• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN

Dalam dokumen PT. BPR RAGA DANA SEJAHTERA (Halaman 13-52)

BAB III PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

E. HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN

PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS

PT. BPR Raga Dana Sejahtera

1 Ade Annisa, SE 6,50%

2 Lempang Siregar, SH, M.Hum Tidak Ada

E. HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAIN, DEWAN DIREKSI DAN/ ATAU PEMEGANG SAHAM BPR

Informasi hubungan keuangan dan/ atau hubungan keluarga anggota Dewan

Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/ atau pemegang

Saham BPR posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

11 1. Hubungan Keuangan

No Nama

Dewan Komisaris

Hubungan Keuangan Anggota

Dekom Lain Direksi Pemegang Saham BPR

1 Ade Annisa, SE Tidak ada

hubungan

Tidak ada hubungan

Tidak ada hubungan 2 Lempang Siregar, SH, M.Hum Tidak ada

hubungan

Tidak ada hubungan

Tidak ada hubungan

2. Hubungan Keluarga

No Nama

Dewan Komisaris

Hubungan Keluarga Anggota

Dekom Lain Direksi Pemegang Saham BPR

1 Ade Annisa, SE Tidak ada

hubungan

Tidak ada hubungan

Ada Hubungan 2 Lempang Siregar, SH, M.Hum Tidak ada

hubungan

Tidak ada hubungan

Tidak ada

hubungan

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

12 BAB V

KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS-TUGAS KOMITE

Dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris pada BPR dengan modal inti paling sedikit Rp. 80.000.000.000,00 (delapan puluh miliar rupiah) wajib membentuk paling sedikit:

1. Komite Audit

2. Komite Pemantau Risiko

3. Komite Renumerasi dan Nominasi

Pengangkatan anggota Komite sebagaimana tersebut di atas dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.

Berdasarkan Laporan Keuangan Publikasi PT. BPR Raga Dana Sejahtera posisi

31 Desember 2019, dapat diinformasikan bahwa modal inti PT. BPR Raga Dana

Sejahtera adalah sebesar Rp.2.654.353.773, sehingga masih belum wajib

membentuk Komite-komite.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

13 BAB VI

PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Peket/ kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan komisaris dan Direksi meliputi remunerasi dalam bentuk non natura (gaji, penghasilan tetap lainnya, antara lain tantiem dan bentuk remunerasi lainnya) selama tahun 2019 sebesar Rp. 334 juta sedangkan fasilitas lain dalam bentuk natura (fasilitas tidak tetap lainnya termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, kesehatan dan fasilitas lainnya) selama tahun 2019 sebesar Rp. 0,-. Terlihat pada tabel berikut ini:

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Direksi Orang Nominal Orang Nominal Remunerasi dalam bentuk non natura

(gaji dan penghasilan tetap lainnya, al tantiem dll)

2 Rp 91 Juta 2 Rp 243 juta Fasilitas lain dalam bentuk natura/

non natura (fas. Tidak tetap lainnya, perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dll) yang tidak dapat dimiliki

2 0 2 0

Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut:

Jumlah Renumerasi per Orang dalam 1 tahun*) Jumlah Direksi

Jumlah Komisaris Di atas Rp 2 miliar

Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar Di atas Rp 500 juta s.d 1 miliar

Rp 500 juta ke bawah 2 orang 2 orang

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

14 BAB VII

RASIO GAJI TERENDAH DAN TERTINGGI

Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari BPR kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Adapun rasio gaji terendah dan tertinggi posisi 31 Desember 2019 di PT. BPR Raga Dana Sejahtera adalah sebagai berikut:

No Jabatan Gaji perbulan

Tertinggi Terendah

1 Komisaris Rp 5 Juta Rp 4,5 Juta 2 Direksi Rp 10 Juta Rp 7 Juta

3 Pegawai Rp 3,9 Juta Rp 1,8 Juta

Rasio Gaji

No Rasio Gaji Skala Perbandingan

1 Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 2,17 1,00

2 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,43 1,00

3 Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,11 1,00

4 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan Komisaris tertinggi 2,00 1,00

5 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan Pegawai tertinggi 2,56 1,00

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

15 BAB VIII

FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS

Data kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris sampai dengan posisi 31-12-2018 berdasarkan daftar absensi kehadiran dan risalah rapat Dewan Komisaris PT. BPR Raga Dana Sejahtera adalah sebagai berikut:

No Nama Anggota Dekom Jabatan

Jumlah Rapat

Yang Diselengg

arakan Dalam 1 (Satu)

Tahun

Jumlah Rapat

Yang Dihadiri

Secara Fisik

Jumlah Rapat

Yang Dihadiri

Melalui Teknologi

Tele Konferensi

% Kehadiran

1 Ade Annisa, SE Komisaris

Utama

4 4 0 100

2 Lempang Siregar, SH, M.Hum Komisaris 4 4 0 100

Keterangan:

PT. BPR Raga Dana Sejahtera telah memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai minimal rapat Dewan Komisaris yang wajib diselenggarakan dalam setahun. Pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah mufakat.

Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Segala keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris bersifat mengikat. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat

Topik/ Materi Rapat Dewan Komisaris

1. Pembahasan Perkembangan Kredit Yang Diberikan pada tanggal 26 Juni 2019.

2. Evaluasi Pencapaian Rencana Bisnis Bank Semester I Tahun 2019 pada tanggal 08 Juli 2019.

3. Evaluasi Kinerja PT. BPR Raga Dana Sejahtera Triwulan III Tahun 2019 pada tanggal 14 Oktober 2019.

4. Pembahasan Rencana Bisnis Bank Tahun 2020 pada tanggal 30 Desember

2019.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

16 BAB IX

JUMLAH PENYIMPANGAN INTERN (INTERNAL FRAUD)

Data jumlah penyimpangan intern (internal fraud) yang terjadi sampai dengan posisi 31 Desember 2019 di PT. BPR Raga Dana Sejahtera dapat dijelaskan sebagaimana tabel dibawah ini:

Internal Fraud

Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh

Direksi Dewan Komisaris Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Tahun

Sebelu mnya

Tahun Laporan

Tahun Sebe lumnya

Tahun Laporan

Tahun Sebe lumnya

Tahun Laporan

Tahun Sebelu mnya

Tahun Laporan Dalam 1 (satu)

tahun

0 0 0 0 0 0 0 0

Telah diselesaikan

0 0 0 0

Dalam proses penyelesaian di internal BPR

0 0 0 0 0 0 0 0

Belum diupayakan penyelesaiannya

0 0 0 0 0 0 0 0

Telah

ditindaklanjuti melalui proses hukum

0 0 0 0

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

17 BAB X

JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM PERDATA DAN PIDANA YANG DIHADAPI DAN MASIH DALAM PROSES PENYELESAIAN

Data jumlah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi dan masih dalam proses penyelesaian sampai dengan posisi 31Desember 2019 yang terjadi di PT. BPR Raga Dana Sejahtera dapat dijelaskan sebagaimana tabel di bawah ini:

Permasalahan Hukum Jumlah

Perdata Pidana Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang

tetap)

0 0

Dalam proses penyelesaian 0 0

Keterangan:

Selama tahun 2019 tidak ada perkara penting yang dihadapi oleh PT. BPR Raga

Dana Sejahtera, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat

pada periode laporan tahunan ini, sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap

kondisi keuangan BPR.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

18 BAB XI

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

PT. BPR Raga Dana Sejahtera memiliki komitmen untuk menangani semua transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan mematuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Data transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun 2019 di PT. BPR Raga Dana Sejahtera dijelaskan pada tabel dibawah ini:

No

Nama dan Jabatan Pihak yang Memiliki Benturan

Kepentingan

Nama dan Jabatan

Pengambil Keputusan Jenis Transaksi

Nilai Transaksi

(Rp. 000)

Keterangan Nama Jabatan Nama Jabatan

N I H I L

Keterangan:

Dalam tahun 2019, tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

19 BAB XII

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN

Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 perihal Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.6/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Fungsi Kepatuhan, maka PT. BPR Raga Dana Sejahtera telah menunjuk Pejabat Eksekutif Pelaksana Fungsi Kepatuhan.

Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan atau Pejabat Eksekutif Pelaksana Fungsi Kepatuhan:

1. Memantau dan memahami setiap perkembangan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan dengan kegiatan usaha BPR.

2. Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan kepada seluruh unit kerja terkait mengenai peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkini dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan.

3. Memastikan bahwa masing-masing unit kerja sudah melakukan penyesuaian ketentuan intern dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan.

4. Memberikan konsultansi kepada unit kerja atau pegawai BPR mengenai kepatuhan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangundangan lain.

5. Memberikan rekomendasi untuk produk, aktivitas, dan transaksi BPR sesuai peraturan perundang-undangan.

6. Memastikan penerapan prosedur kepatuhan pada setiap unit kerja BPR.

7. Melakukan koordinasi dan memberikan rekomendasi kepada Satuan Kerja Audit Intern atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern terkait pelanggaran kepatuhan yang dilakukan oleh pegawai BPR.

8. Melaporkan pelaksanaan fungsi kepatuhan dan adanya pelanggaran terhadap kepatuhan kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan.

9. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat, berkoordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko atau Pejabat Eksekutif yang menangani Manajemen Risiko.

10. Menganalisis, mengevaluasi, dan menilai risiko kepatuhan yang

berhubungan dengan kegiatan usaha BPR.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

20 11. Mengevaluasi prosedur pemantauan dan mengembangkannya secara

efektif dan efisien.

Adapun aktivitas penerapan fungsi kepatuhan yang dilaksanakan di PT. BPR Raga Dana Sejahtera sampai dengan posisi 31Desember 2019 antara lain:

1. Melakukan compliance review untuk memastikan penerapan APU dan PPT berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Melakukan pengkinian database sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Melakukan sosialisasi/ menginformasikan ketentuan Baru dari regulator kepada unit kerja terkait.

4. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris (Komisaris) sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku.

5. Melakukan pemantauan terhadap tingkat kepatuhan atas ketentuan yang berlaku terkait prinsip prudential banking, seperti KPMM, BMPK dan NPL.

Sepanjang tahun 2019, secara keseluruhan tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan terkait prinsip prudential banking.

6. Melakukan pemantauan kepatuhan terhadap kewajiban penyampaian laporan kepada regulator.

7. Melakukan pemantauan terhadap pengenaan sanksi/ denda dari Regulator.

Indikator Kepatuhan di Tahun 2019

1. Tidak ada pelampauan maupun pelanggaran terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik kepada pihak terkait maupun kepada pihak tidak terkait.

2. Komitmen terhadap OJK, Bank Indonesia dan Otoritas pengawas lainnya

telah terpenuhi dengan baik.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

21 BAB XIII

PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERN DAN

EKSTERNAL SERTA PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO

A. PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERN

Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 perihal Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.7/SEOJK.03/2016 tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bagi BPR, maka PT. BPR Raga Dana Sejahtera telah menunjuk Pejabat Eksekutif Pelaksana Fungsi Audit Intern.

Tugas Dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern Atau Pejabat Eksekutif Pelaksana Fungsi Audit Intern:

1. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan operasional BPR yang mencakup perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.

2. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya paling sedikit dengan cara pemeriksaan langsung dan analisis dokumen.

3. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.

Adapun aktivitas pelaksanaan audit intern di PT. BPR Raga Dana Sejahtera sampai dengan posisi 31 Desember 2019 meliputi:

1. Audit Internal dalam melaksanakan pemeriksaannya berupa Audit Bulanan, Audit Tahunan dan Audit Khusus yang sesuai dengan rencana tahunan yang disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

2. Audit Internal menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada Direktur Utama dengan Tembusan ke Dewan Komisaris.

3. Melaksanakan audit proses kredit untuk tetap memelihara kualitas kredit yang baik.

B. PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERN

Dalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern sesuai dengan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 48/POJK.03/2017 tentang

Transparansi Kondisi Keuangan Bank Perkreditan Rakyat dan Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

22 Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik serta dalam rangka tersedianya informasi keuangan yang berkualitas yang merupakan cerminan penerapan tata kelola yang baik, maka Laporan Keuangan PT. BPR Raga Dana Sejahtera telah diaudit oleh Akuntan Publik yang independen, kompeten, profesional, dan objektif, serta menggunakan kemahiran profesional secara cermat dan seksama Akuntan Publik yang ditunjuk oleh PT. BPR Raga Dana Sejahtera untuk melakukan audit telah sesuai dengan standar profesional, perjanjian kerja, dan ruang lingkup audit.

Sesuai keputusan RUPS PT. BPR Raga Dana Sejahtera, penunjukan Kantor Akuntan Publik dan penentuan biaya dilakukan oleh Dewan Komisaris.

Penunjukan Kantor Akuntan Publik dilakukan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, adapun KAP yang ditunjuk adalah Kantor Akuntan Publik Armanda dan Enita sebagai Auditor PT. BPR Raga Dana Sejahtera untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan BPR untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2019.

Tahun Nama KAP Nomor Perjanjian Kerja

Masalaku Perjanjian

Kerja KAP Terdaftar 2019 KAP Armanda &

Enita

0712/SPK/PA/A E/XII/2019

31-12-2019 s.d bukti Pelaporan Audit disampaikan.

Terdaftar di OJK

C. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK SISTEM PENGENDALIAN RISIKO

1. Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

No. 13/ POJK. 03/ 2015 tanggal 3 November 2015 dan SEOJK

No.1/SEOJK.03/2019 Tanggal 21 Januari 2019 perihal Penerapan

Manajemen Resiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat. Selain telah menunjuk

Pejabat Eksekutif Pelaksana Fungsi Manajemen Resiko, maka PT. BPR

Raga Dana Sejahtera harus menyesuaikan kebijakan dan pedoman

penerapan Manajemen Resiko dengan standar penerapan Manajemen

Resiko BPR sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari SEOJK No.1/SEOJK.03/2019 ini.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

23 2. Kebijakan dan pedoman Penerapan Manajemen Resiko dapat dikembangkan oleh BPR disesuaikan dengan kompleksitas usaha, perkembangan kondisi dan potensi permasalahan yang dihadapi, dengan tetap mengacu pada standar penerapan Manajemen Resiko. Pedoman standar penerapan Manajemen Resiko bagi BPR berfungsi untuk memastikan seluruh Resiko yang dihadapi BPR diidentifikasi, diukur, dipantau, dan dikendalikan dengan tepat.

3. Pedoman penerapan Manajemen Resiko BPR paling sedikit mencakup:

a. Penerapan Manajemen Resiko secara umum mencakup paling sedikit 4 (empat) pilar sebagai berikut:

1) Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris;

2) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan limit;

3) Kecukupan proses dan system;

4) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh

b. Penerapan Manajemen Resiko untuk masing-masing jenis Resiko, meliputi penerapan Manajemen Resiko untuk keseluruhan jenis Resiko, yaitu Resiko Kredit, Resiko Operasional, Resiko Kepatuhan, Resiko Likuiditas, Resiko Reputasi, dan Resiko Stratejik, dengan tetap mengacu kepada jenis Resiko yang wajib dikelola oleh masing-masing BPR berdasarkan modal inti, total aset, jaringan kantor, dan kegiatan usaha yang dilakukan BPR.

c. Penilaian penerapan Manajemen Resiko berupa penilaian profil Resiko yang meliputi penilaian terhadap Resiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan Manajemen Resiko yang mencerminkan sistem pengendalian Risiko BPR.

Tugas Dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko Atau Pejabat Eksekutif Pelaksana Fungsi Manajemen Resiko:

1. Pemantauan pelaksanaan kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Resiko yang telah disetujui oleh Direksi;

2. Pemantauan posisi Resiko secara keseluruhan, per jenis Resiko, dan per jenis aktivitas fungsional;

3. Pengkajian usulan penerbitan produk dan/atau pelaksanaan aktivitas baru;

4. Penyampaian rekomendasi kepada satuan kerja atau pegawai yang menangani fungsi operasional dan Komite Manajemen Resiko, sesuai kewenangan yang dimiliki;

5. Penyusunan dan penyampaian laporan profil Resiko secara berkala

kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi Manajemen Resiko

dan Komite Manajemen Resiko.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

24 Adapun aktivitas Penerapan manajemen resiko dan sistem pengendalian internal PT. BPR Raga Dana Sejahtera mencakup:

1. Direksi telah mengevaluasi dan memutuskan transaksi (credit line) yang memerlukan persetujuan Direksi

2. PE Manajemen Resiko telah mengikuti pelatihan/ workshop/ sosialisasi penerapan Manajemen Resiko yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau lembaga lainnya; dan

3. PT. BPR Raga Dana Sejahtera sudah menerapkan Kebijakan Manajemen

Resiko dengan sepenuhnya sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan,

serta melakukan review atas setiap Kebijakan Resiko yang baru terbit.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

25 BAB XIV

BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT (BMPK)

Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar senantiasa dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dan relevan, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Selain itu, penyediaan dana kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen.

Pelaporan BMPK kepada Otoritas Jasa Keuangan telah dilakukan secara rutin dan tepat waktu.

Data penyediaan dana di PT. BPR Raga Dana Sejahtera dapat dijelaskan sebagaimana tabel dibawah ini:

No Penyediaan Dana

Jumlah Debitur

(orang)

Nominal (Rp. 000) N I H I L

Keterangan:

Sepanjang tahun 2019 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan atas BMPK di

PT. BPR Raga Dana Sejahtera

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

26 BAB XV

RENCANA BISNIS BPR

Menyikapi perubahan lingkungan eksternal yang dinamis, PT. BPR Raga Dana Sejahtera senantiasa mengkaji strategi bisnisnya baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang yang dituangkan dalam Rencana Strategis Bank berupa Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Rencana Kerja & Anggaran Tahunan (RKAT).

PT. BPR Raga Dana Sejahtera menyusun Rencana Strategis Bank dengan mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.37/POJK.03/2016 tanggal 25 November 2016 tentang Rencana Bisnis Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.52/SEOJK.03/2016 Tanggal 23 Desember 2016 tentang Rencana Bisnis BPR.

Rencana Bisnis PT. BPR Raga Dana Sejahtera Tahun 2020 1. Menyempurnakan proses kredit di semua segmen perkreditan.

2. Meningkatkan penyaluran kredit dan fokus pada permintaan kredit yang riil dan sehat.

3. Meningkatkan penghimpunan dana murah.

4. Memperkuat layanan BPR dengan meningkatkan kemudahan, kenyamanan

dan keamanan bertransaksi bagi nasabah BPR.

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

27 BAB XVI

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

A. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN PT. BPR RAGA DANA SEJAHTERA

Informasi kondisi keuangan PT. BPR Raga Dana Sejahtera telah dituangkan secara jelas dan transparan dalam beberapa laporan, diantaranya sebagai berikut:

1. Laporan Keuangan Tahunan

Laporan Keuangan Tahunan BPR telah diaudit oleh Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Laporan Keuangan Tahunan dibuat untuk 1 (satu) Tahun Buku dan disajikan dengan perbandingan 1 (satu) tahun buku sebelumnya, serta permulaan dari tahun komparatif terawal.

2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

PT. BPR Raga Dana Sejahtera telah mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi secara triwulanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan Keuangan Publikasi ditandatangani oleh Dewan Direksi. Pengumuman Laporan Keuangan Publikasi dilakukan dalam surat kabar Padang Ekspres yang mempunyai peredaran luas di Sumatera Barat pada tanggal 09 Maret 2020.

3. Laporan Keuangan Bulanan

PT. BPR Raga Dana Sejahtera menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Bulanan dalam format Laporan Bulanan BPR sesuai dengan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan. Selanjutnya, Laporan tersebut dijadikan sebagai dasar oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk mempublikasikan laporan keuangan bulanan di website Otoritas Jasa Keuangan.

B. TRANSPARANSI KONDISI NON KEUANGAN PT. BPR RAGA DANA SEJAHTERA

PT. BPR Raga Dana Sejahtera telah memberikan informasi mengenai produk

PT. BPR Raga Dana Sejahtera secara jelas, akurat dan terkini. Informasi

tersebut dapat diperoleh secara mudah oleh nasabah, antara lain dalam

bentuk leaflet, brosur atau bentuk tertulis lainnya di setiap kantor PT. BPR

Raga Dana Sejahtera pada lokasi-lokasi yang mudah diakses oleh nasabah,

dan/ atau dalam bentuk informasi secara elektronis yang disediakan melalui

website

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

28 C. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL

PT. BPR Raga Dana Sejahtera belum berkontribusi terhadap kegiatan sosial masyarakat, antara lain:

No Nama Kegiatan Tujuan Penggunaan Nilai Nominal

(Rp. 000) Lembaga Penerima NIHIL

D. TABULASI SELF ASSESSMENT PT. BPR RAGA DANA SEJAHTERA SETELAH PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO

No. Kriteria/ Indikator

Skala Penerapan Struktur

(S)

Proses (P)

Hasil

(H) S+P+H

Nilai Bobot Faktor 1

Faktor 1 - PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

DIREKSI (20.0%)

0,67 0,95 0,26 1,88 0,38

2

Faktor 2 - PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS (15.0%)

0,94 1,10 0,30 2,34 0,35

3

Faktor 3 - KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS ATAU

FUNGSI KOMITE (0.0%) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Faktor 4 - PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN (10.0%)

1,50 0,80 0,30 2,60 0,26 5 Faktor 5 - PENERAPAN FUNGSI

KEPATUHAN (10.0%) 1,30 1,20 0,30 2,80 0,28

6 Faktor 6 - PENERAPAN FUNGSI

AUDIT INTERN (10.0%) 1,30 1,10 0,20 2,60 0,26

7 Faktor 7 - PENERAPAN FUNGSI

AUDIT EKSTERN (2.5%) 1,00 0,80 0,20 2,00 0,05

8 Faktor 8 - PENERAPAN

MANAJEMEN RESIKO (10.0%) 1,33 1,20 0,30 2,83 0,28 9 Faktor 9 - BATAS MAKSIMUM

PEMBERIAN KREDIT (7.5%) 1,00 1,00 0,25 2,25 0,17 10 Faktor 10 - RENCANA BISNIS

(7.5%) 1,00 1,00 0,20 2,20 0,17

11

Faktor 11 - TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN (7.5%)

1,50 0,90 0,20 2,60 0,20

NILAI KOMPOSIT SETELAH PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO 2,39

Laporan Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2019

29

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot BPR

PT. BPR RAGA DANA SEJAHTERA Jl. Dr. Sutomo No. 48A Padang 31 Desember 2018

Rp2,654,353,773 Rp20,016,197,453 B

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak

Dalam dokumen PT. BPR RAGA DANA SEJAHTERA (Halaman 13-52)

Dokumen terkait