• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kekerabatan antar Jenis Korthalsia spp

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Hubungan Kekerabatan antar Jenis Korthalsia spp

Tabel matriks skoring karakter morfologi Korthalsia spp. di Sumatera terdapat pada Lampiran 4. Hasil dari analisis dengan metode UPGMA pada NTSys menghasilkan dendrogram hubungan kekerabatan berdasarkan persamaan karakter morfologi antar jenis Korthalsia spp. di Sumatera secara fenetik (Gambar 22).

Gambar 22. Dendrogram kekerabatan Korthalsia spp. di Sumatera secara fenetik Dendrogram terbentuk 2 kelompok utama. Kelompok A terdiri atas 4 jenis (Korthalsia debilis, K. paucijuga, K. rigida, dan K. rostrata) dan kelompok B terdiri atas 5 jenis (K. echinometra, K. flagellaris, K. laciniosa, K. hispida, dan K. robusta). Setiap jenis dalam kelompok memiliki hubungan yang berkaitan berdasarkan persamaan karakter morfologi dengan koefisien 0,53 - 1,00.

Kelompok A terbagi menjadi 2 percabangan, yaitu cabang I terdiri dari K. debilis, K. paucijuga, dan K. rigida, cabang II hanya terdiri dari K. rostrata dengan nilai koefisien 0,66. Keempat jenis pada kelompok A memiliki persamaan karakter morfologi. Persamaan karakter pada kelompok A yang dapat dilihat berdasarkan morfologinya adalah panjang okrea < 10 cm, bentuk buah bulat, dan panjang buah < 2 cm.

Cabang I pada kelompok A memiliki nilai koefisien 0,73. Percabangan I kelompok A mengelompokkan 3 jenis Korthalsia, yaitu K. debilis, K. paucijuga, dan K. rigida. Pengelompokan ini berdasarkan persamaan karakter morfologi, antara lain tipe okrea memeluk batang, panjang daun < 1 m, panjang anak daun < 20 cm, dan memiliki gagang anak daun.

Cabang I pada kelompok A terbagi menjadi 2 cabang, yaitu cabang pertama terdiri dari K. debilis dan K. paucijuga, cabang kedua hanya terdiri dari K. rigida.

Korthalsia debilis dan K. paucijuga memiliki nilai koefisien 0,83. Kedua jenis ini memiliki persamaan karakter morfologi, antara lain diameter batang dengan okrea < 2 cm, panjang duri < 2 cm, sebaran duri soliter, panjang daun < 1 m, posisi anak daun berseling, terdapat gagang pada anak daun, bentuk anak daun belah ketupat, panjang rakis < 50 cm, dan panjang sirus < 1 m. Namun, masih terdapat karakter morfologi yang dapat membedakan keduanya. Cabang kedua hanya terdiri dari K. rigida. Karakter yang membedakan K. rigida dengan K. debilis dan K. paucijuga, antara lain panjang gagang daun ≥ 10 cm, panjang rakis ≥ 50 cm, panjang perbungaan ≥ 50 cm, dan panjang rachillae ≥ 15 cm.

Cabang II pada kelompok A hanya terdiri dari K. rostrata. Karakter yang membedakan antara K. rostrata dengan jenis-jenis pada cabang I, antara lain diameter batang tanpa okrea ≥ 2 cm, tipe okrea menggembung, posisi anak daun berpasangan, tidak terdapat gagang anak daun, panjang anak daun ≥ 20 cm, dan panjang daun ≥ 1 m.

Kelompok B terbagi menjadi 2 percabangan, cabang I hanya terdiri dari Korthalsia echinometra dan cabang II terdiri dari 4 jenis, yaitu K. flagellaris, K. laciniosa, K. hispida, dan K. robusta dengan nilai koefisien 0,61. Kelima jenis pada kelompok B memiliki persamaan karakter morfologi, antara lain tinggi pohon ≥ 20 m, diameter batang tanpa okrea ≥ 1 cm, diameter batang dengan okrea ≥ 2 cm, panjang okrea ≥ 10 cm, panjang anak daun ≥ 20 cm, lebar anak daun ≥ 5 cm, panjang daun ≥ 1 cm, panjang rakis ≥ 50 cm, bentuk buah lonjong, dan panjang buah ≥ 2 cm.

Cabang I pada kelompok B hanya terdiri dari K. echinometra. Hal ini dikarenakan karakter morfologi K. echinometra memiliki perbedaan yang jelas dibandingkan jenis lain dalam kelompok B maupun kelompok A. Karakter yang membedakan K. echinometra dibanding jenis-jenis lainnya dari kelompok B, antara lain tipe okrea menggembung dengan panjang okrea ≥ 10 cm, sebaran duri mengelompok (cluster), bentuk anak daun pita, tepi anak daun rata (entire), bentuk ujung anak daun lancip, tidak memiliki gagang anak daun, dan lebar buah ≥ 1,5 cm. Karakter tersebut memisahkan K. echinometra dengan keempat jenis lainnya.

Cabang II pada kelompok B terdiri dari 4 jenis, yaitu K. flagellaris, K. laciniosa, K. hispida, dan K. robusta dengan nilai koefisien 0,73. Keempat jenis ini

memiliki persamaan karakter morfologi, antara lain tipe okrea yang tidak menggembung, sebaran duri pada okrea soliter, bentuk anak daun belah ketupat, bentuk ujung anak daun meruncing, bentuk tepi anak daun praemorse, terdapat gagang anak daun, dan lebar buah < 1,5 cm.

Cabang II pada kelompok B terbagi menjadi 2 percabangan, cabang pertama terdiri dari K. flagellaris dan K. laciniosa, cabang kedua terdiri dari K. hispida dan K. robusta. Karakter yang membedakan percabangan pertama dan kedua, antara lain tipe okrea, panjang duri, panjang sirus, dan lebar rachillae. Cabang pertama memiliki nilai koefisien 0,83 antara K. flagellaris dan K. laciniosa. Nilai koefisien tersebut berdasarkan pada persamaan karakter morfologi keduanya, antara lain tinggi pohon ≥ 20 m, tipe okrea memeluk batang dengan panjang okrea ≥ 10 cm, terdapat duri pada okrea dengan panjang duri < 2 cm, panjang sirus ≥ 1 m, panjang perbungaan ≥ 50 cm, dan lebar rachillae < 1 cm. Namun, kedua jenis ini masih dapat dibedakan berdasarkan bentuk anak daun K. flagellaris melanset, sedangkan bentuk anak daun K. laciniosa belah ketupat. Bentuk pangkal anak daun K. flagellaris adalah menyempit, sedangkan K. laciniosa berbentuk membaji. Jumlah anak daun K. flagellaris adalah ≥ 20, sedangkan K. laciniosa < 20. Panjang rachillae K. flagellaris adalah < 15 cm, sedangkan K. laciniosa ≥ 15 cm.

Percabangan selanjutnya pada cabang II kelompok B terdiri dari K. hispida dan K. robusta dengan nilai koefisien 0,93. Kedua jenis tersebut memiliki persamaan karakter morfologi, antara lain diameter batang tanpa okrea ≥ 1 cm, tipe okrea memanjang ke atas menjauhi batang dan tepi okrea menggulung, panjang duri ≥ 2 cm, panjang sirus < 1 m, bentuk anak daun belah ketupat, bentuk ujung anak daun meruncing dengan tepi anak daun praemorse, terdapat indumentum pada permukaan daun, warna permukaan abaksial dan adaksial anak daun berbeda, panjang perbungaan < 50 cm, dan lebar rachillae ≥ 1 cm. Kedua jenis ini memiliki banyak persamaan karakter morfologi, akan tetapi kedua jenis ini masih dapat dibedakan berdasarkan karakter lainnya. Perbedaan karakter tersebut, antara lain posisi anak daun K. hispida berseling, sedangkan K. robusta berpasangan, panjang rachillae K. hipida ≥ 15 cm, sedangkan K. robusta < 15 cm.

Berdasarkan dendrogram hubungan kekerabatan Korthalsia spp. di Sumatera dapat diketahui bahwa hubungan kekerabatan paling jauh adalah kelompok B (K.

echinometra dengan K. flagellaris, K. laciniosa, K. hispida, dan K. robusta) dengan nilai koefisien 0,61. Karakter morfologi pada K. echinometra tidak banyak dimiliki oleh jenis lain dalam kelompok B, sehingga nilai koefisien kelompok ini paling kecil di antara nilai koefisien lainnya.

Hubungan kekerabatan paling dekat di antara 9 jenis Korthalsia di Sumatera yaitu antara K. hispida dan K. robusta. Kedua jenis ini memiliki nilai koefisien 0,93 atau indeks kemiripan 93%. Semakin besar nilai koefisien antar jenis, maka semakin erat hubungan kekerabatannya. Kemiripan kedua jenis ini juga disebutkan dalam Shahimi et al. (2019) dan Dransfield (1980). Berdasarkan 30 karakter morfologi, hanya terdapat 2 karakter yang berbeda di antara kedua jenis tersebut. Karakter tersebut antara lain susunan anak daun berseling pada K. hispida dan berpasangan pada K. robusta. Selain itu terdapat perbedaan pada organ generatifnya, yaitu panjang rachillae pada K. hispida ≥ 15 cm dan < 15 cm pada K. robusta.

Dokumen terkait