• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS INTERTEKSTUAL NOVEL DROP OUT KARYA ARRY RISAF ARISANDI DENGAN

3.3 Hubungan Intertekstual Unsur Tokoh dan Penokohan

Tokoh-tokoh dalam DO yang menransformasikan dari CKB ialah tokoh Anton, Bu Yusnita, Erika, Kusno, dan Pak Gunawan. Tokoh tersebut memiliki peran masing-masing. Anton yang diketahui sebagai tokoh utama berperan sebagai media atas permasalahan yang ada, dalam novel CKB Anton juga berperan sebagai tokoh pemecah masalah. Bu Yusnita berperan sebagai pelaku timbulnya masalah, ia mempersulit Anton dengan alasan menaruh perasaan suka terhadap Anton. Sebelumnya diceritakan Bu Yusnita akan mengadakan rapat untuk mengeluarkan Anton dari kampus. Sementara Erika dalam novel CKB berperan sebagai pendukung timbulnya masalah baru, kehadiran Erika membuat Anton dihadapkan pada pilihan yang sulit. Anton mencintai tiga wanita sekaligus yaitu Marini, Erika, dan Bu Yusnita. Tokoh Kusno berperan sebagai saksi atas semua permasalahan yang dihadapi Anton, tetapi Kusno juga memiliki peran sebagai pemecah masalah rumitnya percintaan Anton dengan Marini. Pak Gunawan berperan sebagai tokoh tritagonis, ia menjadi penengah terjadinya konflik antara Anton dengan Bu Yusnita. Anton selalu mendapatkan dukungan dan nasehat dari Pak Gunawan apabila Anton melakukan keteledoran.

Dalam DO, peran-peran tersebut muncul dengan adanya tokoh Jemi, Leah, dan Doktor M. Meski jumlah tokoh pada novel DO lebih sedikit, tetapi

tokoh-85

tokoh tersebut memiliki peran yang serupa dan menunjukkan adanya kesejajaran dengan kelima tokoh dalam novel CKB. Berikut hubungan masing-masing tokoh.

3.3.1 Tokoh Pemicu Penyelesai Masalah

Tokoh Kusno dan Pak Gunawan dalam CKB di transformasikan dalam DO sebagai Leah dengan beberapa kesamaan dan perbedaan. Ketiga tokoh berperan sebagai pemicu terselesaikannya permasalahan yang terjadi pada tokoh utama. Kusno yang diceritakan sebagai sahabat Anton, Pak Gunawan sebagai dekan di Fakultas Antropologi kampus Gadjah Mada. Sementara tokoh Leah dalam DO merupakan senior yang telah lulus dan menjadi dosen Akuntansi Jemi. Leah menjadi pendamping Jemi dalam menghadapi masalah baik di lingkungan kampus maupun pada kehidupan Jemi sehari-hari.

Perbedaan antara tokoh Kusno serta Pak Gunawan dalam CKB dengan Leah pada DO terdapat pada bentuk tindakan yang memicu munculnya solusi pada konflik-konflik yang terjadi pada tokoh utama. Kusno dan Pak Gunawan menjadi salah satu penyelesai masalah dengan selalu memberikan nasihat, motifasi pada Anton. Namun, tokoh Kusno memiliki pengaruh besar atas satu permasalahan yang dihadapi Anton. Kusno mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik dengan menjalin hubungan yang tidak disengaja dengan Marini. Meski awalnya sulit diterima oleh Anton, tetapi setelah berpikir dengan tenang akhirnya Anton menyadari bahwa cintanya dengan Marini sudah mengalami penurunan. Anton selalu mengabaikan Marini karena sibuk dengan oraganisasi kampus.

86

Anton yang juga terancam DO mendapat dukungan psikologis dari Pak Gunawan, beliau berusaha menengahi pertikaian Anton dengan Bu Yusnita.

Leah pada novel DO memicu terselesaikannya masalah karena ia memberikan dukungan kepada Jemi, Leah memberikan bimbingan belajar secara personal terhadap Jemi. Jemi yang semula pemalas, berperilaku buruk dan kacau, perlahan menjadi berubah. Latihan soal yang diberikan oleh Leah serta motifasi yang terus-menerus diberikan membuat Jemi berani menghadapi mata kuliah Statistika, mata kuliah yang menjadi momok bagi Jemi.

3.3.2 Tokoh Pemecah Masalah

Anton, tokoh pemecah masalah dalam CKB, berprofesi sebagai seorang mahasiswa. Anton yang semula terbelit masalah dengan Bu Yusnita akibat hubungan yang kurang baik antara kedua tokoh tersebut, mampu mengubah keadaan dengan menuruti nasihat yang diberikan Pak Gunawan dengan berusaha mendekati dan mengambil hati dosen killer, Bu Yusnita. Sosok Anton yang memang dikenal sebagai mahasiswa ganteng, cerdas dan populer dikalangan mahasiswa membuat luluh hati Bu Yusnita. Hubungan yang mulai membaik mulai terjalin antara Anton dan Bu Yusnita, sampai-sampai Bu Yusnita memiliki perasaan suka terhadap Anton. Hal itulah yang menjadi alasan kenapa selama ini Bu Yusnita sinis dan terkesan mempersulit Anton. Anton yang telah terhindar dari DO tanpa disadari juga membalas perasaan suka yang dimiliki Bu Yusnita. Beralih dari permasalahan antara Anton dengan Bu Yusnita, Anton menyadari bahwa hubungannya yang selama ini terabaikan dengan Marini menemukan titik

87

terang. Karena adanya momen penelitian di daerah Dieng, Marini mulai dapat melepaskan Anton dan menjalin hubungan yang tidak disengaja dengan Kusno yang tiada lain adalah sahabat Anton.

Sosok Anton dalam novel CKB ditransformasikan ke dalam novel DO dengan adanya tokoh Jemi. Jemi yang merupakan tokoh utama sama-sama memiliki peran penting, yaitu mampu memecahkan masalah dan menjadi kunci penyelesaian konflik dalam lingkungan kampus. Jemi yang juga terancam DO mampu mengubah kebiasaan buruknya dengan giat belajar dan menjalani saran serta bimbingan dari Leah. Romansa percintaan juga timbul antara dosen dan mahasiswa. Dalam novel DO Jemi yang sudah sejak lama menaruh perasaan suka terhadap Leah mendapat tanggapan yang positif, tetapi tak berujung pada kelanjutan hubungan yang berstatus. Keseharian Jemi dan Leah yang sering dihabiskan bersama untuk melakukan proses bimbingan belajar akhirnya menumbuhkan semangat Jemi untuk segera lulus.

3.3.3 Tokoh Pemicu Timbulnya Masalah

Tokoh Bu Yusnita dalam novel CKB ditransformasikan dalam novel DO menjadi tokoh Doktor M. Tokoh Bu Yusnita dan Doktor M merupakan tokoh antagonis yang bertanggung jawab atas konflik yang terjadi pada kedua novel. Kedua tokoh memiliki kesamaan, Doktor M dan Bu Yusnita sama-sama memiliki jabatan sebagai dosen, yaitu sifat subjektif dan menggunakan jabatan sebagai alat tercapainya tujuan mereka menjadi salah satu persamaan kedua tokoh tersebut. Bu Yusnita yang telalu sinis dan tidak adil terhadap Anton menimbulkan konflik

88

batin pada diri Anton, sampai-sampai Anton melakukan protes. Protes yang dilakukan Anton semakin menyulut perseteruan yang terjadi. Bu Yusnita menuntut agar Anton dikeluarkan dari kampus karena dianggap telah menyepelekan dan menghina Bu Yusnita.

Doktor M pada novel DO sama-sama merupakan tokoh antagonis, Doktor M merupakan tokoh yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan keinginannya. Lagi-lagi unsur akademik yang dipertontonkan dalam novel ini. Doktor M selaku dosen Statistika mengetahui hubungan antara Jemi dengan Leah. Doktor M merasa yakin dapat memanfaatkan keadaan Jemi yang sangat membutuhkan kelulusan dalam mata kuliah Statistik. Doktor M yang sangat terobsesi dengan Leah memberikan pilihan yang sulit kepada Jemi. Bila ingin mendapat kelulusan, Jemi harus membantu menjalin hubungan antara Doktor M dengan Leah. Apabila Jemi menolak keinginan Doktor M, Jemi terancam DO. Doktor M mengatakan bahwa Jemi tak akan mampu melewati ujian Statistika. Jemi sangat kebingungan, di satu sisi ia sangat menyukai Leah, tetapi di sisi lain Jemi juga sangat membutuhkan kelulusan khususnya pada mata kuliah yang sangat ia takuti yaitu Statistika. Awalnya Jemi menyetujui tawaran Doktor M dengan mengorbankan perasaan sukanya terhadap Leah, tetapi kemudian Jemi memutuskan untuk tidak melanjutkan kesepakatan dengan Doktor M. Jemi merasa tidak rela apabila harus menyerahkan Leah pada Doktor M dan memutuskan untuk menjalani ujian Statistika dengan cara yang benar. Selain itu, Jemi juga ingin tetap mencintai Leah.

89 3.4 Hubungan Intertekstual Unsur Latar

Novel DO dan novel CKB memiliki kesamaan pada unsur latar. Kedua novel tersebut sama-sama berlatar di lingkungan pendidikan khususnya tingkat perguruan tinggi.

Keterkaitan unsur latar memiliki perbedaan secara geografis. Novel DO berlatar tempat di kota Bandung, sementara novel CKB latar tempat digambarkan di kota Yogyakarta yang pada masa itu sampai saat ini dikenal sebagai Kota Pelajar.

Latar sosial yang ada dalam kedua novel ini memiliki kemiripan, yaitu kehidupan kaum muda (mahasiswa) yang identik dengan tingkat kebebasan yang mencapai puncak, didampingi dengan gaya hidup terbuka tanpa mengenal batas dan tanggung jawab. Tokoh Jemi dan Anton yang sama-sama menjadi mahasiswa yang berada pada tingkat akhir. Status tersebut membuat mereka berusaha untuk menyelesaikan studi, berjuang menghadapi segala permasalahan yang timbul baik dari diri tokoh tersebut maupun dari tokoh lain yang mendukung timbulnya permasalahan.