• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Pendapatan Ekonomi Masyarakat

4. Hubungan Pengembangan Objek Wisata Terhadap

Dengan adanya pengembangan pariwisata pada suatu daerah, maka hal penting yang harus diperhatikan adalah cara pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat daerah wisata tersebut. Masyarakat yang mengandalkan penghasilan dari hasil bertani berpotensi memiliki penghasilan yang rendah. Maka dari itu, aspek yang dianggap penting dalam pengembangan pariwisata adalah pengendalian ekonomi yaitu

11 Nurlaila Hanum, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kota Kuala Simpang,” Jurnal Samudra Ekonomika 1, no. 1 (22 Agustus 2017): 75.

pengembangan secara regional melalui kepariwisataan dalam menghadapi masalah perekonomian.

Oleh karena itu, semakin berkembangnya pariwisata didaerah tersebut, maka kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat sekitar objek wisata semakin banyak, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat. Masyarakat daerah sekitar objek wisata dapat menciptakan peluang sumber pendapatannya melalui usaha-usaha kreatif yang dapat menarik minat pengunjung.

A. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang termasuk kedalam penelitian kualitatif lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang bertujuan mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi sosial, individu, kelompok, dan masyarakat.1 Jadi, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan berinteraksi secara langsung kepada objek yang diteliti sehingga akan mendapatkan sumber data yang akurat.

Didalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan cara menggali data yang bersumber dari lapangan yaitu di Dusun Sumber Asri Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara.

2. Sifat Penelitian

Penelitian yang digunakan bersifat kualitatif, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau langsung dari yang diamati. Penelitian

1 Husaini Usman dan Purnomo Setyadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:

Bumi Aksara, 2011), 4.

deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data-data sekarang.2

Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif karena penelitian ini mengungkapkan fakta-fakta yang ada dari data-data yang dikumpulkan, serta menguraikan dan menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui dampak pengembangan Air Terjun Goa Asri Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat di lingkungan objek wisata tersebut.

B. Sumber Data

Dalam penelitian skripsi ini menggunakan 2 jenis sumber data yaitu data primer dan sekunder.

1. Sumber data primer

Sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari pihak terkait. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Pedagang, Pengelola dan pengunjung yang mengalami dampak pengembangan objek wisata Air Terjun Goa Asri.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian tidak langsung misalnya seperti dokumen-dokumen catatan wawancara dan foto. Selain itu sumber data sekunder dapat berupa dokumen-dokumen atau buku-buku pustaka yang ditulis oleh orang lain. Buku-buku dan jurnal yang dijadikan sumber data sekunder

2 Moh. Nasir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 47.

dalam penelitian ini adalah Unggul Priyadi, Pariwisata Syariah Prospek dan Perkembangan, (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2016);

Rahmita Putri Febrina, Suharyono, Maria Goretti Wi Endang NP, Dampak Pengembangan Objek Wisata Ndayung Rafting Terhadap Sosial Budaya dan Ekonomi Masyarakat (Studi pada Masyarakat Desa Gubug Klakah Kec. Pocokusumo Kab. Malang), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 45 No. 1 April 2017.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah sebuah cara yang dilakukan oleh peneliti untuk menggali informasi yang diperlukan dari sumber data.

Dalam teknik pengumpulan data supaya mendapatkan informasi secara kualitatif maka peneliti menerapkan beberapa cara, diantaranya yaitu:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai.3 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur, sebagai alat pengumpulan data. Wawancara semi terstruktur (Semi Structure Interview) termasuk dalam kategori in-dept interview. Pelaksanaannya lebih bebas apabila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya adalah menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Responden diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu

3 sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi (Mixed Methods), Penelitian Tindakan (Action Research), Penelitian Evaluasi) (Bandung: Alfabeta, 2013), 224.

mendengarkan secara teliti dan mencatat yang dikemukakan responden.4 Pada wawancara semi terstruktur ini, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terperinci, akan tetapi mampu memberikan keleluasaan kepada pihak responden untuk menjelaskan secara luas dan tidak melenceng dari pertanyaan yang diajukan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada Pedagang, Pengelola dan wisatawan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.5 Teknik pengumpulan data dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk menggali informasi berupa catatan, tulisan maupun foto terkait dengan penelitian.

D. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan metode berfikir induktif. Analisis data merupakan proses menyusun dan mencari data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sinteisa, menyusun pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri

4 sugiyono, 387.

5 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012), 152.

sendiri dan orang lain.6 Maka yang dimaksud dengan analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipahami.

Adapun proses analisis data dalam penelitian ini antara lain : 1. Pengumpulan Data, yaitu penulis melakukan pengumpulan data-data

yang diperlukan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi.

2. Pengkategorian Data, yaitu menggolongkan data menurut jenis dan penggunaannya.

3. Reduksi Data, setelah pengkategorian data, selanjutnya penulis menyederhanakan data yang benar-benar dibutuhkan dari hasil pengumpulan dan mengkategorikan. Penulis membuang data yang tidak dibutuhkan, setelah itu barulah data tersebut dapat menghasilkan informasi yang bermakna dan memudahkan dalam penarikan kesimpulan.

4. Penyajian Data, yaitu setelah melakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data agar dapat memudahkan peneliti dalam memahami kondisi yang terjadi, kemudian merencanakan kerja berdasarkan apa yang telah dipahami.

5. Penarikan Kesimpulan, berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan ditampilkan, lalu ditarik menjadi satu untuk mendapatkan hasil akhir

6 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 248.

penelitian. Penarikan kesimpulan ini harus berdasarkan data-data valid yang sudah terkumpul bukan data rekayasa. 7

Berdasarkan uraian diatas, maka untuk menganalisa data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data yang telah diperoleh kemudian data tersebut dianalisis menggunakan beberapa proses secara khusus dari informasi tentang Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Goa Asri Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Dusun Sumber Asri Kecamatan Tanjung Raja Lampung Utara.

7 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&D, 249.

A. Sejarah Air Terjun Goa Asri

Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 15 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung. Ibukota Lampung Utara adalah Kotabumi berjarak 100 Km dari kota Bandar Lampung yang merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Berdasarkan Perda No. 08 Tahun 2006, wilayah Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2006 dimekarkan menjadi 23 kecamatan dan 247 desa/kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan Kabupaten Lampung Utara adalah 272.563 Ha. Salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Utara yaitu kecamatan Tanjung raja.

Kecamatan Tanjung Raja merupakan kecamatan terluas dengan cakupan 12,7 persen total wilayah Lampung Utara dengan luas wilayah 33.170 Ha dan jumlah penduduk mencapai 30.863 jiwa. Kecamatan Tanjung Raja memiliki potensi wisata alam yang apabila dikelola dengan baik dapat menjadi potensi objek wisata. Beberapa masyarakat yang tidak menyadari keberadaan objek wisata ini, banyak sekali tempat-tempat yang dapat dijadikan potensi objek wisata mengingat bahwa kecamatan tanjung raja ini sebagian wilayahnya adalah dataran tinggi. Yang paling menonjol di kecamatan Tanjung Raja ini adalah potensi wisata Air Terjun, terdapat banyak sekali Air terjun yang dapat dijadikan potensi wisata, sehingga kecamatan

Tanjung Raja ini sering dijuluki dengan daerah dengan segudang Air Terjun, salah satu Air Terjun yang sangat populer di Kecamatan Tanjung Raja adalah Air Terjun Goa Asri.

Air Terjun Goa Asri terletak di Dusun Sumber Asri kelurahan Merambung. Air Terjun Goa Asri ini salah satu Air terjun yang populer diantara Air Terjun lainnya. Potensi yang dimiliki oleh air terjun goa asri mampu menarik minat pengunjung dengan cukup baik. Hal ini dikarenakan Air Terjun Goa Asri telah melakukan pengembangan yang cukup luas.

Pembangunan Air Terjun secara bertahap dari 3 tahun terakhir terus dilakukan oleh pengelola Air Terjun Goa Asri.

Awal mula dibukanya objek wisata Air Terjun Goa Asri diawali dengan kepala desa merambung mengajak para warga di dusun sumber asri untuk melakukan perawatan dengan memulai pembersihan air terjun Goa Asri dan membuka jalan menuju Air Terjun. Nama Goa Asri Sendiri diambil karena disamping Air Terjun Terdapat Goa yang cukup besar sedangkan nama Asri sendiri diambil karena Air Terjun tersebut berada di Dusun Sumber Asri.1 B. Hasil Penelitian

1. Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Goa Asri

Pembangunan di sektor pariwisata perlu ditingkatkan lagi yaitu dengan cara melakukan pengembangan dan pendayagunaan dari sumber-sumber yang memiliki potensi, sehingga dapat menghasilkan pendapatan

1 Susan Hilal, Wawancara Kepada Kepala Desa Merambung, 2021.

daerah, memperluas kesempatan untuk berwirausaha dan tentunya dapat membuka lapangan pekerjaan terutama bagi masyarakat setempat.

Tujuan dari pengembangan Air Terjun Goa Asri adalah supaya Air Terjun tersebut lebih terkenal dikalangan masyarakat yang berada didalam maupun diluar daerah. Strategi yang digunakan dalam mengembangkan objek wisata Air Terjun Goa Asri yaitu dengan mencari bantuan dana berupa pengajuan proposal kepada instansi, hal tersebut dilakukan oleh para aparatur desa yang diawasi oleh kepala desa. Sebelumnya, pengembangan Air Terjun Goa Asri tersebut menggunakan dana anggaran desa.

Awal dilakukannya pengembangan yaitu dengan pembaharuan akses jalan menuju Air Terjun Goa Asri, yang berupa memperluas akses jalan, pembangunan bahu jalan dan pengecoran jalan. Pembangunan akses jalan ini dilakukan oleh masyarakat, aparatur desa dan TNI-AD. Biaya yang digunakan dalam pembangunan akses jalan menggunakan Dana Anggaran Desa (DAD) yang dikeluarkan oleh aparatur desa Merambung.

Selain itu, pengembangan lainnya yang dilakukan oleh pengelola Air Terjun Goa Asri adalah membuka lahan parkir di dekat objek wisata.

Yang dulunya lahan parkir ini berada diantara rumah-rumah warga, akan tetapi pada saat ini tempat parkir ada didekat objek wisata. Dana yang dikeluarkan untuk pembangunan lahan parkir ini bersumber dari PLN, dengan cara pengajuan proposal dari aparatur desa ke PLN.2

2 Susan Hilal.

Maka dari itu, Pembangunan sepanjang jalan menuju objek wisata sangat membantu para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Air Terjun Goa Asri. Sehingga, terjadinya peningkatan wisatawan yang berkunjung setelah dilakukannya akses jalan menuju Air Terjun Goa Asri.

Pengunjung rata-rata perhari mencapai 30-50 orang dan memuncak ketika hari libur. Akan tetapi, fasilitas yang ada di air terjun Goa Asri belum cukup lengkap dikarenakan belum adanya penginapan untuk wisatawan luar, hanya ada jasa angkutan saja. 3

2. Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Goa Asri terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Suatu objek wisata jika dikembangkan dengan baik tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat sekitar yang bersumber dari hotel, warung makan dan minuman, cendera mata, jasa angkutan, jasa tambal ban dan lain-lain. Pengembangan objek wisata juga dapat berpengaruh terhadap peluasan tenaga kerja. Semakin berkembangnya suatu objek wisata maka semakin banyak pula wisatawan yang datang untuk melakukan perjalanan wisata, maka dari itu pengembangan objek wisata dapat berperan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar objek wisata.

Hampir semua literatur dan semua kajian studi lapangan menunjukkan bahwa pembangunan pariwisata pada suatu daerah mampu memberikan dampak-dampak yang dinilai positif. Dampak yang

3 Tantri Setyawati, Wawancara kepada Pengunjung. 2021

diharapkan yaitu seperti mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan penerimaan devisa, meningkatkan kesempatan kerja dan peluang usaha, meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak dan keuntungan badan usaha milik pemerintah, dan lain-lain. Pariwisata diharapkan mampu menghasilkan angka pengganda (multiplier effect) yang tinggi, melebihi angka pengganda pada berbagai kegiatan ekonomi lainnya.

Masyarakat di Dusun Sumber Asri menyadari bahwa pengembangan objek wisata Air Terjun Goa Asri mampu membuka lapangan pekerjaan. Masyarakat di Dusun Sumber Asri mulai mencari cara untuk mendapatkan keuntungan dari para wisatawan yang berkunjung, seperti membuka lahan parkir, membuka jasa tambal ban serta banyak masyarakat yang beralih profesi menjadi pedagang. Peluang usaha itu terlahir karena meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Goa Asri. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung maka semakin meningkat pendapatan masyarakat di Dusun Sumber Asri, selain itu peluang usaha tersebut akan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di Dusun Sumber Asri dan menunjang kelangsungan hidup rumah tangganya.

Berdasarkan uraian diatas, studi lapangan menunjukkan bahwa pengembangan Air Terjun Goa Asri mampu berperan terhadap pendapatan dan kelangsungan hidup masyarakat di sekitar objek wisata. Berikut ini peran dari pengembangan Air Terjun Goa Asri dilihat dari beberapa aspek.

a. Peran Ekonomi

1) Tingkat pendapatan

Pendapatan merupakan seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku pada saat itu.

Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh dengan salah satunya setelah melakukan usaha di sektor pariwisata.

Masyarakat mendapat penghasilan jika mereka bekerja dan mendapat upah dari pekerjaan di sektor pariwisata. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat pendapatan masyarakat yang melakukan usaha di sekitar objek wisata meningkat setelah dilakukan pengembangan Air Terjun Goa Asri seperti pada tabel 4.1

Berikut ini tabel hasil wawancara dengan beberapa pedagang yang mengalami dampak dari pengembangan Air Terjun Goa Asri.

Tabel 4.1

Mata Pencaharian dan Penghasilan Masyarakat Sebelum dan Sesudah Pengembangan Objek Wisata

Nama Sebelum Sesudah

Pekerjaan Penghasilan Pekerjaan Penghasilan Purwanti Ibu Rumah Lasimah Pedagang Rp. 1.200.000 Pedagang Rp. 2.765.000

Berdasarkan Tabel 4.1 dari ke empat narasumber tersebut menyatakan bahwa pendapatan mereka meningkat setelah adanya pengembangan Air Terjun Goa Asri. Berikut ini uraian dari ke empat narasumber tersebut.

a) Ibu Purwanti, merupakan seorang pedagang bakso dan makanan ringan yang berada di sekitar objek wisata Air Terjun Goa Asri. Beliau mulai berdagang sejak tahun 2018 atau sejak dibukanya Air Terjun Goa Asri sebagai destinasi wisata yang ada di Dusun Sumber Asri. Sebelum di bukanya Air Terjun Goa Asri sebagai destinasi wisata, ibu Purwanti tidak memiliki penghasilan. Beliau seorang Ibu Rumah Tangga yang terkadang membantu suaminya bertani. Dalam sehari, ibu Purwanti mampu menjual 10-20 mangkok bakso dan pada saat hari libur ibu Purwanti mampu menjual 30-50 mangkuk bakso.

Pendapatan ibu Purwanti dapat dilihat pada Tabel 4.1.

pendapatan tersebut dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.4

b) Ibu Mimin, merupakan masyarakat asli dusun Sumber Asri.

Beliau seorang pedagang makanan ringan serta aneka gorengan yang berada di sekitar objek wisata Air Terjun Goa Asri. Beliau mulai berdagang di pertengahan tahun 2018, yaitu setelah dibukanya destinasi wisata Air Terjun Goa Asri. Awal mula ibu Mimin membuka usaha dagang dikarenakan jumlah wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata di Air Terjun Goa Asri meningkat. Sejak saat itu ibu Mimin mulai membaca peluang usaha dan akhirnya membuka usaha dagang untuk membantu suaminya dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Dapat dilihat pada Tabel 4.1 yang menyatakan bahwa ibu Mimin sudah memiliki penghasilan setelah dikembangkannya objek wisata Air Terjun Goa Asri dari yang sebelumnya ibu Mimin tidak memiliki penghasilan. Hal ini dapat dikatakan bahwa setelah dilakukannya pengembangan Objek Wisata Air Terjun Goa Asri maka dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pelaku usaha di sekitar objek wisata.5

c) Ibu Sri, merupakan masyarakat dusun Sumber Asri yang memiliki usaha warung dagang. Ibu Sri menjual berbagai makanan ringan, minuman dingin, pakaian dan peralatan

4 Purwanti, Wawancara kepada Pedagang, 2021.

5 Mimin, Wawancara kepada Pedagang, 2021.

mandi. Beliau memulai usaha warung dagangnya sejak tahun 2000. Awalnya ibu Sri hanya menjual berbagai makanan ringan dan minuman dingin, akan tetapi setelah dilakukannya pengembangan Objek Wisata Air Terjun Goa Asri beliau mencoba menambah dagangannya seperti menjual pakaian dan peralatan mandi, karena terkadang wisatawan yang berkunjung ke Air Terjun tidak membawa peralatan mandi. Beliau mengatakan setelah dilakukannya pengembangan Air Terjun Goa Asri, pendapatannya semakin meningkat, dapat dilihat pada Tabel 4.1 perbandingan pendapatan sebelum dan sesudah dilakukan pengembangan objek wisata. Hal ini dapat dikatakan bahwa dengan berkembangnya objek wisata di suatu daerah maka pendapatan masyarakat pelaku usaha di sekitar objek wisata akan semakin meningkat.6

d) Ibu Lasimah, merupakan seorang pedagang disekitar objek wisata Air Terjun Goa Asri. Beliau menjual makanan ringan dan minuman dingin, selain itu beliau juga menjual berbagai macam sembako yang dibutuhkan oleh masyarakat Dusun Sumber Asri Beliau membuka usaha dagangnya sejak tahun 1997. Setelah dilakukannya pengembangan objek wisata Air Terjun Goa Asri, pendapatan ibu Lasimah semakin meningkat, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.1 perbandingan

6 Sri, Wawancara kepada Pedagang, 2021.

pendapatan sebelum dan sesudah dilakukan pengembangan objek wisata. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Goa Asri. Beliau mengatakan bahwa pengembangan objek wisata memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian keluarganya.7

Berdasarkan pernyataan dari beberapa pelaku usaha diatas, pengembangan Objek wisata Air Terjun Goa Asri sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat di sekitar objek wisata. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan Air Terjun Goa Asri. Hasil dari penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Idrus dan Nurhidayah yang menyatakan bahwa sektor pariwisata memegang peran penting dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, begitu pula pendapatan pemerintah daerah.8

2) Kesempatan kerja

Ketersediaan lapangan kerja akan berpengaruh terhadap kesempatan kerja dan kesempatan berwirausaha. Kesempatan kerja yang dimaksud adalah besarnya peluang kesempatan kerja yang berada disekitar objek wisata Air Terjun Goa Asri. Semakin

7 Lasimah, Wawancara kepada Pedagang, 2021.

8 Muhammad Ikram dan Nurhidayah Nurhidayah, “Peranan Sektor Pariwisata dan Kebudayaan terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Lokal Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara,” Jurnal Ekonomi Balance 8, no. 2 (20 November 2012): 149

banyak peluang kerja maka pengaruh positif yang diberikan oleh aktifitas dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran semakin besar. Menurut bapak wawan selaku ketua RT di Dusun Sumber Asri mengatakan bahwa:

…pengembangan Objek wisata Air Terjun Goa Asri mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di Dusun Sumber Asri, hal ini dikarenakan masyarakat mulai berkesadaran untuk membuka peluang usahanya sendiri. Selain itu, masyarakat juga mulai berkesadaran betapa pentingnya melakukan pembangunan suatu keindahan alam yang memiliki potensi wisata yang baik sehingga mampu menarik minat pengunjung.... 9

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diakui bahwa pengembangan suatu objek Wisata harus selalu ditingkatkan supaya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat sekitar Objek Wisata. Hasil dari penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irhamna yang menyebutkan bahwa dampak yang ditimbulkan terhadap perekonomian masyarakat sekitar dari adanya pengembangan objek wisata di Dieng, Kecamatan Kejejer, Kabupaten Wonosobo adalah meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan kesempatan kerja. 10

3) Mengurangi Pengangguran dan Mengikis kemiskinan

Peningkatan kualitas hidup dan pengurangan angka kemiskinan dapat dicapai dengan memajukan pariwisata.

9 Wawan, Wawancara kepada Ketua RT Dusun Sumber Asri.

10 Sani Alim Irhamna, “Dampak Pengembangan Pariwisata terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar Objek Wisata di Dieng Kabupaten Wonosobo,” Economics Development Analysis Journal 6, no. 3 (2017): 326

Pariwisata mampu mengentaskan kemiskinan dan membasmi kelaparan melalui peluang-peluang usaha yang diciptakannya, sehingga kehidupan masyarakat dapat sejahtera dan memiliki sumber penghasilan. Berkembangnya sektor pariwisata diharapkan mampu meminimalisir angka-angka kemiskinan terutama bagi masyarakat yang tinggal disekitar objek wisata.

Masyarakat di Dusun Sumber Asri telah melalui banyak hal dalam mencari cara untuk mengurangi tingkat pengangguran serta mengikis kemiskinan. Salah satu hal yang mampu merubah keadaan tersebut adalah dengan berdagang. Banyak masyarakat di Dusun Sumber Asri yang membuka peluang usaha mereka dengan cara berdagang. Hal ini tentunya akan menambah penghasilan harian mereka, sehingga mampu memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Menurut bapak wawan selaku ketua RT di Dusun Sumber Asri mengatakan bahwa:

“Pengembangan Air Terjun Goa Asri dapat dikatakan mampu mengurangi tingkat pengangguran”.11

Berdasarkan pernyataan dari diatas, dapat diakui bahwa pengembangan Air Terjun Goa Asri mampu mengurangi tingkat pengangguran dan mengikis kemiskinan khususnya bagi masyarakat di Dusun Sumber Asri. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudiarta dan Suardana yang

Berdasarkan pernyataan dari diatas, dapat diakui bahwa pengembangan Air Terjun Goa Asri mampu mengurangi tingkat pengangguran dan mengikis kemiskinan khususnya bagi masyarakat di Dusun Sumber Asri. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudiarta dan Suardana yang

Dokumen terkait