• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

K. Membenahi sarana dan prasarana dasar wilayah

Berdasarkan analisis SWOT di atas maka prospek pengembangan wilayah Kecamatan Wasile Timur sebagai kawasan Agropolitan secara keseluruhan memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Pada pengembangan agropolitan perlu mendapat perhatian pada pengembagan infastruktur fisik dasar wilayah yang dapat menunjang pengembangan agropolitan. Hal ini bahwa infrastruktur fisik wilayah

dasar sangat memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan agropolitan di wilayah Kecamatan Wasile Timur. Oleh karena itu, perlu adanya strategi pengembangan agropolitan Kecamatan Wasile Timur adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung dalam pengembangan agropolitan misalnya air bersih, perbaikan jalan, ini akan memberikan tingkat aksesibilitas yang tinggih di Kecamatan Wasile Timur sehingga mempengaruhi pergerakan barang dan jasa baik dari internal wilayah maupun dari eksternal wilayah Kabupaten Halmahera Timur khususnya wilayah Kecamatan Wasile Timur, serta tempat pengolahan hasil-hasil pertanian sebelum dipasarkan.

2. Menjadikan sektor pertanian sebagai sektor yang dapat berkonstribusi perekonomian daerah dalam pengembangan wilayah dalam hal ini pemerintah Kabupaten Halmahera Timur.

3. Memanfaatkan potensi pertanian yang di wiayah Kecamatan Wasile Timur untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian penduduk sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.

4. Peran pemerintah Kabupaten Halmahera Timur serta membangun kerja sama antara masyarakat dalam pengembangan wilayah agropolitan.

5. Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur membuat kebijakan dalam memberikan pedoman teknis pengembangan agropolitan

172 (Master Plan Agropolitan) sehingga dapat di jadikan acuan dalam pengelolahan sektor pertanian dengan baik.

BAB V PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang diambil berdasarkan hasil analisis dari rumusan masalah pada Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur, sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis potensi pertanian di Kecamatan Wasile Timur yang berpotensi dapat mengekspor hasil pertanian daerah guna mendukung pengembangan kawasan Agropolitan Wasile Timur dengan nilai LQ > 1, antara lain ; Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura (Sayur-sayuran) Tanaman Buah-Buahan, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan yang tersebar di 8 Desa yang ada di Kecamatan Wasile Timur

2. Berdasarkan hasil analisis SWOT didapatkan strategi pengembangan kawasan Agropolitan Kecamatan Wasile Timur berada pada kuadran I dengan formulasi antara Kekuatan (strength) dan peluang (opportunity)

B. Saran

1. Diperlukan peningkatan sektor pertanian dengan memaksimalkan potensi sektor unggulan meliputi; tanaman pangan, hortikultura,

174 perkebunan, peternakan, perikanan, untuk mengembangkan perekonomian masyarakat di Kecamatan Wasile Timur.

2. Meningkatkan pembangunan sarana, prasarana, infrastruktur agropolitan yang terbangun dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas. Menyediakan bangunan yang belum tersedia seperti;

gudang penyimpanan hasil pertanian, sarana promosi dan pusat informasi pengembangan agribisnis.

3. Penelitian ini mengenai pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur belumlah sempurna untuk itu dibutuhkan penelitian selanjutnya mengenai sistem distribusi dan pemasaran agropolitan di Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan : Tinjauan Kritis. P4Wpress. Bogor

Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Departemen Pertanian.

2002. Pedoman umum Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pedoman Program Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan. Proyek Pengembangan Kelembagaan Agribisnis dan Sumberdaya Manusia Pertanian Pusat. Bogor

Badan Pusat Statistik (BPS). 2015. Kabupaten Halmahera Timur

Hastuti, H. I. 2001. Model Pengembangan Wilayah dengan Pngembangan Agropolitan. Tesis S2. Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan IPB. Bogor.

Hasan. 2003. Model Tata Ruang Kota Tani yang berorientasi Ekonomi dan Ekologis (Studi Kasus di Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan). [Disertasi]. Program Pascasarjana, IPB. Bogor

Mercado, R.G. 2002. Regional Development in The Philippine: A Review of Experience, State of The Art and Agenda for Research and Action, Discussion Paper Series. Phillipine Institute for Development Studies.

Meadows, D.H. 1982. Batas-Batas pertumbuhan. Gramedia. Jakarta Pranoto, S. 2005. Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan Melalui Model

Pengembangan Agropolitan. Disertasi Program Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

Prayitno, B. 2004. The Construction of agropolitan in Archipelagic network context. Paper on International Seminar. Enhancing Equity development Between Rural-Urban area. Through Secondary City Development. Ministry of Settlement and Regional infrastructure. Jakarta.

Profil Kecamatan Wasile Timur, 2015, Kabupaten Halmahera Timur

Rangkuti F. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Rustiadi, Ernan, S. Hadi. 2004. Pengembangan Agropolitan Sebagai Strategi Pembangunan Perdesaan dan Pembangunan Berimbang. Di dalam: Pengembangan Agropolitan Sebagai Strategi Pembangunan Perdesaan di Wilayah Secara Berimbang. Bogor, 20 Agustus 2004. Bogor: Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB.

Rustiadi, Ernan., Dardak, Emil Elestiano. 2007. Agropolitan: Strategi Pengembangan Pusat Pertumbuhan pada Kawasan Perdesaan. Katalog Dalam Terbitan Perpustakaan Nasional RI.

Bogor: Ditjen Penataan Ruang bekerjasama Crestpen Press.

Rustiadi, Ernan, Sugimin Pranoto. 2007. Agropolitan: Membangun Ekonomi Perdesaan. Bogor: Crestpen Press.

Rustiadi E., Saefulhakim S., dan Panuju. DR. 2011. Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah. Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, anggota IKAPI DKI Jakarta. Jakarta RTRW Kabupaten Halmahera Timur 2010-20129

Saefulhakim, S. 2004. Pengembangan Agropolitan Memacu Pembangunan Ekonomi Regional Melalui Keterkaitan Desa-Kota. Makalah pada Diskusi. Workshop dan Seminar Nasional Pengembangan Agropolitan Sebagai Strategi Pembangunan Perdesaan dan Wilayah Secara Berimbang. Bogor 3 Agustus 2004. Penyelenggara: Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah IPB.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis: Penerbit CV. Alfabeta:

Bandung

Tarigan, R. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT Bumi Aksara.

Jakarta

Undang-Undang No : 26 Tahun 2007. Tentang Penataan Ruang

Warpani, Suwardjoko. 1984. Analisis Kota dan Daerah. Bandung: Penerbit ITB.

Yudhoyono, S.B. 2004. Pembangunan Pertanian dan Perdesaan Sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran. Analisis Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Lampiran : I

Tabel : Hasil Analisis Komoditi Tanaman Pangan Desa Dakaino Kecamatan Wasile Timur

Penyelesaian LQ : 𝐿𝑄 =Si / Ni

S / N = Si /S Ni / N

= 963/5.595

969/ 6.480= 963/969 5.595/6.480

=0,172118

0,149537 = 1,151006 =0,993808 0,863426

= 1,151006

= 1,15

No Jenis Komoditi Produksi Desa (Ton/Ha)

Produksi Kecamatan

(Ton)

Nilai LQ

1 Padi Sawah 963 5.595 1,15

2 Padi Ladang - 16

3 Jagung - 161

4 Ubi Kayu 89

5 Ubi Jalar - 92

6 Kacang Hijau - 180

7 Kacang Kedelai - 294

8 Kacang Tanah 6 53 0,75

JUMLAH 969 6.480

Lampiran : II

Tabel : Hasil Analisis Tanaman Holtikultura (Sayur-sayuran) di Desa Dakaino Kecamatan Wasile Timur

No Jenis

Komoditi

Produksi Desa (Ton/Ha)

Produksi Kecamatan

(Ton)

Nilai LQ

1 Kacang Panjang 8 61 1,163934426

2 Lombok 4 82 0,432926829

3 Bawang Merah 3 88 1,298780488

4 Petsai 10 35,5 2,5

5 Buncis 3 20,5 1,439189189

6 Terong 6 37 1,439189189

7 Tomat 28 181 1,372928177

8 Bayam 1 9 0,986111111

9 Kangkung 1 15 0,591666667

10 Ketimun - 17

11 Kubis - 12

12 Daun Bawang - 10

JUMLAH 64 568

Penyelesaian LQ : 𝐿𝑄 =Si / Ni

S / N = Si /S Ni / N

= 8 /61

64/568= 8 /64 61/568

=0,131148

0,112676 = 1,163934 = 0,125 0,107394

= 1,163934

= 1,16

Lampiran : III

Tabel : Hasil Analisis Tanaman Holtikultura (Buah-buahan) Desa Dakaino Kecamatan Wasile Timur

No Jenis Komoditi

Produksi Desa (Ton)

Produksi Kecamatan

(Ton)

Nilai LQ

1 Mangga 14 70 1,800407332

2 Jeruk 25 250 0,900203666

3 Pisang 32,2 350 0,828187373

4 Semangka 20 120 1,500339443

5 Pepaya 2 24 0,750169722

6 Nenas - 9

7 Duku/Langsat - 40,5

8 Melon - 14

9 Rambutan 5 6,5 6,924643585

JUMLAH 98 884

Penyelesaian LQ : 𝐿𝑄 =Si / Ni

S / N = Si /S Ni / N

= 14/70

98/884= 14/98 70/884

= 0,2

0,11086 = 1,804082 =0,142857 0,079186

= 1,804082

= 1,80

Lampiran : IV

Tabel : Hasil Analisis Komoditi Perkebunan Desa Dakaino Kecamatan Wasile Timur

No Jenis Komoditi Produksi Desa (Ton/Ha)

Produksi Kecamatan

(Ton)

Nilai LQ

1 Kelapa 1005 1.014 1,70

2 Pala 62 730 0,14

3 Kopi 7 69 0,17

4 Kakao/Coklat 220 418 0,90

JUMLAH 1.294 2.231

Penyelesaian LQ :

𝐿𝑄 =Si / Ni

S / N = Si /S Ni / N

= 1005/1.014

1.294/2.231=1005/1.294 1.014/2.231

= 0,991124

0,580009 = 1,708809 =0,776662 0,454505

= 1,708809

= 1,70

Lampiran : V

Tabel : Hasil Analisis Potensi Ternak Desa Sido Mulyo Kecamatan Wasile Timur

No Jenis Ternak Produksi Desa (Ton/Ha)

Produksi Kecamatan

(Ton)

Nilai LQ

1 Sapi 443 3.170 0,851564149

2 Kambing 87 989 0,536038356

3 Ayam Kampung 2.709 16.309 1,012172603

4 Ayam Pedaging 160 1.886 0,516953166

5 Itik 681 2.950 1,406688708

6 Babi 98 155 3,852718541

JUMLAH 4.178 25.459

Penyelesaian LQ : 𝐿𝑄 =Si / Ni

S / N = Si /S Ni / N

= 443 /3.170

4.178/ 25.459 = 443 /4.178 3.170/25.459

=0,139748

0,164107 = 0,851564 =0,106031594 0,124513924

= 0,851564

= 0,85

Dokumen terkait