• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

N/A
N/A
semb 0998

Academic year: 2024

Membagikan " PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

KELOMPOK 5

Ketua :

Christian Nainggolan (200200661)

Anggota :

Bella Renata Hutabarat 200200148

Nissa Ivana 200200352

Hana Renita S. Sembiring 200200362 Venny Fransiska Nababan 200200651

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2023

(2)

ABSTRAK

Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam, sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan. Pengelolaan lingkungan hidup memberikan kemanfaatan ekonomi sosial, dan budaya serta perlu dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian, demokrasi lingkungan, desentralisasi, serta pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan kearifan lingkungan, sehingga lingkungan hidup Indonesia harus dilindungi dan dikelola dengan baik berdasarkan asas keadilan. Jenis penelitian menggunakan yuridis-normatif. Kesimpulan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup dalam dinamika hukum nasional Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) menurut UU No.

32 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat (2) adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Pemerintah perlu lebih konsisten dalam menerapkan regulasi yang efektif dan keterbatasan birokrasi pemerintah untuk diperankan sebagai instrumen utama pengelolaan lingkungan hidup sejauh ini tidak pernah diwacanakan di Indonesia.

Kata kunci : Perlindungan, Pengelolaan, Lingkungan hidup, Pembangunan berkelanjutan

(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur yang sebesar-besarnya kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, melalui kasih sayang dan kerjasama kelompok yang baik, atas karya ilmiah Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam kerangka pembangunan berkelanjutan adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah kerusakan lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan aset yang sangat berharga bagi keberadaan manusia dan makhluk lainnya di muka bumi.

Oleh karena itu, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam kerangka pembangunan berkelanjutan sangatlah penting. Berbagai upaya diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan.

Dalam upaya menjaga kelangsungan hidup manusia dan organisme lain di bumi, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam kerangka pembangunan berkelanjutan harus menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan partisipasi berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut.

Pada akhirnya kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Sempurna. Semoga dokumen ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia.

Medan, September 2023

Kelompok V

ii

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

BAB II RUMUSAN MASALAH... 5

2.1 Rumusan Masalah... 5

2.2 Tujuan... 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN... 6

3.1 Pengertian Pembangunan yang Berkelanjutan serta Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup... 6

3.2 Prinsip-prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjuta... 8

3.3 Peranan Pemerintah Menerapkan Kebijakan yang Dibuat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup... 10

BAB IV PENUTUP... 13

4.1 Kesimpulan... 13

4.2 Saran... 13

DAFTAR PUSTAKA... 14

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lingkungan adalah aset berharga yang memberikan dukungan penting bagi kelangsungan hidup planet kita. Perkembangan dan pertumbuhan populasi manusia yang semakin pesat di seluruh dunia telah memberikan tekanan yang sangat besar terhadap lingkungan hidup sehingga mengakibatkan kerusakan dan degradasi sumber daya alam. Untuk mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan, kita harus menyadari pentingnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai bagian integral dari proses pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.

Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menyelaraskan sumber daya alam dengan pembangunan. Hal ini ditegaskan kembali dalam pasal 3 Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur tentang asas-asas pengelolaan lingkungan hidup. Dalam pasal tersebut dikatakan bahwa

“pengelolaan lingkungan hidup didasarkan pada pemeliharaan keselarasan dan keseimbangan kemampuan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang meningkatkan kesejahteraan manusia, adapun seperti yang dikemukakan bahwa pengertian konservasi mengandung makna mencapai keselarasan.

dan lingkungan yang seimbang. kemampuan dan memperkuat kemampuan tersebut.

Hanya dalam lingkungan yang serasi dan seimbang maka kehidupan yang optimal dapat tercapai.

Namun dalam pelaksanaannya masih belum dipahami dengan baik dan oleh karenanya masih menunjukkan banyak kerancuan pada tingkat kebijakan dan pengaturan dan mempunyai banyak gejala pada tatanan implementasi atau pelaksanaannya. Sebagai sebuah konsep, pembangunan berkelanjutan mengandung pengertian sebagai pembangunan yang “memperhatikan” dan “mempertimbangkan”

dimensi lingkungan, dalam pelaksanaannya sudah menjadi topik pembicaraan dalam konferensi Stockholm (UN Conference on the Human Environment) Tahun 1972 yang menganjurkan agar pembangunan dilaksanakan dengan memperhatikan faktor lingkungan.

(6)

Penduduk atau masyarakat merupakan bagian penting atau titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan, karena peran penduduk sejatinya adalah sebagai subjek dan objek dari pembangunan berkelanjutan. Penduduk berkualitas merupakan modal dasar pembangunan berkelanjutan. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di suatu negara, diperlukan komponen penduduk yang berkualitas, karena dari penduduk berkualitas itulah memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien, dan maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga harapannya terjadi keseimbangan dan keserasian antara jumlah penduduk dengan kapasitas dari daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.

Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu hal-hal sebagai berikut : 1. Cara berpikir yang integratif. Dalam konteks ini, pembangunan haruslah melihat

keterkaitan fungsional dari kompleksitas antara sistem alam, sistem sosial dan manusia di dalam merencanakan, mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan tersebut;

2. Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspektif jangka panjang. Hingga saat ini yang banyak mendominasi pemikiran para pengambil keputusan dalam pembangunan adalah kerangka berpikir jangka pendek, yang ingin cepat mendapatkan hasil dari proses pembangunan yang dilaksanakan. Kondisi ini sering kali membuat keputusan yang tidak memperhitungkan akibat dan implikasi pada jangka panjang, seperti misalnya potensi kerusakan hutan yang telah mencapai 3,5 juta Ha/tahun, banjir yang semakin sering melanda dan dampaknya yang semakin luas, krisis energi (karena saat ini kita telah menjadi nett importir minyak tanpa pernah melakukan langkah diversifikasi yang maksimal ketika masih dalam kondisi surplus energi), modal transportasi yang tidak berkembang, kemiskinan yang sulit untuk diturunkan, dan seterusnya;

3. Mempertimbangkan keanekaragaman hayati, untuk memastikan bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa mendatang. Yang tak kalah pentingnya adalah juga pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong perlakukan yang merata terhadap berbagai tradisi masyarakat sehingga dapat lebih dimengerti oleh masyarakat;

4. Distribusi keadilan sosial ekonomi. Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya akses peran dan kesempatan kepada setiap warga

(7)

masyarakat serta lebih adilnya distribusi kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi.

Pembangunan berkelanjutan memerlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil dan individu. Peran utama dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam konteks pembangunan berkelanjutan adalah : 1. Kebijakan lingkungan :

Pemerintah harus mengembangkan kebijakan lingkungan yang kuat, mengatur sektor-sektor utama dan memberikan insentif untuk kegiatan ramah lingkungan.

Hal ini mencakup pembuatan peraturan lingkungan hidup yang ketat, pemantauan dan penegakan hukum yang efektif, serta promosi teknologi ramah lingkungan.

2. Kesadaran warga :

Masyarakat mempunyai peranan penting dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan lingkungan serta partisipasi aktif dalam program pelestarian lingkungan merupakan langkah penting menuju pencapaian pembangunan berkelanjutan.

3. Inovasi dan pengembangan teknologi :

Pengembangan dan penggunaan teknologi ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan. Investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan diperlukan.

4. Pendidikan dan Pelatihan:

Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam hal pengelolaan lingkungan adalah langkah penting. Ini termasuk pelatihan dalam praktik-praktik berkelanjutan dan cara berperilaku secara lebih ramah lingkungan.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan yang berkelanjutan adalah tantangan yang kompleks, namun sangat penting. Dalam latar belakang perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan masalah lingkungan global lainnya, upaya kolektif untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan adalah suatu keniscayaan.

Dengan mengintegrasikan aspek-aspek lingkungan dalam semua aspek pembangunan, kita dapat memastikan bahwa sumber daya alam yang berharga ini dapat dinikmati oleh generasi masa depan.

Secara hukum, peran serta masyarakat sangat penting dan strategis sebagai alat pengawasan (pengendalian) dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk pengawasan terhadap penegakan hukum terhadap tindakan yang

3

(8)

dapat merusak, mencemari, dan menurunkan tingkat (kualitas) lingkungan hidup.

Mengintegrasikan partisipasi masyarakat atau partisipasi sukarela sangat penting untuk menghindari lemahnya penegakan hukum akibat kurangnya pengawasan masyarakat. Kegiatan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup tanpa peran serta aspirasi masyarakat, mengakibatkan penerbitan izin lingkungan dalam kondisi tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, baik secara administratif maupun internasional, baik perdata maupun pidana.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) pada hakikatnya memberikan ruang bagi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Pasal 26 ayat (2) UU PPLH menekankan prinsip bahwa partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus tercapai. berdasarkan prinsip memberikan informasi yang transparan, lengkap dan terinformasi sebelum melaksanakan kegiatan. Lebih lanjut, Pasal 26 ayat (3) UU PPLH mengatur bahwa dalam permohonan izin lingkungan dengan peran serta masyarakat, keinginan yang diajukan masyarakat harus dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh wakil masyarakat.

(9)

BAB II

RUMUSAN MASALAH

2.1. Rumusan Masalah

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis memiliki 3 rumusan masalah terkait dengan judul diatas, yaitu :

1. Apa pengertian dari pembangunan yang berkelanjutan serta perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup?

2. Bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan?

3. Bagaimana peranan pemerintah menerapkan kebijakan yang dibuat dalam pengelolaan lingkungan hidup?

2.2. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dengan penulisan karya tulis ilmiah ini, ialah :

1. Untuk mengetahui apa itu pembangunan yang berkelanjutan serta perlindungan dan pengelolaan hidup

2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan

3. Untuk mengetahui apa saja peranan pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang dibuat dalam pengelolaan lingkungan hidup

5

(10)

BAB III

HASIL DAN PENNJELASAN

3.1. Pengertian Pembangunan yang Berkelanjutan serta Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam bahasa Belanda disebut millieu atau dalam bahasa Prancis disebut dengan I environment adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau ruang tempat makluk hidup berada dan dapat mempengaruhi kehidupannya.1

Mengacu pada definisi lingkungan hidup berdasarkan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup adalah : “ Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan kehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”2

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Sehubungan dengan ini, dalam rangka memelihara dan melestarikan mutu lingkungan haruslah mempunyai standar nilai yang obyektif dan universal. Persepsi pengelolaan lingkungan harus pula disertai dengan tatanan hukum yang dapat melindungi semua pihak disertai pembentukan hukum dan penegakan hukum yang konsisten.3

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menuntut dikembangkannya suatu sistem yang terpadu berupa suatu kebijakan nasional perlindungan dan

1 Siahaan, N.H.T., 2004, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Penerbit Erlangga, Jakarta, Hlm.4.

2 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup, Pasal 1, Angka 1

3 Taufik Imam Santoso, Politik Hukum Amdal : Amdal dalam Perspektif Hukum Lingkungan dan Administrasi,

(11)

pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilaksanakan secara taat asas dan konsekuen dari pusat sampai ke daerah.

Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Sebagai sebuah konsep, pembangunan yang berkelanjutan yang mengandung pengertian sebagai pembangunan yang “memperhatikan” dan “mempertimbangkan”

dimensi lingkungan hidup dalam pelaksanaannya sudah menjadi topik pembicaraan dalam konferensi Stockholm (UN Conference on the Human Environment) tahun 1972 yang menganjurkan agar Pembangunan dilaksanakan dengan memperhatikan faktor lingkungan, menurut Sundari Rangkuti Konferensi Stocholm membahas masalah lingkungan serta jalan keluarnya, agar pembangunan dapat terlaksana dengan memperhitungkan daya dukung lingkungan (eco-development).

Pembangunan berkelanjutan memiliki perkembangan gagasan tentang pentingnya wawasan pemeliharaan, pelestarian, dan perlindungan lingkungan hidup yang sehat, dimana dewasa ini telah menjadi wacana dan kesadaran umum di seluruh penjuru dunia untuk menerapkannya dalam praktik. Oleh karena itu, kedua istilah ini dapat dikatakan berkaitan erat satu sama lain. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) merupakan salah satu perwujudan dari wawasan lingkungan yang dimaksud dalam UUD 1945 tersebut.4 Sebaliknya, prinsip pembangunan yang berkelanjutan juga harus diterapkan dalam kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Tidak ada Pembangunan berkelanjutan tanpa lingkungan hidup sebagai unsur utamanya, dan tidak ada wawasan lingkungan tanpa pembangunan berkelanjutan.

Dalam pengertian yang lebih sederhana, pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dapat dirumuskan sebagai upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan, termasuk sumber dayanya, ke dalam proses pembangunan yang menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa sekarang dan generasi yang akan datang. Istilah ‘pembangunan berkelanjutan’

secara resmi baru dipakai di Indonesia pada 1997, yaitu dengan dicantumkan dalam UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup, yang sekarang diamandemen

4 Jimly Assihidqie, Green Constitution, Nuansa Hijau Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Ed. I, Cet. 2, Jakarta : Rajawali Press, 2010, hlm. 133

7

(12)

oleh UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Istilah resmi yang dipakai oleh undang-undang yang terakhir ini adalah “Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan”.

3.2. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan

Kebijakan tentang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan adalah sebagai penentuan kemanfaatan serta perlindungan di dalam lingkungan hidup tersebut.

Peraturan mengenai pengelolaan lingkungan hidup pertama kali ditetapkan dalam konferensi Stockholm tahun 1972, dengan pembentukan badan internasional yang bertugas bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup yaitu United Nation Environment Programme (UNEP) dan World Commission and Development (WCED).5 Pada tahun 1973, pemerintah memasukkan aspek lingkungan di dalam garis- garis besar Haluan negara (GBHN) dan juga membentuk lembaga yang membidangi lingkungan hidup. Dan selanjutnya pengelolaan lingkungan hidup dimasukkan ke dalam Repelita II dan dijabarkan di dalam Repelita III. Pada tahun 1998, dibentuk Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH) yang pada tahun 2002 diubah menjadi Menteri Negara kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) dan diubah lagi menjadi Menteri Negra Lingkungan Hidup (LH) pada tahun 2003.6

Pada pasal 33 ayat (3) undang-undang dasar 1945 menyatakan sebagai berikut

“bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Makna sebesar-besarnya kemakmuran rakyat adalah menjamin hukum atas hak-hak social ekonomi rakyat sehingga dapat hidup sebagai warga negara yang layak. Dalam hal ini Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dilakukan guna untuk meningkatkan kesejahteraan dan hidup rakyat.7

Dalam mewujudkan manfaat sumber daya alam bagi kemakmuran rakyat maka diperlukan adanya perlindungan terhadap lingkungan dan sumber daya alam.

Dalam hal mewujudkan perlindungan ini maka harus ada aturan hukum yang baik di dalamnya yang dapat mengandung nilai-nilai keadilan bagi semua orang. Dalam mewujudkan keadilan atas sumber daya alam dan lingkungan hidup ini maka perlu

5 Manik, Pengantar Prinsip Pembangunan Berkelanjutan, Sinar Grafik : Jakarta, 2016. Hlm. 21.

6 Abrar Saleng, Hukum Pertambangan, UII Press, Yogyakarta : 2004. Hlm. 40.

(13)

dilaksanakan secara terpadu antara lingkungan laut, darat, dan udara. Sebagaimana diatur di dalam pasal 2 huruf d undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang menyatakan bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus dilaksanakan berdasarkan otonomi daerah, tata Kelola pemerintahan yang baik, kearifan local, partisipatif, pencemar membayar, keanekaragaman hayati, ecoregion, keadilan, kehati-hatian, manfaat, keterpaduan, keseimbangan, keserasian, keberlanjutan dan kelestarian serta asas tanggung jawab negara. Selain itu juga harus diselenggarakan berdasarkan prinsip Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sebagaimana yang termuat di dalam undang- undang nomor 32 tahun 2009. Dalam hal ini lebih lanjut tentang pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam harus dilaksanakan berdasarkan prinsip deklarasi Johannesburg pada tahun 2002 yaitu dengan prinsip-prinsip nya adalah :

1. Kewajiban yang dimuat dalam prinsip deklarasi Stockholm dan prinsip deklarasi Rio yang mengatur hak berdaulat negara atas sumber daya alam dan tanggung jawab negara untuk mencegah dampak lingkungan yang bersifat lintas batas negara ;

2. Prinsip melakukan tindakan pencegahan (the principle of prevention actioni) ; 3. Prinsip bertetangga yang baik dan kewajiban melakukan kerjasama

internasional ;

4. Prinsip pembangungan berkelanjutan (the principle of sustaible development) ; 5. Prinsip kehatian-hatian (the precautionary principle) ;

6. Prinsip pencemar membayar (the polluter – pays principle) ;

7. Prinsip kebersamaan dengan tanggung jawab yang berbeda (the principle of common but differentiated responbility).8

Begitupun dalam konferensi Rio de Janeiro tahun 2012, dalam dokumen “The Future We Want” prinsip Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan berdasarkan pada 3 elemen yaitu (1) green economy, (2) institution, (3) sustainable development goals. Konsep Pembangunan berkelanjutan tersebut didasarkan pada berbagai prinsip, salah satunya adalah prinsip keadilan antargenerasi, prinsip keadilan intragenerasi dan prinsip keterpaduan antara perlindungan lingkungan hidup dan Pembangunan. Dalam hal ini sudah terlihat jelas bahwa kesinambungan antara konsep Pembangunan berkelanjutan dengan hak asasi manusia. Pembangunan berkelanjutan adalah prinsip pemandu yang penting dalam Pembangunan ekonomi. Dalam hal ini kita

8 Muhammad Sood, Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta Timur : 2019, hlm. 53-54.

9

(14)

harus bersandar pada 3 pilar Pembangunan berkelanjutan yaitu Pembangunan manusia, kemanjuan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Sehingga dalam kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan harus memerhatikan daya dukung lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat baik dari generasi saat ii maupun generasi yang akan dating sekaligus memerhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup, kepentingan ekonomi, Pembangunan yang berwawasan lingkungan serta kepentingan budaya Masyarakat dan penataan ruang.9

3.3. Peranan Pemerintah Menerapkan Kebijakan yang Dibuat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dalam pengelolaan lingkungan pemerintah berperan sebagai pemeran penting untuk mengatur dan mengupayakan adanya keseimbangan terhadap pola kehidupan manusia dengan lingkungan hidup demi melestarikan lingkungan hidup. Upaya yang dapat kita lihat yaitu pembentukkan kelembagaan yang mana efektivitas kelembagaan lingkungan hidup dapat dilihat dari kinerja instansi pemerintah, perangkat hukum dan peraturan perundang-undangan, serta program yang dijalankan pemerintah dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melaksanakan pembangunan berkelanjutan.10

Pembangunan dan kelestarian lingkungan hidup harus seimbang supaya tetap terjaga kelestarian lingkungan, setiap daerah dan wilayah pasti melakukan pembangunan maka dari itu diperlukan kebijakan dalam suatu wilayah. Yang mana dalam UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 Butir 10 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan atau kebijakan, rencana dan atau program. Dan juga diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka menjadikan landasan hukum bagi daerah untuk mengembangkan daerahnya sendiri dengan kata lain pemerintah pusat memberikan kewenangan terhadap pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.11

9 Global Green Growth Institute, Pertumbuhan Ekonomi Hijau dan Perencanaan Investasi, 2016, hlm. 3 10 Dahuri, R. Et al. 1996. Jakarta : PT. Pramadya Paramita, Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu

11 Pranita Mey Lazuardi, “Analisis Peranan Pemerintah Terhadap Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Suatu Studi di Kawasan Industri Gresik/KIG)”, Jurnal Administrasi Publk (JAP) Vol. II, No. 6, 2014.

(15)

Pemerintah juga berperan mengatur suatu sumber daya alam supaya tetap terjaga keseimbangan lingkungan hidup sehingga saat melakukan pembangunan tidak merusak lingkungan secara keseluruhan. Pemerintah memiliki peran dengan cara :

1. Mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup

2. Mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup, dan pemanfaatan kembali sumber daya alam, termasuk sumber daya genetika

3. mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum antara orang dan/atau subyek hukum lainnya serta perbuatan hukum terhadap sumber daya alam dan sumber daya buatan, termasuk sumber daya genetika

4. mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial

5. mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku12

Pemerintah harus bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup jika tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat maka pemerintah dapat dimintai pertanggung jawabannya sesuai dengan uu yang berlaku diatur dalam UUPPLH khususnya dalam Pasal 91 tentang Hak gugat Masyarakat dalam hal masyarakat dirugikan, Pasal 92 tentang Hak gugat masyarakat yang tergabung dalam Organisasi Lingkungan Hidup dan Pasal 93 UUPPLH memberikan hak setiap orang dalam masyarakat dapat mengajukan gugatan administrasi terhadap keputusan pemerintah apabila : Badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen amdal.

Badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL dan/atau Badan atau pejabat tata usaha negara yang menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan yang tidak dilengkapi dengan izin lingkungan.

Maka dengan itu tanggung jawab pemerintah dalam pengambilan keputusannya yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat dan menyebabkan kerugian atau luka berat dan/atau meninggal dapat dituntut secara hukum pidana. Hal ini diatur dalam Pasal 111 dan Pasal 112 UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH.13

12 Muharuddin. “Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Penanggulangan Kerusakan Lingkungan”. JUSTISI, 2019. Hlm. 108-110

13 I Nyoman Gede Sugiartha, Ida Ayu Putu Widiati. “Tanggung Jawab Pemerintah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Partisipasi Masyarakat untuk Pembangunan daerah Bali. KERTHA WICAKSANA :

11

(16)

BAB IV P E N U T U P 4.1. Kesimpulan

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah

(17)

terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Sedangkan pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin kautuhan lingkungan hidup seerta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Dalam mewujudkan manfaar sumber daya alam bagi kemakmuran rakyat, maka diperlukan adannya perlindungan terhadap lingkungan dan sumber daya alam. Lebih lanjur tentang pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam harus dilaksanakan berdasarkan prinsip deklarasi johannesburg pada tahun 2002, yaitu :

1. Kewajiban yang dimuat dalam prinsip deklarasi Stockholm dan prinsip deklarasi Rio yang mengatur hak berdaulat negara atas sumber daya alam dan tanggung jawab negara untuk mencegah dampak lingkungan yang bersifat lintas batas negara ; 2. Prinsip melakukan tindakan pencegahan (the principle of prevention actioni) ; 3. Prinsip bertetangga yang baik dan kewajiban melakukan kerjasama internasional ; 4. Prinsip pembangungan berkelanjutan (the principle of sustaible development) ; 5. Prinsip kehatian-hatian (the precautionary principle) ;

6. Prinsip pencemar membayar (the polluter – pays principle) ;

7. Prinsip kebersamaan dengan tanggung jawab yang berbeda (the principle of common but differentiated responbility).

Dalam pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah berperan penting untuk mengatur dan mengupayakan adanya keseimbangan terhadap pola kehidupan manusia dengan lingkungan hidup demi melestarikan lingkungan hidup.

4.2. Saran

Dengan adanya karya tulis ilmiah ini diharapkan pemerintah semakin berperan penting dalam memperhatikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan yang berkelanjutan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqie, Jimly. Green Constitution, Nuansa Hijau Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. I. Vol. II. Jakarta : Rajawali Press, 2010.

13

(18)

Dahuri, R. Et al. 1996. Jakarta: PT. Pramadya Paramita, Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.

I Nyoman Gede Sugiartha, Ida Ayu Putu Widiati. “Tanggung Jawab pemerintah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Partisipasi Masyarakat untuk Pembangunan daerah Bali.” KERTHA WICAKSANA : Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa II, no. 2 (2020): 96-102.

Kementerian Koordinasi Bidang Ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi Hijau dan Perencanaa Investasi. Jakarta : Global Green Growth Institute, 2016.

Lazuardini, Pranita Mey. “Analisis Peranan Pemerintah Terhadap Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Suatu Studi di Kawasan Industri Gresik/KIG).”

Jurnal Administrasi Publik (JAP) II, no. 6 (2014) : 40-62.

Manik. Pengantar Prinsip Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta : Sinar Grafik, 2016.

Muharuddin. “Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Penanggulangan Kerusakan Lingkungan.”

JUSTISI, 2019 : 97-112.

NHT, Siahaan. Hukum Lingkungan. Jakarta : Pancuran Alam, 2009.

—. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2004.

Saleng, Abrar. Hukum Pertambangan. Yogyakarta : UII Press, 2004.

Santoso, Taufik Imam. Politik Hukum Amdal : Amdal Dalam Perspektif Hukum Lingkungan dan Administrasi. Vol. I. Malang : Setara Press, 2009.

Sood, Muhammad. Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta Timur : Sinar Grafika, 2019.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup

Referensi

Dokumen terkait

Formulasi Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak pidana Lingkungan Hidup Menurut Undang-undang No 32 tahun 2009 tenrang perlindungan dan pengelolaan. Lingkungan

Pengertian Lingkungan Hidup berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan

Peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup haruslah ter- buka untuk umum, karena peran masyarakat sangat mempengaruhi kredibilitas badan

Kebijakan pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Sukoharjo yakni dilakukan dengan cara menyusun dan

Dalam undang-undang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup itu sendiri tidak memberikan definisi secara pasti tentang apa yang dimaksud dengan perbuatan melanggar hukum

Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut dengan izin PPLH adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau

Menurut UU No.32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya di singkat KLHS, adalah rangkaian analisis

mengalokasikan anggaran yang memadai untuk membiayai: kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup program pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup mengalokasik