INSTRUMEN-INSTRUMEN KEBIJAKAN
INSTRUMEN-INSTRUMEN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Cec
Cecep
ep
Ami
Ami
nud
nudin
in
K
K
ul
ul
ia
ia
h
h
6
6
Ke
Instrumen-Instrumen Kebijakan
Instrumen-Instrumen Kebijakan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup
(P
(Psl 14
sl 14 UU 32
UU 32/2
/200
009)
9)
a
a))
K
KLLH
HS
S;;
b
b))
tta
atta
a rru
ua
an
ng
g;;
cc))
b
ba
akku
u m
mu
uttu
u lliin
ngk
gku
un
ng
ga
an
n h
hiid
du
up
p;;
d)
d)
kr
krit
iter
eria
ia ba
baku
ku kker
erus
usak
akan
an li
ling
ngku
kung
ngan
an hi
hidu
dup;
p;
e
e))
a
am
md
da
all;;
ff))
U
UK
KLL--U
UP
PLL;;
g
g))
p
pe
erriizziin
na
an
n;;
---h)
h)
in
inst
stru
rume
men
n ek
ekon
onom
omi l
i lin
ingk
gkun
ung
gan
an hi
hidu
dup;
p;
i)
i)
pe
perrat
atur
uran
an pe
peru
rund
ndan
ang-u
g-und
ndan
anga
gan b
n ber
erba
basi
sis l
s lin
ingk
gkun
unga
gan h
n hid
idup
up;;
j)
j)
anggaran be
anggaran berbasis lingku
rbasis lingkungan hidup;
ngan hidup;
kk))
an
anal
alis
isis
is rriisi
sikko l
o lin
ingk
gku
ung
ngan
an h
hid
idu
up
p;;
ll))
a
au
ud
diit
t lliin
ng
gkku
un
ng
ga
an
n h
hiid
du
up
p;
; d
da
an
n
m)
m)
inst
instrum
rumen
en lain
lain sesuai
sesuai deng
dengan
an kkebut
ebutuhan
uhan dan/
dan/atau
atau perk
perkemb
embanga
angan il
n ilmu
mu
pengetahuan.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
•
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program (Psl 15 (1) UU 32/2009).
•
Beberapa Peraturan Terkait:
–
Pasal 15
–
18 UU 32/2009
–
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam
Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
–
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun
2011 Tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.
Rencana pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program (RTRW, RPJP, RPJM)
Prinsip pembangunan
berkelanjutan menjadi
dasar dan terintegrasi
Pengkajian
pengaruh
Perumusan
Alternatif
Rekomendasi
Perbaikan
KLHS
Daya dukung dan daya
tampung sudah
terlampaui ?
Perbaiki
ya
segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
tidak diperbolehkan lagi
KLHS memuat kajian antara lain: a. kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;
b. perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;
c. kinerja layanan/jasa ekosistem; d. efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
e. tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan f. tingkat ketahanan dan potensi
Tata Ruang
Beberapa Peraturan Terkait (Psl 19 UU 32/2009, UU 26/2007 Tentang Penataan Ruang,
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 Tentang Bentuk Dan Tata Cara Peran
Masyarakat Dalam Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010
Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang).
KLHS
RTRW
Memperhatikan daya
dukung dan daya
tampung LH
Baku Mutu Lingkungan Hidup
Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku
mutu lingkungan hidup (Pasal 20 UU 32/2009).
Baku mutu air, baku mutu air
laut, baku mutu udara
ambien dan baku mutu lain
sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan
teknologi didelegasikan untuk
diatur dalam
Peraturan
Pemerintah
.
Baku mutu air limbah,
baku mutu emisi dan baku
mutu gangguan
didelegasikan untuk diatur
dalam
peraturan menteri
.
Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup
Untuk menentukan terjadinya kerusakan lingkungan hidup, ditetapkan kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup (Psl 21 UU 32/2009)
Kriteria baku kerusakan ekosistem
kriteria baku kerusakan akibat perubahan
iklim.
Amdal
Dampak penting ditentukan berdasarkan
kriteria:
a. besarnya jumlah penduduk yang akan
terkena dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak
berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup
lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak;
dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Usaha dan/atau
kegiatan
Dampak Penting
Lingkungan hidup
Kriteria usaha an/atau
kegiatan yang
berdampak penting
yang wajib dilengkapi
dengan amdal (Psl 23
UU 32/2009)
Amdal
Beberapa Peraturan Terkait: Psl 22
–
33 UU 32/2009, PP 27/2012 ttg Izin Lingkungan,
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 Tentang Tata Laksana
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin
Lingkungan, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012
Tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan
Hidup dan Izin Lingkungan, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Dokumen
amdal
Dinilai oleh
Komisi Amdal
Keputusan
kelayakan/
ketidaklayakan
lingkungan hidup
Disusun pemrakarsa
Disusun Pihak Lain
Wajib memiliki
sertifikat
kompetensi
Wajib memiliki
lisensi
UKL-UPL
•
Beberapa Peraturan Terkait (Psl 34
–
35 UU
32/2009, PP 27/2012 ttg Izin Lingkungan)
usaha dan/atau kegiatan
Tidak wajib memiliki
UKL-UPL
Wajib memiliki SPPL
wajib amdal
Tidak wajib amdal
wajib UKL-UPL
Perizinan
Beberapa Peraturan Terkait: Psl 36
–
41 UU 32/2009, PP 27/2012 ttg Izin Lingkungan
Wajib memiliki amdal atau
UKL-UPL
Wajib memiliki izin lingkungan.
keputusan kelayakan lingkungan
hidup/rekomendasi UKL-UPL
Persyaratan izin usaha dan/atau
kegiatan.
Izin lingkungan dapat
dibatalkan oleh
penerbit izin atau
keputusan PTUN
Dalam hal izin
lingkungan dicabut,
izin
usaha dan/atau
kegiatan dibatalkan
Izin lingkungan wajib
mencantumkan
persyaratan yang
dimuat dalam
keputusan
kelayakan lingkungan
hidup atau
rekomendasi UKL-UPL
INSTRUMEN-INSTRUMEN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP
•
Instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah
seperangkat kebijakan ekonomi untuk
mendorong Pemerintah, pemerintah daerah,
atau setiap orang ke arah pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
•
Dalam rangka melestarikan fungsi lingkungan
hidup, Pemerintah dan pemerintah daerah
wajib mengembangkan dan menerapkan
instrumen ekonomi lingkungan hidup.
Instrumen ekonomi
perencanaan
pembangunan dan
kegiatan
ekonomi
pendanaan lingkungan
hidup
insentif dan/atau disinsentif
• neraca sumber daya alam
dan lingkungan hidup;
• penyusunan produk
domestik bruto dan produk domestik regional bruto yang mencakup penyusutan
sumber daya alam dan
kerusakan lingkungan hidup;
• Mekanisme
kompensasi/imbal jasa lingkungan hidup antardaerah; dan
• internalisasi biaya lingkungan
hidup • dana jaminan pemulihan lingkungan hidup; • dana enanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan dan pemulihan lingkungan hidup; dan • dana amanah/bantuan untuk konservasi
• pengadaan barang dan jasa yang
ramah lingkungan hidup;
• penerapan pajak, retribusi, dan subsidi
lingkungan hidup;
• pengembangan sistem lembaga
keuangan dan pasar modal yang ramah lingkungan hidup;
• pengembangan sistem perdagangan
izin pembuangan limbah dan/atau emisi;
• pengembangan sistem pembayaran
jasa lingkungan hidup;
• pengembangan asuransi lingkungan
hidup;
• pengembangan sistem label ramah
lingkungan hidup; dan
• sistem penghargaan kinerja di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingku hidup
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP
•
Setiap penyusunan peraturan
perundangundangan pada tingkat nasional
dan daerah wajib memperhatikan
perlindungan fungsi lingkungan hidup dan
prinsip perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Undang-Undang ini. (Pasal
44)
ANGGARAN BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP
Pemerintah
DPR
Pemerintah Daerah
DPRD
wajib
mengalokasikan anggaran yang
memadai
untuk membiayai:
kegiatan
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
program
pembangunan yang
berwawasan
lingkungan hidup
mengalokasik
an anggaran
dana alokasi
khusus
lingkungan
hidup yang
memadai
untuk
diberikan
kepada
daerah yang
memiliki
kinerja
perlindungan
dan
pengelolaan
lingkungan
hidup yang
baik
Psl 45,
46 UU
32/200
9
dalam rangka pemulihan kondisi lingkungan hidup yang kualitasnya telah mengalami pencemaran dan/atau kerusakan pada saat undang-undang ini ditetapkan, Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengalokasikan anggaran untuk pemulihan lingkungan hidup.ANALISIS RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi:
•
menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup,
•
ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan,
dan/atau
•
kesehatan dan keselamatan manusia
Psl 47 UU 32/2009
wajib
melakukan analisis
risiko lingkungan
hidup.
Meliputi:
a. pengkajian risiko;
b. pengelolaan risiko; dan/atau
c. komunikasi risiko.
prosedur yang antara lain
digunakan untuk mengkaji
pelepasan dan peredaran produk
rekayasa genetik dan
pembersihan (clean up) limbah
B3.
AUDIT LINGKUNGAN HIDUP
Pemerintah mendorong penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan untuk melakukan audit lingkungan hidup dalam
rangka meningkatkan kinerja lingkungan hidup
Sukarela
(Psl 48 UU
32/2009)
Wajib
(Psl 49,
50 UU
32/2009)
Berkala
b. penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
menunjukkan ketidaktaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
a. usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko
tinggi terhadap lingkungan hidup;
Penanggung
jawab
usaha/kegiatan
wajib
melaksanakan
Menteri dapat
Menugasi pihak
ketiga yang
independen
Menteri
mengumumkan
hasil audit.
Tidak dilaksanakan ?AUDIT LINGKUNGAN HIDUP
Dilaksanakan oleh auditor lingkungan hidup
Wajib memiliki sertifikat kompetensi auditor
lingkungan hidup.
Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi kompetensi
INSTRUMEN LAIN
•
Sertifikasi Kompetensi Penanggungjawab
Pengendalian Pencemaran
•