• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN

C. Hubungan Antara Hukum Lingkungan

ix

x

DAFTAR SINGKATAN

ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

BBF : Bahan Bakar Fosil

DUHAM : Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

ECOSOC : The Economic and Social Council

HAM : Hak Asasi Manusia

ICC : International Criminal Court

ICESCR : International Covenant on Economic, Social and Cultural

Rights

KKN : Korupsi Kolusi Nepotisme

KOMNAS HAM : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

KRIS : Konstitusi Republik Indonesia Serikat

LP : Lembaga Pemasyarakatan

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

NGO : Non Goverment Organizations

PAN : Penertipan Aparatur Negara

PBB : Persatuan Bangsa Bangsa

UNCHED : United Nations Conference of Human Environment

xi Development

UNCLOS : United Nations Conference of the Law On the Sea

UNEP : United Nations Environment Programe

UNFCCC : United Nations Framework Convention on Climate

Change

UUD : Undang Undang Dasar

UUDS : Undang Undang Dasar Sementara

UUPPLH : Undang Undang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

WCED : World Commission on the Environment and Development

WKO : Waduk Kedung Ombo

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sejumlah persoalan yang dihadapi oleh masyarakat internasional, ada dua yangpaling mendesakuntuk di tanggulangi untuk saat ini, yaitu persoalan pembangunan dan perlindungan atau perbaikan lingungan hidup.Keduanya harus di berikan prioritas dalam kerangka kerja sama antar negara,baik melaui lembaga lembaga global, regional maupun bilateral.1Perkembangan globalisasi yang semakin maju dan tekhnologi yangtelah memberikan banyak kemudahan bagi umat manusiatidak diiringi dengan perbaikan sikapmanusia terhadap lingkungan hidup itu sendiri. Setiap manusia memilikihak yang sama terhadap lingkungan hidup yaitu hak untuk memperoleh lingkungan yang sehat,hakitu merupakan hak asasi manusia di dunia ini

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya keadaan dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri,kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.2Perlindungan lingkungan hidup merupakan suatu upaya sistematis yang terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliliharaan pengawasan dan penegakan hukum. Hukum lingkungan telah berkembang secara pesat, bukan

saja dalam hubungannya dengan fungsi

1Koesnadi Hardjasoemantri, Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional Bidang Lingkungan Hidup, hal.1

2 Undang Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 1 angka (1)

hukum sebagai perlindungan dan kepastian bagi masyarakat (social control) dengan peran “agent of stability”,tetapi terlebih menonjol lagi sebagai sarana pembangunan (a tool of social engineering) dengan peran “agent of development”

atau “agent of Change”.3

Timbulnya kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup bagi manusia harus di dasari oleh adanya kesadaran Hak Asasi Manusia selanjutnya disebut dengan HAM. HAM adalah hak-hak yang telah di miliki manusia semenjak dirinya dalam kandungan,diberikan oleh sang pencipta bukan oleh negara ataupun lembaga lainnya serta berlaku secara Universal. Di dunia Internasional hak asasi ditandai dengan adanya Magna Charta 1215 di Inggris dan deklarasi hak asasi sedunia 10 Desember 1948,sedangkan di Republik Indonesia juga mencamtumkan HAMdalam konstitusi Undang Undang Dasar 1945,dan Undang Undang No 39 Tahun 1999 tentang HAM. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 mengatur hak-hak masyarakat terhadap lingkungan hidup ataupun terhadap pengelolaan lingkungan hidup.Pasal 65 mengatur adanya lima hak atas lingkungan hidup, yaitu

1. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.

2. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

3 Arifin Siregar, M. Sanwani Nasution, Syamsul Arifin, Abdul Rahman, Hasnil Basri Siregar, Hukum Lingkungan Internasional (Kumpulan Materi Penataran), Penerbit USU Press, hlm 41, Tahun 1997

3. Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.

4. Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.4

Peraturan HAM telah jelas diatur dalam pembukaan UUD 1945, tetapi selama 68 tahun Indonesia merdeka masalah hak atas lingkungan hidup yang layak masih menjadi persolan yang belum teselesaikan, masih adanya kekurangan akan kesadaran dari masyarakat nasional akan pentingnya perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindugan HAM. Hal ini terlihat dengan masih banyaknya kondisi rakyat Indonesia yang hidup dalam kondisi yang memperihatinkan, hidup dibawah garis kemiskinan,kurangnya pemahaman tentang pendidikan sehingga banyak manusia yang mengenyampingkan akanpentingnya lingkungan sebagai standar kelayakan untuk hidup masyarakat.

Kurangnya kesadaran lingkungan ini di akibatkan tipisnya kesadaran HAM dari masyarakat sehingga banyak yang mempergunakan lingkungan tanpa memikirkan akan keberlangsungan hidup kedepannya, banyak yang memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan yang konstan tanpa adanya upaya untuk memeperbaikinya agar terjadi keberlangsungan kehidupan itu sendiri .

Menyadari bahwa kerusakan lingkungan akan terus berlangsung tanpa bisa di kendalikan apabila tidak ada norma yang membatasi aktivitas yang dilakukan umat manusia dalam mengejar kepentingannya, maka sejumlah rekomendasi telah

4Nopyandri, ―Hak Atas Lingkungan Hidup Dan Kaitannya Dengan Peran Serta Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Otonomi Daerah,‖ Jurnal Inovatif, Volume VII Nomor III September 2014

di ajukan oleh Badan-Badan Dunia,sebagai pegangan bagi negara untuk menyelengarakan aktivitasnya yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan.5

Perkembangan HAM hingga saat ini menyajikan berbagai ilustrasi yang sangat mengesankan mengenai ketegangan ketegangan antar kedaulatan Nasional dan perlindungan HAM Internasional.sebelumPerang Dunia ke II dapat dikatakan tidak pernah terpikirkan bahwa hukum internasional akan mengintervensi hubungan antara negara negara dengan warga negara masing masing.

Resolusi 1235 (XLVI) dan 1503 (XLVIII) dikeluarkan oleh Dewan Ekonomi dan Soial PBB (ECOSOC) untuk memberikan otoritas kepada komisi HAM untuk menerima pengaduan pengaduan dari perorangan dan LSM bilamana terjadi pelanggaran dan menyelidiki situasi situasi tersebut dalam persidangan publik dan rahasia serta mengambil berbagai keputusan yang di perlukan tanpa memandang apakah negara negara yang terlibat telah meratifikasi Konvensi HAM.Menyusul akhir perang dingin, PBB dan Koferensi HAM dunia II, mengesahkan perlindungan HAM internasional sebagai kepedulian yang legitimate.

Lingkungan hidup dalam Dunia Internasioanal bermula dari prinsip hukum internasional yang menyatakan bahwa“states must not permit the use of territory in such a way as to injure the territory of other states (negara tidak boleh mengijinkan penggunaan wilayahnya dalam suatu cara yang mengakibatkan kerusakan wilayah negara lain). Maka sejak saat itu lingkungan internasional berkembang melalui perjanjian-perjanjian internasional yang mengikat secara hukum.

5Koesnadi Hardjasoemantri, Op.cit. hal.4

Hubungan antara HAM dengan Lingkungan hidup adalah karenalingkungan hidup yangsehat menentukan keberlangsungan hidup manusia itu sendiri,jikalingkungannya baik makamasa hidup manusia akan panjang demikian sebaliknya jika lingkungan hidupnya buruk maka keberlangsungan hidup manusia juga akan semakin singkat.

Setiap manusia dan setiap Negara berhak dan berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup,ditandai dengan adanya World Commission on the Environment and Development (WCED) dalam laporan studinya yang diberi judul “Our Common Future”menuliskan permulaan laporan dengan menyatakan:

”In the middle of the 20th century we saw our planet from the space for the first time we saw a small and fragile ball dominated not by human activity and adifice but by a pattern of clouds,oceans,greeny, and solid. We can see and study the earth as an organism whose health depends on the health of all its part”

Persoalan lingkungan bukan merupakan persoalan yang baru dalam dunia internasional.Lingkungan hidup merupakan salah satubidang yang cukup dominan dalam hubungan internasionalkarena erat kaitannya dengan kehidupan di planet ini.Ditandai dengan banyaknya kerusakan kerusakan lingkungan yang di timbulkan oleh manusia itu sendiri karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan HAM dan di tambah lagi kurangnya pengawasan dan perhatian dari dunia Internasioanal maupun Nasional.

Kesadaran akanperlunya hukum lingkungan internasional timbul,terutama disebabkan lingkungan hidup mulai dipermasalahkan oleh masyarakat Internasional. Beberapa kasusyang terjaditelah mendorong masyarakat

internasional untuk memperhatikan masalah lingkungan, terutama yang disebabkan oleh kegiatan manusia.

Konfrensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm pada tahun 1972, konfrensi itu dikenal juga dengan konfrensiStockholm. Hari pembukaan konfrensi Stockholm pada tangggal 5 Juni dan disepakati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Dalam konfrensi Stockholmtelah disetujui banyak resolusitentang lingkungan hidup yang disetujuisebagai landasan tindak lanjut.Salah satu diantaranya adalah didirikannya badan khusus dalam PBB yang di tugasi untuk mengurus permasalahan lingkungan,yaituUnited Nations Environmental Programe (UNEP) yang bermarkas di Nairobi,Kenya.6

Tahun 1962 terbitlah buku ―The Silent Spring”(Musim Semi yang Sunyi)‖karangan Rachel Carson yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesadaran orang terhadap lingkungan hidup.Hubungan antar manusia dan lingkungan hidupnya adalah bersifat silkuler.Aktivitasnya apakah hanya sekedar bermanfaat atau membendung sungai sedikit ataubanyak akan merubah lingkungan. Perubahan lingkungan itu pada gilirannya akan mempengaruhi manusia.Maka dalam aktivitasnya manusia hendaknya memperhatikan kualitas lingkungan, karena hal itu merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan.Kualitas lingkungan dapat dinaikkan dengan mengurangi resiko lingkungan.Usaha pengurangan resiko lingkungan akanmemperbesar resiko lain yang telah ada atau menimbulkan resiko baru.

Kualitas lingkungan dapat diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan kualitas hidup,makin tinggi derajat kualitas hidup dalam

6 H.M.Sanwani Nasution, Syamsul Arifin, Abdul Rahman, Hasnil Basri Siregar, Op.cit.

hal 23

suatu lingkungan tertentu makin tinggi pula derajat kualitas lingkungan tersebut,karena kualitas hidup tergantungpada pemenuhan kebutuhan dasar,kualitas lingkungan dapatlah diartikan sebagai derajat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kondisi lingkungan tersebut. Semakin tinggi derajat pemenuhan kebutuhan dasar itu, semakin tinggi pula kualitas lingkungan dan vice versa.7

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di identifikasi beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Hubungan antara Hukum Lingkungan dengan Hukum HAM ? 2. Bagaimana Instrumen Hukum Nasional dan Internasional tentang

Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM ? 3. Bagaimana Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan

HAM dalam Perspektif Hukum Nasional Indonesia ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan

Berdasarkan Rumusan Permasalahan diatas, tujuan yang ingin di capai dalam tulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahuihubungan antara Hukum Lingkungan dengan Hukum HAM

7Ibid, hal 31

2. Untuk mengetahui Instrumen Hukum Nasional Dan Internasional tentang Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian Perlindungan HAM?

3. Untuk mengetahui Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian Dari Perlindungan HAM Dalam Perspektif Hukum Nasional Indonesia ? 2. Manfaat Penelitian

Seperti pada umumnya dalam setiap tulisanakan ada manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan dalam penulisannya. Adapun beberapa manfaat secara umum yang dapat diambil dari tulisan ini terdiri dari manfaat yang bersifat Teoritis dan manfaat yang bersifat Praktis.

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penulisan ini adalah berguna untuk menambah pengetahuan dan bahan pustaka dalam mempelajari Hukum Internasional khususnya Hukum Lingkungan Internasional, dan juga dapat bermanfaat dalam memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai kaitan antara Hukum Lingkungan dengan Hukum HAM dalamberbagai perspektif yaitu Hukum Nasional dan Internasional, serta bisa dijadikan sebagai dasar dari penelitian hukum dalam bidang yang sama.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalamtulisan ini adalah menjadi acuan dalam kerangka berpikir bagi masyarakat maupun negara antara hubungan penting Hukum Lingkungan dan Hukum HAM, bagaimana peningkatan kesadaran HAM yang seiring dengan akan meningkatkan kesadaran Lingkungan agar tidak

terjadi kerusakan Lingkungan dalam lingkup Nasional maupun Internasional.

D. Keaslian Penulisan

Judul Skripsi ini adalah “Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM dalam Perspektif Hukum Nasional dan Internasional”. Skripsi ini ditulis berdasarkan ide,gagasan serta pemikiran penulis yang diperoleh dari berbagai sumber referensi, bukan dari hasilpenggandaan karya tulis orang lain dan oleh karena itu keaslian skripsi ini dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam proses penulisanini penulis juga mendapatkan sumber dari Buku Buku, Jurnal Ilmiah, Media Cetak dan media elektronik. Jika ada kesamaan dan kutipan hal itu semata mata di gunakan sebagai referensi dan penunjang yang penulis perlukan dalam penyempurnaan tulisan ini.

E. Tinjauan Kepustakaan Pengertian Hak dan HAM

Memahami hakikat Hak Asasi Manusia selanjutnya disebut sebagai HAM terlebih dahulu dikemukan pengertian dasar tentang Hak.Secara defenitif hak merupakan unsur normatif yang berfungsi,sebagaipedoman berperilaku melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalammenjaga harkat dan martabatnya. HAM adalah hak yang dimilliki oleh individu yang telah diperoleh atau di bawanya bersamaan dengan kelahirannya atau kehadirannya dalam kehidupan masyarakat danbeberapa hak ituuntuk di milikitanpa ada perbedaan atas dasar bangsa,ras, agama,atau jenis kelamin, yang

kemudian dasar dari semua hak asasi ialah bahwa manusia harus mendapat kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan kodrat atau kemapuan dalam cita citanya.

Hukum internasional dalam bentuk sifatnya masih sangat sederhana sudah tumbuh dan spontansemenjak umat manusia mulai mengorganisasi kepentingannya dengan melampauinya batas wilayah negaranya. Awal mulakelahiran HAM internasional yaitu dengan adanya:

1. Tahun 1215:Magna Charta di Inggris (cikal bakal kebebasan warga negara Inggris yang berupa kompromi pembagian kekuasaan antara Raja John dan para bangsawannya (Davidson 1994: 2)―An Act Declaring the Rights and Liberties of the Subject and Setting the Succesion of the Crown”, atau biasa dikenal dengan “Bill of Rights”(1689)

2. Tahun 1776:”Rights of Man”yang merupakan awal Deklarasi Kemerdekaan Amerika.

3. Deklarasi Hak Manusia dan WargaNegara (1789)diPerancis

Berkembang pada Abad 18 dan 19 di Eropa, terutama melalui Traktat Perdamaian Paris (1814) antara Inggris dan Perancis.Abad 20, upaya penghapusan perbudakan digencarkan oleh Liga Bangsa-Bangsa melalui Konvensi untuk melenyapkan Perbudakan dan Perdagangan Budak (1926).International Red Cross Committee atau dikenal dengan ICRC (1863) dan kelahiran konvensi yang disponsorinya, terkait dengan konvensi internasional untuk melindungi tawanan perang, mengatur cara-cara perang dan perlindungan terhadap masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam perang (non-combatan). UDHR (Universal Declaration on Human Rights) pada tahun 1948, International Covenant on Civil and Political

Rights(hak-hak sipil dan politik) dan International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights(hak-hak ekonomi, sosial dan budaya) 1966,Conferences(CEDAW, CAT, CRC, CERD, &CMW)1994:“to maintain or restore international peace and security”(Piagam PBB Bab VII). Peradilan Pidana Internasional untuk Rwanda (International Criminal Tribunal for Rwanda) dan Peradilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia (International Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia).1998: Statuta Roma (Rome Statute), 2002: Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC).

Hukum Internasional:

Mochtar Kusumaatmadja menyatakan bahwa Hukum Internasional ialah keseluruhan kaidah atas asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara:

a. Negara dengan Negara

b. Negara dengan subjek hukum lain bukan negara c. Subjek hukum bukan negara satu sama lain.8

J.L.Brierly, penulis hukum internasioanal yang dapat dikatakan tertua memberidefenisi hukum internasional sebagai berikut:

―the law of nations or international law maybe defined as the body of rules and principles of actions with are binding upon civilizes states in their relations with one another”.9

8 Moctar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, Buku I Bagian Umum, Binacipta, 1989, Bandung, hlm 3

9Mohd. Burhan Tsani, Hukum dan Hubungan Internasional, Liberty, 2001, Yogyakarta, hlm.6

Lingkungan hidup adalah system kehidupan diamana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. 10

Pengertian Lingkungan:

Hubungan lingkungan hidup dengan kenyamanan bersifat mutlak.Lingkungan hidup tidak punya batas wilayah.Terdapat beberapa defenisi lingkungan dari berbagai pakar, antara lain:

1. Naughton & Layry.L.Wolf (1974)

Lingkungan adalah semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme.

2. Otto Sumarwoto

Lingkungan berupa jumlah dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.

3. Stepanus Virajat Danasyaputro

Lingkungan sebagai sebuah benda termasuk manusia dan perbuatan yang dapat manusia berada dan mempunyai hidupserta kesejahteraan manusia dan jasad lainnya.11

4. Bernadn

Lingkungan merupakan lingkungan fisik/bioorganik terdiri dari gaya kosmik dan fisiografis, tanah, ombak, daya tarik, dan sebagianya.

Lingkungan Biologis dan Organik adalah sesuatu yang bersifat biotis Mikroorganisme, Parasit, hewan.

10 Moh.Soerjani, LINGKUNGAN: Sumber Daya Alam dalam Pembangunan, Penerbit Universitas Indonesia, 2002, Jakarta, hlm 2

11 Syamsul Arifin, Hukum Perlindungan dan Pengeloan Lingkungan Hidup di Indonesia, Softmedia, 2012, Medan, hlm 46

Kesadaran akan keselarasan pembangunan dan lingkungan yangdi bahas pada konfrensi Stockholm,5-16 Juni 1972 yang di prakarsai PBB,dihadiri 113 Negara, 21 Organisasi PBB, dan 258 NGO. Suara Delegasi dalam konfrensi Stockholm bervariasi antara lain:

1. Negara maju mulai mempunyai perhatian terhadap lingkungan dan takut akan pencemaran

2. Negara berkembang masih mau mengejar kemajuan, mengabaikan lingkungan. ―Yangdi kenal dengan istilah‖ berilah kami pencemaran asal saja kami maju.‖12

Konvensi sepakat membentuk “United Kingdom Nations Environment Programe (UNEP) beradasar atas Resolusi SU-PBB 1997 dan menetapkan 5 Juni sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia.Setelah adanya konferensi Stockholm 1972 maka Indonesia mulai memperhatikan tentang lingkungan,yaitu dengan:

1. Terbitnya SK Presiden No.60/1972 tanggal 17 bulan Oktober 1972 tentang panitia perumus dan perencana kerja pemerintah bidang pembangunan dan lingkungan hidup.

2. Lahirnya TAP MPR NO.IV/MPR/73/GBHN, Bab III, huruf B ayat 10.13 3. Dalam pelaksana pembangunan sumber sumber alam Indonesia harus

digunakan secara rasional. Penggalian sumber daya alam tersebut harus di usahakan tidak merusak tata lingkungan hidup mannusia dilaksanakan dengan kebijakan menyeluruh dan memperhitungkan kebutuhaan generasi yang akan datang.

12 Ibid, hal.9

13Ibid, hal 3

Hukum lingkungan hidup di Indonesia pertama kali menerbitkan UU NO.4 Tahun 1982 tentangketentuan Pokok Pengelolaan Lingkingan Hidup berlaku padatanggal 11 Maret 1982 sebagai payung bagi penyusun peraturan perundang undangan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Diganti dengan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup berlaku 19 September 1997,dan yang paling baru sekarang adalah UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hak untuk mendapatkan lingkungan sehat merupakan hak asasi yang diatur dalam UUD 1945, jelas sangat pro lingkungan hidup sehingga disebut Green Constitutions (konstitusi Hijau), yang berisi:

1. Sebagai dasar konstitusionalitas peraturan perundangundangan pengaturan lingkungan hidup di Indonesia terdapat dalam Alineake 4 Pembukaan UUD 1945 ―melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia ―

2. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 ―bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar besarnya kemakmuaran rakyat ―

3. Pasal 28 (H) UUD 1945 ayat (1) ―setiap orangberhak hidup sejahtera lahir dan batin,tenpat tinggal dan mendapat lingkungan yang baik,dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

4. Fungsi manusia dan fungsi lingkungan tempat hidupnya samapenting, jadi tumbuh kesadaraan manusia menumbuhkan perhatian hukum kepada lingkungan lahir ilmu baru yaitu lingkungan.

Perlindungan Lingkungan:

Sebagai salah satu cabang hukum internasional, maka Hukum Lingkungan Internasional dapat diartikan sebagai keseluruhan kaedahatau asas yangmengatur hubungan atau persoalan yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang melintasi batas negara antara negara dengan negara,negara dengan subjek hukum bukan negara dan sesama subjek hukum bukan negara. Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematika yang terpadu yang di lakukan untuk melestarikan Fungsi lingkungan hidupdan mencegah terjadinyapencemaran dan / kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,pengawasan dan penegakan hukum14.Pengelolaan terhadap lingkungan hidup saat ini makin memperihatinkan dengan usaha untuk meningkatkan perekonomian dilakukan pembangunan dan pengembangan yang tidak berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup.Lingkungan yang sehat merupakan hak yang asasi dari umat manusia.Seorang manusia tidak boleh menyebabkan manusia lainnya tidak mendapatkan haknya terhadap lingkungan hidup yang sehat.Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia terhadap lingkungan hidup sangat perlu diperhatikan sehingga orang-orang kecil tidak selalu menjadi korban orang-orang yang ingin memanfaatkan lingkungan hidup untuk kepentingan pribadi mereka.

Perlindungan HAM:

Perlindungan HAM adalah upaya untuk memperkuat sistem perlindungan hak asasi manusia pemerintah mendirikan lembaga-lembaga baru untuk memberikan perlindungan hak asasi manusia seperti, Komisi Nasional Hak Asasi

14 UU NO.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Manusia, atau Komisi Ombudsman Nasional yang bertugas untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap rakyat yang memperoleh perlakuan yang tidak adil atau tidak semestinya dari Aparatur Pemerintah. Pemahaman HAM di Indonesia sebagai tatanan nilai, norma, sikap yang hidup di masyarakat dan acuan bertindak pada dasarnya berlangsung sudah cukup lama. Dengan cara yang sederhana, dipimpin oleh tokoh masyarakat, agama atau kalangan bangsawan, belum teroganisasi secara modern, dan khususnya perjuangan kemerdekaan masih mengandalkan kekuatan fisik persenjataan.

Belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara paham yang memandang HAM bersifat universal dan paham yang memandang bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan paham yang lain terutama dalam pelaksanaanya, kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum (Polisi, Jaksa dan Pengadilan) dan pemahaman belum merata tentang HAM baik di kalangan sipil maupun militer.15

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dokumen terkait