• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERLINDUNGAN HAM DALAM PERPEKSTIF HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERLINDUNGAN HAM DALAM PERPEKSTIF HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL SKRIPSI"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh:

RAHMI WARNI 130200014

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS HUKUM

MEDAN 2017

(2)

DAN INTERNASIONAL SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh:

RAHMI WARNI NIM:130200014

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL DISETUJUI OLEH,

KETUA DEPARTEMEN HUKUM INTERNASINAL

Dr.Chairul Bariah,SH.M.HUM NIP:19561210101986012001

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Syamsul Arifin.S.H.,M.H Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum NIP. 195209101980031001 NIP. 197308012002121002

(3)

Syamsul Arifin.*

Jelly Leviza.**

Rahmi Warni.***

ABSTRAK

Perlindungan lingkungan penting karena menyangkut keberlangsungan hidup manusia sehingga berkembang menjadi bagian dari perlindungan HAM.

Persoalan ini dapat dilihat dalam perspektif hukum Nasional dan hukum Internasional. Persoalan yang akan dibahas adalah tentang hubungan antara hukum lingkungan dengan hukum HAM, instrument hukum Nasional dan Internasional tentang perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM, serta perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM dalam hukum Nasional Indonesia.

Penelitian ini menggunakan Metode Hukum Normatif, yang digunakan untuk meneliti norma hukum Internasional yang berkaitan dengan masalah lingkungan hidup, khususnya masalah perlindungan lingkungan. Jenis penelitian bersifat Deskriptif yaitu untuk memeberikan data tentang suatu gejala atau fenomena. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dengan melakukan penelitian kepustakaan (library research).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara hukum lingkungan dan hukum HAM saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain, walaupun sudah banyak instrument nasional dan internasional tentang perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM tetapi masih banyak masalah dan kerusakan lingkungan. Perlindungan lingkungan khususnya Indonesia terdapat beberapa program pemerintah salah satunya adalah program RANHAM, penanaman sejuta pohon dan sosialisasi ke masyarakat. Menyadari betapa pentingnya lingkungan sebagai bagian dari HAM, masyarakat harusnya lebih menjaga dan menghormati lingkungan demi keberlangsungan kehidupan. Selain sudah ada pengaturan tentang perlindungan lingkungan, diperlukan juga pengawasan dan penegakan yang lebih tegas agar meminimalisir masalah lingkungan. Perlindungan lingkungan di Indonesia seharusnya lebih ditingkatkaan supaya kelangsungan kehidupan lebih terjamin karena hak atas lingkungan yang baik dan sehat adalah hak setiap manusia.

Kata Kunci: Perlindungan Lingkungan, Perlindungan HAM, Hukum Nasional, Hukum Internasional

*Dosen Pembimbing I

**Dosen Pembimbing II

***Mahasiswa Fakultas Hukum USU

(4)

Syamsul Arifin.*

Jelly Leviza.**

Rahmi Warni.***

ABSTRACT

Environmental protection is important because concerns about human survival that can being a part of human rights protection. This problem can be seen in national and international legal perspective. problem that will be discussed is correlation between human right and environtmental law, national and international legal instruments about protection of the environment as part of the protection of human rights, and environmental protection as part human rights protection in Indonesia legal perspective.

This study used the Normative Legal Method, which is used to examine the international legal norms relating to environmental issues, particularly the issue of environmental protection. This type of research is descriptive for giving out data on a phenomena. The data used in this research is secondary data by conducting library research.

The results showed that the correlation between human right and environmental law are interrelated and influence each other, even though there are many national and international instruments on the protection of the environment as part of the protection of human rights, but there are still many problems and environmental damage. Environmental protection, especially Indonesia, there are several government programs are RANHAM program, planting a million trees and socialization. Reliaze how important of the environment as a part of human rights, people should better protect and respect the environment for the life sustainability. Eventhough there are regulations on environmental protection, monitoring and enforcement of firmer also required to minimize environmental problems. Environmental protection in Indonesia should be upgraded the life of sustainability because the right of good and healthy environment is a right of every human being.

Keywords :Environmental Protection, Protection of Human Rights, National Law, Internationnal Law

*Counselor I

**Counselor II

*** Student of Law Faculty of USU

(5)

i

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat allah SWT yang dengan rahmat dan karunia-Nya telah memberikan kesehatan ketekunan dan kekuatan pada penulis sehingga mampu dan berhasil menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi ini adalah Perlindungan Lingkungan sebagai Bagian dari Perlindungan HAM dalam Perspektif Hukum Nasional dan Internasional. Manakala dalam skripsi ini penulis menyadari ada kekurangan namun demikian dengan berlapang dada penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang menaruh perhatian pada skripsi ini.

Pelaksanaan penulisan skripsi ini diakui mengalami banyak kesulitan dan hambatan. Namun berkat bimbingan, arahan serta petunjuk dari Dosen Pembimbing, maka penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tinginya kepada semua pihak yang banyak membantu, membimbing dan memotifasi. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang Tua Penulis yang sangat penulis sayangi ayahanda

MUHAMMAD IDRIS SIREGAR dan Ibunda NUR HAWANI HUTASUHUT yang telah membesarkan penulis sampai sekarang yang melimpahkan seluruh kasih sayangnya, yang selalu memotivasi, mendukung serta mendoakan yang tiada henti hentinya, yang selalu berperan sempurna memberikan dukungan moril maupun materil kepada

(6)

ii

penulis untuk dapat menyelesaikan Studi S1 di Fakultas Hukum USU.

Insha Allah kedepanya penulis akan berusaha sekeras dan segiat mungkin untuk membahagiakan dan membanggakan Ayah dan Ibu;

2. Prof. Dr. Budiman Ginting selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

3. Dr. OK. Saidin, S.H., M.HUM selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

4. Ibu Puspa S.H.,M.Hum selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

5. Bapak Dr.Jelly Leviza S.H., M.HUM selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

6. Ibu Chairul Bariah, S.H., M.HUM selaku Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

7. Bapak Prof. Syamsul Arifin.S.H.,M.H Selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu penulis, dalam memberikan masukan arahan, serta banyak membantu penulis di dalam pelaksanan penulisan Skripsi ini.

Terimakasih banyak Pak semoga bapak diberi kemudahan dalam berbagai hal.

8. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan dan memerikan masukan, arahan serta bimbingan di dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini.Thanks you so much Pak, semoga bapak selalu dalam keberuntungan;

(7)

iii

9. Terima kasih kepada bapak Arif S.H., M.H selaku dosen penasehat akademik penulis, terima kasih pak waktu selama perkuliahan bapak selalu dengan senang hati menandatangani krs penulis dan peduli kepada anak anaknya, bapak juga keren kalau lagi ngajar Hukum Internasional , dan Hukum Laut. Bapak lucu, cool, dan pandai merubah suasana. Bapak yang terbaik pokoknya, sehat dan sukses selalu ya Pak Dunia Akhirat. Aminn.

10. Seluruh Bapak dan Ibu pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya kepada Penulis ;

11. Saudara Kandung Penulis, Erli Sari siregar, Rahma Yanti siregar, Dahniar siregar, Pandapotan Siregar, Zulkarnain Siregar, Hadiyanti Siregar, dan Terkhusus Adik Tercinta penulis Yang paling Bungsu Mutia Maghfira Siregar terima kasih atas doa dan semangat yang telah diberikan kepada Penulis, terkhusus bantuan Dananya kakak dan abangku;

12. Terima kasih kepada seseorang yang selalu ada dalam hal apapun, yang menemani penulis jika harus begadang bersama (tapi lewat telphon), yang membantu penulis jika harus searching karena paket tidak ada. Yang mengerti jika mood penulis berganti ganti karena proses penulisan. Kamu, iya kamu (Rizky Alamsyah) kawan SMP yang sekarang jadi teman special mudah mudahan untuk selamanya.

13. Sahabat–Sahabat terbaik Penulis sejak SMA Aisah, Juli, Fatma, Miskah, Ulfah, Resti (Umi), Wildah terima kasih atas segala dukungan, motivasi, bantuan baik dalam materil dan immaterial, terima kasih atas kegilaan kalian dalam memberikan support yang tiada hentinya siang dan malam

(8)

iv

dengan tingkah aneh dan gila kalian yang meyemangati penulis ketika mengalami kesulitan dalam penulisan skripsi ini;

14. Sahabat Sahabat penulis sejak perkuliahan Sepnida, Agung, Rizky, Edi, Ihsan, Ali, Afif, Sapran terima kasih atas masa masa perkuliahan yang telah dijalani bersama. Semoga kita semua Sukses Untuk Kedepannya;

15. Teman Teman ILSA stambuk 2013 yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga kita semua Sukses Untuk kedepannya. Semoga Kita menjadi Generasi yang Bisa membangun dan memperbaiki Bangsa dan Negara;

16. Kepada semua Pihak yang telah membantu dalam Penulisan Skripsi Ini baik secara Langsung maupun tidak Langsung, yang tidak dapat di sebutkan satu per satu;

Semoga ilmu yang penulis telah peroleh selama ini dapat bermakna dan berkah bagi penulis dalam hal penulis ingin menggapai Cita-Cita, dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja terkhusus yang membacanya.

Medan, November 2016 Penulis

RAHMI WARNI

(9)

v

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rahmi warni Nim : 130200014

Adalah mahasiswa pada Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis dengan judul:

“Perlindungan Lingkungan sebagai Bagian dari Perlindungan HAM dalam Perspektif Hukum Nasional dan Internasional ”.

Adalah hasil tulisan saya sendiri, saya bersedia menanggung segala akibat yang ditimbulkan jika skripsi ini bagian atau seluruhnya adalah hasil karya orang lain

Medan, November 2016

Rahmi Warni 130200014

(10)

vi DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………... i

ABSTRAK………... ii

SURAT PERNYATAAN………. iii

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR SINGKATAN…………..……… v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Perumusan Masalah ……… 7

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ……… 7

D. Keaslian penulisan ……… 9

E. Tinjauan Pustaka ………. 9

F. Metode Penelitian ………. 16

G. Sistematika Penulisan ……….. 18

BAB II PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL A. Pentingnya Perlindungan Lingkungan Hidup Bagi Umat Manusia………. .. 21

B. Relevansi Isu Lingkungan dengan Isu HAM... 31

C. Hubungan Antara Hukum Lingkungan dan Hukum HAM………... 36

(11)

vii

BAB III INSTRUMENT HUKUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN PERLINDUNGAN HAM

A. Pengaturan Hukum Nasional dalam Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian

dari Perlindungan HAM……… 52 B. Pengaturan Hukum Internasional tentang

Perlindungan Lingkungan Sebagai dari

Perlindungan HAM……… 61 BAB IV UPAYA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI

BAGIAN DARI PERLINDUNGAN HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL INDONESIA

A. Faktor Penyebab Rendahnya Kesadaran terhadap Perlindungan Lingkungan Sebagai

Bagian Perlindungan HAM……….. 73 B. Peran Negara dan Masyarakat dalam

Meningkatkan Perlindungan Lingkungan

Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM... 77 C. Perlindungan Lingkungan Sebagai

Bagian dari Perlindungan HAM dalam

Perspektif Hukum Nasional Indonesia………. 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………. 98 B. Saran……… 100 DAFTAR PUSTAKA………... 101

(12)

viii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

ABSTRAK

SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI

DAFTAR SINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan D. Keaslian penulisan

E. Tinjauan Pustaka F. Metode Penelitian G. Sistematika Penulisan

BAB II PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

A. Pentingnya Perlindungan Lingkungan Hidup Bagi Umat Manusia

B. Relevansi Isu Lingkungan dengan Isu HAM

C. Hubungan Antara Hukum Lingkungan dan Hukum HAM

(13)

ix

(14)

x

DAFTAR SINGKATAN

ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

BBF : Bahan Bakar Fosil

DUHAM : Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

ECOSOC : The Economic and Social Council

HAM : Hak Asasi Manusia

ICC : International Criminal Court

ICESCR : International Covenant on Economic, Social and Cultural

Rights

KKN : Korupsi Kolusi Nepotisme

KOMNAS HAM : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

KRIS : Konstitusi Republik Indonesia Serikat

LP : Lembaga Pemasyarakatan

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

NGO : Non Goverment Organizations

PAN : Penertipan Aparatur Negara

PBB : Persatuan Bangsa Bangsa

UNCHED : United Nations Conference of Human Environment

(15)

xi Development

UNCLOS : United Nations Conference of the Law On the Sea

UNEP : United Nations Environment Programe

UNFCCC : United Nations Framework Convention on Climate

Change

UUD : Undang Undang Dasar

UUDS : Undang Undang Dasar Sementara

UUPPLH : Undang Undang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

WCED : World Commission on the Environment and Development

WKO : Waduk Kedung Ombo

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sejumlah persoalan yang dihadapi oleh masyarakat internasional, ada dua yangpaling mendesakuntuk di tanggulangi untuk saat ini, yaitu persoalan pembangunan dan perlindungan atau perbaikan lingungan hidup.Keduanya harus di berikan prioritas dalam kerangka kerja sama antar negara,baik melaui lembaga lembaga global, regional maupun bilateral.1Perkembangan globalisasi yang semakin maju dan tekhnologi yangtelah memberikan banyak kemudahan bagi umat manusiatidak diiringi dengan perbaikan sikapmanusia terhadap lingkungan hidup itu sendiri. Setiap manusia memilikihak yang sama terhadap lingkungan hidup yaitu hak untuk memperoleh lingkungan yang sehat,hakitu merupakan hak asasi manusia di dunia ini

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya keadaan dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri,kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.2Perlindungan lingkungan hidup merupakan suatu upaya sistematis yang terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliliharaan pengawasan dan penegakan hukum. Hukum lingkungan telah berkembang secara pesat, bukan

saja dalam hubungannya dengan fungsi

1Koesnadi Hardjasoemantri, Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional Bidang Lingkungan Hidup, hal.1

2 Undang Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 1 angka (1)

(17)

hukum sebagai perlindungan dan kepastian bagi masyarakat (social control) dengan peran “agent of stability”,tetapi terlebih menonjol lagi sebagai sarana pembangunan (a tool of social engineering) dengan peran “agent of development”

atau “agent of Change”.3

Timbulnya kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup bagi manusia harus di dasari oleh adanya kesadaran Hak Asasi Manusia selanjutnya disebut dengan HAM. HAM adalah hak-hak yang telah di miliki manusia semenjak dirinya dalam kandungan,diberikan oleh sang pencipta bukan oleh negara ataupun lembaga lainnya serta berlaku secara Universal. Di dunia Internasional hak asasi ditandai dengan adanya Magna Charta 1215 di Inggris dan deklarasi hak asasi sedunia 10 Desember 1948,sedangkan di Republik Indonesia juga mencamtumkan HAMdalam konstitusi Undang Undang Dasar 1945,dan Undang Undang No 39 Tahun 1999 tentang HAM. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 mengatur hak-hak masyarakat terhadap lingkungan hidup ataupun terhadap pengelolaan lingkungan hidup.Pasal 65 mengatur adanya lima hak atas lingkungan hidup, yaitu

1. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.

2. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

3 Arifin Siregar, M. Sanwani Nasution, Syamsul Arifin, Abdul Rahman, Hasnil Basri Siregar, Hukum Lingkungan Internasional (Kumpulan Materi Penataran), Penerbit USU Press, hlm 41, Tahun 1997

(18)

3. Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.

4. Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.4

Peraturan HAM telah jelas diatur dalam pembukaan UUD 1945, tetapi selama 68 tahun Indonesia merdeka masalah hak atas lingkungan hidup yang layak masih menjadi persolan yang belum teselesaikan, masih adanya kekurangan akan kesadaran dari masyarakat nasional akan pentingnya perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindugan HAM. Hal ini terlihat dengan masih banyaknya kondisi rakyat Indonesia yang hidup dalam kondisi yang memperihatinkan, hidup dibawah garis kemiskinan,kurangnya pemahaman tentang pendidikan sehingga banyak manusia yang mengenyampingkan akanpentingnya lingkungan sebagai standar kelayakan untuk hidup masyarakat.

Kurangnya kesadaran lingkungan ini di akibatkan tipisnya kesadaran HAM dari masyarakat sehingga banyak yang mempergunakan lingkungan tanpa memikirkan akan keberlangsungan hidup kedepannya, banyak yang memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan yang konstan tanpa adanya upaya untuk memeperbaikinya agar terjadi keberlangsungan kehidupan itu sendiri .

Menyadari bahwa kerusakan lingkungan akan terus berlangsung tanpa bisa di kendalikan apabila tidak ada norma yang membatasi aktivitas yang dilakukan umat manusia dalam mengejar kepentingannya, maka sejumlah rekomendasi telah

4Nopyandri, ―Hak Atas Lingkungan Hidup Dan Kaitannya Dengan Peran Serta Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Otonomi Daerah,‖ Jurnal Inovatif, Volume VII Nomor III September 2014

(19)

di ajukan oleh Badan-Badan Dunia,sebagai pegangan bagi negara untuk menyelengarakan aktivitasnya yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan.5

Perkembangan HAM hingga saat ini menyajikan berbagai ilustrasi yang sangat mengesankan mengenai ketegangan ketegangan antar kedaulatan Nasional dan perlindungan HAM Internasional.sebelumPerang Dunia ke II dapat dikatakan tidak pernah terpikirkan bahwa hukum internasional akan mengintervensi hubungan antara negara negara dengan warga negara masing masing.

Resolusi 1235 (XLVI) dan 1503 (XLVIII) dikeluarkan oleh Dewan Ekonomi dan Soial PBB (ECOSOC) untuk memberikan otoritas kepada komisi HAM untuk menerima pengaduan pengaduan dari perorangan dan LSM bilamana terjadi pelanggaran dan menyelidiki situasi situasi tersebut dalam persidangan publik dan rahasia serta mengambil berbagai keputusan yang di perlukan tanpa memandang apakah negara negara yang terlibat telah meratifikasi Konvensi HAM.Menyusul akhir perang dingin, PBB dan Koferensi HAM dunia II, mengesahkan perlindungan HAM internasional sebagai kepedulian yang legitimate.

Lingkungan hidup dalam Dunia Internasioanal bermula dari prinsip hukum internasional yang menyatakan bahwa“states must not permit the use of territory in such a way as to injure the territory of other states (negara tidak boleh mengijinkan penggunaan wilayahnya dalam suatu cara yang mengakibatkan kerusakan wilayah negara lain). Maka sejak saat itu lingkungan internasional berkembang melalui perjanjian-perjanjian internasional yang mengikat secara hukum.

5Koesnadi Hardjasoemantri, Op.cit. hal.4

(20)

Hubungan antara HAM dengan Lingkungan hidup adalah karenalingkungan hidup yangsehat menentukan keberlangsungan hidup manusia itu sendiri,jikalingkungannya baik makamasa hidup manusia akan panjang demikian sebaliknya jika lingkungan hidupnya buruk maka keberlangsungan hidup manusia juga akan semakin singkat.

Setiap manusia dan setiap Negara berhak dan berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup,ditandai dengan adanya World Commission on the Environment and Development (WCED) dalam laporan studinya yang diberi judul “Our Common Future”menuliskan permulaan laporan dengan menyatakan:

”In the middle of the 20th century we saw our planet from the space for the first time we saw a small and fragile ball dominated not by human activity and adifice but by a pattern of clouds,oceans,greeny, and solid. We can see and study the earth as an organism whose health depends on the health of all its part”

Persoalan lingkungan bukan merupakan persoalan yang baru dalam dunia internasional.Lingkungan hidup merupakan salah satubidang yang cukup dominan dalam hubungan internasionalkarena erat kaitannya dengan kehidupan di planet ini.Ditandai dengan banyaknya kerusakan kerusakan lingkungan yang di timbulkan oleh manusia itu sendiri karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan HAM dan di tambah lagi kurangnya pengawasan dan perhatian dari dunia Internasioanal maupun Nasional.

Kesadaran akanperlunya hukum lingkungan internasional timbul,terutama disebabkan lingkungan hidup mulai dipermasalahkan oleh masyarakat Internasional. Beberapa kasusyang terjaditelah mendorong masyarakat

(21)

internasional untuk memperhatikan masalah lingkungan, terutama yang disebabkan oleh kegiatan manusia.

Konfrensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm pada tahun 1972, konfrensi itu dikenal juga dengan konfrensiStockholm. Hari pembukaan konfrensi Stockholm pada tangggal 5 Juni dan disepakati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Dalam konfrensi Stockholmtelah disetujui banyak resolusitentang lingkungan hidup yang disetujuisebagai landasan tindak lanjut.Salah satu diantaranya adalah didirikannya badan khusus dalam PBB yang di tugasi untuk mengurus permasalahan lingkungan,yaituUnited Nations Environmental Programe (UNEP) yang bermarkas di Nairobi,Kenya.6

Tahun 1962 terbitlah buku ―The Silent Spring”(Musim Semi yang Sunyi)‖karangan Rachel Carson yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesadaran orang terhadap lingkungan hidup.Hubungan antar manusia dan lingkungan hidupnya adalah bersifat silkuler.Aktivitasnya apakah hanya sekedar bermanfaat atau membendung sungai sedikit ataubanyak akan merubah lingkungan. Perubahan lingkungan itu pada gilirannya akan mempengaruhi manusia.Maka dalam aktivitasnya manusia hendaknya memperhatikan kualitas lingkungan, karena hal itu merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan.Kualitas lingkungan dapat dinaikkan dengan mengurangi resiko lingkungan.Usaha pengurangan resiko lingkungan akanmemperbesar resiko lain yang telah ada atau menimbulkan resiko baru.

Kualitas lingkungan dapat diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan kualitas hidup,makin tinggi derajat kualitas hidup dalam

6 H.M.Sanwani Nasution, Syamsul Arifin, Abdul Rahman, Hasnil Basri Siregar, Op.cit.

hal 23

(22)

suatu lingkungan tertentu makin tinggi pula derajat kualitas lingkungan tersebut,karena kualitas hidup tergantungpada pemenuhan kebutuhan dasar,kualitas lingkungan dapatlah diartikan sebagai derajat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kondisi lingkungan tersebut. Semakin tinggi derajat pemenuhan kebutuhan dasar itu, semakin tinggi pula kualitas lingkungan dan vice versa.7

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di identifikasi beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Hubungan antara Hukum Lingkungan dengan Hukum HAM ? 2. Bagaimana Instrumen Hukum Nasional dan Internasional tentang

Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM ? 3. Bagaimana Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan

HAM dalam Perspektif Hukum Nasional Indonesia ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan

Berdasarkan Rumusan Permasalahan diatas, tujuan yang ingin di capai dalam tulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahuihubungan antara Hukum Lingkungan dengan Hukum HAM

7Ibid, hal 31

(23)

2. Untuk mengetahui Instrumen Hukum Nasional Dan Internasional tentang Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian Perlindungan HAM?

3. Untuk mengetahui Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian Dari Perlindungan HAM Dalam Perspektif Hukum Nasional Indonesia ? 2. Manfaat Penelitian

Seperti pada umumnya dalam setiap tulisanakan ada manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan dalam penulisannya. Adapun beberapa manfaat secara umum yang dapat diambil dari tulisan ini terdiri dari manfaat yang bersifat Teoritis dan manfaat yang bersifat Praktis.

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penulisan ini adalah berguna untuk menambah pengetahuan dan bahan pustaka dalam mempelajari Hukum Internasional khususnya Hukum Lingkungan Internasional, dan juga dapat bermanfaat dalam memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai kaitan antara Hukum Lingkungan dengan Hukum HAM dalamberbagai perspektif yaitu Hukum Nasional dan Internasional, serta bisa dijadikan sebagai dasar dari penelitian hukum dalam bidang yang sama.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalamtulisan ini adalah menjadi acuan dalam kerangka berpikir bagi masyarakat maupun negara antara hubungan penting Hukum Lingkungan dan Hukum HAM, bagaimana peningkatan kesadaran HAM yang seiring dengan akan meningkatkan kesadaran Lingkungan agar tidak

(24)

terjadi kerusakan Lingkungan dalam lingkup Nasional maupun Internasional.

D. Keaslian Penulisan

Judul Skripsi ini adalah “Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM dalam Perspektif Hukum Nasional dan Internasional”. Skripsi ini ditulis berdasarkan ide,gagasan serta pemikiran penulis yang diperoleh dari berbagai sumber referensi, bukan dari hasilpenggandaan karya tulis orang lain dan oleh karena itu keaslian skripsi ini dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam proses penulisanini penulis juga mendapatkan sumber dari Buku Buku, Jurnal Ilmiah, Media Cetak dan media elektronik. Jika ada kesamaan dan kutipan hal itu semata mata di gunakan sebagai referensi dan penunjang yang penulis perlukan dalam penyempurnaan tulisan ini.

E. Tinjauan Kepustakaan Pengertian Hak dan HAM

Memahami hakikat Hak Asasi Manusia selanjutnya disebut sebagai HAM terlebih dahulu dikemukan pengertian dasar tentang Hak.Secara defenitif hak merupakan unsur normatif yang berfungsi,sebagaipedoman berperilaku melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalammenjaga harkat dan martabatnya. HAM adalah hak yang dimilliki oleh individu yang telah diperoleh atau di bawanya bersamaan dengan kelahirannya atau kehadirannya dalam kehidupan masyarakat danbeberapa hak ituuntuk di milikitanpa ada perbedaan atas dasar bangsa,ras, agama,atau jenis kelamin, yang

(25)

kemudian dasar dari semua hak asasi ialah bahwa manusia harus mendapat kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan kodrat atau kemapuan dalam cita citanya.

Hukum internasional dalam bentuk sifatnya masih sangat sederhana sudah tumbuh dan spontansemenjak umat manusia mulai mengorganisasi kepentingannya dengan melampauinya batas wilayah negaranya. Awal mulakelahiran HAM internasional yaitu dengan adanya:

1. Tahun 1215:Magna Charta di Inggris (cikal bakal kebebasan warga negara Inggris yang berupa kompromi pembagian kekuasaan antara Raja John dan para bangsawannya (Davidson 1994: 2)―An Act Declaring the Rights and Liberties of the Subject and Setting the Succesion of the Crown”, atau biasa dikenal dengan “Bill of Rights”(1689)

2. Tahun 1776:”Rights of Man”yang merupakan awal Deklarasi Kemerdekaan Amerika.

3. Deklarasi Hak Manusia dan WargaNegara (1789)diPerancis

Berkembang pada Abad 18 dan 19 di Eropa, terutama melalui Traktat Perdamaian Paris (1814) antara Inggris dan Perancis.Abad 20, upaya penghapusan perbudakan digencarkan oleh Liga Bangsa-Bangsa melalui Konvensi untuk melenyapkan Perbudakan dan Perdagangan Budak (1926).International Red Cross Committee atau dikenal dengan ICRC (1863) dan kelahiran konvensi yang disponsorinya, terkait dengan konvensi internasional untuk melindungi tawanan perang, mengatur cara-cara perang dan perlindungan terhadap masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam perang (non-combatan). UDHR (Universal Declaration on Human Rights) pada tahun 1948, International Covenant on Civil and Political

(26)

Rights(hak-hak sipil dan politik) dan International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights(hak-hak ekonomi, sosial dan budaya) 1966,Conferences(CEDAW, CAT, CRC, CERD, &CMW)1994:“to maintain or restore international peace and security”(Piagam PBB Bab VII). Peradilan Pidana Internasional untuk Rwanda (International Criminal Tribunal for Rwanda) dan Peradilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia (International Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia).1998: Statuta Roma (Rome Statute), 2002: Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC).

Hukum Internasional:

Mochtar Kusumaatmadja menyatakan bahwa Hukum Internasional ialah keseluruhan kaidah atas asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara:

a. Negara dengan Negara

b. Negara dengan subjek hukum lain bukan negara c. Subjek hukum bukan negara satu sama lain.8

J.L.Brierly, penulis hukum internasioanal yang dapat dikatakan tertua memberidefenisi hukum internasional sebagai berikut:

―the law of nations or international law maybe defined as the body of rules and principles of actions with are binding upon civilizes states in their relations with one another”.9

8 Moctar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, Buku I Bagian Umum, Binacipta, 1989, Bandung, hlm 3

9Mohd. Burhan Tsani, Hukum dan Hubungan Internasional, Liberty, 2001, Yogyakarta, hlm.6

(27)

Lingkungan hidup adalah system kehidupan diamana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. 10

Pengertian Lingkungan:

Hubungan lingkungan hidup dengan kenyamanan bersifat mutlak.Lingkungan hidup tidak punya batas wilayah.Terdapat beberapa defenisi lingkungan dari berbagai pakar, antara lain:

1. Naughton & Layry.L.Wolf (1974)

Lingkungan adalah semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme.

2. Otto Sumarwoto

Lingkungan berupa jumlah dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.

3. Stepanus Virajat Danasyaputro

Lingkungan sebagai sebuah benda termasuk manusia dan perbuatan yang dapat manusia berada dan mempunyai hidupserta kesejahteraan manusia dan jasad lainnya.11

4. Bernadn

Lingkungan merupakan lingkungan fisik/bioorganik terdiri dari gaya kosmik dan fisiografis, tanah, ombak, daya tarik, dan sebagianya.

Lingkungan Biologis dan Organik adalah sesuatu yang bersifat biotis Mikroorganisme, Parasit, hewan.

10 Moh.Soerjani, LINGKUNGAN: Sumber Daya Alam dalam Pembangunan, Penerbit Universitas Indonesia, 2002, Jakarta, hlm 2

11 Syamsul Arifin, Hukum Perlindungan dan Pengeloan Lingkungan Hidup di Indonesia, Softmedia, 2012, Medan, hlm 46

(28)

Kesadaran akan keselarasan pembangunan dan lingkungan yangdi bahas pada konfrensi Stockholm,5-16 Juni 1972 yang di prakarsai PBB,dihadiri 113 Negara, 21 Organisasi PBB, dan 258 NGO. Suara Delegasi dalam konfrensi Stockholm bervariasi antara lain:

1. Negara maju mulai mempunyai perhatian terhadap lingkungan dan takut akan pencemaran

2. Negara berkembang masih mau mengejar kemajuan, mengabaikan lingkungan. ―Yangdi kenal dengan istilah‖ berilah kami pencemaran asal saja kami maju.‖12

Konvensi sepakat membentuk “United Kingdom Nations Environment Programe (UNEP) beradasar atas Resolusi SU-PBB 1997 dan menetapkan 5 Juni sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia.Setelah adanya konferensi Stockholm 1972 maka Indonesia mulai memperhatikan tentang lingkungan,yaitu dengan:

1. Terbitnya SK Presiden No.60/1972 tanggal 17 bulan Oktober 1972 tentang panitia perumus dan perencana kerja pemerintah bidang pembangunan dan lingkungan hidup.

2. Lahirnya TAP MPR NO.IV/MPR/73/GBHN, Bab III, huruf B ayat 10.13 3. Dalam pelaksana pembangunan sumber sumber alam Indonesia harus

digunakan secara rasional. Penggalian sumber daya alam tersebut harus di usahakan tidak merusak tata lingkungan hidup mannusia dilaksanakan dengan kebijakan menyeluruh dan memperhitungkan kebutuhaan generasi yang akan datang.

12 Ibid, hal.9

13Ibid, hal 3

(29)

Hukum lingkungan hidup di Indonesia pertama kali menerbitkan UU NO.4 Tahun 1982 tentangketentuan Pokok Pengelolaan Lingkingan Hidup berlaku padatanggal 11 Maret 1982 sebagai payung bagi penyusun peraturan perundang undangan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Diganti dengan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup berlaku 19 September 1997,dan yang paling baru sekarang adalah UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hak untuk mendapatkan lingkungan sehat merupakan hak asasi yang diatur dalam UUD 1945, jelas sangat pro lingkungan hidup sehingga disebut Green Constitutions (konstitusi Hijau), yang berisi:

1. Sebagai dasar konstitusionalitas peraturan perundangundangan pengaturan lingkungan hidup di Indonesia terdapat dalam Alineake 4 Pembukaan UUD 1945 ―melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia ―

2. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 ―bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar besarnya kemakmuaran rakyat ―

3. Pasal 28 (H) UUD 1945 ayat (1) ―setiap orangberhak hidup sejahtera lahir dan batin,tenpat tinggal dan mendapat lingkungan yang baik,dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

4. Fungsi manusia dan fungsi lingkungan tempat hidupnya samapenting, jadi tumbuh kesadaraan manusia menumbuhkan perhatian hukum kepada lingkungan lahir ilmu baru yaitu lingkungan.

(30)

Perlindungan Lingkungan:

Sebagai salah satu cabang hukum internasional, maka Hukum Lingkungan Internasional dapat diartikan sebagai keseluruhan kaedahatau asas yangmengatur hubungan atau persoalan yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang melintasi batas negara antara negara dengan negara,negara dengan subjek hukum bukan negara dan sesama subjek hukum bukan negara. Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematika yang terpadu yang di lakukan untuk melestarikan Fungsi lingkungan hidupdan mencegah terjadinyapencemaran dan / kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,pengawasan dan penegakan hukum14.Pengelolaan terhadap lingkungan hidup saat ini makin memperihatinkan dengan usaha untuk meningkatkan perekonomian dilakukan pembangunan dan pengembangan yang tidak berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup.Lingkungan yang sehat merupakan hak yang asasi dari umat manusia.Seorang manusia tidak boleh menyebabkan manusia lainnya tidak mendapatkan haknya terhadap lingkungan hidup yang sehat.Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia terhadap lingkungan hidup sangat perlu diperhatikan sehingga orang-orang kecil tidak selalu menjadi korban orang-orang yang ingin memanfaatkan lingkungan hidup untuk kepentingan pribadi mereka.

Perlindungan HAM:

Perlindungan HAM adalah upaya untuk memperkuat sistem perlindungan hak asasi manusia pemerintah mendirikan lembaga-lembaga baru untuk memberikan perlindungan hak asasi manusia seperti, Komisi Nasional Hak Asasi

14 UU NO.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(31)

Manusia, atau Komisi Ombudsman Nasional yang bertugas untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap rakyat yang memperoleh perlakuan yang tidak adil atau tidak semestinya dari Aparatur Pemerintah. Pemahaman HAM di Indonesia sebagai tatanan nilai, norma, sikap yang hidup di masyarakat dan acuan bertindak pada dasarnya berlangsung sudah cukup lama. Dengan cara yang sederhana, dipimpin oleh tokoh masyarakat, agama atau kalangan bangsawan, belum teroganisasi secara modern, dan khususnya perjuangan kemerdekaan masih mengandalkan kekuatan fisik persenjataan.

Belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara paham yang memandang HAM bersifat universal dan paham yang memandang bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan paham yang lain terutama dalam pelaksanaanya, kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum (Polisi, Jaksa dan Pengadilan) dan pemahaman belum merata tentang HAM baik di kalangan sipil maupun militer.15

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Yuridis Normatif. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang melakukan analisa hukum atas peraturan perundang undangan dan putusan hakim, dalam penulisan ini pendekatan yuridis normatif digunakan untuk meneliti norma norma hukum yang berlaku yang mengatur tentang kedaulatan suatu negara di wilayah lingkungan serta upaya penyelesaian sebagai mana yang terdapat dalam perangkat hukum internasional

15http://rorodestalia.blogspot.co.id/2013/06/perkembangan-dan-perlindungan-HAM- di.html, diakses pada tanggal 20 Juni 2016, Pukul 17.03 WIB

(32)

dan nasional. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif atau penelitian yang menggambarkan semua data dan kemudian dianalisisdan di bandingkan sesuai dengan kenyataanyang sedang berlangsung dan selanjutnya mencoba memberikan pemecahan masalahnya.

2. Sumber Data

Sumber data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bahan Hukum Primer,yaitu bahan bahan hukum yang mengikat yangmerupakan landasan utama yang di gunakan dalam penelitian ini.

Bahan hukum primer yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Piagam PBB 1945,Declaration Conference of Human Right, United Nations On environment Programe, United NationsConference of Human Environment Development,UU No.32 Tahun 2009 tentang Pokok Pokok Perlindungan Lingkungan Hidup,UUD 1945, UU No.9 Tahun1999 tentang HAM

b. Bahan Hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang menunjang dan memberi penjelasan menegenai bahan hukum primer seperti buku buku para pakar internasional dan nasional, JurnalIlmiah,serta pendapatpara ahli hukum lingkungan nasional dan internasional.

c. Bahan Hukum Tersier, yaitu badan hukum yang memberi penjelasan tentang bahan hukum primer dan sekunder berupa kamus hukum dan kamus besar bahasa Indonesia.

(33)

3. Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah studi kepustakaan. Hal ini dilakukan untuk mendapat landasan dalam menganalisa data data yang di peroleh dari berbagai sumber yang dapat di percaya baik yang langsung ataupun tidak langsung (internet) yang berhubungan dengan materi yang di bahas dalam skripsi ini.

4. Analisis Data

Data yang terdapat dalam penelitian ini dianilis secara kualitatif.Analisis data kualitatif adalah proseskegiatan yang meliputi mencatat, mengorganisasikan, mengelompokkan, dan mensintesiskan data selanjutnya memakai setiap kategori data, mencari dan menemukan pola,hubungan hubungan dan memaparkan temuan-temuan dalam bentuk deskriptifnaratif, bagan,flow chart, matriks maupun gambar gambar yang bisa di pahami oleh orang lain.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam penelitian untuk memudahkan pemahamnan untuk mendapatkan pemahaman atas rumusan masalalah, maka pembahasan akan di lakukan secara garis besar melalui sistematika penulisan. Tujuannya agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menguraikan lebih lanjut tentang inti permasalahan yang akan dicari jawabannya. Pada bagian ini terdapat ringkasan garis besar dari Lima Bab yang terdapat dalam skripsi.

Setiap Bab terdapat dalam sub babyang akan yang akanmendukung keutuhan pembahasan setiap Bab. Sistematikanya adalah sebagai berikut:

(34)

Bab Pertama: Berisi tentang latar belakang yang menguaraikan alasan penulis dalam memilih judul penelitian,selanjutnya disertai dengan rumusan masalah yang dikembangkan dari judul yang sudah dipilih yang disertai dengan tujuan dan manfaat penulisannya. Selanjutnya, dijelaskan juga tentang keaslian penulisan, tinjauan kepustakaaan serta metodologi penelitian yang digunakan penulis untuk melakukan penelitian dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

Bab kedua: Berisi tentang penjelasan seberapa pentingnya perlindungan terhadap lingkungan bagi manusia, akibat dan dampak yangakan terjadi apabila lingkungan diabaikan ataupun dirusak. Selanjutnya dilanjutkan dengan pembahasan tentang relevansi isu lingkungan dengan isu HAM baik isu lingkungan yang bersifat Nasional dan Internasional, serta hubungan antara hukumlingkungan dengan hukum HAM yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan mempengaruhi satu sama lain.

Bab ketiga: Dijelaskan tentang pengaturan pengaturan terkait Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM, dalam penjelasannya dikelompokkan secara Nasional dan Internasional disertai juga dengan contoh kasus tentang perusakan lingkungan yang dikarenakan kurangnya kesadaran HAM oleh masyarakat

(35)

Bab Keempat: Berisi tentang faktor penyebab rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM, dilanjutkan dengan peran masyarakat dan negara dalam usaha meningkatkan kepedulian dan perlindungan terhadap lingkungan serta bagaimana perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM dalam perspektif hukum Nasional Indonesia.

Bab Kelima: Merupakan Bab penutup dari keseluruhan rangkaian bab- bab sebelumnya dan berisi kesimpulan yang dibuat berdasarkan uraian skripsi ini di lengkapi dengan saran saran.

(36)

21 BAB II

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

A. Pentingnya Perlindungan Lingkungan Bagi Umat Manusia

Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan serta makhluk hidup lainnya.16 Munadjat Danusaputro, ahli lingkungan terkemuka dan guru besar hukum lingkungan Universitas Padjajaran mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.17 Dari pengertian tersebut, maka dapat dirumuskan menjadi unsur unsur sebagai berikut:

1. Kesatuan Ruang

Kesatuan ruang, yang berarti adalah suatu bagian tempat berbagai komponen lingkungan hidup bisa menempati dan melakukan proses interaksi diantara berbagai komponen lingkungan hidup tersebut. Jadi ruang, merupakan tempat berlangsungnya ekosistem, misalkan ekosistem pantai, ekosistem hutan.

2. Semua Benda

Benda dapat dikatakan juga sebagai materi atau zat.Materi atau zat adalah segala sesuatu yang yang berada pada suatu tempat dan pada waktu

16 UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

17N.H.T.Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Erlangga, 2004, Jakarta, hal. 4

(37)

tertentu. Pendapat kuno mengatakan bahwa benda terdiri atas 4 materi asal (zat asal) yaitu api, air, tanah dan udara namun dalam perkembangan sekarang kelompok yang tidak dapat dibagi lagi disebut zat tunggal. Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi, materi adalah apa saja yang mempunyai massa dan menempati suatu ruang baik dalam bentuk padat, cair dan gas.

3. Daya

Daya atau disebut juga energi atau tenaga merupakan sesuatu yang memberikan kemampuan untuk menjalankan kerja atau dengan kata lain energi atau tenaga adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Alam lingkungan hidup penuh dengan energi yang berwujud seperti cahaya, energi panas, energi listrik, energi gerak dan lain lain.

4. Keadaan

Keadaan disebut juga dengan situasi dan kondisi. Keadaan memilih berbagai ragam yang satu dengan yang lainnya ada yang membantu keberlangsungannya proses lingkungan hidup untuk melakukan sesuatu, ada juga yang mengganggu prosesnya interaksi lingkungan dengan baik.

Sebagai contoh misalnya kucing atau musang dalam waktu gelap bukannya tidak bisa melihat justru lebih mempertajam matanya untuk mencari mangsa atau makanannya.18

5. Makhluk Hidup ( termasuk manusia dan perilakunya)

Mahkluk hidup merupakan komponen lingkungan hidup yang sangat dominan dalam siklus kehidupan. Makhluk hidup memliki ragam

18Ibid, hal. 7

(38)

yang berbeda satu sama lainnya. Makhluk hidup seperti binatang dan tumbuh tumbuhan peranannya dalam lingkungan hidup sangat penting tetapi makhluk hidup seperti itu tidaklah merusak dan mencemari lingkungan, lain halnya dengan manusia.Menurut falsafahnya manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani.Dengan adanya unsur tersebut maka manusia dapat berperilaku dan bertindak, perilaku manusia ada yang baik dan buruk. Hubungan manusia dengan lingkungannya akan terbangun dan dalam suatu bentuk kedamaian apabila dalam kehidupannya selalu menyatu dengan alam, menghargai dan menikmati apa yang diberikan alam serta memanfaatkan secara ramah lingkungan19. Manusia dengan perilakunya akan mempengaruhi perikehidupan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang lain. Maka manusia seharusnya menyadari dengan betul segala macam perubahan dalam lingkungan sekitarnya untuk meningkatkan kualitas atas merosotnya lingkungan hidup yang diakibatkan dari tingkah laku manusia itu sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut, berarti pengertian lingkungan hidup disini hanya lingkungan fisik saja, baik yang abiotik maupun biotik.Maksud lingkungan Abiotik adalah semua benda mati yang ada disekitarnya sebagai salah satu unsur lingkungan hidup, seperti batuan, mineral, air, udara dan unsur unsur lainnya.

Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup yang ada disekitarnya seperti tumbuh tumbuhan, hewan, manusia, tiap unsur biotik ini saling berinteraksi baik dengan biotik maupun dengan abiotik dan tidak menyangkut lingkungan sosial, tetapi masalah masalah lingkungan hidup berkaitan pula dengan masalah sosial,

19 Emil Salim dan Thoby Mutis, Instrumentasi dan Standarisasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Aca Suganda, 2005, Jakarta, hal 20

(39)

seperti pertumbuhan penduduk, migrasi penduduk, tingkah laku manusia dan lain lain.20

Pertumbuhan dan perkembangan hukum lingkungan dewasa ini semakin pesat, sejak dicetuskannya kebijaksanaan lingkungan global yang bermula dari kesadaran lingkungan manusia sebagaimana ditetapkan dalam Deklarasi Stockholm 1972 (United Nation Conference In The Human Environment) di Swediatelah melahirkan beberapa prinsip, yang merupakan landasan kebijaksanaan lingkungan nasional, antara lain dalam prinsip 17 yang berbunyi sebagai berikut:

“appropriate national institutions must be entrusted with the task of planning, manajing and controlling the enviromental resources of state with aview to end chancing enviromental quality”.21

Hukum lingkungan telah berkembang secara pesat, bukan saja dalam hubungannya dengan fungsi hukum sebagai perlindungan dan kepastian bagi masyarakat (social control) dengan peran ―Agent of Stability” tetapi lebih menonjol lagi sebagai sarana pembangunan (a tool of social engineering) dengan peran “Agent of Development” atau “Agent of Change”. Banyak faktor dan masalah yang menunjang timbulnya hukum lingkungan itu, baik dari masalah lingkungan hidup yang dialami oleh berbagai negara, dan kasus kasus yang timbul yang mengancam dan membahayakan hidup manusia.

20 Sodikin, Penegakan Hukum Lingkungan (Tinjauan Atas UU No.23 Tahun 1997), Djambatan, Jakarta, Hlm 2

21 Syamsul Arifin, Op.cit, Hlm 1

(40)

Perlindungan lingkungan global pada dasarnya dibagi ke dalam 2 prinsip umum, yaitu:

1. Prinsip hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya (integrally linked with other parts of the natural system); dan kedua, prinsip hubungan antara manusia dengan setiap generasinya (fundamental relationship between different generations of human species). Berdasarkan prinsip yang pertama manusia bukanlah pemilik, melainkan bagian dari struktur ekosistem. Spesies manusia merupakan bagian integral dari bagian ekosistem lainnya. Manusia akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh setiap kejadian yang terjadi dalam ekosistem. Tetapi diantara makhluk hidup (among living creatures) manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan hubungan baiknya dengan lingkungan. Sebagai bagian ekosistem, manusia tidak mempunyai hak untuk merusak, apalagi menghancurkan integrasi ekosistem. Manusia harus menggunakan lingkungan hidupnya sesuai dengan prinsip kelanjutan kehidupan (sustainable bases).

2. Prinsip kedua, sebagai bagian dari keseluruhan generasinya, baik generasi masa lalu (their past generations) maupun generasi masa depannya (their future generation), spesies manusia yang hidup sebagai generasi masa kini (present generation) mempunyai kewajiban (responsibility) untuk menjaga dan memelihara bumi. Setiap generasi tentu ingin mewarisi bumi dalam kondisi sebaik kondisi ketika bumi diwarisi generasi-generasi sebelumnya.

Hal ini mengharuskan setiap generasi mengharuskan ―mewarisi‖ bumi

(41)

dalam kondisi tanpa kerusakan dan karenanya mereka harus menerima dan memanfaatkan secara lebih baik (intergenerational equity).22

Menurut Weiss, prinsip intergenerational equity dapat dirumuskan dalam 3 prinsip, yaitu: pertama, setiap generasi harus melindungi keragaman hayati berdasarkan prinsip prinsip lingkungan dan kebudayaan, sehingga tidak menyulitkan generasi berikutnya untuk memilih cara cara mengatasi masalah sesuai dengan nilai yang mereka anut, termasuk juga melindungi kualitas lingkungan sehingga setara dengan kualitas generasi pendahulunya. Prinsip ini disebut conservation of options.Kedua, setiap generasi harus menjaga keseimbangan ekosistem bumi, dan menjaganya agar kerusakannnya tidak melampui kerusakan ketika planet itu diterima.Prinsip ini disebut conservation of equality.Ketiga, setiap generasi harus memberikan hak yang sederajat kepada setiap anggota generasi yang memasuki generasinya, dan melindungi hak masuk itu (right of acsess) untuk generasi berikutnya.Prinsip ini disebut conservation of acsess.23

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: pertama, konsep dasar perlindungan lingkungan global adalah perlindungan lingkungan sebagai satu keseluruhan, yaitu suatu perlindungan yang di dasarkan pada prinsip sistem yang berlaku dalam ekosistem global, kedua, faktor utama yang menjadi latar belakang usaha demikian adalah perkembangan akibat kegiatan pembangunan dalam arti keseluruhan, terutama akibat penerapan tekhnologi dalam kegiatan demikian itu, dan ketiga, prinsip dasar perlindungan lingkungan demikian itu adalah prinsip hubungan manusia dengan lingkungannnya, dan

22Ida Bagus Wyasa Putra, Hukum Lingkungan Internasional Perspektif Bisnis Internasional, Refika, 2003, Bandung, Hal 67

23Ibid, hal 69

(42)

prinsip hubungan manusia dengan generasinya (intergenerational equity). Prinsip tersebut dijabarkan dalam bentuk yang lebih konkret seperti:

1. Prinsip Pembangunan (kegiatan) Berkelanjutan;

2. Prinsip Perencanaan Kegiatan;

3. Prinsip Pencegahan Dampak;

4. Prinsip Conservation of Options;

5. Prinsip Conservation of Quality;

6. Prinsip Conservation of Acsess; dan

7. Dipadukan dengan prinsip Prinsip Umum Hukum Internasional yang telah berlaku yaitu prinsip kerjasama dan partisipasi.

Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan benda mati, khususnya manusia dengan lingkungannya.Hubungan pengaruh timbal balik berpengaruh sedemikian rupa dalam batas batas keseimbangan.Selama interaksi manusia dengan berbagai subsistem atau komponen komponen lainnya berada dalam batas batas keseimbangan atau dapat pulih seketika, selama itu pula lingkungan disebut harmonis.Jadi lingkungan hidup merupakan media timbal balik antara makhluk hidup dengan benda mati yang merupakan satu kesatuan utuh, dan manusia ada di dalamnya24. Manusia dengan tingkah lakunya dapat mempengaruhi lingkungan (dapat mencemari, merusak25, atau melestarikan lingkungan), sedangkan makhluk hidup lain tidaklah demikian.

24Daud Silalahi, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Alumni, 1996, Bandung, hal 8

25UUPLH pasal 1 angka 14 memeberikan pengertian tentang perusakan lingkungan adalah tindakan menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau hayati yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berpungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

(43)

Manusia sebagai salah satu subsistem belaka dalam kenyataan ekosistem (eco-systemic evidence) memang memiliki kelebihan kelebihan jika dibandingkan dengan subsistem lainnya, karena manusia memiliki akal budi. Manusia bertindak dan bersikap semena mena terhadap lain lain subsistem dan ekosistem seluruhnya, dengan demikian dengan bertambahnya jumlah manusia dan semakin bertambahnya kepandaian serta keterampilan (tekhnologi) manusia dalam menggunakan subsistem serta ekosistem seluruhnya maka subsistem berupa jasad jasad hidup dan benda serta keseluruhan ekosistem berupa alam sungguh sangat menderita, karena banyak mengalami kerusakan kerusakan, bahkan ada yang mengalami kerusakan berat hingga sangat mempengaruhi dan merombak ekosistem dimana manusia sendiri berada sebagai sekedar subsistem, dan sungguh sungguh tergantung dalam kemungkinan untuk menjaga kelangsungan hidup serta kesejahteraannya.

Demikianlah jika sikap dan tindak perbuatan manusia untuk memperbudak dan menindas serta memeras subsistem dan ekosistem seluruhnya berarti ―tindak bunuh diri‖ yang mungkin tidak disadari.Oleh sebab itu, dengan ungkapan ekologi mengenai rahasia ekosistem dengan segenap perpaduan lain lain subsistemnya (termasuk di dalamnya subsistem manusia sendiri), membangun pengertian dan kesadaran betapa mutlak perlunya, untuk melindungi lingkungan secara utuh dan menyeluruh, demi kelangsungan hidup dan kesejahteraan subsistem manusia sendiri.26

Hubungan antara lingkungan hidup dan manusia terdapat beberapa istilah, seperti ―man made nature, nature made man” yang berarti dalam pengertian

26 Munadjat Danusaputro, Hukum Lingkungan (Buku I:Umum), Binacipta, Jakarta, Hlm 69

(44)

sederhana bahwa manusia mempengaruhi lingkungan, lingkungan mempengaruhi manusia. Hubungan timbal balik ini terdapat dalam aktivitas sehari hari yang dilakukan manusia.Aktivitas yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mempengaruhi kondisi dan keadaan suatu lingkungan. Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian bagian lingkungan hidup seperti hewan hewan, tumbuh tumbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang barang tambang dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya. Manusia memenuhi kebutuhan pokok atau primer, kebutuhan sekunder atu bahkan memenuhi lebih dari kebutuhannya sendiri berupa hasrat atau keinginan.27

Misalnya untuk memenuhi kebutuhan sandang dan papan, tentunya manusia akan mengambilnya dari alam dengan melakukan penebangan pohon.

Dalam pembuatan kertas misalnya, maka dari aktivitas tersebut apabila tidak disesuaikan dengan kebutuhan, sumber dari pohon yang akan ditebang maka akan mempengaruhi seluruh aktivitas lingkungan lainnya. Penebangan pohon yang berlebihan akan mengakibatkan banjir, hewan hewan akan terganggu habitatnya, yang mengakibatkan terjadinya perpindahan untuk mencari tempat yang sesuai dan apabila kondisi lingkungan hutan yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan mereka, maka untuk bertahan serta menjaga kelangsungan hidupnya bisa saja memasuki wilayah tempat tinggal manusia yang pastinya akan membahayakan para manusia sendiri. Selain dari masalah masalah tersebut, terdapat bebagai masalah lingkungan lainnya yang telah menyusup dalam bebagai bentuk dan variasi lalu membawa rentetan akibat kepada ekosistem lainnya secara meluas.

27 N.H.T.Siahaan, Op.Cit, hal.3

(45)

Adapun bentuk dan variasi rentetan masalah lingkungan itu di gambarkan sebagai berikut:28

1. Pencemaran

Pencemaran yang kini dirasakan berbarengan serta dengan tekhnologi mekanisme industrialisasi dan pola pola hidup yang mewah dan konsumtif.Pencemaran timbul tentunya berkatan erat dengan aktivitas manusia berupa, kegiatan kegiatan industri, kegiatan pertambangan, kegitan transportasi, kegiatan pertanian, dan lain sebagainya.

2. Timbul Berbagai Penyakit

Ketika industri tumbuh tahun 1950-an, timbul pencemaran di Teluk Minamata di Pulau Kyushu, Jepang dari limbah pabrik kimia. Selain penyakit Minamata pada Tahun 1974 dikenal pula penyakit Itai Itai yang di identifikasi berasal dari limbah pabrik berunsur logam Kadmium (Cd) dan seng (Zn). Jika disimak maka tidak selamanya indusrti dan tekhnologi menjadi alat pemuas bagi kehidupan karena penderitaan sangat banyak pula berakibat dibaliknya.

3. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk makin lama makin meningkat hingga akhirnya memadati muka bumi, yang mengakibatkan manusia tidak lepas dari berbagai kebutuhan, namun hal tersebut akan terpenuhi jika siklus dan cadangan cadangan sumber daya alam masih mampu dan mencukupi.

Tetapi akan lain jadinya jika angka pertumbuhan penduduk kian melewati batas siklus dan jumlah cadangan sumber sumber kebutuhan.

28Ibid, hal.28-35

(46)

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya lingkungan hidup bagi umat manusia antara lain:

1. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan 2. Membantu meningkatkan perekonomian

3. Menyediakan lapangan pekerjaan

4. Penunjang dalam pemenuhan kebutuhan untuk keberlangsungan hidup Jadi lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan umat manusia dan sudah sepatutnya manusia merawat dan melindungi kelestarian lingkungan hidup agar tidak terjadi bencana yang akan merugikan umat manusia itu sendiri.

B. Relevansi Isu Lingkungan dengan Isu HAM

Kerusakan dan pencemaran lingkungan baik yang global maupun yang nasional disoroti karena adanya akibat terganggunya keseimbangan antara pembangunan yang dilakukan manusia dengan daya dukung lingkungan.29Isu lingkungan hidup sebagai isu global kontemporer. Dalam dinamika studi hubungan internasional terdapat berbagai isu kontemporer yang pada awalnya lebih bersifat kepada hal yang teknis, yang kemudian berkembang menjadi agenda politik yang berimplikasi pada lahirnya pola pola baru kerjasama internasional, dimana dalam perkembangan hubungan internasional terkini tidak lagi hanya memperhatikan aspek hubungan antara negara saja, yang hanya mencakup aspek politik, ekonomi, budaya serta aspek-aspek klasik lainnya, tetapi juga aspek lain seperti interdependensi ekonomi, hak asasi manusia, keamanan transnasional, organisasi internasional, rezim internasional dan juga masalah lingkungan hidup.

29 Emil Salim dan Thoby Mutis, Op.cit, hal 11

(47)

Saat ini seiring dengan semakin kompleks dan dinamisnya dimensi hubungan internasional, yang kemudian memaksa bagi setiap aktor dan pihak internasional untuk bekerjasama dalam satu isu di sebuah kawasan yang kemudian menjadikan isu tersebut menjadi perubahan transnasional, dimana kemudian tidak dapat dielakkan terlibatnya aktor atau pihak lain untuk saling bekerjasama, walaupun di kawasan lain dari tempat terjadinya masalah tersebut.

Studi hubungan internasional secara substansial adalah sebuah bidang kajian studi interdisiplin, dimana dalam dinamika perkembangannya melibatkan berbagai disiplin ilmu lain dalam melakukan analisa serta korelasi untuk memahami dan dapat menjelaskan mengenai suatu fenomena dalam lingkup internasional, termasuk di dalamnya dalam kajian isu lingkungan hidup maka akan mencampurkan aspek ilmu pengetahuan alam hayati yang tentunya dibalut dalam nuansa skop internasional, sehingga dapat dilihat dan ditarik keterkaitan serta kompleksitas antara masalah lingkungan global dengan hubungan antar negara.

Aspek lingkungan hidup yang pemahamannya berakar dari disiplin Ilmu Alam Hayati yang dijadikan menjadi isu internasional pada dekade belakangan ini kerap diangkat dalam berbagai forum dan kajian kerjasama internasional. Isu lingkungan hidup menjadi salah satu kajian yang dapat diklasifikasikan dalam kajian yang keberadaannya dapat mendorong aktor atau unit internasional lain untuk ikut terlibat dalam penyelesaian dan penanganannya, hal ini dikarenakan masalah lingkungan dianggap bersifat implikatif yang menimbulkan chain reaction atau reaksi berantai terhadap pihak lain, begitu penting dan tingginya tingkat urgensi masalah lingkungan hidup hingga mendorong banyak pihak untuk

Gambar

Tabel No.1 tentang Instrumen Hukum Nasional dan Internasional tentang  Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM  No   Instrumen Internasional   Instrumen Nasional

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Gambar 42 Pewarnaan titik pada

Dalam rangka untuk penelitian skripsi program sarjana (S-1), Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Jurusan Akuntansi, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian

Maka didapat kesimpulan, dengan adanya sistem baru ini akan dapat membantu karyawan dalam melakukan pengolahan data keuangan pada unit simpan pinjam dan dapat menyediakan

Sesuai dengan hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara CAR, NPL, NIM, ROA, ROE, LDR, dan BOPO

Kacang hijau yang berada pada gelas yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat dilaksanakan

Perlihatkan bahwa ruang vektor semua fungsi bernilai riil yang didefenisikan pada garis riil adalah ruang vektor berdimensi tak

Metode penelitian pada dasarnya menggunakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan metode tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah