• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.7. Hubungan Jarak Sumur Gali Dengan TPA Terhadap Kandungan Nitrat Tabel 4.120 Hasil Uji Normalitas Jarak Sumur Terhadap TPA dan

Kandungan Nitrat (NO3-) Variabel Kolmogorov Smirnov Keterangan n Sig. Jarak Sumur Terhadap TPA 68 0,238

Data Berdistribusi Normal Kandungan Nitrat 68 0,342 Data Berdistribusi Normal

Hasil analisa data dengan menggunakan Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov), jika diperoleh p >0,05artinya data berdistribusi normal. Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa nilai p jarak sumur terhadap TPA (0,238) > 0,05 artinya data jarak sumur terhadap TPA berdistribusi normal. Sedangkan nilai p kandungan Nitrat (0,342) < 0,05 artinya data kandungan nitrat berdistribusi normal. Karena hasil analisa kedua variabel berdistribusi normal, maka untuk menguji hubungan jarak sumur gali dengan TPA terhadap kandungan nitrat digunakan Uji Korelasi Pearson.

Tabel 4.21 Korelasi Pearson Variabel Jarak Sumur Terhadap TPA dan Kandungan Nitrat pada Air Sumur Gali Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

Variabel Koefisien Korelasi (r) p

Jarak Sumur Terhadap

TPA 0,515 0,0001

Kandungan Nitrat

Berdasarkan Tabel 4.19 diatas menunjukkan hasil uji statistik korelasi Pearson diperoleh nilai p = 0,0001 < 0,05 artinya ada hubungan jarak sumur gali dengan TPA terhadap kandungan nitrat pada air sumur gali masyarakat di Desa Namo Bintang. Hubungan yang terbentuk adalah hubungan positif (semakin jauh jarak sumur dari TPA maka kandungan nitrat dalam air sumur gali semakin tinggi).

Tabel 4.22 Hasil Analisis Linear Sederhana Jarak Sumur Terhadap TPA dan Kandungan Nitrat pada Air Sumur Gali

Variabel B R R Square

Konstanta 1,683

0,515 0,265

Kandungan Nitrat 0,005

Tabel 4.20 menunjukkan bahwa koefisien korelasi (R) dari persamaan regresi adalah 0,515 artinya variabel jarak sumur terhadap TPA mempunyai pengaruh sedang terhadap kandungan nitrat pada air sumur gali. Koefisien determinan (R Square) adalah 0,265 yang artinya sekitar 26,5 % kandungan nitrat dapat dipengaruhi oleh jarak sumur terhadap TPA dan sisanya oleh sebab yang lainnya. Besarnya koefisien dan konstanta model estimasi berupa model regresi sederhana dengan satu variabel kandungan nitrat adalah 1,683 dan 0,005.

Gambar 3 Grafik Scatter PlotHubungan Jarak Sumur Gali dengan TPA TerhadapKandungan Nitrat

0,00 250,00 500,00 750,00 1000,00

Jarak Sumur Gali dengan TPA

2,00 4,00 6,00 Nitrat 

Nitrat = 1,68 + 0,00 * Jarak Sumur Gali ke TPA R-Square = 0,26

Oleh karena itu model estimasinya adalah : Y = 1,683 + 0,005 X

Dimana : Y = estimasi kandungan Nitrat X = jarak sumur gali dengan TPA

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Konstruksi Sumur Gali

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan terhadap 68 sumur gali yang menjadi sampel dilihat bahwa ternyata sumur gali di Desa Namo bintang masih banyak yang belum memenuhi syarat konstruksi sumur gali yakni sebesar 97,1 % (66 sumur).

Sumur gali yang memenuhi syarat konstruksi tentunya memiliki semua sarana konstruksi sumur gali seperti dinding/cincin sumur gali, bibir sumur gali, lantai sumur gali, saluran pembuangan air limbah, tutup sumur gali dan juga terhindar dari sumber pencemaran seperti septic tank, kandang ternak, saluran pembuangan air limbah, dan tumpukan sampah. Adapun tujuan dipenuhinya semua persyaratan konstruksi sumur adalah untuk menjaga kualitas air sumur seperti kualitas fisik, kimia serta bakteriologis agar terhindar dari pencemaran yang berasal dari dalam tanah maupun pencemaran dari luar sumur gali.

Penelitian menunjukkan bahwa dinding/cincin sumur gali yang memenuhi syarat (dinding/cincin sumur gali ≥ 3 meter dari permukaan tanah serta kedap air) sebanyak 89,70 %. Berdasarkan Pedoman Upaya Penyehatan Air Puskesmas terhadap sumur gali, dikatakan bahwa dinding sumur gali yang telah memenuhi syarat kesehatan adalah dinding sumur gali yang telah memiliki dinding yang kedap air dan kedalamannya minimal 3 meter dari permukaan tanah, hal ini didasarkan pada kemampuan bakteri patogen menembus tanah secara vertikal sedalam 3 meter. Apabila kedalaman dinding/cincin sumur gali tidak mempunyai kedalaman 3 meter

akan dapat menyebabkan bakteri patogen menembus tanah dan air yang dihasilkan oleh sumur gali akan menurun kualitasnya. Apabila hal ini terjadi serta tidak disertai dengan pengolahan yang tepat, maka air dapat menjadi sumber penyakit seperti diare, penyakit kulit dan sebagainya.

Menurut Chandra (2007) dinding sumur gali yang memenuhi persyaratan sanitasi adalah dinding sumur yang kokoh dan berbahan kedap air, tujuannya sebagai proteksi/ pelindung terhadap bakteri-bakteri patogen maupun non-patogen yang ada dalam tanah, sehingga kualitas air dapat terjaga dan tidak tercemar. Untuk itu sumur harus didukung oleh dinding/cincin sumur paling tidak sedalam 6 meter serta dilapisi batu yang disemen, serta disertai bibir sumur gali yang tingginya minimal 80 cm dari permukaan tanah.

Observasi terhadap sumur gali masyarakat ditemukan ternyata bibir sumur gali yang tidak memenuhi syarat sebanyak 50,0 %. Bibir sumur gali yang memenuhi syarat konstruksi adalah bibir sumur gali yang mempunyai ketinggian ≥ 80 cm dari permukaan tanah dan terbuat dari bahan kedap air. Tujuannya agar air sumur gali terlindung dari kontaminasi air kotor dari luar sumur dan tidak membahayakan seseorang yang akan mengambil air sumur gali. Terutama anak-anak yang dikhawatirkan dapat terjatuh kedalam sumur.

Sedangkan bibir sumur gali yang tidak memenuhi syarat konstruksi adalah bibir sumur gali yang ketinggiannya < 80 cm, terbuat dari bahan kedap air atau bibir sumur gali yang ketinggiannya < 80 cm dari permukaan tanah serta tidak terbuat dari bahan kedap air.

Selain dinding dan bibir sumur, lantai sumur gali juga menjadi salah satu syarat konstruksi sumur gali yang saniter. Dari tabel 4.5 yang telah disajikan dapat dilihat bahwa lantai sumur gali yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 80,8 % (55 sumur). Lantai sumur gali yang tidak memenuhi syarat seperti lantai kedap air namun lebarnya < 1 meter dari sumur gali, akan dapat menyebabkan air kotor bekas pemakaian tergenang disekitar sumur gali dan merembes masuk ke dalam sumur menyebabkan terjadi pencemaran air sumur gali.

Menurut Chandra (2007) lantai sumur gali yang memenuhi syarat adalah lantai sumur gali yang lebarnya minimal 1 meter dari tepi bibir sumur ke seluruh jurusan melingkari sumur dan terbuat dari bahan yang kedap air yang bertujuan agar air limbah yang berasal dari sumur gali tidak merembes kedalam sumur gali. Serta memiliki kemiringan sekitar 10 derajat kearah tempat pembuangan air (drainase).

Tutup sumur gali juga menjadi hal penting untuk menjaga kualitas air sumur gali, karena tutup sumur gali yang rapat dan terjada dapat mencegah kontaminasi langsung pada sumur serta menghindari resiko kecelakaan. Dari 68 sumur gali yang dijadikan sampel, hanya 24 sumur gali yang memiliki tutup atau sebanyak 35,3 %. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor ketidaktahuan masyarakat bahwa tutup sumur dapat menjadi pencegah pencemaran juga kecelakaan yang mungkin terjadi

Hal-hal penting lainnya yang berkontribusi dalam mempengaruhi kuaitas air sumur yaitu sumber-sumber pencemaran seperti septic tank, tempat pembuangan sampah, dan kandang ternak harus berjarak minimal 10 meter dari sumur gali. Dari Tabel 4.10 yang telah disajikan dapat diketahui bahwa jarak sumur gali dengan septic tank yang tidak memenuhi syarat sebanyak 51,5 % (35 sumur) sedangkan jarak sumur

gali dengan sumber pencemaran lain seperti tumpukan sampah, yang tidak memenuhi syarat 4,4 % (3 sumur), dan jarak sumur gali dengan kandang ternak yang tidak memenuhi persyaratan sebanyak 16,2% (11 sumur).

Jarak minimal 10 meter ini bertujuan agar sumur gali terhindar dari berbagai pencemaran yang mungkin dapat merembes ke air sumur melalui tanah. Sejalan dengan Entjang (2000), selain jarak minimal 10 meter juga diusahakan agar sumur gali letaknya tidak berada di bawah tempat-tempat sumber pengotoran dan jangan dibuat di tanah rendah yang mungkin terendam bila banjir (hujan). Di Desa Namo Bintang masih banyak persyaratan yang belum dipenuhi, sehingga kemungkinan pencemaran yang dapat menurunkan kualiatas air akan semakin meningkat.

5.2. Pengukuran Jarak Sumur Gali Terhadap Tempat Pembuangan Akhir

Dokumen terkait