikapnya terhadap Program

CD

No. Umur (Tahun) SIKAP Jumlah

(orang) Positif Negatif 1. 25 - 36 6 (15%) 4 (10%) 10 (25%) 2. 37 - 48 9 (22.5%) 7 (17.5%) 16 (40%) 3. 49 - 60 4 (10%) 10 (25%) 14 (35%) Jumlah 19 (47.5%) 21 (52.5%) 40 (100%)

Sumber: Data yang Diolah dari Lampiran 9, 2007.

Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan bahwa dari 10 orang petani sampel yang berumur 25-36 tahun terdapat 6 orang yang bersikap positif dan 4 orang yang bersikap negatif. Dari 16 orang petani sampel yang berumur 37-48 tahun terdapat 9 orang yang bersikap positif dan 7 orang yang bersikap negatif. Dari 14 orang petani sampel yang berumur 49-60 tahun terdapat 4 orang petani sampel yang bersikap positif dan terdapat 10 orang yang bersikap negatif.

Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 10. diperoleh koefisien korelasi (rs) = -0,2375, korelasi antara umur petani sampel dengan sikapnya terhadap Program CD adalah korelasi negatif artinya semakin tinggi umur petani sampel maka semakin negatif sikapnya terhadap Program CD. Untuk melihat signifikansi dari korelasi ini dilihat dari nilai t hitung = 1.5073 t-tabel (α ; 0.05) =

2.021. Oleh karena t hitung = 1.5073 < t-tabel (α ; 0.05) = 2.021, berarti terima H0 dan tolak H1, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara petani dengan sikapnya terhadap Program CD. Maka hipotesis 3a, yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara petani sampel dengan sikapnya terhadap Program

CD ditolak.

Korelasi antara umur petani sampel dengan sikapnya terhadap Program CD tidak signifikan. Artinya umur petani tidak berpengaruh pada sikapnya terhadap Program CD PT TPL.

Hubungan Tingkat Pendidikan Petani Sampel dengan Sikapnya terhadap Program CD

Pendidikan dinilai sebagai sarana meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pola pikir dalam mengambil suatu keputusan karena pendidikan merupakan sarana belajar yang akan menanamkan pengertian sikap yang menguntungkan. Pendidikan ini dapat diasumsikan dapat memberikan dorongan mental serta merubah dan cara sikap petani untuk dapat berpikir lebih maju.

Untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pendidikan petani sampel dengan sikapnya terhadap Program CD, dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hubungan Tingkat Pendidikan Petani Sampel dengan Sikapnya Terhadap Program CD No. TINGKAT PENDIDIKAN (Tahun) SIKAP JUMLAH (Orang) POSITIF NEGATIF 1. 0 – 6 6 (15%) 10 (25%) 16 (40%) 2. 7 – 9 8 (20%) 9 (22.5%) 17 (42.5%) 3. 10 – 12 5 (12.5%) 2 (5%) 7 (17.5%) JUMLAH 19 (47.5%) 21 (52.5%) 40 (100%)

Sumber: Data yang diolah dari lampiran 9, 2007.

Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 16 orang petani yang mempunyai tingkat pendidikan 0 – 6 tahun terdapat 6 orang (15%) yang mempunyai sikap positif dan terdapat 10 orang (25%) yang mempunyai sikap negatif. Dari 17 orang petani yang mempunyai tingkat pendidikan 7 – 9 tahun terdapat 8 orang (20%) yang mempunyai sikap positif dan terdapat 9 orang (22.5%) yang bersikap negatif. Dari 7 orang petani yang mempunyai tingkat pendidikan 10 – 12 tahun terdapat 5 orang (12.5%) yang mempunyai sikap positif dan terdapat 2 orang (5%) yang mepunyai sikap negatif.

Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 11. diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0.1684, korelasi antara tingkat pendidikan petani dengan sikapnya terhadap Program CD adalah korelasi positif artinya semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin positif sikapnya terhadap Program CD. Untuk melihat signifikansi dari korelasi ini dilihat dari nilai dari nilai t hitung = 1.053, t tabel (α ; 0.05) = 2.021. Oleh karena t-hitung = 1.053 < t-tabel (α ; 0.05) = 2.021, berarti terima

H0 dan tolak H1, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan petani dengan sikapnya terhadap Program CD. Maka hipotesis 2b yang menyatakan hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan petani dengan sikapnya terhadap Program CD ditolak.

Berdasarkan uraian diatas, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani sampel tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikapnya terhadap Program CD.

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Petani Sampel dengan Sikapnya Terhadap Program CD

Tingkat kosmpolitan diartikan sebagai keterbukaan petani dengan dunia luar yang diukur berdasarkan banyaknya (frekuensi) membaca majalah/koran/artikel, mengikuti siaran radio dan televisi dan frekuensi melakukan perjalanan keluar desa tempat tinggal. Tingkat kosmopolitan dapat ditunjukkan melalui perhitungan skor yang diperoleh dari 6 parameter. Setiap parameter skor terendah adalah 0 dan skor yang tertinggi adalah 4. tingkat kosmopolitan tersebut menggunakan tiga kategori yaitu: kategori rendah dengan skor 0 – 8, kategori sedang 9 – 17, dan kategori tinggi 18 – 24.

Untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat kosmopolitan petani sampel dengan sikapnya terhadap Program CD, dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Hubungan Tingkat Kosmopolitan Petani sampel dengan Sikapnya Terhadap Program CD No. TINGKAT KOSMOPOLITAN (Skor) SIKAP JUMLAH (Orang) POSITIF NEGATIF 1. 0 – 8 17 (42.5%) 21 (52.5%) 38 (95%) 2. 9 – 17 1 (2.5%) 1 (2.5%) 2 (5%) 3. 18 – 24 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) JUMLAH 18 (45%) 22 (55%) 40 (100%)

Sumber: Data yang diolah dari lampiran 9, 2007.

Berdasarkan Tabel 12 diperoleh bahwa dari 38 orang petani yang mempunyai tingkat kosmopolitan yang mempunyai skor 0-8 terdapat 17 (42.5%) yang mempunyai sikap positif dan 21 (52.5%) yang mempunyai sikap negatif. Dari 2 orang petani yang mempunyai skor tingkat kosmopolitan antara 9 – 17 terdapat 1 orang (2.5%) yang mempunyai sikap positif dan 1 orang (2.5%) yang mempunyai sikap negatif.

Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 12. diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0.170, korelasi antara tingkat kosmopolitan petani dengan sikapnya terhadap Program CD adalah korelasi positif artinya semakin tinggi tingkat kosmopolitan maka semakin positif sikapnya terhadap Program CD. Untuk melihat

signifikansi dari korelasi ini dilihat dari nilai dari nilai t hitung = 1.0634, t tabel (α ;

0.05) = 2.021. Oleh karena t hitung = 1.0634 < t tabel (α ; 0.05) = 2.021, berarti terima H0 dan tolak H1, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kosmopolitan petani dengan sikapnya terhadap Program CD. Maka hipotesis 2c yang menyatakan hubungan yang signifikan antara tingkat kosmopolitan petani dengan sikapnya terhadap Program CD ditolak.

Tingkat kosmopolitan petani tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikapnya terhadap Program CD, artinya sikap negatif atau positif petani tidak dipengaruhi karena tingkat kosmopolitan petani itu sendiri.

Dokumen terkait